Anda di halaman 1dari 67

ASPEK 10A.

KEPEMIMPINAN KOORDINASI ANALISIS


PEMBANGUNAN
Definisi Menurut Kartini Kartono Menurut Leonard D. Yang menjalankan
(2008:34) Menyatakan White dalam buku fungsi
sebagai berikut : Sutarto (1984), Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah koordinasi adalah dalam Koordinasi
sifat, kebiasaan, tempramen, penyesuaian diri dari Pembangunan di
watak dan kepribadian yang bagian-bagian satu Kecamatan Silima
membedakan seorang sama lain dan Pungga-Pungga
pemimpin dalam berinteraksi gerakan serta Kabupaten Dairi
dengan orang lain pengerjaan bagian- adalah Camat.
Sumber : Kartini bagian pada saat
Kartono. 2008. Dasar yang tepat sehingga
Kepemimpinan.Airlangga. dapat memberikan
Bandung sumbangan yang
maksimum pada
hasil secara
keseluruhan.
Sumber : Sutarto.
1984. Dasar-Dasar
Organisasi. Gajah
Mada University
Press, Yogyakarta.

Tujuan Adapun yang Di Kantor Camat


menjadi tujuan Silima Pungga-
koordinasi menurut Pungga camat
Hasibuan (2009) sebagai coordinator
yaitu: melakukan
 Untuk koordinasi dengan
mengarahkan tujuan agar seluruh
dan menyatukan pegawai di kantor
semua tindakan kecamatan dapat
serta pemikiran melakukan
kea rah pekerjaan dengan
tercapainya kontribusi yang
sasaran maksimal dalam
perusahaan. melaksanakan
 Untuk pembangunan.
menjuruskan
keterampilan
spesialis ke arah
sasaran
perusahaan.
 Untuk
menghindari
kekosongan dan
tumpang tindih
pekerjaan.
 Untuk
menghindari
kekacauan dan
penyimpangan
tugas dari
sasaran.
Sumber : Hasibuan,
2009. Manajemen:
Dasar Pengertian dan
Masalah. Bumi
Aksara, Jakarta.

Manfaat Menurut Sutarto Koordinasi yang


(1984) Apabila dilakukan oleh
dalam organisasi camat sebagai
dilakukan koordinasi coordinator
maka ada beberapa membawa manfaat
manfaat yang dapat bagi pelaksanaan
dipetik antara lain, pembangunan di
yaitu : Kecamatan Silima
 Dengan Pungga-Pungga
koordinasi dapat Kabupaten Dairi
dihindarkan yaitu pembangunan
perasaan lepas yang berkelanjutan.
satu sama lain
antara satuan
organisasi atau
antara para
pejabat yang ada
dalam
organisasi.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
perasaan atau
suatu pendapat
bahwa satuan
organisasinya
atau jabatannya
merupakan
paling penting.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
kemungkinan
timbulnya
pertentangan
antar satuan unit
organisasi atau
antar para
pejabat.
Sumber : Sutarto.
1984. Dasar-Dasar
Organisasi. Gajah
Mada University
Press, Yogyakarta.
Indikator Menurut Kartini Kartono Indikator-Indikator Adapun yang
(2008:36) menyatakan Terjadinya menjadi indicator
sebagai berikut : Koordinasi adalah dalam
 Sifat  Setiap pejabat kepemimpinan
 Kebiasaan harus mengetahui adalah sifat,
 Tempramen dengan jelas apa kebiasaan,
 Watak yang menjadi tempramen,
 Kepribadian tugas dan kepribadian dsb.
Sumber : Kartini tanggung jawab Jadi menurut jurnal
Kartono. 2008. Dasar instansinya. yang saya analisis,
Kepemimpinan.Airlangga.  Setiap instansi Camat Silima
Bandung perlu mengetahui Pungga-Pungga
apa yang menjadi mengupayakan
tugas dan suasana harmonis
tanggung jawab berkeluarga dalam
instansi lain. lingkungan kantor,
 Semua instansi tetapi camat juga
yang tidak segan-segan
mengkoordinir menegur siapa saja
harus kepada yang tidak
siapa instansi mematuhi aturan-
tersebut aturan yang telah
bertanggung ditetapkan.
jawab.
Sumber : Siagian, S.
P. 2008.
Administrasi
Pembangunan :
Konsep, Dimensi,
dan Strateginya.
Bumi Aksara,
Jakarta.

ASPEK 10B. KOORDINASI KOORDINASI ANALISIS


PEMBANGUNAN
Definisi Menurut Leonard D.
White dalam buku
Sutarto (1984),
koordinasi adalah
penyesuaian diri dari
bagian-bagian satu
sama lain dan
gerakan serta
pengerjaan bagian-
bagian pada saat yang
tepat sehingga dapat
memberikan
sumbangan yang
maksimum pada hasil
secara keseluruhan.
Sumber : Sutarto.
1984. Dasar-Dasar
Organisasi. Gajah
Mada University
Press, Yogyakarta.

Tujuan Adapun yang


menjadi tujuan
koordinasi menurut
Hasibuan (2009)
yaitu:
 Untuk
mengarahkan dan
menyatukan
semua tindakan
serta pemikiran
kea rah
tercapainya
sasaran
perusahaan.
 Untuk
menjuruskan
keterampilan
spesialis ke arah
sasaran
perusahaan.
 Untuk
menghindari
kekosongan dan
tumpang tindih
pekerjaan.
 Untuk
menghindari
kekacauan dan
penyimpangan
tugas dari sasaran.
Sumber : Hasibuan,
2009. Manajemen:
Dasar Pengertian dan
Masalah. Bumi
Aksara, Jakarta.

Manfaat Menurut Sutarto


(1984) Apabila dalam
organisasi dilakukan
koordinasi maka ada
beberapa manfaat
yang dapat dipetik
antara lain, yaitu :
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
perasaan lepas
satu sama lain
antara satuan
organisasi atau
antara para
pejabat yang ada
dalam organisasi.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
perasaan atau
suatu pendapat
bahwa satuan
organisasinya
atau jabatannya
merupakan paling
penting.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
kemungkinan
timbulnya
pertentangan
antar satuan unit
organisasi atau
antar para
pejabat.
Sumber : Sutarto.
1984. Dasar-Dasar
Organisasi. Gajah
Mada University
Press, Yogyakarta.
Indikator Indikator-Indikator
Terjadinya
Koordinasi adalah
 Setiap pejabat
harus mengetahui
dengan jelas apa
yang menjadi
tugas dan
tanggung jawab
instansinya.
 Setiap instansi
perlu mengetahui
apa yang menjadi
tugas dan
tanggung jawab
instansi lain.
 Semua instansi
yang
mengkoordinir
harus kepada siapa
instansi tersebut
bertanggung
jawab.
Sumber : Siagian, S.
P. 2008. Administrasi
Pembangunan :
Konsep, Dimensi, dan
Strateginya. Bumi
Aksara, Jakarta.

ASPEK 10C. PENGENDALIAN KOORDINASI ANALISIS


DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN
Definisi Menurut Susanto (1990:56) Menurut Leonard D.
Pengendalian & White dalam buku
pengawasan diperlukan Sutarto (1984),
untuk pelaksanaan kegiatan koordinasi adalah
tetap berjalan sesuai penyesuaian diri dari
rencana dan dapat diambil bagian-bagian satu
tindakan korektif. Proses sama lain dan
pengawasan: gerakan serta
pengerjaan bagian-
a. menetapkan standar;
bagian pada saat
yang tepat sehingga
b. mengukur apa yang telah
dapat memberikan
dilaksanakan dengan
sumbangan yang
menghubungkan standar
maksimum pada
yang telah ditetapkan;
hasil secara
c. apabila terjadi perbedaan keseluruhan.
antara apa yang telah Sumber : Sutarto.
ditetepkan dalam standar 1984. Dasar-Dasar
dengan apa yang Organisasi. Gajah
dilaksanakan maka selisih Mada University
tersebut ditetapkan sebagai Press, Yogyakarta.
tindakan korektif.
Tujuan 1.Adaptasi Adapun yang
lingkungan menjadi tujuan
2. Meminimalkan koordinasi menurut
kegagalan Hasibuan (2009)
3. Meminimumkan yaitu:
biayaMengantisipasi  Untuk
kompleksitas dari mengarahkan dan
organisasi menyatukan
semua tindakan
serta pemikiran
kea rah
tercapainya
sasaran
perusahaan.
 Untuk
menjuruskan
keterampilan
spesialis ke arah
sasaran
perusahaan.
 Untuk
menghindari
kekosongan dan
tumpang tindih
pekerjaan.
 Untuk
menghindari
kekacauan dan
penyimpangan
tugas dari
sasaran.
Sumber : Hasibuan,
2009. Manajemen:
Dasar Pengertian dan
Masalah. Bumi
Aksara, Jakarta.

Manfaat  Dapat mengetahui sejauh Menurut Sutarto


mana program sudah (1984) Apabila
dilakukan oleh staf, dalam organisasi
apakah sesuai dengan dilakukan koordinasi
standar atau rencana maka ada beberapa
kerja, apakah sumber manfaat yang dapat
daya telah digunakan dipetik antara lain,
sesuai dengan yang telah yaitu :
ditetapkan. Fungsi  Dengan
wasdal akan koordinasi dapat
meningkatkan efisiensi dihindarkan
kegiatan program. perasaan lepas
 Dapat mengetahui satu sama lain
adanya penyimpangan antara satuan
pada pemahaman staf organisasi atau
dalam melaksanakan antara para
tugas-tugasnya. pejabat yang ada
 Dapat mengetahui dalam organisasi.
apakah waktu dan  Dengan
sumber daya lainnya koordinasi dapat
mencukupi kebutuhan dihindarkan
dan telah dimanfaatkan perasaan atau
secara efisien. suatu pendapat
bahwa satuan
organisasinya
atau jabatannya
merupakan
paling penting.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
kemungkinan
timbulnya
pertentangan
antar satuan unit
organisasi atau
antar para
pejabat.
Sumber : Sutarto.
1984. Dasar-Dasar
Organisasi. Gajah
Mada University
Press, Yogyakarta.
Indikator  Pelacak ( Detector) atau Indikator-Indikator
sensor, sebuah perangkat Terjadinya
yang mengukur apa yang Koordinasi adalah
sebenarnya terjadi dalam  Setiap pejabat
proses yang sedang harus mengetahui
dikendalikan. dengan jelas apa
 Penaksir ( assessor), yang menjadi
suatu perangkat yang tugas dan
menentukan signifikasi tanggung jawab
dari peristiwa actual instansinya.
dengan  Setiap instansi
membandingkanya perlu mengetahui
dengan bebrapa standar apa yang menjadi
atau ekspetasi dari yang tugas dan
sebenarnya terjadi. tanggung jawab
 Effektor, suatu instansi lain.
perangkat(yamg sering  Semua instansi
disebut feedback) yang yang
mengubah perilaku jika mengkoordinir
assessor harus kepada
mengindikasikan siapa instansi
kebutuhan yang tersebut
dipenuhi. bertanggung
jawab.
Sumber : Siagian, S.
P. 2008. Administrasi
Pembangunan :
Konsep, Dimensi,
dan Strateginya.
Bumi Aksara,
Jakarta.

ILMU/TERAPAN 10D. Komunikasi


ILMU Peran Komunikasi Bagi Pembangunan

Menurut Hedebro, beberapa peran komunikasi dalam pembangunan adalah

 Komunikasi dapat menciptakan iklim bagi perubahan dengan


membujukkan nilai-nilai, sikap mental, dan perilaku yang menunjang
pembangunan. Maksunya komunikasi dapat menciptakan perubahan
dalam pembangunan dengan membujukan nilai-nilai yang positif, sikap
mental yang kuat, bentuk perilaku yang menunjang pembangunan.
Kerena dengan komunikasi
 Komunikasi mengajarkan keterampilan-keterampilan baru, mulai dari
baca tulis hingga keberhasilan lingkungan. Dengan komunikasi
keteranpilan-keterampilan baru diterapkan

TERAPAN Komunikasi yang dilakukan oleh Camat Silima Pungga-Pungga dengan


bagian-bagian yang turut aktif dalam pelaksanaan pembangunan
dilakukan dengan cara sms, telepon, secara lisan, tulisan, dan juga
pendekatan secara personal. Komunikasi juga dilakukan secara teratur,
terus-menerus dan dimana saja selama komunikasi perlu dilakukan oleh
camat. Komunikasi sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi
karena camat juga turut aktif dalam memonitor pembangunan di wilayah
kecamatan, sehingga evaluasi selama proses dapat dilaksanakan.

ILMU/TERAPAN 9D. SARANA – SARANA LAIN


ILMU Sarana-sarana lain yang harus diperhatikan bahwa pembagunan harus
mencakup:
1. Kapasitas
Pembangunan mencakup pengembangan kapasitas untuk menentukan masa
depan seseorang. Dalam konteks ini kapasitas meliputi faktor-faktor
ekonomi seperti fasilitas produksi. Sangat sulit bagi seseorang / suatu
negara untuk meningkatkan peguasaannnya terhadap masa depannya jika
faktor-faktor produksinya lesu/ bila kebutuhan-kebutuhan dasar tidak
terpenuhi.
2. Pembangunan mencakup masalah-masalah distribusi.
Betapapun majunya suatu perekonomian, apabila hanya sebagian kecil
penduduk yang menikmati manfaatnya, pembangunan dalam arti
sesungguhnya belum berarti/ belum terjadi. Sungguh pun para ahli
ekonomi mendukung, pada akhirnya keadilan itu tidak bergantung pada
majunya suatu perekonomian. Dalam jangka panjang, pembangunan
ekonomi digalakkan dengan cara meningkatkan SDM dengan
menyeimbangkan kemampuan untuk mengkonsumsi.
3. Penumbuhan kuasa dan wewenang.
Pembangunan juga berarti penumbuhan kuasa & wewenang bertindak
lebih besar terhadap jenisnya. Penumbuhan kuasa dan wewenang bertindak
lebih besar terhadap si miskin. Mengingat pertumbuhan ekonomi tidak
dengan sendirinya akan registribusi secara meluas, maka manfaatnya
adalah suatu masalah politik. Satu-satunya cara untuk menciptakan
mekanisme dari dalam. Guna meluruskan keputusan-keputusan alokasi
yang tidak adil ialah menjadikan rakyat mempunyai pengaruh.

TERAPAN

ASPEK 9A. ORGANISASI KOORDINASI ANALISIS


PEMBANGUNAN
Definisi Menurut Kusdi Menurut Leonard D.
(2002:15) Organisasi White dalam buku
terbagi atas organisasi Sutarto (1984),
formal dan organisasi koordinasi adalah
informal. penyesuaian diri dari
- Organisasi statis bagian-bagian satu
mengikuti pola sama lain dan
tertentu. gerakan serta
- Organisasi pengerjaan bagian-
dinamis biasanya bagian pada saat yang
mempunyai tepat sehingga dapat
manajemen memberikan
dinamis sumbangan yang
menunjukkan maksimum pada hasil
gerakan proses secara keseluruhan.
administrasi Sumber : Sutarto.
pembangunan. 1984. Dasar-Dasar
Organisasi. Gajah
Mada University
Press, Yogyakarta.

Tujuan Adapun yang


menjadi tujuan
koordinasi menurut
Hasibuan (2009)
yaitu:
 Untuk
mengarahkan dan
menyatukan
semua tindakan
serta pemikiran
kea rah
tercapainya
sasaran
perusahaan.
 Untuk
menjuruskan
keterampilan
spesialis ke arah
sasaran
perusahaan.
 Untuk
menghindari
kekosongan dan
tumpang tindih
pekerjaan.
 Untuk
menghindari
kekacauan dan
penyimpangan
tugas dari
sasaran.
Sumber : Hasibuan,
2009. Manajemen:
Dasar Pengertian dan
Masalah. Bumi
Aksara, Jakarta.

Manfaat Organisasi harus dapat Menurut Sutarto


membangun (1984) Apabila
partisipasi; dalam organisasi
2. Organisasi harus dilakukan koordinasi
dapat membangun maka ada beberapa
yang lemah; manfaat yang dapat
3. Organisasi harus dipetik antara lain,
dapat mengarahkan & yaitu :
memberdayakan;  Dengan
4. Organisasi harus koordinasi dapat
dapat mengembangkan dihindarkan
keterbukaan & perasaan lepas
kebertanggungjawaban satu sama lain
(Kusdi: Teori antara satuan
Administrasi organisasi atau
Organisasi) antara para
Sumber : Kusdi.2002. pejabat yang ada
Teori Administrasi dalam organisasi.
Organisasi. UI Press,  Dengan
Jakarta. koordinasi dapat
dihindarkan
perasaan atau
suatu pendapat
bahwa satuan
organisasinya
atau jabatannya
merupakan paling
penting.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
kemungkinan
timbulnya
pertentangan
antar satuan unit
organisasi atau
antar para
pejabat.
Sumber : Sutarto.
1984. Dasar-Dasar
Organisasi. Gajah
Mada University
Press, Yogyakarta.
Indikator Menurut Kusdi Indikator-Indikator
(2002:28) Terjadinya
 Struktur yang baik Koordinasi adalah
dan tertata rapi  Setiap pejabat
sesuai dengan yang harus mengetahui
diharapkan. dengan jelas apa
 Aktif dalam yang menjadi
melakukan kegiatan tugas dan
ekstern. tanggung jawab
 Pengembangan instansinya.
generasi penerus  Setiap instansi
secara efektif dan perlu mengetahui
optimal apa yang menjadi
 Managemen tugas dan
keuangan yang baik. tanggung jawab
instansi lain.
 Semua instansi
yang
mengkoordinir
harus kepada siapa
instansi tersebut
bertanggung
jawab.
Sumber : Siagian, S.
P. 2008. Administrasi
Pembangunan :
Konsep, Dimensi, dan
Strateginya. Bumi
Aksara, Jakarta.

8. Formulasi/Perumusan Kebijakan

ILMU/TERAPAN 8A
ILMU Kebijaksanaan tergantung yang baik atas keadaan nyata.
Proses pengambilan keputusan (Freddy Rangkuti: Strategi Promosi
Kreatif, 2002, hlm.122-175) yaitu:
1. Pengenalan kebutuhan
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternatif (SWOT)
4. Pembelian
5. Pemakaian
6. Evaluasi setelah pemakaian
7. Pelepasan
Agar formulasi strategi dapat efektif:
1. Perlu dipahami secara jelas misi dan objektif atau tujuan berikut segala
SWOT yang dimiliki dikaitkan dengan peran lingkungan.
2. Pemilihan strategi yang tepat dari berbagai alternatif pilihan strategi
yang tersedia.
3. Apabila strategi telah diformulasikan, langkah selanjutnya adalah
mengimplementasikan strategi tersebut. Oleh karena itu diperlukan rencana
yang memuat program kerja serta siapa yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan strategi tersebut. Pada tahap ini sangat diperlukan informasi
informal dan formal serta sistem pengendalian yang baik.
Tahap formulasi tidak dilakukan pada koordinasi pembangunan. Tahap for
mulasi dilakukan pada tahapan perencanaan pembangunan. Dalam koordin
TERAPAN asi pembangunan, camat yang berperan sebagai coordinator akan melakuka
n monitoring terhadap musrenbang pada tingkat kelurahan dan desa, kemu
dian pada bulan Februari melaksanakan forum musrenbang ditingkat keca
matan, dan pada bulan maret delegasi dari kecamatan untuk melaksanakan
musrenbang pada tingkat kabupaten, yang mana pembangunan berbentuk b
ottom up ini menjadi gambaran bahwa pembangunan melibatkan masyarak
at dan seluruh keluaran ini akan diajukan kepada SKPD Kabupaten Dairi u
ntuk diperhitungkan sebagai masuk anggaran dalam pembangunan tahun b
erikutnya
ILMU/TERAPAN 8B
ILMU Perumusan kebijksanaan harus meliputi usaha untuk memproyektif
tingkatan sekarang, untuk keadaan nanti, masa depan dengan melakukan
perkiraan (TORECAST).
Dari perkembangan yang mungkin terjadi dan dalam penyusunan berbagai
alternatif kegiatan yang mungkin dilalui.
William Dunn (Budi Winarno:2002) menyebutkan, dalam pembuatan
kebijakan publik, tahap-tahap yang dilaluinya adalah :

1. Tahap penyusunan agenda. Masalah-masalah akan berkompetisi


dahulu sebelum dimasukkan ke dalam agenda kebijakan. Pada
akhirnya, beberapa masalah masuk ke agenda kebijakan para
perumus kebijakan. Pada saat itu, suatu masalah mungkin tidak
disentuh sama sekali dan beberapa yang lain pembahasan masalah
tersebut ditunda untuk waktu yang lama. Tahap penyusunan agenda
merupakan tahap yang akan menentukan apakah suatu masalah
akan dibahas menjadi kebijakan atau sebaliknya.
2. Tahap formulasi kebijakan. Masalah yang masuk ke agenda
kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan.
Masalah-masalah tersebut didefinisikan untuk kemudian dicari
alternatif pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah
tersebut berasal dari berbagai alternatif yang ada. Dalam tahap
perumusan kebijakan ini, masing-masing alternatif akan bersaing
untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk
memecahkan masalah. Pada tahap ini, masing-masing aktor akan
“bermain” untuk mengusulkan pemecahan masalah terbaik.Dari
sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para
perumus kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif
kebijakan tersebut diadopsi dengan dukungan dari mayoritas
legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau keputusan
peradilan.
3. Tahap implementasi kebijakan. Suatu program hanya akan menjadi
catatan-catatan elit, jika tidak diimplementasikan. Pada tahap ini,
berbagai kepentingan akan saling bersaing, beberapa implementasi
kebijakan mendapat dukungan dari para pelaksana, namun
beberapa yang lain mungkin akan ditentang oleh para pelaksana.
4. Tahap penilaian kebijakan. Pada tahap ini, kebijakan yang telah
dijalankan akan dinilai atau dievaluasi untuk melihat sejauh mana
kebijakan yang dibuat telah mampu memecahkan masalah.
Kebijakan publik pada dasarnya dibuat untuk meraih dampak yang
diinginkan. Oleh karena itu, maka ditentukan ukuran-ukuran atau
kriteria-kriteria yang menjadi dasar untuk menilai apakah kebijakan
publik telah meraih dampak yang diinginkan.

TERAPAN Tahap formulasi tidak dilakukan pada koordinasi pembangunan. Ta


hap formulasi dilakukan pada tahapan perencanaan pembangunan.
Dalam koordinasi pembangunan, camat yang berperan sebagai coor
dinator akan melakukan monitoring terhadap musrenbang pada ting
kat kelurahan dan desa, kemudian pada bulan Februari melaksanaka
n forum musrenbang ditingkat kecamatan, dan pada bulan maret del
egasi dari kecamatan untuk melaksanakan musrenbang pada tingkat
kabupaten, yang mana pembangunan berbentuk bottom up ini menj
adi gambaran bahwa pembangunan melibatkan masyarakat dan selu
ruh keluaran ini akan diajukan kepada SKPD Kabupaten Dairi untu
k diperhitungkan sebagai masuk anggaran dalam pembangunan tah
un berikutnya
8C
ILMU Supaya suatu program strategi dan kegiatan yang berdasarkan a dan b
dapat disusun.
Proses analisa dan pembentukan kebijaksanaan negara atau pemerintah ada
5 substansi kelompok:
1. Analisa-analisa pembentukan kebijaksanaan. Tujuan-tujuan
pembangunan rasional jangka panjang dan dasar-dasar bagi kegiatan usaha
negara dan masyarakat yang penting.
2. Analisa dan kebijaksanaan tujuan-tujuan pembangunan jangka
menengah.
3. Analisa dan kebijaksanaan program pembangunan tahunan.
4. Analisa dan pembentukan kebijaksanaan negara atau pemerintah dalam
rangka melaksanakan pemerintahan.
5. Analisa pembentukan kebijaksanaan dalam rangka pelaksanaan
pembangunan terutama masalah-masalah jangka panjang (Bintoto:
Administrasi Pembangunan)

TERAPAN Tahap formulasi tidak dilakukan pada koordinasi pembangunan. Tahap for
mulasi dilakukan pada tahapan perencanaan pembangunan. Dalam koordin
asi pembangunan, camat yang berperan sebagai coordinator akan melakuka
n monitoring terhadap musrenbang pada tingkat kelurahan dan desa, kemu
dian pada bulan Februari melaksanakan forum musrenbang ditingkat keca
matan, dan pada bulan maret delegasi dari kecamatan untuk melaksanakan
musrenbang pada tingkat kabupaten, yang mana pembangunan berbentuk b
ottom up ini menjadi gambaran bahwa pembangunan melibatkan masyarak
at dan seluruh keluaran ini akan diajukan kepada SKPD Kabupaten Dairi u
ntuk diperhitungkan sebagai masuk anggaran dalam pembangunan tahun b
erikutnya
8D
ILMU Pengambilan keputusan atau perencanaan pembangunan.
Bagian ini merupakan suatu wilayah peralatan analisa tersendiri, yaitu
analisa kebijaksanaan dan pengambilan keputusan serta perencanaan.
Proses analisa kebijaksanaan negara atau pemerintah dapat dibagi dalam
tahap-tahap sebagai berikut:
1. Policy Germination
Yaitu penyusunan konsep pertama dari suatu kebijaksanaan.
2. Policy Recommendation
Yaitu rekomendasi suatu kebijaksanaan.
3. Policy Analysis
Yaitu analisa kebijaksanaan.
4. Policy Formulation
Yaitu formulasi yang sebenarnya
5. Policy Decision
Yaitu pengambilan keputusan formal terhadap suatu kebijaksanaan.
6. Policy Implementation
Yaitu pelaksanaan kebijaksanaan
7. Policy Evaluation
Yaitu evaluasi pelaksanaan kebijaksanaan.
TERAPAN Tahap formulasi tidak dilakukan pada koordinasi pembangunan. Tahap for
mulasi dilakukan pada tahapan perencanaan pembangunan. Dalam koordin
asi pembangunan, camat yang berperan sebagai coordinator akan melakuka
n monitoring terhadap musrenbang pada tingkat kelurahan dan desa, kemu
dian pada bulan Februari melaksanakan forum musrenbang ditingkat keca
matan, dan pada bulan maret delegasi dari kecamatan untuk melaksanakan
musrenbang pada tingkat kabupaten, yang mana pembangunan berbentuk b
ottom up ini menjadi gambaran bahwa pembangunan melibatkan masyarak
at dan seluruh keluaran ini akan diajukan kepada SKPD Kabupaten Dairi u
ntuk diperhitungkan sebagai masuk anggaran dalam pembangunan tahun b
erikutnya.

ASPEK 7. EFISIENSI KOORDINASI ANALISIS


PEMBANGUNAN
Definisi Dari Modul Audit Operasional Menurut Leonard D.
tahun 1995 “Efektifitas White dalam buku
berkenaan dengan seberapa Sutarto (1984),
jauh suatu program telah koordinasi adalah
mencapai tujuan yang penyesuaian diri dari
diinginkan. Penilaian bagian-bagian satu
efektifitas didasarkan atas sama lain dan
tujuan program sesuai dengan gerakan serta
keinginan pembuat peraturan pengerjaan bagian-
perundang-undangan yang bagian pada saat
berlaku”. Efisiensi merupakan yang tepat sehingga
perbandingan yang terbaik dapat memberikan
antara hasil dan pengorbanan. sumbangan yang
Sumber : Modul Audit maksimum pada
Operasional Tahun 1995 hasil secara
keseluruhan.
Sumber : Sutarto.
1984. Dasar-Dasar
Organisasi. Gajah
Mada University
Press, Yogyakarta.

Tujuan Menurut Drs. Soekarno K Adapun yang


(2000:22) dalam bukunya yang menjadi tujuan
berjudul Dasar-Dasar koordinasi menurut
Manajemen Manfaat efisiensi Hasibuan (2009)
dapat diartikan sebagai yaitu:
dicapainya cara kerja yang  Untuk
hemat, tidak terjadi mengarahkan
pemborosan, dan menunjukkan dan menyatukan
keadaan menguntungkan, baik semua tindakan
dilihat dari segi waktu, tenaga serta pemikiran
maupun biaya. kea rah
Ini dapat dicapai karena dalam tercapainya
kerja sama mengikat pihak- sasaran
pihak yang bekerja sama untuk perusahaan.
mentaati segala kesepakatan,  Untuk
serta terjadi spesialisasi tugas menjuruskan
dan tanggung jawab sesuai keterampilan
dengan kemampuan yang spesialis ke arah
dimiliki masing-masing. sasaran
Sumber : Soekarno perusahaan.
K.2000.Dasar-Dasar  Untuk
Manajemen, Quadra, Jakarta. menghindari
kekosongan dan
tumpang tindih
pekerjaan.
 Untuk
menghindari
kekacauan dan
penyimpangan
tugas dari
sasaran.
 Untuk
mengintegrasika
n tindakan dan
pemanfaatan 6M
ke arah sasaran
organisasi atau
perusahaan.
 Untuk
menghindari
tindakan
overlapping dari
sasaran
perusahaan.
Sumber : Hasibuan,
2009. Manajemen:
Dasar Pengertian dan
Masalah. Bumi
Aksara, Jakarta.

Manfaat Menurut Sutarto


(1984) Apabila
dalam organisasi
dilakukan koordinasi
maka ada beberapa
manfaat yang dapat
dipetik antara lain,
yaitu :
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
perasaan lepas
satu sama lain
antara satuan
organisasi atau
antara para
pejabat yang ada
dalam organisasi.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
perasaan atau
suatu pendapat
bahwa satuan
organisasinya
atau jabatannya
merupakan
paling penting.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
kemungkinan
timbulnya
pertentangan
antar satuan unit
organisasi atau
antar para
pejabat.
Sumber : Sutarto.
1984. Dasar-Dasar
Organisasi. Gajah
Mada University
Press, Yogyakarta.
Indikator Menurut Soekarno K. (2000: Indikator-Indikator
24) Terjadinya
Koordinasi adalah
1. Tepat : kena
 Setiap pejabat
sasaran, apa yang
harus mengetahui
dikehendaki tercapai,
dengan jelas apa
atau apa yang dicita-
yang menjadi
citakan menjadi
tugas dan
kenyataan.
tanggung jawab
2. Cepat : tidak
instansinya.
menghabiskan waktu
 Setiap instansi
yang tidak perlu,
perlu mengetahui
selesai tepat pada
apa yang menjadi
waktunya atau sebelum
tugas dan
waktu yang ditetapkan.
tanggung jawab
3. Hemat : dengan
instansi lain.
biaya yang sekecil-
 Semua instansi
kecilnya, tanpa terjadi
yang
pemborosan dalam
mengkoordinir
bidang apapun.
harus kepada
4. Selamat : segala
siapa instansi
sesuatu sampai pada
tersebut
tujuan yang dimaksud
bertanggung
tanpa mengalami
jawab.
hambatan-hambatan,
 Setiap instansi
kelambatan-
menyadari akan
kelambatan, ataupun
adanya saling
kemacetan-kemacetan.
ketergantungan

Sumber : Soekarno dengan instansi

K.2000.Dasar-Dasar lain.

Manajemen, Quadra, Jakarta. Sumber : Siagian, S.


P. 2008. Administrasi
Pembangunan :
Konsep, Dimensi,
dan Strateginya.
Bumi Aksara,
Jakarta.

ASPEK 6. EFEKTIVITAS KOORDINASI ANALISIS


PEMBANGUNAN
Definisi Menurut Hidayat (1986:56) Menurut Leonard D. Koordinasi Camat
yang menjelaskan bahwa : White dalam buku dalam melaksanakan
“Efektivitas adalah suatu Sutarto (1984), pembangunan di
ukuran yang menyatakan koordinasi adalah Kecamatan Silima
seberapa jauh target penyesuaian diri dari Pungga-Pungga
(kuantitas,kualitas dan bagian-bagian satu Kabupaten Dairi
waktu) telah tercapai. sama lain dan yang dilakukan
Dimana makin besar gerakan serta justru akan
persentase target yang pengerjaan bagian- menunjang aspek
dicapai, makin tinggi bagian pada saat efektivitas. Karena
efektivitasnya”. yang tepat sehingga salah satu fungsi
Sumber : Hidayat Kusuma. dapat memberikan dari koordinasi
1986. Perilaku Organisasi. sumbangan yang adalah menghindari
Bumi Aksara, Jakarta. maksimum pada kesalahpahaman dan
hasil secara tumpang tindih
keseluruhan. pelaksanaan
Sumber : Sutarto. pembangunan yang
1984. Dasar-Dasar justru akan
Organisasi. Gajah merugikan
Mada University masyarakt itu sendiri
Press, Yogyakarta. karena
pembangunan yang
terhenti di tengah
jalan sebagai akibat
dari kurangnya
koordinasi di
berbagai pihak.
Tujuan Adapun yang Efektivitas akan
menjadi tujuan tercapai ketika
koordinasi menurut fungsi koordinasi
Hasibuan (2009) telah dilakukan.
yaitu:
 Untuk
mengarahkan dan
menyatukan
semua tindakan
serta pemikiran
kea rah
tercapainya
sasaran
perusahaan.
 Untuk
menjuruskan
keterampilan
spesialis ke arah
sasaran
perusahaan.
 Untuk
menghindari
kekosongan dan
tumpang tindih
pekerjaan.
 Untuk
menghindari
kekacauan dan
penyimpangan
tugas dari
sasaran.
Sumber : Hasibuan,
2009. Manajemen:
Dasar Pengertian dan
Masalah. Bumi
Aksara, Jakarta.

Manfaat Menurut Sutarto


(1984) Apabila
dalam organisasi
dilakukan koordinasi
maka ada beberapa
manfaat yang dapat
dipetik antara lain,
yaitu :
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
perasaan lepas
satu sama lain
antara satuan
organisasi atau
antara para
pejabat yang ada
dalam organisasi.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
perasaan atau
suatu pendapat
bahwa satuan
organisasinya
atau jabatannya
merupakan
paling penting.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
kemungkinan
timbulnya
pertentangan
antar satuan unit
organisasi atau
antar para
pejabat.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
timbulnya
rebutan fasilitas.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
kemudian
terjadinya
kekosongan
pengejaan
terhadap suatu
aktivitas oleh
satuan-satuan
organisasi atau
kekosongan
pengerjaan
terhadap tugas
oleh para
pejabat.
Sumber : Sutarto.
1984. Dasar-Dasar
Organisasi. Gajah
Mada University
Press, Yogyakarta.
Indikator Petters dan Waterman Indikator-Indikator
mengemukakan tentang Terjadinya
Indikator umum dari Koordinasi adalah
efektif, yaitu :  Setiap pejabat
harus mengetahui
1. Mempunyai bias
dengan jelas apa
terhadap setiap
yang menjadi
tindakan dan
tugas dan
penyelesaian
tanggung jawab
pekerjaan yang
instansinya.
dilakukan.
 Setiap instansi
2. Selalu dekat dengan
perlu mengetahui
para pelanggan agar
apa yang menjadi
dapat mengerti
tugas dan
secara penuh apa
tanggung jawab
yang dibutuhkan
instansi lain.
oleh para
 Semua instansi
pelanggan.
yang
3. Berusaha untuk mengkoordinir
meningkatkan harus kepada
produktivitas lewat siapa instansi
partisipasi para tersebut
pegawai bertanggung
perusahaan. jawab.
4. Memiliki struktur  Setiap instansi
organisasi yang menyadari akan
bersifat luwes dan adanya saling
sederhana, dengan ketergantungan
jumlah individu- dengan instansi
individu yang lain.
minimal dalam Sumber : Siagian, S.
aktivitas staf yang P. 2008. Administrasi
mendukung Pembangunan :
bidangnya. Konsep, Dimensi,
5. Menggabungkan dan Strateginya.
kontrol yang Bumi Aksara,
sifatnya ketat dan Jakarta.
desentralisasi yang
bertujuan
mengamankan nilai-
nilai inti perusahaan
dengan kontrol yang
longgar pada
bagian-bagian lain
untuk mendorong
pengambilan resiko
serta inovasi.
ASPEK 5.RASIONALITAS KOORDINASI ANALISIS
PEMBANGUNAN
Definisi Giddens, A. (1986:56) Menurut Leonard D. Koordinasi bersifat
Rasionalitas adalah White dalam buku rasional karena setiap
dapat diterima oleh akal Sutarto (1984), bagian unit kerja
sehat, tidak terdapat koordinasi adalah memiliki tugas-tugas
tumpang tindih dalam penyesuaian diri dari tersendiri yang
pelaksanaan tugas. bagian-bagian satu termuat dalam
sama lain dan Peraturan Bupati
gerakan serta Nomor 14 Tahun
pengerjaan bagian- 2008. Setiap unit
bagian pada saat kerja memiliki tugas
yang tepat sehingga tersendiri dan saling
dapat memberikan berkaitan antara satu
sumbangan yang dengan yang lainnya
maksimum pada hasil karena itu
secara keseluruhan. dibutuhkannya
Sumber : Sutarto. koordinasi yang baik
1984. Dasar-Dasar diantaranya sehingga
Organisasi. Gajah tidak terdapat
Mada University tumpang tindih dalam
Press, Yogyakarta pelaksanaan tugas
pembangunan.
Tujuan Adapun yang Yang menjadi tujuan
menjadi tujuan rasionalitas dalam
koordinasi menurut koordinasi
Hasibuan (2009) pembangunan di
yaitu: Kecamatan Silima
 Untuk Pungga-Pungga
mengarahkan dan adalah efektivitas dan
menyatukan efisiensi.
semua tindakan
serta pemikiran
kea rah
tercapainya
sasaran
perusahaan.
 Untuk
menjuruskan
keterampilan
spesialis ke arah
sasaran
perusahaan.
 Untuk
menghindari
kekosongan dan
tumpang tindih
pekerjaan.
 Untuk
menghindari
kekacauan dan
penyimpangan
tugas dari
sasaran.
 Untuk
mengintegrasikan
tindakan dan
pemanfaatan 6M
ke arah sasaran
organisasi atau
perusahaan.
 Untuk
menghindari
tindakan
overlapping dari
sasaran
perusahaan.
Sumber : Hasibuan,
2009. Manajemen:
Dasar Pengertian dan
Masalah. Bumi
Aksara, Jakarta.

Manfaat Menurut Giddens, A. Menurut Sutarto Ketika rasionalitas


(1986:70) manfaat (1984) Apabila dihubungkan dengan
rasionalitas adalah dalam organisasi koordinasi
 Rasionalitas praktis. dilakukan koordinasi pembangunan maka
Tindakan sosial dalam maka ada beberapa pembangian kerja
rasionalitas ini diarahkan manfaat yang dapat pun akan
pada tujuan yang dipetik antara lain, terspesialisasi dengan
ditentukan oleh harapan yaitu : baik sehingga tidak
terhadap perilaku objek  Dengan terjadinya tumpang
dalam lingkungan dan koordinasi dapat tidih pembangunan
perilaku manusia lain. dihindarkan yang justru akan
Kepentingan diri sendiri perasaan lepas berdampak buruk
menjadi sentral dan satu sama lain bagi masyarakat dan
sarana-sarana yang antara satuan pembangunan
digunakan untuk organisasi atau terhenti di tengah
mencapai tujuan antara para jalan.
dipertimbangkan pejabat yang ada
sesistematis mungkin. dalam organisasi.
Untuk sampai ke tujuan,  Dengan
tindakan yang diambil koordinasi dapat
seefisien mungkin dihindarkan
dengan cara yang terbaik. perasaan atau
 Rasionalitas formal. suatu pendapat
Hampir sama dengan bahwa satuan
rasionalitas praktis, organisasinya
namun yang atau jabatannya
diperhitungkan adalah merupakan paling
garis arah tindakan yang penting.
didasarkan atas peraturan  Dengan
umum, seperti dalam koordinasi dapat
hukum. dihindarkan
 · Rasionalitas kemungkinan
substansial. Ukuran timbulnya
tindakan dalam pertentangan
rasionalitas jenis ini antar satuan unit
adalah nilai. Seseorang organisasi atau
berperilaku sesuai antar para
dengan nilai yang ia pejabat.
miliki dan yakin.  Dengan
 Rasionalitas teoretis. koordinasi dapat
Rasionalitas ini dihindarkan
mencakup penguasaan timbulnya
teoretis atas realitas rebutan fasilitas.
dibantu pengertian-  Dengan
pengertian abstrak. koordinasi dapat
Seseorang tidak dihindarkan
mempunyai orientasi kemudian
tindakan sosial yang jelas terjadinya
tapi tindakannya muncul kekosongan
dari upaya memberi arti pengejaan
pada realitas. terhadap suatu
Sumber : Giddens, A. aktivitas oleh
(1986). Kapitalisme dan satuan-satuan
Teori Sosial Modern: organisasi atau
Suatu Analisis terhadap kekosongan
Karya Tulis Marx, pengerjaan
Durkheim, dan Max terhadap tugas
Weber. Jakarta: UI- oleh para pejabat.
Press.  Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
terjadinya
peristiwa waktu
menunggu yang
memakan waktu
lama.
 Dengan
koordinasi dapat
ditumbuhkan
kesadaran
diantara para
pejabat untuk
saling bantu satu
sama lain
terutama diantara
pejabat yang ada
dalam satuan
organisasi yang
sama.
Sumber : Sutarto.
1984. Dasar-Dasar
Organisasi. Gajah
Mada University
Press, Yogyakarta.
Indikator Indikator-Indikator
Terjadinya
Koordinasi adalah
 Setiap pejabat
harus mengetahui
dengan jelas apa
yang menjadi
tugas dan
tanggung jawab
instansinya.
 Setiap instansi
perlu mengetahui
apa yang menjadi
tugas dan
tanggung jawab
instansi lain.
 Semua instansi
yang
mengkoordinir
harus kepada
siapa instansi
tersebut
bertanggung
jawab.
 Setiap instansi
menyadari akan
adanya saling
ketergantungan
dengan instansi
lain.
Sumber : Siagian, S.
P. 2008. Administrasi
Pembangunan :
Konsep, Dimensi, dan
Strateginya. Bumi
Aksara, Jakarta.

ASPEK 4. SARANA KOORDINASI ANALISIS


PEMBANGUNAN
Definisi Sarana dalam KBBI Menurut Leonard D. Dalam pelaksanaan
(2002:999) Segala White dalam buku pembangunan di
sesuatu (bisa berupa Sutarto (1984), Kantor Camat
syarat atau upaya) koordinasi adalah Kecamatan Silima
yang sapat dipakai penyesuaian diri dari Pungga-Pungga
sebagai alt atau media bagian-bagian satu mendapati perubahan-
dalam mencapai sama lain dan perubahan gaya
maksud atau tujuan. gerakan serta pembangunan yang
Sumber: Kamus pengerjaan bagian- diterapkan, sifat
Besar BI, 2002:999. bagian pada saat yang flekbilitas tampaknya
tepat sehingga dapat diwujudkan oleh
memberikan camat dalam
sumbangan yang melaksanakan
maksimum pada hasil pembangunan budaya,
secara keseluruhan. seperti pembangunan
Sumber : Sutarto. portal disetiap jalan
1984. Dasar-Dasar masuk desa,
Organisasi. Gajah pembangunan LED
Mada University (light emiting diode)
Press, Yogyakarta. untuk menyampaikan
pesan kepada
masyarakat di pusat
Kota Parongil, dan
mengubah gaya
bangunan kantor
camat menjadi gaya
Adat Pak-Pak.
Adapun sarana yang
akan dibangun pada
tahun 2015 adalah
pembangunan yang
berorientasi fisik
seperti aspal, jalan
pertanian, dan kantor
pemadam kebakaran.
Aspal jalan yang akan
dibangun di Kota
Parongil dari Jalan
Sisingamangaraja atas
hingga seluruh jalan
gereja atas, jalan
pertanian dari
Lokkotan hingga
Pagar Pulo
Sapokomil, dan satu
unit pemadam
kebakaran.
Tujuan Menurut Bafadol Adapun yang Adapun yang menjadi
(2003:22) Tujuan menjadi tujuan keterkaitan antara
sarana adalah koordinasi menurut tujuan sarana dan
 Untuk Hasibuan (2009) tujuan koordinasi
mengupayakan yaitu: adalah upaya untuk
pemakaian sarana  Untuk pemenuhan kebutuhan
dan prasarana mengarahkan dan dasar manusia, baik
secara tepat dan menyatukan secara individual
efisien. semua tindakan maupun kelompok,
 Untuk serta pemikiran dengan cara-cara yang
mengupayakan kea rah tidak menimbulkan
pengadaan sarana tercapainya kerusakkan, baik
dan prasarana sasaran terhadap kehidupan
melalui sistem perusahaan. social maupun
perencanaan dan  Untuk lingkungan alam.
pengadaan yang menjuruskan Dalam mencapai
hati-hati dan keterampilan semuanya itu, camat
seksama. spesialis ke arah harus melakukan
Sumber : Bafadol. sasaran komunikasi dan
2003. Pengembangan perusahaan. koordinasi dengan
Sarana Pariwisata.  Untuk masyarakat, sebab
Agnini, Bandung. menghindari masyarakat
kekosongan dan merupakan objek
tumpang tindih pembangunan di
pekerjaan. Wilayah Kecamatan

 Untuk Silima Pungga-

menghindari Pungga.

kekacauan dan
penyimpangan
tugas dari sasaran.
 Untuk
mengintegrasikan
tindakan dan
pemanfaatan 6M
ke arah sasaran
organisasi atau
perusahaan.
 Untuk
menghindari
tindakan
overlapping dari
sasaran
perusahaan.
Sumber : Hasibuan,
2009. Manajemen:
Dasar Pengertian dan
Masalah. Bumi
Aksara, Jakarta.

Manfaat Menurut Bafadol Menurut Sutarto Manfaat Sarana dan


(2003:25) Manfaat (1984) Apabila dalam manfaat koordinasi
Sarana adalah : organisasi dilakukan akan semakin jelas
 Menyiapkan data koordinasi maka ada jika dikaitkan dengan
dan informasi beberapa manfaat contoh kasus yang ada
dalam rangka yang dapat dipetik di dalam jurnal yang
menentukan dan antara lain, yaitu : saya analisis. Camat
menyusun rencana  Dengan Silima Pungga-
kebutuhan barang. koordinasi dapat Pungga menemukan
 Memberikan data dihindarkan masalah-masalah
dan informasi perasaan lepas ketika melakukan
untuk dijadikan satu sama lain komunikasi dengan
bahan atau antara satuan orang lain, seperti
pedoman dalam organisasi atau perbedaan persepsi
pengarahan antara para dengan orang lain.
pengadaan barang pejabat yang ada Sebagai contoh
 Memberikan data dalam organisasi. kejadian yang pernah
dan informasi  Dengan terjadi saat
untuk deijadikan koordinasi dapat pengumpulan tanda
bahan atau dihindarkan tangan masyarakat
pedoman dalam perasaan atau yang lahannya kena
penyaluran barang suatu pendapat pengaspalan sebagai
 Memberikan data bahwa satuan tanda persetujuan
dan informasi organisasinya akan dibangun aspal
dalam menetukan atau jabatannya jalan, karena
keadaan barang merupakan paling penyampaian maksud
(tua, rusak atau penting. seorang warga sebagai
kebih) sebagai  Dengan perwakilan camat
dasar sebagai koordinasi dapat kurang baik
dasar ditambah dihindarkan ditanggapi salah
atau dikuranginya kemungkinan seorang masyarakat
barang timbulnya yang maka terpaksa
 Memberikan data pertentangan camat langsung turun
dan informasi antar satuan unit kelapangan berbicara
dalam rangka organisasi atau untuk memperjelas
memudahkan antar para duduk masalahnya.
pengawasan dan pejabat. Permasalah
pengendalian  Dengan komunikasi yang
barang koordinasi dapat terjadi karena
Sumber : Bafadol. dihindarkan kestabilan emosi yang
2003. Pengembangan timbulnya rebutan diajak berbicara juga
Sarana Pariwisata. fasilitas. turut mempengaruhi,
Agnini, Bandung.  Dengan dan yang terakhir

koordinasi dapat kesalahan teknis


dihindarkan teknologi juga
kemudian mengurangi kualitas
terjadinya komunikasi yang
kekosongan baik.
pengejaan
terhadap suatu
aktivitas oleh
satuan-satuan
organisasi atau
kekosongan
pengerjaan
terhadap tugas
oleh para pejabat.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
terjadinya
peristiwa waktu
menunggu yang
memakan waktu
lama.
 Dengan
koordinasi dapat
ditumbuhkan
kesadaran
diantara para
pejabat untuk
saling bantu satu
sama lain
terutama diantara
pejabat yang ada
dalam satuan
organisasi yang
sama.
Sumber : Sutarto.
1984. Dasar-Dasar
Organisasi. Gajah
Mada University
Press, Yogyakarta.
Indikator Indikator-Indikator
Terjadinya
Koordinasi adalah
 Setiap pejabat
harus mengetahui
dengan jelas apa
yang menjadi
tugas dan
tanggung jawab
instansinya.
 Setiap instansi
perlu mengetahui
apa yang menjadi
tugas dan
tanggung jawab
instansi lain.
 Semua instansi
yang
mengkoordinir
harus kepada siapa
instansi tersebut
bertanggung
jawab.
 Setiap instansi
menyadari akan
adanya saling
ketergantungan
dengan instansi
lain.
Sumber : Siagian, S.
P. 2008. Administrasi
Pembangunan :
Konsep, Dimensi, dan
Strateginya. Bumi
Aksara, Jakarta.

ASPEK 3. PROSES KOORDINASI ANALISIS


KEGIATAN PEMBANGUNAN
Definisi Menurut Soewarno Menurut Leonard D. Untuk mencapai
Handayaningrat White dalam buku pembangunan sesuai
(1982:2) dalam Sutarto (1984), dengan yang
bukunya yang koordinasi adalah diharapkan oleh
berjudul “Pengantar penyesuaian diri dari masyarakat maka ada
Studi Ilmu bagian-bagian satu tahap-tahap yang
Administrasi dan sama lain dan harus dilakukan camat
Manajemen” gerakan serta sebagai coordinator
mengatakan bahwa pengerjaan bagian- pelaksana
Proses adalah sesuatu bagian pada saat yang pembangunan agar
tuntutan perubahan tepat sehingga dapat seluruh bagian turut
dari suatu peristiwa memberikan aktif dalam
perkembangan sumbangan yang melaksanakan
sesuatu yang maksimum pada hasil pembangunan yang
dilakukan secara secara keseluruhan. harmonis. Tahap-
terus-menerus. Sumber : Sutarto. tahap tersebut terdiri
Sumber : Soewarno 1984. Dasar-Dasar dari 4 variabel, yaitu
Handayaningrat. Organisasi. Gajah komunikasi,
1982. Pengantar Studi Mada University penentuan waktu,
Ilmu Administrasi dan Press, Yogyakarta. fleksibilitas, dan
Manajemen Bumi pengendalian.
Aksara, Jakarta.  Komunikasi
Tujuan Menurut George R. Dari hasil penelitian
Terry, fungsi dari jurnal tersebut
koordinasi ialah menjelaskan bahwa
mensinkronisasikan camat juga melakukan
dan menselaraskan komunikasi dengan
kegiatan semua unit masyarakat, sebab ada
departemen organisasi kesadaran camat
menuju tercapainya bahwa masyarakatlah
suatu hasil akhir yang yang menjadi objek
sama. Didalam pembangunan di
koordinasi harus wilayah Kecamatan
ditemukannya Silima Punga-Punga.
keselarasan aktivitas Dengan menjalankan
antar satuan motto Bupati Dairi
organisasi atau Jhonny Sihotang yaitu
keselarasan tugas bekerja untuk rakyat
antar pejabat. dengan tiga pilar
Manfaat Menurut Sutarto pembangunan :
(1984) Apabila dalam pendidikan, kesehatan
organisasi dilakukan dan pertanian kerap
koordinasi maka ada disampaikan ketika
beberapa manfaat Forum Musrembang
yang dapat dipetik berlangsung.
antara lain, yaitu : Komunikasi dengan
 Dengan masyarakat perlu
koordinasi dapat dilangsungkan agar
dihindarkan pemerintah lebih
perasaan lepas memahami apa yang
satu sama lain dibutuhkan
antara satuan masyarakat.
organisasi atau  Penentuan Waktu
antara para Di dalam koordinasi
pejabat yang ada penentuan waktu yang
dalam organisasi. cermat menjadi salah
 Dengan satu syarat yang
koordinasi dapat mengupayakan
dihindarkan efektivitas dalam
perasaan atau berbagai kegiatan
suatu pendapat pembangunan. Dalam
bahwa satuan penelitian di Kantor
organisasinya Camat Silima
atau jabatannya Pungga-Pungga
merupakan paling bahwa camat Kadir
penting. Boang Manalu
 Dengan mengikuti mekanisme
koordinasi dapat dalam proses
dihindarkan pembangunan yaitu
kemungkinan pada bulan februari
timbulnya mengirimkan utusan
pertentangan dari kantor camat
antar satuan unit untuk memonitoring
organisasi atau pelaksanaan forum
antar para musrenbang ditingkat
pejabat. desa, kemudia pada
Sumber : Sutarto. bulan februari
1984. Dasar-Dasar dilaksanakan forum
Organisasi. Gajah musrenbang tingkat
Mada University kecamatan dengan
Press, Yogyakarta. pesertanya tiga
Indikator Indikator-Indikator delegasi dari masing-
Terjadinya masing desa.
Koordinasi adalah Kemudian camat
 Setiap pejabat mengeluarkan hasil
harus mengetahui dari hasil musrenbang
dengan jelas apa tersebut sebagai
yang menjadi usulan kegiatan yang
tugas dan direkomendasikan
tanggung jawab untuk ditampung
instansinya. SKPD sebagai
 Setiap instansi kegiatan yang akan
perlu mengetahui dikerjakan oleh SKPD
apa yang menjadi dengan biaya APBD
tugas dan maupun sumber
tanggung jawab pendanaan yang lain
instansi lain. untuk dibahas dalam
 Semua instansi forum Musrenbang
yang tingkat
mengkoordinir Kota/Kabupaten.
harus kepada siapa
instansi tersebut
bertanggung
jawab.
Sumber : Siagian, S.
P. 2008. Administrasi
Pembangunan :
Konsep, Dimensi, dan
Strateginya. Bumi
Aksara, Jakarta.

ASPEK 2. KERJASAMA KOORDINASI ANALISIS


PEMBANGUNAN
Definisi Sargent dalam Menurut Leonard D. Berdasarkan
Wrihatnolo (2000:29) White dalam buku Peraturan Bupati Dairi
menyatakan bahwa Sutarto (1984), Nomor 14 Tahun
kerjasama merupakan koordinasi adalah 2008, camat memiliki
usaha terkoordinasi di penyesuaian diri dari tugas pokok
antara bagian-bagian satu melaksanakan
anggota kelompok sama lain dan penyelenggaraan
atau masyarakat yang gerakan serta pemerintahan,
diarahkan untuk pengerjaan bagian- pembangunan, dan
mencapai tujuan bagian pada saat yang pembinaan
bersama. Lebih lanjut tepat sehingga dapat kemasyarakatan di
Santosa (1992: 29-30) memberikan wilayah kecamatan
menyatakan bahwa sumbangan yang serta melaksanakan
kerjasama adalah maksimum pada hasil tugas pemerintahan
suatu bentuk interaksi secara keseluruhan. lainnya yang
sosial di mana tujuan Sumber : Sutarto. dilimpahkan oleh
anggota kelompok 1984. Dasar-Dasar Bupati untuk
yang satu berkaitan Organisasi. Gajah menangani sebagian
erat dengan tujuan Mada University urusan otonomi
anggota kelompok Press, Yogyakarta. daerah di Kecamatan.
yang lain atau tujuan Jika dikaitkan antara
kelompok secara kerjasama dan
keseluruhan sehingga koordinasi
seseorang individu pembangunan dalam
hanya dapat mencapai kasus ini saya
tujuan bila individu mengambil jurnal
lain juga mencapai yang berjudul
tujuan. Koordinasi Camat
Sumber : dalam Melaksanakan
Wrihatnolo.2000. Pembangunan di
Administrasi Desa Kecamatan Silima
Kota. CV masagung, Punga-Punga
Jakarta. Kabupaten Dairi.
Camat berwenang
dalam menetapkan
program, rencana
kegiatan, dan
anggaran kecamatan.
Dalam hal ini camat
membutuhkan
kerjasama dengan
berbagai pihak.
Setelah melakukan
koordinasi dengan
berbagai pihak yang
akan berlangsung
dalam Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan
(musrenbang) maka
akan dilaksanakannya
pembangunan fisik
seperti aspal di Kota
Parongil dari Jalan
Sisingamangaraja atas
hingga kejalan gereja,
kemudian pada bekas
SD 2 akan dibuat
menjadi pemadam
kebakaran dengan
mobil 1 unit, dan yang
terakhir akan
dibangun jalan
pertanian dari
lokkotan hingga pagar
pulo.
Tujuan  Tujuan Menurut George R. Pembangunan yang
Menurut Charles H. Terry, fungsi dilaksanakan didalam
Cooley (1983:23) koordinasi ialah wilayah Kecamatan
Kerjasama biasanya mensinkronisasikan Silima Pungga-
memiliki tujuan, dasar dan menselaraskan pungga
saling kegiatan semua unit dikoordinasikan oleh
menguntungkan. departemen organisasi camat sehingga
Kerjasama adalah dua menuju tercapainya terlaksananya
kelompok kegiatan, suatu hasil akhir yang pembangunan yang
individu atau bahkan sama. Didalam dapat dicapai dengan
beberapa (lebih dari koordinasi harus baik. Untuk mecapai
dua) yang saling ditemukannya pembangunan dengan
membantu dalam satu keselarasan aktivitas sesuai dengan yang
wilayah kerja atau antar satuan diharapkan oleh
mencapai tujuan yang organisasi atau masyarakat maka ada
sama. keselarasan tugas tahap-tahap yang
Sumber : Charles H. antar pejabat. harus dilakukan camat
Cooley.1983. sebagai coordinator
Administrasi pelaksana
Pemerintah Desa dan pembangunan agar
Kota. seluruh bagian yang
turut aktif dalam
melaksanakan
pembangunan dapat
berjalan dengan
harmonis.
Manfaat Menurut (1983:24) Menurut Sutarto Kerjasama dalam
Charles H. Cooley (1984) Apabila dalam koordinasi
Kerja sama diyakini organisasi dilakukan pembangunan akan
dapat mendorong koordinasi maka ada mendorong timbulnya
timbulnya persaingan beberapa manfaat persaingan di dalam
di dalam proses yang dapat dipetik proses pencapaian
pencapaian tujuan, antara lain, yaitu : tujuan, sehingga
yang mana kemudian  Dengan semua yang terlibat
hal tersebut akan koordinasi dapat dalam pembangunan
memicu peningkatan dihindarkan akan termotivasi
produktivitas setiap perasaan lepas dalam tercapainya
individu dalam satu sama lain pembangunan yang
kelompok. antara satuan tentunya akan
Kerja sama yang baik organisasi atau meningkatkan
akan memotivasi antara para efektivitas dan
setiap individu untuk pejabat yang ada efisiensi dalam
melakukan bentuk dalam organisasi. kehidupan
usaha / upaya yang  Dengan bermasyarakat.
lebih baik dan bekerja koordinasi dapat
lebih aktif serta dihindarkan
produktif dan efisien. perasaan atau
Kerja sama akan suatu pendapat
menjamin terjalinnya bahwa satuan
suatu ikatan atau organisasinya
hubungan harmonis di atau jabatannya
antara setiap pihak merupakan paling
yang terkait. penting.
Sumber : Charles H.  Dengan
Cooley.1983. koordinasi dapat
Administrasi dihindarkan
Pemerintah Desa dan kemungkinan
Kota. timbulnya
pertentangan
antar satuan unit
organisasi atau
antar para
pejabat.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
timbulnya rebutan
fasilitas.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
kemudian
terjadinya
kekosongan
pengejaan
terhadap suatu
aktivitas oleh
satuan-satuan
organisasi atau
kekosongan
pengerjaan
terhadap tugas
oleh para pejabat.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
terjadinya
peristiwa waktu
menunggu yang
memakan waktu
lama.
Sumber : Sutarto.
1984. Dasar-Dasar
Organisasi. Gajah
Mada University
Press, Yogyakarta.
Indikator Dalam Dewi, Indikator-Indikator Indikator dalam
(2006:21) indikator- Terjadinya kerjasama adalah
indikator kerja sama Koordinasi adalah tanggung jawab
adalah sebagai  Setiap pejabat secara bersama-sama
berikut: Tanggung harus mengetahui menyelesaikan
jawab secara bersama- dengan jelas apa pekerjaan, yaitu
sama menyelesaikan yang menjadi dengan pemberian
pekerjaan, yaitu tugas dan tanggung jawab dapat
dengan pemberian tanggung jawab tercipta kerja sama
tanggung jawab dapat instansinya. yang baik dan saling
tercipta kerja sama  Setiap instansi berkontribusi, yaitu
yang baik. perlu mengetahui dengan saling
Saling berkontribusi, apa yang menjadi berkontribusi baik
yaitu dengan saling tugas dan tenaga maupun
berkontribusi baik tanggung jawab pikiran akan
tenaga maupun instansi lain. terciptanya kerja
pikiran akan  Semua instansi sama. Dalam proses
terciptanya kerja yang koordinasi
sama. mengkoordinir pembangunan setiap
Pengerahan harus kepada siapa instasi dan pihak yang
kemampuan secara instansi tersebut terkait memiliki
maksimal, yaitu bertanggung tanggung jawab yang
dengan mengerahkan jawab. berperan sebagai
kemampuan masing- Sumber : Siagian, S. indicator kerjasama.
masing anggota tim P. 2008. Administrasi  Camat berperan
secara maksimal, Pembangunan : dalam menetapkan
kerja sama akan lebih Konsep, Dimensi, dan program, rencana
kuat dan berkualitas. Strateginya. Bumi kegiatan dan
Aksara, Jakarta. anggaran
Kecamatan. Dalam
hal ini camat
bertangung jawab
dalam
mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas
sekretaris dan
Kepala Seksi,
mengkoordinasikan
penyelenggaraan
kegiatan
pemerintahan di
kecamatan,
mengkoordinasikan
upaya
penyelenggaraan
kegiatan
pemberdayaan
masyarakat, dst.
 Sekretaris Desa
bertanggungjawab
dalam
mengkoordinasikan
penyusunan
program, rencana
kegiatan, dan
anggaran kecamatan
;
mengkoordinasikan
dan mengawasi
pelaksanaan tugas
sub bagian pada
sekretaris
kecamatan ;
mengkoordinasi
penyusunan Recana
Strategis (renstra)
Kecamatan,
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah
(LAKIP) dan
Konsep Surat
Keputusan Camat
serta peraturan
lainnya yang
berkaitan dengan
penyelenggaraan
tugas-tugas di
kecamatan, dst.
 Kepala Sub Bagian
bertanggung jawab
dalam
mengkoordinasikan
dan mengawasi
pelaksanaan tugas
Staff pada Sub
Bagian Umum,
menyusun
kebutuhan dan
pengadaaan
perlengkapan
peralatan serta
inventaris
kecamatan sesuai
dengan ketentuan
yang berlaku,
menyiapkan bahan-
bahan penyusunan
rancangan peraturan
daerah, konsep
peraturan
bupati/Keputusan
Bupati, dan konsep
surat Keputusan
Camat serta
peraturan lainnya
yang berkaitan
dengan
penyelengaraan
pemerintahan di
kecamatan.

ASPEK 1. TUJUAN KOORDINASI ANALISIS


PEMBANGUNAN
Definisi Menurut Santosa Menurut Leonard D. Berdasarkan perbandingan
(1992:12) Tujuan White dalam buku antara definisi tujuan dan
adalah hasil akhir Sutarto (1984), koordinasi pembangunan
yang ingin dicapai koordinasi adalah dapat ditarik kesimpulan
individu ataupun penyesuaian diri dari bahwa untuk mencapai
kelompok yang bagian-bagian satu sebuah tujuan
sedang bekerja, atau sama lain dan pembangunan harus
secara ideal, tujuan gerakan serta dilakukannya koordinasi
merupakan hasil yang pengerjaan bagian- pembangunan guna setiap
diharapkan menurut bagian pada saat bagian dan substansi dapat
nilai orang-orang. yang tepat sehingga berperan aktif dan
Sumber : Santosa. dapat memberikan berpartisipasi sehingga
1992. Dasar-Dasar sumbangan yang dapat memberikn
Organisasi. Gajah maksimum pada sumbangan yang
Mada University hasil secara maksimum pada hasil
Press, Yogyakarta. keseluruhan. secara keseluruhannya.
Sumber : Sutarto.
1984. Dasar-Dasar
Organisasi. Gajah
Mada University
Press, Yogyakarta.
Tujuan Tujuan perencanaan Adapun yang Keterkaitan antara tujuan
menurut Stephen menjadi tujuan dan tujuan dari koordinasi
Robbins dan Mary koordinasi menurut pembangunan adalah
Coulter (1992:14) Hasibuan (2009) bahwa tujuan merupakan
dalam Santosa adalah yaitu: hasil akhir yang ingin
(1) memberikan  Untuk dicapai oleh individu
pengarahan yang mengarahkan dan maupun organisasi. Agar
baik; (2) mengurangi menyatukan pencapaian tujuan tersebut
ketidakpastian; semua tindakan berjalan secara efektif,
(3) meminimalisir serta pemikiran maka kita membutuhkan
pemborosan; kea rah adanya tujuan koordinasi
(4) menetapkan tercapainya yang akan mengarahkan
tujuan dan standar sasaran dan menyatukan segala
yang digunakan perusahaan. bentuk tindakan maupun
dalam fungsi  Untuk pemikiran agar tercapai
selanjutnya yaitu menjuruskan tujuan tersebut. Jadi
proses pengontrolan keterampilan koordinasi membuat
dan evaluasi. spesialis ke arah pencapaian tujuan berjalan
Sumber : Santosa. sasaran secara efektif dan efisien.
1992. Dasar-Dasar perusahaan.
Organisasi. Gajah  Untuk
Mada University menghindari
Press, Yogyakarta. kekosongan dan
tumpang tindih
pekerjaan.
 Untuk
menghindari
kekacauan dan
penyimpangan
tugas dari
sasaran.
 Untuk
mengintegrasika
n tindakan dan
pemanfaatan 6M
ke arah sasaran
organisasi atau
perusahaan.
 Untuk
menghindari
tindakan
overlapping dari
sasaran
perusahaan.
Sumber : Hasibuan,
2009. Manajemen:
Dasar Pengertian dan
Masalah. Bumi
Aksara, Jakarta.

Manfaat Menurut Bintoro Menurut Sutarto Manfaat dari tujuan salah


Tjokromidjojo, (1984) Apabila satunya adalah sebagai
tujuan memiliki dalam organisasi patokan ataupun cara
manfaat adalah : dilakukan koordinasi pandang jauh ke depan
 Dengan maka ada beberapa untuk meraih apa yang
adanya tujuan manfaat yang dapat telah di tetapkan
diharapkan dipetik antara lain, sebelumnya, dan jika
terdapatnya suatu yaitu : dikaitkan dengan manfaat
visi, adanya  Dengan koordinasi pembangunan
pedoman bagi koordinasi dapat maka untuk mencapai
pelaksanaan dihindarkan tujuan pembangunan
kegiatan-kegiatan. perasaan lepas tersebut maka harus
 Dengan tujuan satu sama lain terlebih dahulu
maka dapat antara satuan dilakukannya koordinasi
dilakukan suatu organisasi atau pembangunan karena
perkiraan terhadap antara para koordinasi pembangunan
hal-hal dalam masa pejabat yang ada akan menuntun setiap
pelaksanaan yang dalam organisasi. pejabat atau instansi
akan dilalui.  Dengan pemerintahan untuk dapat
 koordinasi dapat berkomunikasi dan
dihindarkan bertukar pikiran guna
perasaan atau dapat dihindarkan
suatu pendapat perasaan lepas satu dengan
bahwa satuan yang lainnya sehingga
organisasinya adanya kesatuan
atau jabatannya pemikiran dan tindakan di
merupakan setiap instansi. Bukan
paling penting. hanya hal-hal tersebut,
 Dengan koordinasi
koordinasi dapat pembangunandilaksanakan
dihindarkan guna menghindari
kemungkinan terjadinya kemungkinan
timbulnya timbulnya pertentangan
pertentangan antar satuan unit atau para
antar satuan unit pejabat karena kurangnya
organisasi atau komunikasi diantaranya.
antar para
pejabat.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
timbulnya
rebutan fasilitas.
 Dengan
koordinasi dapat
dihindarkan
kemudian
terjadinya
kekosongan
pengejaan
terhadap suatu
aktivitas oleh
satuan-satuan
organisasi atau
kekosongan
pengerjaan
terhadap tugas
oleh para
pejabat.
Sumber : Sutarto.
1984. Dasar-Dasar
Organisasi. Gajah
Mada University
Press, Yogyakarta.
Indikator Indikator-Indikator
Terjadinya
Koordinasi adalah
 Setiap pejabat
harus mengetahui
dengan jelas apa
yang menjadi
tugas dan
tanggung jawab
instansinya.
 Setiap instansi
perlu mengetahui
apa yang menjadi
tugas dan
tanggung jawab
instansi lain.
 Semua instansi
yang
mengkoordinir
harus kepada
siapa instansi
tersebut
bertanggung
jawab.
Sumber : Siagian, S.
P. 2008. Administrasi
Pembangunan :
Konsep, Dimensi,
dan Strateginya.
Bumi Aksara,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai