TERAPAN
8. Formulasi/Perumusan Kebijakan
ILMU/TERAPAN 8A
ILMU Kebijaksanaan tergantung yang baik atas keadaan nyata.
Proses pengambilan keputusan (Freddy Rangkuti: Strategi Promosi
Kreatif, 2002, hlm.122-175) yaitu:
1. Pengenalan kebutuhan
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternatif (SWOT)
4. Pembelian
5. Pemakaian
6. Evaluasi setelah pemakaian
7. Pelepasan
Agar formulasi strategi dapat efektif:
1. Perlu dipahami secara jelas misi dan objektif atau tujuan berikut segala
SWOT yang dimiliki dikaitkan dengan peran lingkungan.
2. Pemilihan strategi yang tepat dari berbagai alternatif pilihan strategi
yang tersedia.
3. Apabila strategi telah diformulasikan, langkah selanjutnya adalah
mengimplementasikan strategi tersebut. Oleh karena itu diperlukan rencana
yang memuat program kerja serta siapa yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan strategi tersebut. Pada tahap ini sangat diperlukan informasi
informal dan formal serta sistem pengendalian yang baik.
Tahap formulasi tidak dilakukan pada koordinasi pembangunan. Tahap for
mulasi dilakukan pada tahapan perencanaan pembangunan. Dalam koordin
TERAPAN asi pembangunan, camat yang berperan sebagai coordinator akan melakuka
n monitoring terhadap musrenbang pada tingkat kelurahan dan desa, kemu
dian pada bulan Februari melaksanakan forum musrenbang ditingkat keca
matan, dan pada bulan maret delegasi dari kecamatan untuk melaksanakan
musrenbang pada tingkat kabupaten, yang mana pembangunan berbentuk b
ottom up ini menjadi gambaran bahwa pembangunan melibatkan masyarak
at dan seluruh keluaran ini akan diajukan kepada SKPD Kabupaten Dairi u
ntuk diperhitungkan sebagai masuk anggaran dalam pembangunan tahun b
erikutnya
ILMU/TERAPAN 8B
ILMU Perumusan kebijksanaan harus meliputi usaha untuk memproyektif
tingkatan sekarang, untuk keadaan nanti, masa depan dengan melakukan
perkiraan (TORECAST).
Dari perkembangan yang mungkin terjadi dan dalam penyusunan berbagai
alternatif kegiatan yang mungkin dilalui.
William Dunn (Budi Winarno:2002) menyebutkan, dalam pembuatan
kebijakan publik, tahap-tahap yang dilaluinya adalah :
TERAPAN Tahap formulasi tidak dilakukan pada koordinasi pembangunan. Tahap for
mulasi dilakukan pada tahapan perencanaan pembangunan. Dalam koordin
asi pembangunan, camat yang berperan sebagai coordinator akan melakuka
n monitoring terhadap musrenbang pada tingkat kelurahan dan desa, kemu
dian pada bulan Februari melaksanakan forum musrenbang ditingkat keca
matan, dan pada bulan maret delegasi dari kecamatan untuk melaksanakan
musrenbang pada tingkat kabupaten, yang mana pembangunan berbentuk b
ottom up ini menjadi gambaran bahwa pembangunan melibatkan masyarak
at dan seluruh keluaran ini akan diajukan kepada SKPD Kabupaten Dairi u
ntuk diperhitungkan sebagai masuk anggaran dalam pembangunan tahun b
erikutnya
8D
ILMU Pengambilan keputusan atau perencanaan pembangunan.
Bagian ini merupakan suatu wilayah peralatan analisa tersendiri, yaitu
analisa kebijaksanaan dan pengambilan keputusan serta perencanaan.
Proses analisa kebijaksanaan negara atau pemerintah dapat dibagi dalam
tahap-tahap sebagai berikut:
1. Policy Germination
Yaitu penyusunan konsep pertama dari suatu kebijaksanaan.
2. Policy Recommendation
Yaitu rekomendasi suatu kebijaksanaan.
3. Policy Analysis
Yaitu analisa kebijaksanaan.
4. Policy Formulation
Yaitu formulasi yang sebenarnya
5. Policy Decision
Yaitu pengambilan keputusan formal terhadap suatu kebijaksanaan.
6. Policy Implementation
Yaitu pelaksanaan kebijaksanaan
7. Policy Evaluation
Yaitu evaluasi pelaksanaan kebijaksanaan.
TERAPAN Tahap formulasi tidak dilakukan pada koordinasi pembangunan. Tahap for
mulasi dilakukan pada tahapan perencanaan pembangunan. Dalam koordin
asi pembangunan, camat yang berperan sebagai coordinator akan melakuka
n monitoring terhadap musrenbang pada tingkat kelurahan dan desa, kemu
dian pada bulan Februari melaksanakan forum musrenbang ditingkat keca
matan, dan pada bulan maret delegasi dari kecamatan untuk melaksanakan
musrenbang pada tingkat kabupaten, yang mana pembangunan berbentuk b
ottom up ini menjadi gambaran bahwa pembangunan melibatkan masyarak
at dan seluruh keluaran ini akan diajukan kepada SKPD Kabupaten Dairi u
ntuk diperhitungkan sebagai masuk anggaran dalam pembangunan tahun b
erikutnya.
K.2000.Dasar-Dasar lain.
menghindari Pungga.
kekacauan dan
penyimpangan
tugas dari sasaran.
Untuk
mengintegrasikan
tindakan dan
pemanfaatan 6M
ke arah sasaran
organisasi atau
perusahaan.
Untuk
menghindari
tindakan
overlapping dari
sasaran
perusahaan.
Sumber : Hasibuan,
2009. Manajemen:
Dasar Pengertian dan
Masalah. Bumi
Aksara, Jakarta.