Jenis Endoskopi:
Tujuan
Mengetahui bagaimana keadaan bagian dalam saluran cerna (apakah ada luka, daging
tumbuh, kelainan bentuk saluran cerna, dll)
Dapat digunakan untuk mengambil contoh jaringan bagian dalam (biopsy) guna
pemeriksaan.
Indikasi
Kontraindikasi
Kontraindikasi Absolut
- Pasien tidak kooperatif atau menolak prosedur pemeriksaan tersebutsetelah
indikasinya dijelaskan secara penuh
- Renjatan berat karena perdarahan, dll
- Oklusi koroner akut
- Gagal jantung berat
- Koma
- Emfisema dan penyakit paru obstruktif beratPada keadaan-keadaan tersebut,
pemeriksaan endoskopi harus ditunda duluhingga keadaan penyakitnya membaik.
Kontraindikasi Relatif
- Luka korodif akut pada esophagus, aneurisma aorta, aritmia jantung berat
- Kifoskoliosis berat, divertikulum Zenker, osteofit bear pada tulang servikal,struma
besar. Pada keadaan tersebut pemeriksaan endoskopi harusdilakukan dengan hati-
hati
- Pasien gagal jantung
- Penyakit infeksi akut (misal pneumonia, peritonitis, kolesistitis)
- Pasien anemia berat misalnya karena perdarahan, harus diberi transfusedarah
terlebih dahulu hingga Hb minimal 10g/dl
- Toksemia pada kehamilan terutama bila disertai infeksi berat atau kejang-kejang
- Pasien pasca bedah abdomen yang baru
- Gangguan kesadaran
- Tumor mediastinum
Komplikasi:
Penyulit atau komplikasi yang dapat timbul jika dilakukan tindakan endoskopi meliputi
adanya reaksi terhadap obat-obatan (misalnya koma karena diazepam, gangguan pernapasan),
pneumonia aspirasi, perforasi, perdarahan, gangguan kardiopulmoner, penularan infeksi, dan
instrument impaction.
INTUBASI
Tujuan:
Jenis Intubasi:
Intubasi nasogastrik: sebuah selang pendek yang dimasukkan melalui hidung atau
mulut ke dalam lambung.
Manfaat:
- Prosedur ini digunakan untuk mendapatkan contoh cairan lambung, untuk
menentukan apakah lambung mengandung darah atau untuk menganalisa
keasaman, enzim dan karakteristik lainnya.
- Untuk menghentikan perdarahan dimasukkan air dingin
- Untuk memompa atau menetralkan racun diberikan karbon aktif
- Pemberian makanan cair pada penderita yang mengalami kesulitan menelan.
Intubasi nasoesentrik: sebuah selang panjang yang dimasukkan melalui hidung
melewati esofagus dan lambung masuk ke dalam saluran usus.
Manfaat:
- mendapatkan contoh isi usus
- mengeluarkan cairan
- memberikan makanan.
KOMPLIKASI:
Kekurangan vulume cairan ditandai dengan kekeringan kulit dan membran mukosa,
penurunan haluaran urin, letargi/kelelahan dan penurunan suhu tubuh
Komplikasi paru di tandai dengan batuk
Iritasi pada selang pernapasan ditandai dengan sakit tenggorokan, suara serak, dan
warna kemerahan pada daerah yang teriritasi dan terasa nyeri
INDIKASI:
KONTRAINDIKASI:
Tujuan:
Komplikasi:
- Emboli gas
- Trauma pembuluh darah retroperitoneal
- Trauma pembuluh darah pada dinding abdomen
- Trauma usus
- Trauma urologi
Rotgen:
Radiodiagnostic (rotgen) merupakan pemeriksaan yang menggunakan sinar X untuk dapat
menampilkan organ tubuh.
Jenis:
Foto polos perut: merupakan foto rontgen standar untuk perut, yang tidak memerlukan
persiapan khusus dari penderita.
Digunakan untuk menunjukkan:
- suatu penyumbatan
- kelumpuhan saluran pencernaan
- pola udara abnormal di dalam rongga perut
- pembesaran organ (misalnya hati, ginjal, limpa).
Pemeriksaan barium. Foto rontgen bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu untuk
menunjukkan keberadaan barium atau digunakan sebuah fluoroskop untuk mengamati
pergerakan barium di dalam saluran pencernaan.
Tujuan:
- fungsi kerongkongan dan lambung
- kontraksi kerongkongan dan lambung
- penyumbatan dalam saluran pencernaan.
- menunjukkan adanya polip, tumor atau kelainan struktur lainnya.
Pemeriksaan Feses:
Pemeriksaan feses adalah serangkaian tes yang dilakukan pada sampel feses (kotoran) untuk
membantu mendiagnosis kondisi tertentu yang mempengaruhi saluran pencernaan. Kondisi
ini dapat mencakup infeksi (seperti dari parasit, virus, atau bakteri), penyerapan nutrisi yang
buruk, atau kanker.
Normal:
- Feses tampak coklat, lembut, dan berbentuk konstan baik
- Feses tidak berdarah, berlendir, bernanah, tidak mengandung serat daging
yang tidak tercerna, bakteri berbahaya, virus, jamur, atau parasite
- Feses berbentuk silinder
- pH feses berkisar antara 7.0–7.5
- Feses mengandung kurang dari 0.25 gram per desiliter (g/dL) (kurang dari
13,9mmol per liter (mmol/L) gula sebagai faktor pengurang
- Feses mengandung 2-7 gram lemak per 24 jam (g/24h)
Abnormal:
- Feses berwarna hitam, merah, putih, kuning, atau hijau
- Feses cair atau sangat keras
- Feses terlalu banyak
- Feses mengandung darah, lendir, nanah, serat daging tak tercerna, bakteri
berbahaya, virus, jamur, atau parasite
- Feses mengandung kadar enzim yang rendah, seperti trypsin atau elastase
- pH feses kurang dari 7 atau lebih dari 7,5
- Feses mengandung 0.25 g/dL (13.9 mmol/L) gula sebagai faktor pengurang
- Feses mengandung lebih dari 7g/24h lemak (jika konsumsi lemak Anda
berkisar 100g per hari)