Anda di halaman 1dari 4

Adapun proses kedatangan bangsa Barat ke Indonesia adalah sebagai brikut :

a. Spanyol

Orang Spanyol merupakan pelopor dalam pelopor pelayaran dan penjelajahan samudra untuk
menemukan dunia baru. Setelah Christoper Columbus berhasil menemukan benua Amerika pada
pelayaran pertamanya pada tahun 1492. Setelah berhasil menemukan tmpat baru yang dinamakan
benua Amerika, rombongan Columbus kembali ke Spanyol untuk melapor. Keberhasilan Columbus
dalam menemukan dunia baru, mendorong para pelaut lain untuk melanjutkan penjelajahn ke samudra
timur dan menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin oleh
Magellan disertai oleh seorang kapten kapal yang bernama Yan Sebastian del Cano. Magellan
mengambil jalur yang telah dilalui oleh Columbus. Setelah terus berlayar Magellan dan rombongan
mendarat di ujung selatan benua Amerika yang kemudia tempat tersebut dinamakan Selat Magellan.

Melalui selat ini Magellan dan rombogan terus berlayar meninggalkan Samudra Atlantik menuju
Samudera Pasifik. Setelah sekitar 3 bulan berlayar Magellan dan rombongan mendarat di Pulau Guam
pada tahun 1521. Kemudian melanjutkan penjelajahannya dan menemukan Kepulauan Massava (
Filipina ) yang kemudian menyatakan bahwa daerah tersebut merupakan daerah koloni Spanyol. Karena
tindakannya itulah Magellan dan rombongan mendapatkan perlawanan dari rakyan Mactan dan
akhirnya Magellan terbunuh dalam peperangan tersebut.

Rombongan yang selamat dalam pertempuran tersebut melarikan diri dan kemudian oleh del Cano
dipimpin bergerak ke arah selatan dan menemukan Kepulauan Maluku. Di Maluku mereka memenuhi
kapal dengan rempah-rempah kemudian kembali ke Spanyol lagi melalui Tanjung Harapan di Afrika
Selatan.

b. Portugis

Berita Columbus berhasil menemukan daerah baru membuat Raja Portugis penasaran dan mengutus
pelaut ulung Portugus benrnama Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi meenjelajahi samudra
mencari Tanah Hindia. Vasco da Gama mencari jalan lain agar lebih cepat menuju Tanah Hindia.
Sebelum Vasco da Gama diperintahkan oleh Raja Portugis, sudah ada pelaut lain yang melakaukan
pelayaran yaitu Bartholomeus Diaz. Ia melakukan pelayaran mncari daerah timur dengan menelusuri
pantai barat Afrika, hingga pada tahun 1488 karena serangan ombak yang besar terpaksa Bartholomeus
Diaz dan rombongan mendarat di ujung Selatan Benua Afrika, yang kemudian tempat tersebut diberi
nama Tanjung Harapan. Bartholomeus Diaz tidak melanjutkan pelayaran melainkan bertolak kembali ke
negaranya.

Pada tahun 1497 Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon dan memulai penjelajahan
mengikuti rute yang telah dilalui oleh Bartholomeus Diaz. Atas petunjuk dari pelaut bangsa Moor yang
telah ia sewa, setelah singgah di Tanjung Harapan ia dan rombongan melanjutkan perjalanan dengan
melalui pantai timur Afrika kemudian berbelok ke kanan untuk mengarungi Samudra Hindia. Pada tahun
1498 rombongan Vasco da Gama berhasil mendarat di Kalikut dan Goa di pantai barat India. Di daerah
Goa mereka bahkan berhasil mendirikan kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng. Atas
keberhasilannya ini Vasco da Gama diangkat sebagai penguasa Goa oleh Raja Portugis.

Setelah beberapat tahun tinggal di India mereka menyadari bahwa Inidia bukan daerah penghasil
rempah-rempah. Karena hal tersebut, dipersipakan ekspedisi selanjutnya yang dipimpin oleh Alfonso de
Albuquerque. Hingga pada tahun 1511 mereka berhasil mendarat di Malaka dan berhasil menguasai
perdagangan di wilayah Malaka.

c. Belanda

Mendengar keberhasilan Spanyol dan Portugis dalam menemukan daerah penghasil renpah-rempah,
pada tahun 1594 Barents mencoba berlayar ke dunia timur. Namun Barents tidak begitu mengenal
medan sehingga ia gagal melanjutkan perjalanan karena kapalnya terjepit es. Ia berusaha untuk kembali
ke negaranya namun di tengah perjalanan ia meninggal.

Pada tahun 1595 pelaut Belanda yang lain yaitu Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai
pelayaran. Cornelis de Houtman mengambil jalur laut yang sudah biasa dilewati pelaut-pelaut Portugis.
Hingga pada tahun 1596 Cornelis de Houtman dan armadanya berhasil mendarat di Kepualaun
Nusantara yaitu di Banten. Awalnya orang-orang Banten menerima baik Cornelis dan rombongan karena
niatnya untuk berdagang. Namun semakin lama mereka semakin memaksakan kehendaknya dan hal itu
dirasa tidak baik oleh masyarakat Banten. Karena hal tersebut Cornelis dan rombongan diusir dari
Banten dan kembali lagi ke Belanda.

Ekspedisi selanjutnya dilakukan pada tahun 1598 yang dipimpin oleh van Heemskerck yang juga
mendarat di Banten. Van Heemskerck bersikap lebih hati-hati sehingga diterima rakyat Banhten lagi.
Selama ia di Banten , armada-armada yang lain berdatangan ke Indonesia dan berlayar ke arah timur
dan singgah di Tuban kemudian di Maluku. Di bawah pimpinan Jacob Van Neck mereka sampai di
Maluku pada tahun 1599. Pelayaran dan perdagangan orang Belanda di Maluku mendapatkan
keuntungan yang berlipat, sehingga banyak kapal-kapal tang berlayar menuju Maluku.

d. Inggris

Setelah Portugis berhasil menemukan kepulauan Maluku, perdagangan rempah-rempah semakin


meluas. Dalam waktu singkat Lisabon berhasil menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa
Barat. Dalam keadaan ini, Inggris mendapatkan keuntungan yang tinggi, karena mendapat rempah-
rempah secara bebas dan relative murah di Lisabon. Tetapi karena Inggris terlibat konflik dengan
Portugis, maka Inggris semakin sulit mendapatkan rempah-rempah di pasar Lisabon. Oleh karena itu
mereka mulai mencari rempah-rempah ke daerah timur sendiri. Pelayaranpun dimulai hingga pada
akhirnya pada tahun 1600 mereka singgah di India dan mendirikan kongsi dagang yang diberi nama EIC (
East India Company ). Dari India mereka melanjutkan pelayaran dan mendarat di kepulauan Nusantara.
Bahkan pada tahun 1811 Inggris dapat menguasi Tanah Hindia.

e. Jepang ke Indonesia

Jalur kedatangan Jepang hingga sampai Indonesia


Berikut jalur kedatangan Jepang hingga sampai di Indonesia
Jepang - Manchuria - Korea - Indo China - Thailand - Burma - Filipina - Malaysia - Brunei
Darussalam - Tarakan-Kalimantan (Indonesia)
Sejak pengeboman Pearl Harbour oleh angkatan udara Jepang pada 8

Desember 1941, serangan terus dilancarkan ke angkatan laut Amerika. Selain itu, serangan Jepang juga
diarahkan ke Indonesia. Serangan terhadap Indonesia tersebut bertujuan untuk mendapatkan cadangan
logistik dan bahan industri perang, seperti minyak tanah, timah, dan aluminium. Sebab, persediaan
minyak di Indonesia diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan Jepang selama Perang Pasifik.

Pada Januari 1942, Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan seluruh Maluku. Meskipun
pasukan KNIL (Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger ) dan pasukan Australia berusaha menghalangi, tapi
kekuatan Jepang tidak dapat dibendung. Daerah Tarakan di Kalimantan Timur kemudian dikuasai oleh
Jepang bersamaan dengan Balikpapan (12 Januari 1942). Jepang kemudian menyerang Sumatera setelah
berhasil memasuki Pontianak. Bersamaan dengan itu Jepang melakukan serangan ke Jawa (Februari
1942).

Pada tanggal 1 Maret 1942, kemenangan tentara Jepang dalam Perang Pasifik menunjukkan
kemampuan Jepang dalam mengontrol wilayah yang sangat luas, yaitu dari Burma sampai Pulau Wake.
Setelah daerah-daerah di luar Jawa dikuasai, Jepang memusatkan perhatiannya untuk menguasai tanah
Jawa sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda.

Dalam upaya menguasai Jawa, telah terjadi pertempuran di Laut Jawa, yaitu antara tentara Jepang
dengan Angkatan Laut Belanda di bawah Laksamana Karel Doorman. Dalam pertempuran ini Laksamana
Karel Doorman dan beberapa kapal Belanda berhasil ditenggelamkan oleh tentara Jepang. Sisa-sisa
pasukan dan kapal Belanda yang berhasil lolos terus melarikan diri menuju Australia. Sementara itu,
Jenderal Imamura dan pasukannya mendarat di Jawa pada tanggal 1 Maret 1942. Pendaratan itu
dilaksanakan di tiga tempat, yakni di Banten dipimpin oleh Jenderal Imamura sendiri. Kemudian
pendaratan di Eretan Wetan-Indramayu dipimpin oleh Kolonel Tonishoridan pendaratan di sekitar
Bojonegoro dikoordinir oleh Mayjen Tsuchihashi. Tempat-tempat tersebut memang tidak diduga oleh
Belanda.

Untuk menghadapi pasukan Jepang, sebenarnya Sekutu sudah mempersiapkan diri, yaitu antara lain
berupa tentara gabungan ABDACOM, ditambah satu kompi Akademi Militer Kerajaan dan Korps
Pendidikan Perwira Cadangan di Jawa Barat. Di Jawa Tengah, telah disiapkan empat battalion infanteri,
sedangkan di Jawa Timur terdiri tiga battalion pasukan bantuan Indonesia dan satu batalion marinir,
serta ditambah dengan satuan-satuan dari Inggris dan Amerika. Meskipun demikian, tentara Jepang
mendarat di Jawa dengan jumlah yang sangat besar, sehingga pasukan Belanda tidak mampu
memberikan perlawanan. Pasukan Jepang dengan cepat menyerbu pusat-pusat kekuatan tentara
Belanda di Jawa. Tanggal 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepang. Tentara Jepang terus bergerak
ke selatan dan menguasai kota Buitenzorg (Bogor). Dengan mudah kota-kota di Jawa yang lain juga jatuh
ke tangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas nama komandan
pasukan Belanda/Sekutu menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada Jepang yang diwakili
Jenderal Imamura. Penandatanganan ini dilaksanakan di Kalijati, Subang. Dengan demikian berakhirlah
penjajahan Belanda di Indonesia. Kemudian Indonesia berada di bawah pendudukan tentara Jepang.
Gubernur Jenderal Tjarda ditawan. Namun Belanda segera mendirikan pemerintahan pelarian (exile
government) di Australia di bawah pimpinan H.J. Van Mook.

Anda mungkin juga menyukai