Apabila lubang ini lebih besar dari pada 2/3 diameter trachea pada inspirasi. Udara lebih
melewati lubang pada dinding dada dibandingkan melewati mulut sehingga terjadi sesak yang hebat.
Dengan demekian pada open pneumothroks, usaha pertama adalah menutup lubang pada dinding
dada sehingga open pneumothroks menjadi close pneumotroks( tertutup). Harus segara
ditambahkan apabila selain lubang pada dinding dada, juga ada lubang pada paru. Maka usaha untuk
menuntup lubang ini dapat mengakibatkan terjadinya trension pneumothroks. Dengan demikian
yang harus dilakukan adalah :
1) Menutup dengan kasa tiga sisi. Kasa ditutup dengan plester pada 3 sisinya. Sedangkan
pada sisi yang satunya dibiarkan terbuka ( kasa harus dilapisi zalf/ sofratulle pada sisi
dalam nya supaya kedap udara )
2) Menutup dengan kasa kedap udara. Apabila dilakukan dengan cara ini maka harus sering
dilakukan evaluasi paru. Apabila ternyata timbul tanda tension pneumothroks kasa
harus dibuka.
3) Pada luka yang sangat besar, maka dapat dipakai plastik infus yang digunting sesuai
ukuran.
b. Tensio pneumotharoks
Apabila ada mekanisme ventil karena kebocoran pada paru udara semakin banyak pada sisi
rongga pleura akibatnya adalah:
c. Hematothroks masif
pada keadaan ini terjadi perdarahan hebat dalam rongga dada ( lebih 1500cc). Hal ini sering
disebabkan oleh luka tembus/tumpul yang merusak pembuluh darah sistemik atau pembuluh darah
sistemik atau pembuluh darah pada hilus paru. Diagnosis hematothorak di tegakkan dengan adanya
shock yang disertai dengan suara napas yang menghilang dan perkusi pekak pada sisi dada yang
mengalami trauma. Perdarahan yang banyak dan cepat akan lebih mempercepat timbulnya
hipotensi dan shock. Terkumpulnya darah cairan di salah satu hemithorak dapat menyebabkan
gangguan usaha bernapas akibat penekanan paru paru dan menghambat ventilasi.