Oleh :
Rohmad Safi’i ( 2B / )
Widhiyan Pandega ( 2B / 21 )
Zaky Ambadar ( 2B / 22 )
1. Rangkaian
1.1 Rangkaian daya ( terlampir )
1.2 Rangkaian kontrol ( terlampir )
2. Komponen
1). Push Button NO 3 buah
2). Push Button NC 3 buah
3). Selektor Switch 1 buah
4). Kontaktor utama 3 buah
5). Kontaktor Bantu 3 buah
6). Kontak Bantu 2 buah
7). Box panel 1 buah
8). Line up terminal 25 buah
9). Limit switch 2 buah
10). Over load 3 buah
11). Timer on delay 1 buah
12). Timer off delay 1 buah
13). MCB 1 pole 1 buah
14). MCB 3 pole 2 buah
15). Kabel secukupnya
16). Simulasi lampu / 1 buah
3. Deskripsi rangkaian.
3.1 .Instalasi ini terdapat dua buah motor induksi yaitu motor peniup udara
( motor1 Y / ) dan motor penggetar ( motor 2 DOL ). Pengontrol signal
penuh b10 dan pengontrol aliran b8.
3.2. Instalasi ini harus diawasi oleh operator dalam ruang control. Untuk
menstart system ini , operator harus menekan tombol start terlebih
dahuku. Dengan system penguncian ( interlocking ) menolak
kemungkinannya M2 bekerja terlebih dahulu sebelum motor M1
bekerja. Penuhnya bahan dari bak penampungan maka M2 akan segera
off dan motor M1 masih bekerja sampai kosongnya bahan – bahan pada
pipa.
3.3. Untuk memperbaiki komponen – komponen, rotary switch dipindah pada
posisi manual. Pada posisi ini motor dapat dioperasikan sendiri – sendiri.
5. Analisa rangkaian.
Pada posisi otomatis antara M1 ( motor Y / ) dan M2 ( motor DOL )
tidak boleh bekerja secara besamaan atau M2 bekerja terlebih dahulu.
Hal ini dimaksudkan agar bahan tidak jatuh terlebih dahulu sebelum
system bekerja secara maksimal.
Begitu juga pada keadaan OFF ( posisi otomatis ) maka M2 harus mati
terlebih dahulu kemudian M1. Hal ini juga dimaksudkan agar bahan
tidak menumpuk pada bak penampung yang tertiup oleh blower ( M1 ).
Rangkaian kerja sistem diperlukan seorang operator untuk mengawasi
kerja system. Jika ada kerusakan, maka posisi manual dapat digunakan.
Posisi manual ini hanya digunakan jika system mengalami perbaikan
dari tiap – tiap motor yang mana tidak akan mempengaruhi motor yang
lainnya.
6. Kesimpulan
Bahwa rangkaian control ini bekerja pada keadaan full otomatis. Keadaan
gangguan ( over load ) akan dapat mengakibatkan seluruh system mati ( OFF
secara bersamaan dan OFF dengan tunda waktu ). Dalam keadaan system OFF
dengan tunda waktu dimaksudkan agar bahan yang telah dijatuhkan oleh M2
tidak menumpuk dan akan ditiup oleh M1 ke bak penampung yang kemudian
seluruh system akan mati setelah bahan habis.
7. Saran
Cek alat – alat, jika rusak ganti dengan yang baru ( tidak rusak ).
Jika rangkaian sudah selesai, teliti lebih lanjut sebelum melakukan trouble
shoting.
Untuk memperbaiki kesalahan pemasangan pada rangkaian, pastikan
kondisi tegangan dalam keadaan off / MCB utama dimatikan.