Anda di halaman 1dari 6

JURNAL FARMAKOTERPI 1

1. Tujuan praktikum :
a) Untuk mengetahui penyebab terjadinya tukak peptik
b) Untuk mengetahui pemakain obat-obatan bagi penderita tukak
peptik
2. Studi pustaka
2.1 Definisi
Tukak peptik merupakan penyakit akibat gangguan pada saluran
gastrointestinal atas yang disebabkan sekresi asam dan pepsin yang
berlebihan oleh mukosa lambung (Avunduk, 2008)
Tukak peptik (peptic ulcer disease) adalah lesi pada lambung
atau duodenum yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
faktor agresif (sekresi asam lambung, pepsin, dan infeksi bakteri
Helicobacter pylori) dengan faktor defensif/faktor pelindung mukosa
(produksi prostagladin, gastric mucus, bikarbonat, dan aliran darah
mukosa) (Berardy dan Lynda, 2005).

Peptic ulcer disease is the common disease that damages the


mucosa of esophagus, stomach and small intestine i.e. of the
duodenum and jejunum The ulcer occurs due to the hypersecretion of
acid, Helicobacter pyloriinfection and action of pepsin (Abidullah et
all, 2013)
2.2 Etiologi
Etiologi yang pasti belum diketahui. Ada dua pendapat yang
ekstrim, apakah penyakit ini adalah suatu kelainan setempat atau
merupakan bagian dari suatu kelainan sistemik dimana tukak hanya
merupakan tanda/ gejala (Simadibrata, 2001). Tukak peptik terjadi
karena pengeluaran asam-pepsin oleh H. Pylory, NSAID atau faktor-
faktor lain yang menyebabkan ketidakseimbangan pertahanan
mukosal lambung. Lokasi tukak menghubungkan dengan jumlah
faktor-faktor etiologi. Tukak dapat terjadi di perut bagian manapun
seperti bagian distal, antrum dan duodenum (Berardy dan Lynda,
2005).
Helicobacter pylori diketahui sebagai penyebab utama tukak
lambung, selain NSAID dan penyebab yang jarang adalah Syndrome
Zollinger Ellisondan penyakit Chron disease (Sanusi, 2011). Bakteri
tersebut terdapat di mukosa lambung dan juga banyak ditemukan pada
permukaan epitel di antrum lambung (Hadi, 2013). Studi di Indonesia
menunjukkan adanya hubungan antara tingkat sanitasi lingkungan
terhadap prevalensi infeksi H. pylorydan diperkirakan 36-46,1 %
populasi telah terinfeksi H. pylory (Rani & Fauzi, 2006).
peptic ulcer is not clearly known, but it has been well
established that peptic ulcer occurrence takes place due to an
imbalance between aggressive factors (like acid, pepsin, bile & H.
pyloriinfection) and defensive factors (like gastric mucosa,
bicarbonate secretion, prostaglandins, nitric oxide and innate
resistance of the mucosal cell) (Kaushik Avinash., dkk, 2011)
2.3 Patofisiologi
Ulkus peptikum disebabkan oleh sekresi asam dan pepsin yang
berlebih oleh mukosa lambung atau berkurangnya kemampuan sawar
mukosa gastroduodenalis untuk berlindung dari sifat pencernaan dari
kompleks asam-pepsin (Guyton dan Hall, 2007).
Telah diduga bahwa obat-obatan tertentu seperti aspirin, alkohol,
indomestasin, fenilbutazon dan kotikostreroid mempunyai efek
langsung terhadap mukosa lambung dan menimbulkan tukak. Obat-
obatan lain seperti kafein, akan meningkatkan pembentukan asam.
Stress emosi dapat juga memegang peranan dalam patogenesis tukak
peptik, agaknya dengan meningkatkan pembentukan asam sebagai
akibat perangsangan vagus. Sejumlah penyakit tampaknya disertai
pembentukan tukak peptik yaitu sirosis hati akibat alkohol,
pankreatitis kronik, penyakit paru kronik, hiperaratirioidisme dan
sindrom Zollinger-Ellison (Wilson dan Lindseth, 2005).
Peptic ulcer is characterized by a solution of continuity the
upper digestive tract mucosa exposed to chloride peptic secretion. It
often occurs in the duodenum (5-10% of the population), stomach or
esophagus. It is a chronic disease, with activation and remission
periods and its pathogenesis is characterized by the imbalance
between the factors that damages the mucosa (chloride acid, pepsin,
and ulcerogenic drugs) and those that protect it (mucosal barrier,
prostaglandins, and mucosal secretion) (Nathália Dalcin Vomero and
Elisângela Colpo, 2014)
2.4 Diagnosis
a) Anamnesis
Kriteria terpenting pada diagnosis tukak duodenum adalah nyeri
khas yang hilang oleh makanan. Anamnesis tidak begitu informatif
seperti pada penderita tukak lambung, sebab gejala tidak enak pada
epigastrum lebih sering timbul. Biasanya tidak mungkin untuk
membedakan antara tukak lambung dan duodenum hanya dari
anamnesis saja (Wilson dan Lindseth, 2005). Diagnosis tukak
peptik biasanya dipastikan dengan pemeriksaan barium radiogram.
Bila radiografi barium tidak berhasil membuktikan adanya tukak
dalam lambung atau duodenum tetapi gejala-gejala tetap ada, maka
ada indikasi untuk melakukan pemeriksaan endoskopi. Peneraan
kadar serum gastrin dapat dilakukan jika diduga ada karsinoma
lambung atau sindrom Zolliger-Ellison (Wilson dan Lindseth,
2005).
b) Pemeriksaan fisik
Diagnosis tukak gaster ditegakkan berdasarkan pengamatan
klinis, hasil pemeriksaan radiologi dan endoskopi, disertai biopsi
untuk pemeriksaan histopatologi, tes CLO (Campylobacter Like
Organism), dan biakan kuman Helicobacterpylori. Secara klinis
pasien mengeluh nyeri ulu hati kadang-kadang menjalar ke
pinggang disertai mual dan muntah (Tarigan, 2001).
c) Pemeriksaan penunjang
Radiologi :
Terlihat gambaran niche atau crater.
Endoskopi :
Terlihat tukak gaster engan pinggir teratur, mukosa licin, lipatan
radiasi keluar dari pinggir tukak secara teratur.
Hasil Biopsi :
Tidak menunjukkan adanya keganasan
Pemeriksaan tes CLO(Compylobacter LikeOrganism) /PA (Pyloric
Antrum) :
Untuk mennjukkan apakah ada infeksi Helicobacter pylori dalam
rangka eradikasi kuman (Tarigan, 2001).
2.5 Manifestasi klinik
Penderita tukak peptik sering mengeluh mual, muntah dan
regurgitasi. Timbulnya muntah terutama pada tukak yang masih aktif,
sering dijumpai pada penderita tukak lambung daripada tukak
duodenum, terutama yang letaknya di antrum atau pilorus. Rasa mual
disertai di pilorus atau duodenum. Keluhan lain yaitu nafsu makan
menurun, perut kembung, perut merasa selalu penuh atau lekas
kenyang, timbulnya konstipasi sebagai akibat instabilitas
neromuskuler dari kolon (Akil, 2006).

2.6 Penatalaksanaan
a) Algoritma
b) Non farmakologi
1) Istirahat
Secara umum pasien tukak dianjurkan pengobatan rawat
jalan, bila kurang berhasil atau ada komplikasi baru dianjurkan
rawat inap. Penyembuhan akan lebih cepat dengan rawat inap
walaupun mekanismenya belum jelas, kemungkinan oleh
bertambahnya jam istirahat, berkurangnya refluks empedu,
stress dan penggunaan analgesik. Stress dan kecemasan
memegang peran dalam peningkatan asam lambung dan
penyakit tukak (Tarigan, 2001).
2) Diet
Makanan lunak apalagi bubur saring, makanan yang
mengandung susu tidak lebih baik daripada makanan biasa,
karena makanan halus akan merangsang pengeluaran asam.
Cabai, makanan merangsang, makanan mengandung asam
dapat menimbulkan rasa sakit pada beberapa pasien tukak dan
dispepsia non tukak, walaupun belum dapat dibuktikan
keterkaitannya (Tarigan, 2001)
3) Pantang merokok
Merokok menghalangi penyembuhan tukak gaster
kronik, menghambat sekresi bikarbonat pankreas, menambah
keasaman bulbus duodenum, menambah refluks
duogenogastrik akibat relaksasi sfingter pilorus sekaligus
meningkatkan kekambuhan tukak (Tarigan, 2001).
Alkohol belum terbukti mempunyai efek yang
merugikan. Air jeruk yang asam, coca-cola, bir, kopi tidak
mempunyai pengaruh ulserogenik pada mukosa lambung tetapi
dapat menambah sekresi asam dan belum jelas dapat
menghalangi penyembuhan tukak dan sebaiknya diminum
jangan pada waktu perut sedang kosong (Tarigan, 2001).

c) farmakologi

Anda mungkin juga menyukai

  • Kata Pengantar-Daftar Isi-Daftar Tabel-Daftar Gambar
    Kata Pengantar-Daftar Isi-Daftar Tabel-Daftar Gambar
    Dokumen6 halaman
    Kata Pengantar-Daftar Isi-Daftar Tabel-Daftar Gambar
    Jimmy Chandra
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen3 halaman
    Bab Iii
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • DAFTAR PUSTAKA
    DAFTAR PUSTAKA
    Dokumen2 halaman
    DAFTAR PUSTAKA
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Stabilitas Obat
    Stabilitas Obat
    Dokumen38 halaman
    Stabilitas Obat
    hendra sandi
    Belum ada peringkat
  • II.6 Uraian Bahan
    II.6 Uraian Bahan
    Dokumen3 halaman
    II.6 Uraian Bahan
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Fito
    Bab 2 Fito
    Dokumen27 halaman
    Bab 2 Fito
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Laporanemulsifikasi 140128222607 Phpapp02
    Laporanemulsifikasi 140128222607 Phpapp02
    Dokumen20 halaman
    Laporanemulsifikasi 140128222607 Phpapp02
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Bab I Dan V
    Bab I Dan V
    Dokumen5 halaman
    Bab I Dan V
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Emulsifikasi
    Emulsifikasi
    Dokumen26 halaman
    Emulsifikasi
    Anggy Anggraeni Wahyudhie
    80% (5)
  • Bab 2 Fito Laut
    Bab 2 Fito Laut
    Dokumen32 halaman
    Bab 2 Fito Laut
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen7 halaman
    Daftar Pustaka
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • SEDIAAN APOTEKER
    SEDIAAN APOTEKER
    Dokumen40 halaman
    SEDIAAN APOTEKER
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN
    LAPORAN
    Dokumen5 halaman
    LAPORAN
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    steven gunardi
    Belum ada peringkat
  • Cover Anfisko Tugas Kelas
    Cover Anfisko Tugas Kelas
    Dokumen1 halaman
    Cover Anfisko Tugas Kelas
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
    Dokumen2 halaman
    Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Dan Daftar Isi
    steven gunardi
    Belum ada peringkat
  • Cover Anfisko
    Cover Anfisko
    Dokumen1 halaman
    Cover Anfisko
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Yoseph
    Yoseph
    Dokumen8 halaman
    Yoseph
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • Pemuridan
    Pemuridan
    Dokumen2 halaman
    Pemuridan
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Steven Gunardi Lasut
    Belum ada peringkat