Anda di halaman 1dari 4

Sekretariat : Jl. Perjuangan Gg. Kramat No. 1 RT 04 / 04 Kel. Kebalen, Kec.

Babelan
Telpon : 0812 96548977, 0812 80431953, 0813 89152502–Email : fmbp.babelan@yahoo.com
KABUPATEN BEKASI 17610

Bekasi, 07 Agustus 2017


Nomor : 05/SK-FMBP/VIII/2017

Kepada Yth. :
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Jl. DR. Radjiman No. 6 Kota Bandung 404171
Jawa Barat.

Perihal : Tidak-lanjut Penambahan Rombel di SMAN -1 & 2 Babelan Kab. Bekasi

Dengan Hormat,

Bersama ini kami para tokoh dan masyarakat Kec. Babelan Kab. Bekasi menyikapi tentang
proses pelaksanaan PPDB di SMAN -1 dan SMAN - 2 BABELAN Kab. Bekasi Tahun ajaran 2017
– 2018 dengan menggunakan system ONLINE PPDB JABAR yang sangat merugikan kami selaku
masyarakat Babelan yang mempunyai anak didik memasuki jenjang SMA pada tahun ini.

Dari pelaksanaan regulasi yang ada, kami merasa dirugikan oleh pihak SMAN-1 dan SMAN-2
yang tidak melaksanakan sosialisasi ke masyarakat yang ada dilingkungan sekolah tentang
regulasi yang baru perihal PPDB yang diselenggarakan secara 2 (dua) tahap. Ada hak kami
yang dirampas selaku masyarakat yang berdomisili di sekitar sekolah, sebagai mana yang
diatur dalam Permendikbud No. 17 Tahun 2017 khususnya pada Pasal 15 Tentang Zonasi.

Akibat tidak adanya sosialisasi dari pihak sekolah tersebut, maka anak-anak kami harus
kecewa karena tidak bisa masuk di tahap pertama (Jalur Non Akademis 40%), ini sangat ironis,
SMA-1 & SMA-2 yang berada ditanah kelahiran kami dan 80% ruang kelasnya dibangun
atas partisipasi orang tua murid, TETAPI anak-anak kami tidak bisa mengenyam pendidikan
disekolah tersebut.

Berbagai macam upaya telah kami tempuh dalam rangka memperjuangkan hak – hak kami
selaku masyarakat Kelurahan Kebalen khusus dan masyarakat Kec. Babelan pada umumnya,
adapun upaya yang telah kami lakukan adalah sbb :

1. Pendekan secara person kepada pihak Kepala SMA – 1 & 2, namun tidak ada jawaban yang
memuaskan dengan alasan : “Program tersebut merupakan kebijakan Prov. Jawa Barat”

2. Hari Kamis tgl. 13 Juli 2017, kami dan beberapa calon wali murid bersama Bapak Suriyat
(Anggota DPRD Kab. Bekasi) serta di dampingi oleh Bapak Ganda, SAP (Lurah Kebalen)
datang ke SMAN-1 Babelan namun Kepala Sekolah tidak ada ditempat, kami diterima oleh
Bapak Syahriyadin, Spd selaku Wakasek Bidang Kesiswaan dan juga menjabat sebagai Ketua
Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru, hasilnya sama “cuman menjelaskan tentang
mekanisme PPDB saja”.
3. Pada hari dan tanggal yang sama, kami juga langsung mendatangi SMAN-2 Babelan
diterima langsung oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan beberapa guru, jawaban dari
aspirasi kami, Kepala SMAN-2 menyatakan : “menunggu sinyal dari SMAN-1”, selain
mekanisme yang dijelaskan kepada kami pihak SMAN-2 juga menyarankan agar bisa rapat
bersama antara SMAN 1 & 2, KOMITE SEKOLAH dan masyarakat kemudian hasilnya akan
di sampaikan ke BP3 Wilayah II di Karawang.

4. Hari Senen tgl. 17 Juli 2017, karena upaya yang kami lakukan tidak mendapat respon dari
pihak sekolah maka kami yang tergabung dalam Forum Masyarakat Babelan Peduli
Pendidikan, bersama tokoh masyarakat dan calon wali murid mengadakan AKSI DEMO
DAMAI di halaman SMA-1 Babelan, aksi demo tersebut terjadi dan terpaksa dilakukan
karena kami sangat sulit bertemu dengan Kepala Sekolah.
Ketika aksi demo sedang berjalan, atas saran dan difasilitasi oleh Bapak Kompol Suriyat
selaku Kapolsek Babelan akhirnya kami diterima oleh Kepala Sekolah, hadir dalam
pertemuan tersebut : perwakilan orang tua murid, tokoh masyarakat peduli pendidikan,
Kapolsek, sekcam Kec. Babelan, Kepala Sekolah dan Komite Sekolah SMAN 1 & 2 Babelan,
LSM serta Wartawan, hasil dari pertemuan tersebut : “Pihak Sekolah hanya bisa
menampung aspirasi kami untuk bersama-sama mengusulkan anak murid yang ada di
lingkungan sekolah tetapi tereleminir dari PPDB ke BP3 Wilayah II Jabar”.

5. Hari Kamis tgl. 20 Juli 2017, kami dari Forum Masyarakat Babelan Peduli Pendidikan dan
orang tua murid bersama Kepala Sekolah SMAN-1, Ketua Komite SMAN - 1 & 2 datang ke
BP3 Wilayah II di Karawang untuk menyampaikan aspirasi kami, namun kami kecewa
karena Kepala BP3 menurut informasi “jarang ada ditempat”, kami hanya diterima oleh
Bapak H. A. Satari, M.Pd selaku Kasie Pelayanan BP3 Wilayah II Jabar, lagi-lagi hasilnya
sangat tidak memuaskan dengan mengatakan : “saya tidak dapat memberikan keputusan
apa-apa karena jabatan saya hanya “kasie” sedang Ketua BP3 Wilayah II tidak
ditempat”

6. Hari Jumat tgl 21 Juli 2017, kami dari Forum Masyarakat Babelan Peduli Pendidikan dan
orang tua murid bersama Ketua Komite SMAN - 1 & 2 Babelan datang ke Bandung untuk
menghadap Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, setelah menunggu selama 7 jam
( dari Jam 08.00 – 14.00 WIB ), akhirnya kami “hanya” di terima oleh Bapak Donny (bagian
Humas), setelah mendengarkan aspirasi kami dengan baik, lalu disalurkan ke pejabat yang
terkait, sehingga datang menemui kami Bapak Juli selaku Korwas bagian penerima
pengaduan.
Setelah berdiskusi ± 1 jam juga berkordinasi dengan Kepala SMA-1 Babelan via telpon,
maka solusi dari aspirasi kami adalah : “Pihak SMAN - 1 & 2 Babelan diminta untuk
menampung/menerima pendaftaran anak murid yang tereliminir dari PPDB online” dan
beliupun berjanji akan mengutus petugas dari Dinas Pendidikan Prov. Jabar untuk datang
survey ke SMAN-1 Babelan, namun janji itu hingga kini tidak terbukti.

7. Hari Rabu tgl. 2 Agustus 2017, kami dari Forum Masyarakat Babelan Peduli Pendidikan
dan orang tua murid bersama Kepala Sekolah, Ketua Komite SMAN - 1 Babelan kembali
datang ke Bandung untuk menghadap Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, tapi
kami diterima oleh Bapak Deden (Kasie Kurikulum Sekolah Menengah Terbuka) hadir pula
dalam rapat tersebut Bapak Juli selaku Korwas Jabar, BP3 Wilayah II, Kordinator Pengawas
Kab. Bekasi, Pengawas Pembina SMAN-1 Babelan.
Dalam rapat tersebut Pak Deden memaparkan tentang SMA terbuka yang memang
menjadi Tupoksinya, tetapi kami dan perwakilan orang tua murid menolak jika anak murid
kami di masukan ke SMA terbuka, sehingga sampai akhir rapat selama ± 2 jam “belum”
menghasilkan keputusan/kesepakatan apa – apa, namun Pak Deden meminta kepada
Kepala Sekolah & Komite Sekolah untuk tidak pulang dahulu karena akan langsung
menghadap Kepala Dinas guna menyampaikan keinginan kami Masyarakat Babelan.

8. Hari Sabtu tgl. 5 Agustus 2017, kami dari Forum Masyarakat Babelan Peduli Pendidikan
bersama calon wali murid diundang oleh Kepala Sekolah SMAN-1 dalam acara
musyawarah, sebenarnya yang kami harapkan dan kami inginkan dalam pertemuan itu
adalah informasi / hasil dari rapat terbatas antara Kepala Dinas Pendidikan Prov. Jabar
dengan Kepala Sekolah SMAN-1 Babelan pada hari Rabu tgl. 2 Agusutus 2017, namun
dalam sambutanya Kepala Sekolah SMAN-1 Babelan menyatakan bahwa dalam
pertemuan ini kita hanya akan membahas tentang SMA TERBUKA, spontan para calon wali
murid berteriak MENOLAK SMA Terbuka.
Yang paling membuat kami dan masyarakat sangat kecewa adalah sikap AROGAN seorang
H. Abu Darda selaku Kepala Sekolah SMAN-1 yang “pergi meninggalkan Forum Rapat
Tanpa Alasan & Tanpa Pamit”. Sikap ini kami nilai “tidak pantas” dilakukan oleh seorang
pendidik.

Dari beberapa hal yang telah kami uraikan tersebut di atas, maka kami dapat mengambil
kesimpulan sbb :

1. Bahwa proses penerimaan siswa oleh PPDP di SMAN – 1 & 2 Babelan perlu ditinjau ulang
karena tidak sesuai dengan Permendikbud Nomor 17 Tahun 2017.

2. Bahwa pengajuan jumlah rombel yang dilakukan oleh pihak SMAN – 1 & 2 tanpa melalui
Proses Pemetaan Arus Minat Masyarakat Babelan untuk sekolah di SMA Negeri.

3. Patut diduga / ada indikasi kecurangan, pelanggaran, manipulasi dalam proses PPDB pada
Tahap Pertama ( Jalur Non Akademis 40% )

4. Adanya dugaan kebohongan / kecurangan yang dilakukanoleh pihak PPDB, tentang seorang
siswa yang diterima setelah pendaftaran resmi ditutup / pendaftaran ulang sudah berjalan
100% / sudah selesai.

5. Tidak dilakukannya sosialisasi oleh Pihak Sekolah tentang mekanisme PPDB kepada
masyarakat, khususnya masyarakat yang berdomisili dilingkungan sekolah, sebagaimana di
wajibkan oleh peruturan yang ada.

Atas dasar kesimpulan sebagaimana tersebut diatas, maka dengan ini kami dari Forum
Masyarakat Babelan Peduli Pendidikan, Tokoh Masyarakat & Lingkungan Kelurahan Kebalen
yang tergabung dalam Forum Komunikasi RW se Kel. Kebalen ( 29 RW ), Orang Tua Wali Murid
serta Masyarakat disekitar lingkungan sekolah dengan segala hormat “memohon” kepada
Pemerintah Provinsi dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan Pov. Jawa Barat dalam hal :
1. Dapat mengakomodir usulan kami & pihak sekolah untuk menerima anak-anak kami yang
tereliminir dalam PPDB hingga sampai sekarang belum mendapatkan pendidikan dengan
cara Menambah Rombel, sebagai mana tertuang dalam surat permohonan kami No. 04/SK-
FMBP/VII/2017 dan Surat dari Komite Sekolah No. 27/Komite-SMA1/VII/2017 tertanggal
21 Juli 2017.

2. Segera dilakukan evaluasi hasil PPDB di SMAN – 1 & 2 Babelan, karena ada Indikasi / patut
diduga ada penyimpangan / pelanggaran dalam proses PPDB pada Jalur Non Akademis.

3. Memohon untuk secepatnya diadakan mutasi terhadap Kepala Sekolah dan Panitia PPDB
di SMAN 1 & 2, dengan tujuan untuk mengantisipasi gejolak kekecewaan masyarakat
dilingkungan sekolah yang sudah memuncak, sehingga tidak menjadi anarkis agar tercipta
setuasi yang kondusif serta proses belajar berjalan dengan lancar.

Demikian surat ini kami sampaikan, kiranya Bapak dapat memperhatikan serta mengabulkan
permohonan kami.

Akhir kata kami semua mengucapkan banyak terima kasih atas segala perhatian, bantuan dan
kerja sama yang diberikan, semoga apa yang kita lakukan untuk kepentingan masyarakat
banyak ini akan mendapat “Ridho dari Tuhan Yang Maha Esa” amin

Hormat Kami,
FORUM MASYARAKAT BABELAN PEDULI

Martani, S.Sos Bima N. Vabrian


Ketua Sekretaris

Kordinator Wilayah ( Korwil ) :

1. Korwil I : Kel. Kebalen : Ahmad Syaripudin ………………..………………….

2. Korwil II : Kel. Bahagia : Azis Muslim ……………..…………………….

3. Korwil III : 7 Desa Lainnya : Abdul Syukur …………………..………………

4. Ketua Forum RW se Kel. Kebalen : Drs. H. Syarifudin, MSi …………………………………..

Tembusan Kepada :
1. Yth. : Gubernur Jawa Barat
2. Yth. : Bupati Bekasi
3. Yth. : Kapolres Kab. Bekasi
4. Yth. : Arsip.

Anda mungkin juga menyukai