Anda di halaman 1dari 12

Kevin Wellis Simangunsong

J3D117089
TEK A P1
Organisasi Komputer

Soal
1. Jelaskan dan buatkan arsitektur Von Neumann !
2. Jelaskan definisi dan fungsi cache memory !
3. Jelaskan teknik pemetaan dari block memory utama !
4. Jelaskan Register yang ada pada 8086 !
5. Jelaskan definisi Bus dan jenis-jenis Bus !

Jawaban

1. Arsitektur Komputer Von Neumann merupakan arsitektur yang diciptakan oleh


Jhon Von Neumann(1903 – 1957). Nama Von Neumann sendiri diambil dari
namanya karena dialah yang pertama kali mempublikasikan konsep
tersebut, arsitektur komputer ini banyak digunakan di sebagian besar sistem
komputer non paralel seperti komputer rumahan atau notebook.
Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang
memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu
sumber tunggal.

Gambar 1 Arsitektur Von Neumann

Pada dasarnya komputer arsitektur Von Neumann adalah terdiri dari


elemen sebagai berikut:

 Prosesor, merupakan pusat dari kontrol dan pemrosesan instruksi pada


komputer.
Kevin Wellis Simangunsong
J3D117089
TEK A P1
 Memori, digunakan untuk menyimpan informasi baik program maupun
data.
 Perangkat input-output, berfungsi sebagai media yang menangkap
respon dari luar serta menyajikan informasi keluar sistem komputer.

Sumber : http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=106381

2. Cache Memory adalah memory yang berukuran kecil yang sifatnya temporary
(sementara). Walaupun ukuran filenya sangat kecil namun kecepatannya sangat
tinggi. Dalam terminologi hadware, istilah ini biasanya merujuk pada memory
berkecepatan tinggi yang menjembatani aliran data antara processor dengan
memory utama (RAM) yang biasanya memiliki kecepatan yang lebih rendah.

Fungsi Cache Memory yaitu :

 Mempercepat Akses data pada komputer


 Meringankan kerja prosessor
 Menjembatani perbedaan kecepatan antara cpu dan memory utama.
 Mempercepat kinerja memory.

Sumber : http://robopackz.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-dan-fungsi-cache-
memory-pada.html

3. Ada tiga teknik pemetaan, yaitu :

 Pemetaan langsung (Direct Mapping)

Pemetaan langsung adalah teknik yang paling sederhana, yaitu teknik ini memetakan
blok memori utama hanya ke sebuah saluran cache saja. Jika suatu block ada di cache,
maka tempatnya sudah tertentu. Keuntungan dari direct mapping adalah sederhana dan
murah. Sedangkan kerugian dari direct mapping adalah suatu blok memiliki lokasi
yang tetap (jika program mengakses 2 blok yang di map ke line yang sama secara
berulang-ulang, maka cache-miss sangat tinggi). Berikut adalah penjelasan lebih
detailnya :

 Setiap blok pada main memory dipetakan dengan line tertentu pada cache. i = j
modulo C di mana i adalah nomor line pada cache yang digunakan untuk meletakkan
blok main memory ke-j.

 Jika M = 64 dan C = 4, maka pemetaan antara line dengan blok menjadi


seperti berikut :
Line 0 can hold blocks 0, 4, 8, 12, ...
Line 1 can hold blocks 1, 5, 9, 13, ...
Line 2 can hold blocks 2, 6, 10, 14, ...
Kevin Wellis Simangunsong
J3D117089
TEK A P1
Line 3 can hold blocks 3, 7, 11, 15, ...

 Pada cara ini, address pada main memory dibagi 3 field atau bagian, yaitu:
 Tag identifier.
 Line number identifier
 Word identifier (offset)

 Word identifier berisi informasi tentang lokasi word atau unit addressable lainnya
dalam line tertentu pada cache.

 Line identifier berisi informasi tentang nomor fisik (bukan logika) line pada chace

 Tag identifier disimpan pada cache bersama dengan blok pada line.

 Untuk setiap alamat memory yang dibuat oleh CPU, line tertentu yang
menyimpan copy alamat tsb ditentukan, jika blok tempat lokasi data tersebut
sudah dikopi dari main memory ke cache.
 Tag yang ada pada line akan dicek untuk melihat apakah benar blok yang
dimaksud ada line tsb.

Gambar 2 Organisasi Direct Mapping

Keuntungan Menggunakan Direct Mapping antara lain :


 Mudah dan Murah diimplementasikan
 Mudah untuk menentukan letak salinan data main memory pada chace.
Kerugian menggunakan Direct Mapping antara lain :
 Setiap blok main memory hanya dipetakan pada 1 line saja.
 Terkait dengan sifat lokal pada main memory, sangat mungkin mengakses blok
yang dipetakan pada line yang sama pada cache. Blok seperti ini akan
Kevin Wellis Simangunsong
J3D117089
TEK A P1
menyebabkan seringnya sapu masuk dan keluar data ke/dari cache, sehingga hit
ratio mengecil. Hit ratio adalah perbandingan antara jumlah ditemukannya data
pada cache dengan jumlah usaha mengakses cache.

Gambar 3 Contoh Pengalamatan Direct Mapping

Item Keterangan
Panjang alamat (s+w) bits
Jumlah unit yang dapat dialamati 2s+w words or bytes
Ukuran Bloks sama dengan ukuran Line 2w words or bytes
Jumlah blok memori utama 2s+ w/2w = 2s
Jumlah line di chace M = 2r
Besarnya tag (s - r) bits
Tabel 1 Ringkasan direct mapping
Kevin Wellis Simangunsong
J3D117089
TEK A P1

 Pemetaan Asosiatif (Associative Mapping)

Pemetaan asosiatif mengatasi kekurangan pemetaan langsung dengan cara


mengizinkan setiap blok memori utama untuk dimuatkan ke sembarang saluran cache.
Dengan pemetaan assosiatif, terdapat fleksibilitas penggantian blok ketika blok baru
dibaca ke dalam cache. Kekurangan pemetaan asosiatif yang utama adalah
kompleksitas rangkaian yang diperlukan untuk menguji tag seluruh saluran cache
secara parallel, sehingga pencarian data di cache menjadi lama. Berikut adalah
penjelasan lebih detailnya :

 Memungkinkan blok diletakkan di sebarang line yang sedang tidak terpakai.


 Diharapkan akan mengatasi kelemahan utama Direct Mapping.
 Harus menguji setiap cache untuk menemukan blok yang diinginkan.
 Mengecek setiap tag pada line
 Sangat lambat untuk cache berukuran besar.
 Nomor line menjadi tidak berarti. Address main memory dibagi menjadi 2 field
saja, yaitu tag dan word offset.

Gambar 4 Organisasi Associative Mapping

 Melakukan pencarian ke semua tag untuk menemukan blok.


 Cache dibagi menjadi 2 bagian :
 lines dalam SRAM
 tag dalam associative memory
Kevin Wellis Simangunsong
J3D117089
TEK A P1

Gambar 5 Contoh Pengalamatan Associative Mapping

Keuntungan Associative Mapping :


 Cepat dan fleksibel.
Kerugian Associative Mapping :
 Biaya Implementasi, misalnya untuk cache ukuran 8 kbyte dibutuhkan 1024 x 17
bit associative memory untuk menyimpan tag identifier.

Item Keterangan
Panjang alamat (s+w) bits
Jumlah unit yang dapat dialamati 2s+w words or bytes
Ukuran Bloks sama dengan ukuran Line 2w words or bytes
Jumlah blok memori utama 2s+ w/2w = 2s
Jumlah line di chace Undetermined
Besarnya tag s bits
Tabel 2 Ringkasan Associative Mapping
Kevin Wellis Simangunsong
J3D117089
TEK A P1
 Pemetaan Asosiatif Set (Set Associative Mapping)
Pada pemetaan ini, cache dibagi dalam sejumlah sets. Setiap set berisi sejumlah line.
Pemetaan asosiatif set memanfaatkan kelebihan-kelebihan pendekatan pemetaan
langsung dan pemetaan asosiatif.
 Merupakan kompromi antara Direct dengan Full Associative Mapping.
 Membagi cache menjadi sejumlah set (v) yang masing-masing memiliki sejumlah
line (k)
 Setiap blok dapat diletakkan di sebarang line dengan nomor set: nomor set = j
modulo v

Gambar 6 Organisasi Asosiatif Set

 Jika sebuah set dapat menampung X line, maka cache disebut memiliki X way set
associative cache.
 Hampir semua cache yang digunakan saat ini menggunakan organisasi 2 atau 4
way set associative mapping.
Kevin Wellis Simangunsong
J3D117089
TEK A P1

Gambar 7 Contoh Pengalamatan Asosiatif Set

Keuntungan menggunakan Set Associative Mapping antara lain:


 Setiap blok memori dapat menempati lebih dari satu kemungkinan nomor line
(dapat menggunakan line yang kosong), sehingga thrashing dapat diperkecil.
 Jumlah tag lebih sedikit (dibanding model associative), sehingga jalur untuk
melakukan perbandingan tag lebih sederhana.

Item Keterangan
Panjang alamat (s+w) bits
Jumlah unit yang dapat dialamati 2s+w words or bytes
Ukuran Bloks sama dengan ukuran Line 2w words or bytes
Jumlah blok memori utama 2d
Jumlah line dalam set k
Jumlah set V=2d
Jumlah line di chace Kv = k*2d
Besarnya tag ( s – d )bits
Tabel 3 Ringkasan Assosiatif Set Mapping

Sumber : http://nikisaeloh.blogspot.co.id/2014/06/pemetaan-atau-mapping-cache-
memory.html
Kevin Wellis Simangunsong
J3D117089
TEK A P1
4. Register yang digunakan oleh mikroprosessor dibagi menjadi 5 bagian dengan
tugas yang berbeda-beda, yaitu :

1. Segment Register

Register yang termasuk dalam kelompok ini terdiri atas register CS,DS,ES
dan SS yang masing – masing merupakan register 16 bit. Register dalam
kelompok ini secara umum digunakan untuk menunjukkan alamat dari suatu
segment.
 Register CS (Code Segment)
Fungsi: Mencatat segment dari kode program atau instruksi, register CS
berpasangan dengan register IP (Instruction Pointer) dalam format
CS:IP.

 Register DS (Data Segment)


Fungsi: Menyimpan alamat dari segment dimana data terletak.

 Register SS (Stack Segment)


Fungsi: Menyimpan alamat segment memori yang dipergunakan
sebagai stack.

 Register ES (Extra Segment)


Fungsi: Menyimpan alamat segment tambahan, misalnya alamat
display, alamat sistem operasi, dan sebagainya.

2. Pointer dan Index Register

Register yang termasuk dalam kelompok ini terdiri atas register SP,BP,SI dan
DI yang masing – masing merupakan register 16 bit. Register dalam
kelompok ini secara umum digunakan untuk penunjuk atau pointer terhadap
suatu lokasi di memory.
 Register SP (Stack Pointer, 16 bit)
Fungsi: Digunakan untuk operasi stack seperti menyimpan alamat
return saat memanggil subroutine. SP merupakan register yang secara
implisit digunakan oleh perintah PUSH dan POP yaitu menyimpan dan
mengambil kembali dari stack.

 Register BP (Base Pointer, 16 bit)


Fungsi: Sebagai penunjuk base dalam stack yang disediakan untuk
penyimpanan data. BP juga digunakan si dengan bahasa pemrograman
misalnya Assembler dan C.
Kevin Wellis Simangunsong
J3D117089
TEK A P1
 Register SI dan DI (Source Index dan Destination index, 16 bit)
Fungsi: Menyimpan nilai-nilai offset dalam segment data memori pada
saat bersangkutan.

3. General Purpose Register

 Register AX
Fungsi: Sebagai akumulator dan berhubungan dengan jenis-jenis
operasi khusus seperti Aritmetika, In/Out, Shift,Logic, Rotate, dan
operasi desimal berkode biner.

 Register BX
Fungsi: Sebagai register base untuk mereferensi alamat memori.
Operasi yang dapat dilakukan adalah Rotate, Logic, Shift, dan
Aritmetika.

 Register CX
Fungsi: Sebagai pencacah implisit dengan instruksi tertentu, misalnya
terhadap perintah Loop dan operasi string. Counter naik jika direction
flag bernilai 0, dan counter turun jika direction flag bernilai 1.

 Register DX
Fungsi: Menyimpan alamat port I/O selama operasi I/O tertentu, baik
alamat port 8 bit maupun 16 bit. Digunakan juga dalam operasi
perkalian dan pembagian.

4. Index Pointer Register

Register yang berpasangan dengan CS sebagai register utama untuk


menunjukkan baris perintah program. Pada saat program dijalankan, IP akan
langsung menunjuk pada awal program. Code Segment dan Instruction
Pointer berfungsi sebagai program counter ditulis dengan format CS:IP.
Secara umum, kode mesin diletakkan di Code Segment, semua data diletakkan
di Data Segment, dan operasi PUSH dan POP dilakukan di Stack Segment.

5. Flags Register

 CF (Carry Flag)
Tugas: Dimana sebuah carry out atau borrow, jika hasilnya adalah bit
tertinggi (nilai 1).

 PF (Parity Flag)
Tugas: Menset (nilai 1), jika instruksi menghasilkan sebuah angka
genap (even parity).
Kevin Wellis Simangunsong
J3D117089
TEK A P1

 AF (Auxiliary Flag)
Tugas: Digunakan oleh instruksi pegaturan desimal.

 ZF(Zero Flag)
Tugas: Menset (nilai 1), jika hasil instruksi adalah 0.

 SF (Sign Flag)
Tugas: Menset (nilai 1), jika hasilnya adalah negatif dan bernilai 0 jika
positif.

 OF (Overflow Flag)
Tugas: Menunjukkan sebuah operasi yang tidak benar yaitu merubah
hasil daripada tanda bit.

 IF (Interrupt Enable Flag)


Tugas: Jika diset (nilai 1) dapat melakukan operasi interupsi dan
sebaliknya bila bernilai 0, maka interupsi
tidak dapat dilakukan.

 DF (Direction Flag)
Tugas: Mengontrol arah dari operasi string. Jika DF=1, maka register
SI dan DI nilainya menurun (decrement); jika DF=0, maka register DI
dan SI nilai menaik (increment). Register ini digunakan untuk instruksi-
instruksi MOVS, MOVSB, MOVSW, CMPS, CMPSB, dan CMPSW.

 TF (Trap Flag)
Tugas: Ditempatkan dalam single step mode untuk keperluan debug.
Sumber : http://vheeamalia-sukron.blogspot.co.id/2011/11/jenis-jenis-register-dan-
fungsinya.html

5. Bus adalah bagian dari sistem komputer yang berfungsi untuk memindahkan data
antar bagian – bagian dalam sistem komputer. Data dipindahkan dari piranti
masukan ke CPU, CPU ke memori, atau dari memori ke piranti keluaran.
Jenis Bus berdasarkan fungsinya yaitu :
 Data Bus :
- Berfungsi untuk mentransfer data, membawa data dari dan ke perangkat atau
periferal
- Terdiri atas beberapa jalur penghantar, 8, 16, 32 bahkan 64 bahkan lebih jalur
paralel
- Data ditransmisikan dalam dua arah, yaitu dari CPU atau mikroprosesor ke unit
memori atau modul I/O dan sebaliknya.
- Semakin lebar bus maka semakin besar data yang dapat ditransfer sekali waktu.
Kevin Wellis Simangunsong
J3D117089
TEK A P1

 Control Bus:
- Berfungsi untuk mensinkronkan proses penerimaan dan pengiriman data.
- Untuk mengatur memori atau port agar siap ditulis atau dibaca.
- Sinyal Kontrol: RD, WR, IO/M
- Sinyal Read dan write : untuk mengakses data ke dan dari perangkat
 Address Bus:
- membawa informasi untuk mengetahui lokasi suatu perangkat atau periferal
- Untuk memilih lokasi memori atau port yang akan ditulis atau dibaca
- Untuk menentukan rute data, bersumber dari mana, tujuannya ke mana.
- Bersifat searah, cpu memberikan alamat yang bertujuan untuk menentukan
periferal mana yang dituju. Contoh memori mana yang dituju atau I/O mana yang
dituju.
- Semakin besar bus alamat, akan semakin banyak range lokasi yang dapat
dialamati.
- Jumlah alamat yang dapat dituju pada Bus alamat adalah sebanyak 2n. n jumlah
jalur Bus alamat.

Sumber : http://nifan10.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-bus-dan-jenis-jenis-
bus.html

Anda mungkin juga menyukai