Anda di halaman 1dari 5

Mekanisme kerja Venom terdiri 20 komponen 90% protein, macam enzim, polipeptida non

ular berbisa enzimatik, protein non toksik. Berbagai logam spt zinc  enzin ecarin ( enzim
prokoagulan dari E. Carinatus venom  protrombin )
Karbohidrat  glikoprotein  serine protease ancrod  prokoagulan C.
Rhodostoma venom ( menekan fibrinpeptida-A dari fibrinogen ut tx
trombosis)
Aminbiogenik  histamine & 5-hiroksitriptimin  pd viperidae nyrei bila
tergigit
Bisa ular >> fosfolipase A  neurotoksik presinaptik, rabdomiolisis,
kerusakan endotel vasculer
Enzim venom lain fosfoterase, hialuronidase, ATP-ase, 5-nukleotidase,
kolinestersae, protease, RNA ase, DNA-ase belum jelas perannya
Peran procoagulant

GK True dan dreisbach 2001


1. Gejala lokal : edema nyeri tekan pd luka gigitan ekimosis ( dlm 30’-24
jam )
2. Gejala sistemik : hipotensi, kelemahan otot, bekeringat, menggigil,
mual,hipetsalivasi, muntah, nyeri kepala, pandangan kabur.
3. Gejala khusus gigitan ular berbisa:
 Hematotoksik : perdarahan tp gigitan, paru, jantung, ginjal,
peritoneum, otak, gusi, hematemesis, melena, perdarahan
kulit, hemoptoe, hematuria, DIC
 Neurotoksik : hipertonik, henti jantung, koma
 Sindrom kompartemen : edema tungkai dg tanda 5P ( pain,
pallor, parestesi, paralysis, pulselesness)
Gigitan elapidae 15 menit pasac gigitan, muncul 10 jam paralisis urat2 wajah, bibir, lidah sukar
bicara, kelopak mata turun, susah menelan, matirasa, paralisis otot leher 
24 jam kematian
Gigitan vipiridae 15 ‘ pasca gigitan, bbrp jam muntah berkeringat, kolik, diare, perdarahan
bekas gigitan, epistaksis, haematemsis, memar, mlepuh, gg, takikardi
Gigitan Sakit kepala, lidah tebal, 30’- bbrp jam kaku, nyeri menyeluruh, spasme otot
hydropiidae rahang, kelemahan otot ekatraokuler, dilatasi pupil dan ptosis,
myoglobinuria, gagal ginjal, henti jantung
Gigitan Anemia, hipotensi, trombositopeni
rattlesnake dan
crotalidae
Gigitan coral Menyerang saraf  mati rasacranial nerve palsies, paralisis sal nafas mati
snake
Penatalaksanaan 1. Memperlambat absorbsi bisa ular
2. Menetralkan bisa ular
3. Mengatasi efek lokal dan sisitemik
Sebelum dibawa Istirahatkan posisi horisontal
ke pengobatan ≠ memanipulasi tp gigitan
≠ minum alkohol
Ikat daerah proximal dan distal gigitan ≠ > 20mmhg  kurg bermanfaat bila
gigitan > 30 menit
Gejala timbul ceoat  antivenin

Tiba di RS Tatalaksana ABC  verban ketat, immobilisai bidai


Lab : PDL, ur, cr , elektrolit, PT/APTT, D-dimer, fibrinogen
Beri sabu 1 ml
1. 10-50 LD50 bisa ankystrodon
2. 20-50 LD50 bisa bungarus
3. 25-50 LD50 bisa naya sputarix
4. Fenol 0,25% v/v

Pedoman terapi Derajat 0-1 ≠ sabu evaluasi 12 jam  derjat meningkat diberikan sabu
SABU schwart sampai 5 vial
dan Way Derjat ll 5-15 vial sabu
Derajat lll 15-20 vial sabu
Derajat lV berikan penambahan 6-8 vial SABU  25 vial

Pedoman terapi SABU  LUCK dan WHO SEARO


Pantau balance elektrolit dan cairan
PDL/ 3 jam
Koagulopati ≠ membaik ulangi pemberian SABU ulang PDL 3jam lagi
Koagulopati membaik  monitor 2x 24jam  tidak menjalani operasi pd gigitan viridae minjmal
2mg

Terapi suportif
1. Neurotoksik : 1 dosis neostigmin ( asetilkolinesterase) 10 mg IV slm 3-4 menit  premed
SA 0,6mg/ 4jam Bila neostigmin -  distigmin, pyridostigmin ( 60 mg4x/hari) atau
ambenomium ( 5-25 mg 4x/hari oral )
2. Koagulasi berat  6 jam antivenin gangg koagulasi ( 20’) ulang antivenin
3. Rhabdomiolisis berat ( hiperkalemi ) 10 ml infus 10% ca glukonas dlm 250-500 ml 10%
infus glukosa dan 10-20 unit insulin . ut mengurangi efek kalemia salbutamol 1200-1500
µg mll aerosol ( 6-8 hembusan per 200µg),/ albuterol 10-20mg dlm 4 ml cairan nebulizer
 HD
4. Infeksi bakterial  luka  1 dosis gemtamicin / kloramfenikol + 1 booster dosis tetanus
Operasi  amoksisilin/ sefalospsorin+ genta + metro
5. Sindrom kompartemen dan fisiotomi  ulang pemberian sabu tabel 2
6. Perdarahan : tranfusi , vit k, fibrinogen
7. Hipotensi
8. Nyeri  aspirin, narkotik
Profilaksis ab spekturm luas, ATS sesuai indikasi
Perbaikan
KU membaik
Perdaran gusi behenti 15-30 menit
Tes koagulasi membaik 3-9 jam
Neurotoksik hilang slm 30 menit setelah tx sabu
Gigitan laba-laba pertapa dan nekrosis arachnidism
Sengatan kalajengking
Spesies yg tk mematikan es batu, analgetik, antihistamin
Timbul hipertensi dan edema pulmonum  nifedipin, hidralazin/ prazosin
Bradiaritmia  SA
Hymenoptera
Lebah, tawon , semut
Antihistaminoral, losio kolamin topikal, glukokortikoid  monitor gagal ginjal,
koagulopati
Sengatan semut api dan semut lain
Antihistamin oral, glukokortikoid, suportif
Gigitan kutu ( anjing kucing tikus )  suportif

Sengatan dan gigitan hewan beracun


Cnidaria
Spesies Anemone, ubur2, coral
Cnidae / nematocyst  organel khusus  racun tentakel ubur2
Gk Iritasi lokal dikulit
Episode flare up
Dermatonecrosis, myonecrosis, hemolysis/ kardiotoksisitas
Kematian  dlm hitungan detik
Pencegahan Baju renang antisengat ( stinger suit)
dan Tidak spesisfik antidotum
pertolongan Cuka ??
pertama Tentakel melekat silepas dg sarung tangan, sedikit menaburkan pasir, dicungkil dg
pisau
Uji Spesifik antibodi tdk ada
diagnostik Enzim jantung, urinalisis, fx ginjal  komplikasi
Manajemen ABC
klinis Anti nyeri
Profilaksis tetanus
Antivenom  jellyfish spesies chinorex flekckeri  IgG dari domba pasca paparan
venom
Cara 1 ampul antivenom diencerkan 1:10 saline IV
3 ampul tanpa diencerkan ( masing2 1,5-4ml) IM 3 dilokasi tubuh berbeda
Mengancam nyawa  pemberian titrasi mulai 1 ampuliv dpt ditingkatkan 3 ampul
max 6 ampl
RJP
Ikan beracun ( venomous fish )
Jenis Stingray ( byk afrika dan amerika selatan )
GK Hemolisis, edema lokal, peningkatan permeabilitas vaskular, agregasi platelet,
vasodilatasi, hipotensi, penurunan kontraktilitas miokard
Nyeri  puncak 30-90’ pasca tusukan  berkuran 6-12 jam
Nyeri kepala, vomitus, nyeri abdomen, delirium, kejang, paralisis tungkai,
hiper/hipotensi, disritmia, decom. ards
Tx ABC
Rendam tungkai dlm air panas < 45ͦ c
Anestesi lokal  nyeri
Operasi mengeluarkan sirip
Antivenom IgG dari equine im dosis 1 vial ut 1-2 lokasi tusukan, 2 vial 3-4 lokasi
tusukan, 3 vial 5> tusukan
Efineprin ,difenhidramine  anafilaksis
Antibiotik  infeksi sekunder vibrio sp, psedomonas
Ular laut
Family Hydrophiidae, elapidae
Hidup lautan, bibir laut, hilir sungai
GK Neurotoksik nefrotoksik, hemolitik
Neurotoksin  gigitan kobra
Paralisis, rhabdomyolisis
Myoglobinuria  30’-8 jam pasca gigitan
Nyeri otot, tenderness, paralisis flasid ascending, disfagia, trismus, ptosis, afonia,
vomitus, fasikulasi, gang pernafasan, kejang, koma
Tx Pencegahan memakai sepatu bot
Imobilisasi yg terkena
Pembebatan proksimal dg bandage elastis  cegah racun via limfatik
Antivenom dari kuda IgG fragmen E scistosa ( beaked sea snake) & notechis scuatus
( terrestrial tiger snake )
Antivenom monovalent 1 vial ( 1000 unit ) diencerkan dlm saline 1: 10 iv slm 30 ‘
Efinepfrin dan antihistamin sll tersedia
Tdk ada jumlah maksimum ut penggunaan antibisa ular
Suportif dialisis & O2

Anda mungkin juga menyukai