4.skenario 1-5
4.skenario 1-5
Skenario
Ny. Nadia, usia 38 tahun, diantar suaminya ke Rumah Sakit untuk memeriksakan
kehamilannya yang ketiga setelah dua kali mengalami keguguran. Ny Nadia rajin
melakukan ANC setiap bulan sejak usia kehamilan 5 minggu karena tidak ingin
kehilangan lagi. Beliau merasa antusias karena dokter kandungan akan melakukan
pemeriksaan USG 4 dimensi pada kandungannya yang kini sudah memasuki trimester 3.
Saat melakukan pemeriksaan USG, dokter menjelaskan bahwa embrio di rahim Ny.
Nadia kini menjadi fetus dengan organ-organ lengkap. Dari monitor tampak anatomi
janin dengan jelas. Dokter dengan sabar menjelaskan kepada Ny. Nadia tentang organ-
organ tersebut mulai dari arah cephal ke kaudal. Ny. Nadia bersyukur karena kehamilan
dan janin yang dikandungnya sehat dan tidak ditemukan kelainan kongenital. Meski
demikian dia masih harus menjalani beberapa pemeriksaan untuk diagnosis prenatal
kandungannya.
Skenario
Ny. Ana membawa anaknya, Muna yang berusia 9 bulan ke Poli Anak di Rumah
Sakit, dokter menimbang berat badan, mengukur panjang badan, dan lingkar kepala
Muna. Dokter mencatat data tersebut pada Kartu KMSnya. Dari KMS tersebut, dokter
dapat memantau berat dan panjang badan Muna sejak lahir hingga kini. Selain itu,
Dokter juga mengamati aktivitas motorik, emosi, kemampuan kognitif, dan
psikososial Muna yang sudah mulai belajar berdiri dan belajar berkata-kata. Dokter
menyimpulkan Muna tidak mengalami gangguan tumbuh kembang.
Skenario
Nyonya Farah usia 39 tahun berobat ke Puskesmas dengan keluhan ada benjolan yang
makin besar di leher sejak 1 tahun yang lalu. Kata dokter, benjolan itu adalah
mekanisme fisiologis tubuh mengatasi kondisi kekurangan yodium yang mengganggu
homeostasis. Dari anamnesa diketahui bahwa banyak tetangganya juga mengalami
penyakit yang serupa. Dokter memberi rujukan untuk pemeriksaan histo patologinya.
Dokter juga melakukan surveilans untuk mengatasi masalah ini. Dan setelah beberapa
hari berikutnya, terlihat dokter telah mengadakan kegiatan promotif kesehatan untuk
mencegah penyakit itu agar tidak tambah meluas.
Skenario
Nida mengantar kakeknya, Mbah Rahmad (70 tahun), mengikuti penyuluhan di balai
desa. Mbah Rahmad berjalan dengan tertatih-tatih karena sendi lututnya terasa kaku.
Mbah Rahmad minta diantar Nida karena pandangannya mulai kabur dan
pendengarannya sudah jauh berkurang. Mbah Rahmad menginginkan cucunya
menjelaskan hal-hal yang tidak tertangkap pendengarannya. Penyuluhan ini
diselenggarakan oleh Pos Kesehatan Lansia dari Puskesmas. Dokter dari puskesmas
menjelaskan tentang proses penuaan dan beberapa penyakit yang timbul pada usia lanjut.
Mbah Rahmad juga ingin bertanya kepada dokter tersebut mengapa istrinya jarang
bersosialisasi lagi dengan tetangga, menjadi pikun, sering marah-marah dan menolak
ketika diajak berhubungan. Nida sebagai cucu yang merawat di rumah juga ingin tahu
makanan yang tepat untuk diberikan kepada kakek dan neneknya.
Skenario