Anda di halaman 1dari 9

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA


EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA
EKSTRAKURIKULER PENGEMBANGAN DIRI
DI MTs MA’ARIF PARE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Pada Program Studi PENJASKESREK UN PGRI Kediri

Oleh :
AFIF NUR’UBAIDI
NPM : 12.1.01.09.0215

PROGRAM STUDI PENJASKESREK


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2016

Afif Nur’ubaidi| NPM. 12.1.01.09.0215 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Prodi Penjaskesrek || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Afif Nur’ubaidi| NPM. 12.1.01.09.0215 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Prodi Penjaskesrek || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Afif Nur’ubaidi| NPM. 12.1.01.09.0215 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Prodi Penjaskesrek || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA


EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA
EKSTRAKURIKULER PENGEMBANGAN DIRI
DI MTs MA’ARIF PARE
AFIF NUR’UBAIDI
NPM. 12.1.01.09.0215
FKIP – Prodi Penjaskesrek
Dosen Pembimbing 1 : Abdian Asgi Sukmana, M.Or.
Dosen Pembimbing 2 : Drs. Slamet Junaidi, M.Pd.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa tingkat kebugaran
jasmani siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga cenderung lebih bagus daripada yang mengikuti
ekstrakurikuler pengembangan diri. Itu semua bisa dilihat ketika siswa yang aktif di kegiatan
ekstrakurikuler olahraga cenderung lebih aktif, lebih sehat dan lebih semangat dalam kegiatan belajar
mengajar sedangkan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pengembangan diri cenderung pasif
dan kurang bersemangat dalam kegiatan belajar mengajar.
Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tingkat kebugaran jasmani siswa
ekstrakurikuler olahraga di MTs Ma’arif Pare? (2) Bagaimanakah tingkat kebugaran jasmani siswa
ekstrakurikuler pengembangan diri di MTs Ma’arif Pare? (3) Adakah perbedaan tingkat kebugaran
jasmani siswa ekstrakurikuler olahraga dengan siswa ekstrakurikuler pengembangan diri di MTs Ma’arif
Pare?
Penelitian in menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik penelitian eksperimen dengan pre test-
post test. Subyek dalam penelitian sebanyak 20 siswa.
Kesimpulan penelitian ini adalah (1) siswa laki-laki yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga masuk
dalam kategori kebugaran jasmani yang baik. Sedangkan untuk anak perempuan masuk dalam kategori
kebugaran jasmani yang sedang. (2) siswa laki-laki yang mengikuti ekstrakurikuler pengembangan diri
masuk dalam kategori kebugaran jasmani sedang. Sedangkan untuk anak perempuan masuk dalam
kategori kebugaran jasmani sedang. (3) Berdasarkan analisis data, maka dapat diketahui bahwa ada
perbedaan kebugaran jasmani yang signifikan antara ekstrakulikuler olahraga dengan ekstrakulikuler
pengembangan diri.
Berdasarkan hasil penelitian maka direkomendasikan: (1) Peneliti berikutnya untuk melakukan
penelitian yang serupa guna mengecek hasil kebenaran penelitian ini. (2) Untuk memberi perhatian lebih
dari Pembina olahraga untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswanya. (3) Dalam melaksanakan
progam olahraga maupun non olahraga guru perlu memperhatikan unsur-unsur gerak fisik.

Kata Kunci : Kebugaran Jasmani, Ekstrakurikuler olahraga, Ekstrakurikuler


Pengembangan diri.

I. LATAR BELAKANG emosional, keterampilan sosial, penalaran


Pendidikan jasmani menekankan aspek dan tindakan moral. Kebugaran atau
pendidikan yang bersifat menyeluruh, kesegaran jasmani yang baik, diyakini akan
meliputi kesehatan, kebugaran jasmani, meningkatkan kemampuan akademis siswa.
keterampilan berfikir kritis, stabilitas Pendidikan jasmani merupakan bentuk

Afif Nur’ubaidi| NPM. 12.1.01.09.0215 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Prodi Penjaskesrek || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
pembelajaran yang menggunakan aktifitas tahun, secara fisiologis usia tersebut adalah
fisik yaitu belajar untuk bergerak dan belajar usia pertumbuhan dan perkembangan.
melalui gerak. Oleh karena itu, siswa Abdulkadir Ateng(1992: 68) menyatakan
diharapkan mempunyai daya tahan tubuh bahwa seorang akan melakukan aktifitas
yang baik dan tenaga yang besar agar tidak secara teratur dan sesuai dengan apa yang
menimbulkan kelelahan yang berarti. dibutuhkan akan memperoleh kesegaran
Kebugaran jasmani adalah kemampuan jasmani yang baik. Usaha peningkatan
tubuh seseorang untuk melakukan tugas kesegaran jasmani harus dilaksanakan
sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan seseorang minimal 3-4 kali seminggu
yang berarti, sehingga tubuh masih memiliki selama 30-45 menit setiap melakukan
cadangan tenaga untuk mengatasi beban aktifitas jasmani. Apabila kita mengacu
tambahan. (Nurhasan dkk, 2005:17). pada hal tersebut, tentu saja pelajaran
Menurut Nurhasan, dkk (2005:18) ada 2 pendidikan jasmani yang diberikan di
komponen yang berkaitan dengan tingkat sekolah sangatlah kurang sehingga diambil
kebugaran jasmani, yaitu: kebugaran kebijakan untuk mengadakan kegiatan
jasmani yang berhubungan dengan ekstrakurikuler olah raga sebagai aktifitas
kesehatan. Setiap orang perlu memiliki tambahan yang bertujuan meningkatkan
komponen kebugaran jasmani yang kesegaran jasmani anak (Yudik Prasetyo,
berhubungan dengan kesehatan dalam 2010: 65).
kondisi yang prima agar mampu MTs Ma’arif Pare, Kediri merupakan
mempertahankan kesehatannya dan mampu salah satu lembaga pendidikan yang terdapat
melakukan aktifitas sehari-hari dengan kegiatan ekstrakurikuler yang bervariatif,
penuh tenaga. Komponen tersebut meliputi: selain itu MTs Ma’arif Pare juga merupakan
kekuatan (strength), kelentukan (flexibility), salah satu sekolah di Kabupaten yang
komposisi tubuh (body composition), daya menjadi salah satu MTs acuan untuk sekolah
tahan (endurance). Kemudian kebugaran lain di sekitarnya dalam kegiatan belajar
jasmani yang berhubungan dengan mengajar. Ekstrakurikuler yang
keterampilan. Komponennya meliputi diselenggarakan di MTs Ma’arif Pare
kecepatan (speed), kelincahan (agility), daya terbagi menjadi dua jenis yaitu,
ledak (power), keseimbangan (balance), ekstrakurikuler olahraga dan ekstrakurikuler
koordinasi (coordination), kecepatan reaksi pengembangan diri. Ekstrakurikuler
(reaction speed). olahraga di MTs Ma’arif Pare meliputi
Di Lingkungan sekolah menengah, sepak bola, futsal, bolavoli, bulu tangkis dan
umumnya rata-rata usia anak adalah 13-18 porsigal sedangkan yang termasuk

Afif Nur’ubaidi| NPM. 12.1.01.09.0215 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Prodi Penjaskesrek || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
ekstrakurikuler pengembangan diri meliputi II. METODE
PMR, pramuka, pecinta alam, banjari. Dalam penelitian ini, peneliti
Kegiatan ekstrakurikuler tersebut telah menggunakan analisa statistik. Seperti yang
mengikuti perlombaan di setiap tahunnya sudah dijelaskan sebelumnya bahwa analisa
dan tidak jarang memperoleh prestasi yang statistik digunakan karena data yang
membanggakan, sehingga mampu disajikan dalam penelitian ini merupakan
mengharumkan nama sekolah. Prestasi yang data dalam bentuk angka. Untuk
membanggakan tersebut tentu berasal dari menyelidiki signifikasi perbedaan dan
dorongan dan usaha keras guru pembimbing menentukan adanya pengaruh atau tidaknya
ekstrakurikuler dan rasa percaya diri yang mengenai ekstrakurikuler olahraga dan
kuat dari para peserta didik. ekstrakurikuler pengembangan diri terhadap
Di MTs Ma’arif Pare siswa yang aktif di tingkat kebugaran jasmani siswa MTs
kegiatan ekstrakurikuler olahraga cenderung Ma’arif Pare maka peneliti menganalisa data
lebih aktif, lebih sehat dan lebih semangat dari hasil perlakuan kedua kelompok
dalam kegiatan belajar mengajar sedangkan tersebut dengan rumus sebagai berikut.
siswa yang mengikuti kegiatan 1. Rumus Mencari Rata-rata
ekstrakurikuler pengembangan diri
cenderung pasif dan kurang bersemangat
dalam kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan hal tersebut, maka melalui 2. Rumus Mencari Standart Deviasi
kegiatan ekstrakurikuler olahraga maupun Menurut Sumanto M.A (1989:148)
pengembangan diri diharapkan tidak hanya dalam bukunya metode penelitian
mampu meningkatkan kemampuan dalam sosial dan pendidikan
hal materi saja, akan tetapi juga dapat
meningkatkan kebugaran jasmani siswa.
SD =
Berdasarkan uraian diatas timbul rasa
keinginan untuk melakukan penelitian
3. Rumus Mencari t, menurut Sumanto
dengan judul “Perbandingan tingkat
M.A (1989:148) dalam bukunya
kebugaran jasmani siswa ekstrakurikuler
metode penelitian sosial dan
olahraga dengan siswa ekstrakurikuler
pendidikan
pengembangan diri di MTs Ma’arif Pare”.

t=

Afif Nur’ubaidi| NPM. 12.1.01.09.0215 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Prodi Penjaskesrek || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
4. Rumus Membandingkan Kedua Hasil Sedangkan perbandingan dari kedua
hasil metode tersebut sebesar 5.509
t= dikarenakan standart deviasi ekstrakurikuler
olahraga lebih besar daripada
ekstrakurikuler pengembangan diri.

III. HASIL DAN KESIMPULAN Maka dari hasil analisis data diatas dapat

A. Hasil disimpulkan bahwa ada perbedaan

Dari hasil analisa data Pre test dan Post kebugaran jasmani yang signifikan antara

test perbandingan ekstrakurikuler olehraga siswa yang mengikuti ekstrakurikuler

dengan ekstrakurikuler pengembangan diri olahraga dengan siswa yang mengikuti

diperoleh thitung Ekstrakurikuler Olahraga kegiatan ekstrakurikuler pengembangan diri.

sebesar 9.075 dan thitung Ekstrakurikuler C. Simpulan

Pengembangan Diri sebesar 8.47dengan Bertitik tolak dari masalah yang ada,

taraf signifikan untuk melihat ttabel kita dapat maka penelitian ini bertujuan untuk

mencari dulu tingkat kebebasan (df) dengan mengetahui perbandingan tingkat kebugaran

cara df = N-1. Maka akan diperoleh df jasmani siswa yang mengikuti

sebesar 9 (10-1) dengan α = 0,05 diperoleh ekstrakurikuler olahraga dengan siswa yang

ttabel sebesar 2,262. Jadi hasil thitung lari 12 mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

menit ekstrakurikuler Olahraga sebesar pengembangan diri di MTs Ma’Arif Pare.

9.075 dan hasil thitung ekstrakurikuler Secara operasional penelitian ini

Pengembangan diri sebesar 8.47. bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

B. Pengujian Hipotesis perbandingan tingkat kebugaran jasamani

Berdasarkan analisis data, maka dapat kedua kegiatan ekstrakulikuler tersebut.

diketahui bahwa thitung lari 12 menit Simpulan dari analisa data yang telah

ekstrakurikuler olehraga sebesar 9.075 dan terkumpul tersebut dapat dipakai untuk

thitung lari 12 menit ekstrakurikuler menjawab permasalahan atau hipotesa yang

pengembangan diri sebesar 8.47 dengan ttabel telah diajukan.

sebesar 2,262 maka hipotesis nol (Ho) dapat Dari analisa siswa yang mengikuti

ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan ekstrakurikuler olahraga dapat diketahui

antara ekstrakurikuler olahraga dengan bahwa rata-rata jarak tempuh post test anak

ekstrakurikuler pengembangan diri terhadap laki-laki sejauh 2502.75 meter masuk dalam

kebugaran jasmani siswa MTs Ma’Arif kategori kebugaran jasmani yang baik.

Pare. Sedangkan untuk anak perempuan sebesar


2105 meter yang masuk dalam kategori

Afif Nur’ubaidi| NPM. 12.1.01.09.0215 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Prodi Penjaskesrek || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
kebugaran jasmani yang sedang. Sedangkan Maka dari hasil analisis data diatas dapat
analisa siswa yang mengikuti disimpulkan bahwa ada perbedaan
ekstrakurikuler pengembangan diri dapat kebugaran jasmani yang signifikan antara
diketahui bahwa rata-rata jarak tempuh post siswa yang mengikuti ekstrakurikuler
test anak laki-laki sejauh 2352.5 meter olahraga dengan siswa yang mengikuti
masuk dalam kategori kebugaran jasmani kegiatan ekstrakurikuler pengembangan diri.
sedang. Sedangkan untuk anak perempuan
sebesar 2044.37 meter yang masuk dalam IV. DAFTAR PUSTAKA
kategori kebugaran jasmani sedang.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Dari analisa uji t dapat diketahui thitung Penelitian Suatu Pendekatan
kebugaran jasmani siswa ekstrakurikuler Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

olahraga sebesar 9.075 dan ekstrakurikuler Arisandra, Adrian Yoga. 2012. Perbedaan
Pengaruh Siswa yang Mengikuti
pengembangan diri sebesar 8.47 dengan
Ekstra Bola Basket dan Ekstra
taraf signifikan untuk melihat ttabel kita dapat Futsal Terhadap Peningkatan
Kebugaran Jasmani di SMA Negeri
mencari dulu tingkat kebebasan (df) dengan 1 Pare. Kediri: Universitas
cara df = N-1. Maka akan diperoleh df Nusantara PGRI Kediri.
sebesar 9 (10-1) dengan α = 0,05 diperoleh Depdiknas. 2003. UU Nomor 20 Tahun
ttabel sebesar 2,262. 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Departemen Pendidikan
Berdasarkan analisis data, maka dapat Nasional
diketahui bahwa thitung lari 12 menit Imantara, I Putu Pradipta. 2015. Tingkat
ekstrakulikuler olehraga sebesar 9.075 dan Kebugaran Jasmani Siswa
Ekstrakurikuler Taekwondo di SMA
thitung lari 12 menit ekstrakulikuler Negeri 21 Surabaya. Surabaya:
pengembangan diri sebesar 8.47 dengan ttabel Universitas Negeri Surabaya.
sebesar 2,262 maka hipotesis nol (Ho) dapat Mahardika, I Made S. 2014. Evaluasi
ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan Pengajaran. Surabaya: Unesa
University.
antara ekstrakurikuler olahraga dengan
Narmoatmojo, Winarno. 2009.
ekstrakurikuler pengembangan diri terhadap Ekstrakurikuler di Sekolah Dasar
kebugaran jasmani siswa MTs Ma’Arif Kebijakan dan Aktualisasinya.
(Online). Tersedia:
Pare. http://www.academia.edu/4757052.
Sedangakan perbandingan dari kedua Diunduh pada 2 Oktober 2015.
hasil metode tersebut sebesar 5,509 Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran
Dalam Pendidikan Jasmani.
dikarenakan standart deviasi ekstrakurikuler
Jakarta: Depdikbud.
olahraga lebih besar daripada
ekstrakurikuler pengembangan diri.

Afif Nur’ubaidi| NPM. 12.1.01.09.0215 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Prodi Penjaskesrek || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pandjaitan, A.P. 1989. Dasar Teori Yogyakarta: Universitas Negeri
Olahraga dan Organisasi. Yogyakarta.
Bandung: CV. Rosda.
Soekardjo, S. 1997. Peranan Olahraga
Panduan Karya Tulis Ilmiah. (2016). Kediri: Terhadap Kesehatan. Surabaya:
UN PGRI Kediri. University Press IKIP Surabaya.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Zaman, Muhammad Q. 2014. Perbandingan


Republik Indonesia Tingkat Kesegaran Jasmani Antara
NomorPeraturan Menteri Siswa yang Mengikuti
Pendidikan Nasional Republik Ekstrakurikuler Hockey Dengan
Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 Siswa Yang Mengikuti
Ektrakurikuler Futsal. Surabaya:
Prasetyo Yudik. 2010. Pengembangan Universitas Negeri Surabaya.
Ekstrakurikuler Panahan di
Sekolah Sebagai Wahana
Membentuk Karakter Siswa.

Afif Nur’ubaidi| NPM. 12.1.01.09.0215 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Prodi Penjaskesrek || 9||

Anda mungkin juga menyukai