pemisahansejumlahkecil air atau zat cair lain dari bahan padat, untuk mengurangi kandungan
sisa zatcair di dalam bahan padat tersebut sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima.
Kandunganzat cair dalam suatu bahan padat bervariasi pada tiap produk. Produk yang tidak
mengandungzat cair sama sekali disebut bone-dry. Tetapi pada umumnya, produk masih
mengandungsedikit zat cair.
Zat padat yang akan dikeringkan biasanya terdapat dalam berbagai bentuk diantaranya
flake, granule, crystal, powder, slab atau continuos sheet, dengan sifat yang berbeda satu sama
lain. Zat cair yang akan diuapkan itu mungkin terdapat pada permukaan zat padat (misalnya
drying kristal garam), bisa seluruhnya terdapat di dalam zat padat (pada pemisahan zat pelarut
dari lembaran polimer), atau bisa juga sebagian di luar dan sebagian di dalam zatpadat.
1. Metode Operasi
a. Batch/semi batch, dimana peralatan yang dioperasikan hanya berlangsung sesaat atau
berulang pada kondisi unsteady state, dryer diisi dengan bahan, yang akan tetap tinggal dalam
peralatan sampai kering, kemudian dikosongkan dan diisi dengan bahan yang baru.
b. Continuous, dimana dryer dioperasikan dalam kondisi steady state.
(McCabe, 1985)
Rotary dryer didesain dengan transfer panas sebagai basisnya. Sebuah
persamaanempiris dimensional untuk koefisien transfer panas volumetric Uvyaitu
0,5 𝐺 0,67
𝑈𝑣 = (1)
𝐷
Laju transfer panas antara udara dan padatan didefinisikan oleh persamaan:
𝑄 = 𝑈𝑣 𝑉𝑣 ∆𝑇𝐿𝑀 (2)
Dengan mensubstitusikan persamaan 1 dan 2, maka didapatkan laju transfer panas
dengan persamaan :
0,5 𝐺 0,67
𝑄= 𝑉𝑣 ∆𝑇𝐿𝑀 (3)
𝐷
Dimana :
Uv = Koefisien transfer panas volumetric (W/m3K)
G = Kecepatan massa udara (Kg/hr.m2)
D = Diameter drum (m)
Q = Laju transfer panas (W/hr)
Vv = Volume drum (m3)
∆Tlm = logarithmic mean temperature difference antara udara dan padatan pada
aliran masuk dan keluar
(Krokida, 2006)