Anda di halaman 1dari 8

KEMAMPUAN ENZIM GLUKOAMILASE DARI Aspergillus niger dan

Aspergillus oryzae DALAM MEMPRODUKSI GLUKOSA

POTENTIAL OF GLUCOAMYLASE ENZYME FROM Aspergillus niger and


Aspergillus aryzae TO PRODUKCE GLIUCOSE

Oleh:

Muhammad Danial

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh glukoamilase dari Aspergillus niger dan
Aspergillus oryzae yang mampu merombak pati menjadi glukosa. Kapang Aspergillus niger
dan Aspergillus oryazae hasil peremajaan dengan menumbuhkannya pada media ampas tahu
disuspensikan dengan larutan buffer fosfat untuk setiap tabung agar miring. Proses hidrolisis
pati oleh glukoamilase dilakukan pada pH 4.8 dan suhu 400C. kadar glukosa yang dihasilkan
sebagai hasil aktivitas glukoamilase dalam mengkonversi substar pati kentang dan jagung
menjadi glukosa diuji dengan metode somogy-Nelson pada  520. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1 jumlah glukosa yang dihasilkan oleh glukoamilase dari Aspergillus
niger dalam memecah pati kentang dan jagung besar 0.1360µg dan 0.2115µg. 2. Jumlah
glukosa yang dihasilkan oleh glukoamilase dari Aspergillus oryzae dalam memecah pati
kentang dan jagung sebesar 0.1256µg dan 0.2037µg.

Kata kunci: Glukoamilase Aspergillus niger, Aspergillus oryzae, Glukosa

ABSTRACT

The aims of research are to Obtain glucoamylase from Aspergillus niger and
Aspergillus orzae hat to able to produce glucose. Aspergillus niger and Aspergillus oryzae
that produced with its grow of tahu waste media is suspended with buffer phosphate solution
for each agar miring tube. Each of treatment are treated of tapioca and corn starch.
Hydrolysis process pf starch is carried out of pH 4.8 and temperature 40 0C . Glucose
concentration that is produced as prduct of glucoamylase activity converting substrate (potato
and corn starch) is tested with Somogy-Nelson method of  520 nm. The result of research
indicated that: 1. Concentration of glucose that produced byf glucoaylase from Apspergillus
niger degratated potato and corn starch are 0.1360µg and 0.2115µg. 2. Concentration of
glucose that produced by glucoamylase from Aspergillus orizae degradated potato and
cornstarch Activity of glucoamilase from Aspergillus oryzae degradated potato and
cornstarch are 1,1256µg and 0.2037µg.

Key Words:Glucoamylase, Aspergillus niger, Aspergillus oryzae, Glucose


PENDAHULUAN

Salah satu cara mengatasinya Glukoamilase merupakan enzim


adalah memanfaatkan mikroorganisme karbohidrase yang mengkatilasis
sebagai penghasik enzim dan pemecahan ikatan α((1-4) glikosidik pada
memanfaatkan limbah hasil pengelolahan polisakarida pati menjadi glukosa.
pangan misalnya limbah ampas tahu Menurut Kulp (1975) potensi hidroltik dari
sebagai media tumbuh mikroorganisme suatu enzim dapat bervariasi, hal ini sangat
penghasil enzim. Media ini menggantikan dipengaruhi oleh sumber, substrat dan
media sintetik yang harganya cukup nutrisi enzim itu. Produksi enzim-enzim
mahal. termasuk enzim karbohidrase sangat
Ampas tahu adalah limbah yang dipengaruhi oleh komposisi nutrisi
dihasilkan dari industry pengelolahan terutama protein dan mineral pada media
kedelai menjadi tahu. Ampas tahu berasal tumbuh mikroorganisme. Menurut Peppler
dari bubur kacang kedelai yang telah (1973), pemberian nutrient ke dalam
masak, karena itu nutrisi yang terdapat di media fermentasi dapat menyokong dan
dalam ampas tahu masih cukup tinggi. meransang pertumbuhan mikroorganisme
Ampas tahu mengandung karbohidrat, dan demikian memproduksi enzim
protein, lemak, dan mineral tinggi potensial. Bahkan dengan pemberian
(Chitra kusuma, L.P.A.S, 1996). Oleh nutrient bernitrogen mempunyai fungsi
karena itu ampas tahu masih mengandung fisologis bagi mikroorganisme. Danial dkk
sumber nutrisi yang baik untuk (1998) dan melaporkan bahwa pemberian
pertumbuhan mikroorganisme. nutrient bernitrogen pada media dedak
Penggunaan mikroorganisme padat sebagai media tumbuh Aspergillus
sebagai mesin hayati penghasil enzim, niger dan Aspergillus oryzae mampu
memiliki banyak keuntungan, selain menghasilkan glukoamilase dengan tingkat
mudah diproduksi, juga mempunyai produksi 78.31% lebih tinggi dari control
kecepatan tumbuh yang tinggi serta mudah (tanpa pemberian nutrient bernitrogen).
dikontrol pertumbuhannya (Hardjo, 1989). Oleh karena itu, untuk memperoleh enzim
Kapang Aspergillus niger glukoamilase degan biaya murah dan
merupakan mikroorganisme yang dapat diharapkan memiliki potensi hidrolitik
tumbuh dengan cepat dan telah digunakan tinggi dalam mengatalisis pemecahan
secara komersial dalam polusi asam sitra, senyawa berkarbohidrat tinggi menjadi
asam glukonat, dan beberapa enzim seperti glukosa, meka dalam penelitian digunakan
amylase dan praktinase limbah ampas tahu sebagai media tumbuh
(Broekhuijsen, 1993); sedang kapang Aspergillus niger dan Aspergillus oryzae.
Aspergillus oryzae dikenal sebagai kapang Teknologi fermentasi yang dilakukan
yang banyak menghasilkan bermacam- adalah menumbuhkan kedua Aspergillus
macam enzim, diantaranya α-amilase, tersebut dalam media ampas tahu semi
α-glaktosidase, glutaminase, proteinase, yang padat yang diberi nutrient pepton
dan β-glukosidase (Yano, 1988). (suatu senyawa organik yang mengandung
nitrogen). Permsalahan dalam penelitian diperoleh filtrate kultur atau ekstrak enzim
ini adalah : kasar dalam jumlah besar pula.
Apakah glukoamilase yang Cara mendapatkan inokulum atau
diperoleh dari Aspergillus niger dan kapang murni yaitu masing-masing kapang
Aspergillus oryzae memilikii potensi yang akan digunakan, diperbanyak dan
hidrolik tinggi dalam mengatalisis diremajakan dengan menginokulasikannya
pemecahan bahan berpolisakarida padi kedalam media padat agar miring
menjadi glukosa ? kemudian diinkubasi pada suhu kamar
Untuk menjawab permasalahan selama 4 hari.
ini digunakan pendekatan dan konsep Kapang hasil peremajaan
teknologi fermentasi yaitu penumbuhan disuspensikan dengan larutan buffer fosfat
kultur Aspergillus niger dan Aspergillus sebanyak 10 ml untuk setiap tabung agar
oryzae.dalam media ampas tahu. Setelah miring. Larutan spora yang diperoleh
itu dilakukan pemanen kultur Aspergillus dimasukkan dalam media fermentasi semi
niger dan Aspergillus oryzae yang padat (media ampas tahu yang diberi
kemudian diekstraksi enzim glukoamilase larutan mineral) yang telah disterilkan
dari kultur tersebut. Selanjutnya, ekstrak dengan konsentrasi 4 persen. Media
(berupa filtar) yang diperoleh diuji potensi fermentasi semi padat dibuat dengan cara
hirolitik atau aktivitasnya dengan mencampurkan ampas tahu dengan larutan
menggunakan uji Somogy-Nelso peptone dengan perbandingan 1 : 5
(Suhartono, 1989). kemudian disterilkan pada suhu 1210C
Penelitian ini bertujuan untuk : selama 15 menit. Pada akhir mas inkubasi,
1. Memperoleh glukoamilase dari kapang tersebut dipanen dengan cara
Aspergillus niger dan menambahkan tween 80 lima tetes dan air
Aspergillus oryzae yang sebanyak sepuluh kali berat substrat dan
ditumbuhkan pada media ampas selanjutnya disaring dan disentrifus.
tahu. Dengan demikian diperoleh filtrate kultur
2. Memperoleh glukoamilase yang atau filtrate enzim kasar.
memiliki kemampuan tinggi
dalam mengkatalisis pemecahan 2. Tahap Lanjutan
pat menjadi glukosa. Tahap lanjutan dilakukan untuk
a. Mempelajari dan mengevaluasi ekstrak
METODE enzim yang diperolah dari penelitian
1. Tahap Awal pendahuluan, meliputi :
Tahap awal dilakukan untuk 1). Kadar glukosa bebas dari masing-
mendapatkan inokulum atau kapang murni masing filtrat dan substrat pati sebagai
Aspergillus niger dan Aspergillus oryzae factor koreksi.
yang berumur muda. Kapang tersebut 2). Kadar glukosa sebagai hasil kerja
ditumbuhkan dalam media padat agar enzim glukoamilase dari masing-
miring (Media Potato Dextrose Agar). masing filtrat kultur.
Kapang tersebut selanjutnya diremajakan
kembali dalam media ampas tahu dalam b. Kadar glukosa yang dihasilkan sebagai
jumlah besar. Dengan demikian dapat hasil aktivitas glukoamilase dalam
mengkonversi kedua substrat tersebut
diuji dengan metode Somogy-Nelson
pada 520. Nilai serapan yang diperoleh,
diplot dalam karya standar atau HASIL
memasukkan nilai serapan tersebut ke Setelah dilakukan uji aktivitas
persamaan regresi yang dibuat glukoamilase yang diperoleh terhadap
sebelumnya untuk menentukan kadar substrat pati, maka diperoleh hasil sebagai
glukosa. Proses hidrolisis dilakukan berikut (Tabel 1):
0
pada Ph 4.8 dan suhu 40 C.
Tabel 1. Kadar glukosa yang dihasilkan sebagai hasil kerja enzim glukoamilase (µg
glukosa/mlf filtrate enzim) dari Aspergillus niger dan Aspergillus oryzae yang
ditumbuhkan pada media ampas tahu.

Substrat Pati Kadar glukosa (µg)


Filtrat Aapergillus Niger Filtrat Aspergillus oryzae
Kentang 0.1329 0.1248
0.1372 0.1227
0.1313 0.1227
0.1410 0.1248
0.1372 0.1329
Rata-rata 0.1360 0.1256
Jagung 0.2092 0.2156
0.2091 0.1978
0.2178 0.2156
0.2092 0.1938
0.2140 0.1913

Rata-rata 0.2115 0.2037


lebih tinggi dari spesies lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian Komponen yang paling banyak yang
diperoleh sebagaimana dituangkan dalam dihasilkan adalah glukoamilase I.
tabel 1 diperolah bahwa jumlag glukosa glukoamilase I merupakan suatu enzim
yang dihasilkan oleh glukoamilase dari yang aktif mengkatalisis pemecahan rantai
Aspergillus niger (0.1360 dan 0.2115µg) cabang atau ikatan α (1-6) pada pati
lebih tinggi dari pada jumlah glukosa yang menjadi monomer D-glukosa. Dengan
dihasilkan oleh glukoamilase dari adanya glukoamilase dalam jumlah banyak
Aspergillus oryzae (0.1256 dan 0.2037µg). terutama glukoamilase dalam jumlah
Hal ini disebabkan glukoamilase banyak terutama glukoamilase I, maka
dari Aspergillus niger memiliki enzim ini semakin aktif dalam
kemampuan menghidrolisis pati kentang mengkatalisasi ikatan α (1-6) pada pati
dan jagung lebih sempurna dibanding menjadi D-glukosa. Disamping itu enzim
Aspergillus oryzae. Dalam suhartono glukoamilase laiinya yakni glukoamilase II
(1989) dan futatsugi Aspergillus termasuk juga aktif mengatalisis rantai lurus atau
Aspergillus niger dan Aspergillus oryzae ikatan α (1-4) pada pati menjadi
menghasilkan kompleks glukoamilase D-glukosa.
Dari nilai-nilai potensi hidrolit Aspergillus oryzae adalah 0.1256
glukoamilase di atas sesuai dengan hasil dan 0.2037µg.
studi sebelumnya yang antara lain
dilaporkan oleh peppler (1973) yang 3. Jumlah glukosa yang dihasilkan
mengatakan bahwa penambahan bahan – oleh glukoamilase dari Aspergillus
bahan nutrien (larutan mineral) ke dalam niger lebih tinggi dari Aspergillus
media fermentasi dapat menyokong dan oryzae.
meransang pertumbuhan mikroorganisme
dan demikian memproduksi enzim yang DAFTAR PUSTAKA
potensial. Bahkan dengan penambahan
nutrient bernitrogen mempunyai fungsi Broekhujsen, M.P. I.E. Mettern, R.
fisiologis bagi mikroorganisme. Conteras dan J.R. Kinghorn. 1993.
Ampas tahu megandung zat gizi Secretion of Heterlogous Protein
atau nutrisi tinggi yang dapat menunjang by Aspergillus niger j. Biotech,
pertumbuhan mikroorganisme khususnya 31 : 135-145
kapang Aspergillus niger dan Aspergillus
oryzae. Kecukupan zat gizi yang Chitra Kusuma, LPAS, 1996. Kajian Awal
terkandung dalam ampas tahu membuat Kemampuan Produksi
limbah ini menjadi salah satu media Glukoamilase Empat Spesies
alternative di dalam menumbuhkan Rhizopus dalam koji Dedak Padi
mikroorganisme khususnya dan Ampas Tahu Skripsi ITB
mikroorganisme penghasil enzim Bandung.
glukoamilase. Dengan demikian
penggunaan media ampas tahu menjadi Denial, M., Sudding, Muharram, 1998.
salah satu bentuk solusi dalam mengatasi Pengaruh Penambahan Nutrien
kesulitan kesulitan dalam penyediaan Bernitrogen Terhadap Produksi
media pertumbuhan mikroorganisme, Glukoamilase dari Aspergillus..
ampas tahu juga mudah diperoleh, cukup Laporan penelitian UNM
banyak tersedia, harganya murah dan Makassar.
jumlah produksinya cukup tinggi.
Fogarty, W. M. 1983. Microbical Enzymes
KESIMPULAN and Biotechnology. App.
Scie.Pub.London and New York.
1. Telah diperoleh enzim
glukoamilase kasar dari Aspergillus Frazier, W.C. and Westhoff, D.C. 1978.
niger dan Aspergillus oryzae yang Food Microbiology. McGraw-Hill
ditumbuhkan pada media ampas Book Co. New York.
tahu.
Hardjo, S., N.S., Indrasti dan T. Bantacut,
2. Jumlah glukosa yang dihasilkan 1989. Biokonversi : Pemanfaatan
oleh glukoamilase dari Aspergillus Limbah Industry Pertanian. PAU
niger adalah 0.1360 dan 0.2115µg IPB Bogor.
dan jumlah glukosa yang
dihasilkan oleh glukoamilase dari
Peppler, J.H. 1973. Yeast Technological.
The AVI Publ.Co.Inc.,Westport Yano, T.M. dan Ito, K.T., 1998.
Connecticut. Purification and Properties of
Glutaminase from Aspergillus
Kulp, K. 1975. Carbohidrases. Academic oryzae. J.Ferment.Technol. 6(2):
press, New York. 137-142.

Muchtadi, D., N.S. Palupi, dan M. Yunus dan Danial, 2002. Uji Potensi
Astawan. 1992. Enzim dalam Biodegradasi Enzim Selulase dari
Industri Pangan PAU IPB., Bogor. Kultur Aspergillus niger dan
Aspergillus oryzae. Laporan
Suhartono, M.T.1989. Enzim dan Penelitian UNM Makassar.
Bioteknologi, PAU-IPB Bogor.

LAMPIRAN

Penentuan Kadar Glukosa (Suhartono, 1989).

0.1 ml filtrate kultur

Ditambahkan 0.5 ml larutan pati 1.0%, 0,4 ml


Buffer fosfat Ph 4.8 0.1 M
Diinkubasi pada 400C, 30 Menit
Ditambahkan 1 ml pereaksi A

Campuran Enzim-Substrat-Produk

Diambil 1 ml contoh
Ditambahkan 1 ml pereaksi D
Dipanaskan dalam air mendidih, 20 menit
Dibandingkan pada air mengalir, 5 menit
Ditambahkan 1 ml pereaksi C
Dikocok sampai tidak terbentuk gelembung udara
Didiamkan : 20 menit, suhu kamar
Diencerkan menjadi 25 ml

Produk (Glukosa)
Dibaca Absorbansinya pada  520 nm

Diambil ml contoh
Ditambahkan 1 ml pereaksi D
Dipanaskan dalam air mendidih, 20 menit
Didinginkan pada air mengalir, 5 menit
Ditambahkan 1 ml pereaksi C
Dikocok sampai tidak terbentuk gelembung udara
Didiamkan : 20 menit, suhu kamar
Diencerkan menjadi 25 ml

Dibaca Absorbansinya pada

Anda mungkin juga menyukai