6
5
Warta Perkaretan 2013, 32(2), 65 - 73
asap cair berpotensi sebagai bahan
baku untuk pembuatan biobriket.
Bahan bakar biobriket ini nantinya
dapat digunakan sebagai pengganti
(Kementerian Energi dan Sumberdaya
bahan bakar fosil dalam pengolahan
Mineral, 2011). Selain minyak dan gas
produk hasil pertanian seperti
bumi, di Indonesia sebenarnya masih
pengolahan karet alam.
cukup banyak tersedia alternatif
sumber energi lainnya, seperti
batubara, panas bumi, angin, dan
energi matahari. Dari beberapa
alternatif tersebut, bahan bakar
batubara yang paling besar
dieksploitasi sebagai sumber energi
alternatif. Sayangnya sama seperti
minyak bumi dan gas alam, dengan
penggunaan secara besar-besaran
seperti sekarang ini, beberapa puluh
tahun mendatang cadangan sumber
batubara juga akan menyusut. Hal ini
terjadi karena batubara termasuk
bahan bakar fosil yang tidak dapat
diperbarui.
Dengan semakin menipisnya
cadangan atau sumber bahan bakar
fosil, manusia terdorong mencari dan
mengembangkan sumber energi
alternatif pengganti bahan bakar dari
fosil terutama sumber energi
terbarukan (renewable energy). Sumber
energi ini juga diharapkan lebih ramah
lingkungan dan tidak membahayakan
kehidupan manusia. Sebagai negara
pertanian, Indonesia memiliki sumber
energi potensial yang dapat
dikembangkan yaitu biomassa. Oleh
karena itu, kini penelitian dan
pengembangan potensi berbagai
biomassa sebagai sumber energi
terbarukan terus dilakukan. Dari
beberapa penelitian telah ditemukan
bahan bakar yang berasal dari
biomassa seperti briket arang biomassa
atau biobriket, biofuel, dan biogas. Dari
ketiga bahan bakar tersebut, biobriket
merupakan teknologi alternatif yang
paling m u d a h d a n m u r a h k a r e
n a u n t u k memproduksinya hanya
memerlukan teknologi sederhana.
66
Penggunaan biobriket sebagai bahan bakar alternatif dalam pengeringan karet alam
Tabel 2. Hasil analisis ultimat dan proksimat cangkang kelapa sawit yang
tidak diolah dan diolah menjadi biobriket.
68
Penggunaan biobriket sebagai bahan bakar alternatif dalam pengeringan karet alam
6
9
Warta Perkaretan 2013, 32(2), 65 - 73
Biomassa Arang
Arang halus
biomasa
Pembakaran
Penggilingan
tidak langsung
70
Penggunaan biobriket sebagai bahan bakar alternatif dalam pengeringan karet alam
Sama seperti sumber energi tak sur ya dan energi biomassa mampu
terbarukan lainnya, dengan mengeringkan ADS selama 93 jam
eksploitasi besar-besaran seperti dengan mutu ADS I sebanyak 66,9 %,
sekarang ini, ketersediaan batubara ADS II 27,2% dan ADS III 5,9 %.
akan semakin menyusut di masa yang Purbaya et al. (2010) sudah
akan datang. Persoalan lainnya, melakukan penelitian pengeringan sit
bahan bakar yang berasal dari fosil menggunakan bahan bakar biobriket
termasuk batubara merupakan salah dari cangkang kelapa sawit. Hasil
satu sumber terjadinya pemanasan penelitian menunjukkan bahwa untuk
global yang sekarang menjadi isu pengeringan sit menggunakan ruang
sentral dunia. Dengan bentuk fisik pengering berkapasitas 15 kg atau
yang sama antara briket batubara sekitar 13 lembar sit hanya
dan biobriket, model pengering memerlukan biobriket sekitar 4,6 kg per
berbahan bakar batubara bisa kg karet kering. Waktu pengeringan sit
digunakan untuk proses pengeringan dengan biobriket selama 44 jam dan
menggunakan bahan bakar biobriket. lebih singkat dibandingkan
Santosa dan Rahmanto (1992) menggunakan bahan bakar briket
pernah melakukan penelitian batubara yang memerlukan waktu
mengenai penggunaan energi surya sekitar 65 jam. Mutu karet sit yang
dan energi biomassa untuk dihasilkan terdiri atas 94% RSS 3 dan
pengeringan karet alam. Biomassa cutting sebanyak 6%. Prototipe alat
yang digunakan pada penelitian pengering RSS menggunakan bahan
tersebut adalah cangkang kelapa bakar biobriket dapat dilihat pada
sawit. Dari penelitian tersebut Gambar 2 dan Gambar 3.
diketahui kombinasi antara energi
Fan/blower
Fan/blower Cerobong
Filter
500 mm Udara
500
Lebar
mm
1000 mm
Main Door
Switch Pengatur
EXHAUST FAN
Tabel 4. Perkiraan biaya konsumsi bahan bakar biobriket dan briket batubara
menggunakan alat pengering berkapasitas 15 kg.
Daftar Pustaka
7
3