Anda di halaman 1dari 12

Karakteristik Transistor BJT

Muhajirin

Heri Setiawan, Ita Purnamasari, Lilis Yuliana

Fisika 2012

Abstrak

Telah dilakukan praktikum Karakteristik Transistor Bipolar dengan tujuan untuk mengetahui metode pemberian bias
tegangan dan arus pada transistor bipolar, menentukan dan membedakan karakteristik output, d an karakteristik
transfer arus konstan dari transistor bipolar, menginterpretasikan kurva karakteristik transistor bipolar. Data
dikumpulkan dari percobaan ini terdiri atas dua jenis, pertama data untuk karaktristik output, dengan pengukuran pada
IC dimana arus basis dengan VCE dimanipulasi, kedua untuk karakteristik transfer arus konstan I B yang dimanipulasi
sedangkan yang menjadi variabel respon adalah IB. Berdasarkan hasil percobaan dan analisis perhitungan dapat
disimpulkan bahwa kurva karakteristik output dari transistor dibagi menjadi tiga daerah yaitu daerah saturasi, cutt-off,
aktif. Sedangkan kurva karakteristik dari transfer arus konstan menunjukkan grafik kesebandingan antara I C terhadap
IB sedangkan faktor penguat yang merupakan perbandingan antara I C dengan IB yang diperoleh untuk kegiatan
pertama sebesar = 64. Untuk kegiatan kedua IB faktor penguat yang diperoleh sebesar

= 133.

E
Metode Dasar p

Transistor adalah singkatan dari Transfer


Resistor, istilah yang memberikan petunjuk C
mengenai bagaimana perangkat ini bekerja. E
Arus yang mengalir pada rangkaian output
ditentukan oleh arus yang mengalir pada
rangkaian input. Karena transistor adalah
perangkat tiga terminal, satu elektroda harus
digunakan secara bersama oleh rangkaian input (C)
dan output (Bakri, 2008 : 18-19).

Transistor adalah suatu komponen aktif yang


terbuat dari bahan semikonduktor. Ada dua n
macam transistor, yaitu transistor dwikutub p
(bipolar) dan transistor efek medan (Field
Effect Transistor-FET).
n
Transistor dwikutub dibuat dengan p
menggunakan semikonduktor ekstrinsik n

jenis p dan jenis n, yang disusun seperti pada

gambar 7.1 berikut.


B B

Gambar7.
1.SusunanTransistorD
wikutub

Ketiga bagian
transistor ini disebut
emitter, base, dan
collector. Dengan
notasi atau simbol,
skema dasar bias
transistor bipolar
ditunjukkan pada
Gambar 7.2 berikut.
Karakteristik output.

Karakteristik transfer aruskonstan. (Tim


Elektronika Dasar, 2013).

Transistor BJT terdiri dari dua


semikonduktor sambungan PN yaang
dibentuk dalm satu kristaal, dngan jarak
antara kedua sambungan lebih kecil dari
lebar difusi. Tergantung dari type
semikonduktor yang berada ditengah ,
dimungkinkan adanya dua jenis transistor
yaitu transistor PNP dan transistor NPN.
Dengan menyebut transistor pada umumnya
yang dimaksud adalah tranistor BJT

Penentuan Titik Operasi


Gambar 7.2.Rangkaian bias transistor(a)
transistor NPN, (b) transistor PNP Sinyal keluaran dari sebuah penguat, selain
di harapkan menjadi lebih besar, juga
Pada dasarnya ada tiga jenis rangkaian dasar mempunyai bentuk serupa dengan
(yang disebut konfigurasi) untuk masukannya. Untuk maksud ini transistor
mengoperasikan transistor. harus dioperasikan padaa daerah yang paling
linear yaitu daerah aktif. Titik operasi tidak
Basis ditanahkan (Common Base –CB) lain adalah harga dari arus dan tegangan dari
transistor sebelum adanya sinyal masukan.
Emiterditanahkan (Common Emitter – CE) Harga-harga ini ditentukan oleh harga dari
tahanan dan sumber tegangan luar yang
dipasang pada rangkaian (Purwadi, B. 144-
157).
Kolektorditanahkan (Common Collector -
CC)
Identifikasi Variabel
Karakteristik dari transistor biasanya disebut
juga karakteristik statik, yang digambarkan Kegiatan 1. Karakteristik Tegangan
dalam suatu kurva yang menghubungkan
antara selisih arus dc dan tegangan pada Output
transistor. Kurva karakteristik statik tersebut
sangat membantu dalam mempelajari operasi Variabel Manipulasi: Tegangan Jepit
dari suatu transistor ketika diterapkan dalam kolektor-Emiter (VCE) (V), Arus Basis (IB)
suatu rangkaian. Ada tiga karakteristik yang (µA), dan Tegangan Sumber 10 volt
sangat penting dari suatu transistor, yaitu :
Variabel Respon: Arus kolektor (IC)(mA)
Karakteristik input.
Variabel Kontrol: Resistansi resistor ()
Kegiatan 2. Karakteristik Ciri Alih

dengan menggunakan Ampermeter dan

transfer arus konstan

memiliki satuan amper.

a. Variabel Manipulasi: Arus Basis (IB)


4.
Alat dan Bahan

(µA)

a.
Power Supply 12 Vdc, 1 buah

b. Variabel Respon: Arus kolector (IC)(mA)


b.
Resistor, 1 buah

c. Variabel Kontrol: Resistansi resistor (),


c.
Voltmeter 0 –10 Vdc, 1 buah

Tegangan Jepit kollektor-Emitter (VCE) 5


d.
Amperemeter 0 –1 Adc, 2 buah

volt, dan Tegangan Sumber 10 volt


e.
Transistor Bipolar NPN, 1 buah

3. Definisi Variabel

f.
Kabel penghubung.

a. Tegangan
Sumber 10
volt
adalah
5.
Prosedur Kerja

tegangan maksimum yang


digunakan
a. Merangkaidan mempelajari kit percobaan

pada praktikum ini, diukur dengan

Common Emitter (CE) berikut.

menggukan
voltmeter
dan
memiliki

satuan volt.

Resistansi merupakan hambatan yang digunakan untuk mengatur arus listrik

yang akan masuk ke Basis, satuannya

adalah
ohm (Ω), besar
di

gunakan dalam praktikum ini adalah 100


b.
Mengukur
karakteristik
input,

menyatakan bagaimana arus base IB

kiloohm (KΩ) dengan toleransi 5%.

c. Tegangan

jepit
kolektor-Emiter

bervariasi dengan tegangan base



merupakan
tegangan
yang dimanipulasi

emitter VBEketika tegangan kolektor –

dengan
cara
memutar-mutar

emiter VCE dibuat konstan. Pertama,

potensiometer,

diukur
dengan

tegangan VCE dibuat konstan dengan


menggunakan
voltmeter dan memiliki

suatu nilai tertentu lalu variasikan VBE

satuan volt.

dan IB
akan
meningkat dalam setiap

d. Arus Basis merupakan arus yang


lewat

rentan
nilai.
Mencatat
nilai-nilai

pada kaki Basis Transistor diukur dengan

tersebut.
Selanjutnya,
mengulangi

menggunakan Ampermeter dan memiliki

prosedur ini untuknilai VCE


yang lebih

satuan amper.

besar.
e. Arus kolekor merupakan arus yang lewat
c.
Mengukur
karakteristik
Output,

pada kaki
kolektor
Transistor
diukur

menunjukkan bagaimana arus collector


IC bervariasi
dengan perubahan
VCE

Anda mungkin juga menyukai