Oleh Kelompok 1:
Fredy Marpaung (14S16005)
Abel Aditya Saing (14S16017)
Petrus Sinaga (14S16018)
Kartini Afriani (14S16050)
Rio G N Sinaga (14S16056)
Josep Hulu (14S16059)
Kelompok 1
CRITICAL THINKING ESSAY
Kerja Mesin Fotokopi
Mesin fotokopi, kami yakin diantara kita pasi sudah mengenal salah satu
mesin pencetak ini. Kita juga sudah pernah menggunakannya bukan? Bagaimana
tidak , saat ini mesin fotokopi sudah menjadi tren utama mesin pengganda media
kertas. Mesin fotokopi menjadi mesin pengganda tercepat saat ini , dengan
hitungan detik bisa menghasilkan print out yang sama persis dari buku-buku,
majalah, surat kabar, hingga selebaran yang kita baca setiap saat semua melalui
tahap penggandaan. Tetapi pernahkah anda membayangkan bagaimana mesin
tersebut dapat melakukan hal tersebut? Dalam Esai ini kami akan menjelaskan
bagaimana mesin fotokopi bekerja.
Mesin fotokopi pertama kali ditemukan oleh ahli fisikawan asal Amerika
Chester Carlson pada tahun 1939. Mesin fotokopi menggunkan energi listrik statis
untuk menggandakan naskah yang dinamakan Xerografi.Xerografi (atau
elektrofotografi) adalah sebuah teknik fotokopi yang dikembangkan Chester
Carlson pada 1938 dan dipatenkan pada 6 Oktober 1942. Ia mendapatkan hak
paten Amerika Serikat untuk penemuannya. Meskipun proses pencetakan
elektrostatis kering sudah ditemukan jauh sebelumnya oleh Georg Christop
Lichtenberg penemuan Carlson mengkombinasikan pencetakan elektrostatis
dengan fotografi. Nama Xerografi berasal dari bahasa Yunani, xeros (kering) dan
graphos (menulis), karena tidak ada bahan cairan kimia yang dibutuhkan dalam
prosesnya, tidak seperti teknik reproduksi sebelumnya seperti teknik cyanotipe.
Xerographi digunakan dalam sebagian besar mesin fotokopi baik printer LED dan
printer laser. Awalnya penemu sistem Xropgraphi mengawali pekerjaannya
sebagai penyalin dokumen paten disebuah perusahaan analisis paten, Carloson
bepikir untuk mempercepat pekerjaannya yaitu membuat sebuah alat yang bisa
mencetak dokumen secara berulang-ulang. Akhirnya, ia menemukan konsep
elektrofotografi, yang sekarang kita kenal dengan mesin fotokopi.
Mesin fotokopi sedang atau yang bisa disebut standar, mesin ini memiliki
Mesin foto copy besar yang memiliki berat mesin lebih dari 70 kg kecepatan
dalam menyalin minimal 3 lembar/ menit mesin ini dapat memperbesar dan juga
memperkecil, melkukan penggandaan pada kertas berwarna dan dilengkapi alat
sortir untuk papan dokumen otomatis.
Mesin ini adalah yang paling banyak kita lihat diperkantoran atau rental fotokopi.
Mesin ini bekerja untuk menyalin dokumen asli dan menggandakannya dengan
memanfaatkan cahaya, panas, bahan kimia, dan muatan listrik statis.
Sedangkan untuk jenis mesin fotokopi rissograph, ia lebih mampu untuk membuat
salinan dalam jumlah yang besar, juga mampu melakukan peng-skalaan dokumen
sehingga memungkinkan untuk mengubah hasil salinan menjadi lebih besar atau
lebih kecil. Selain itu mesin fotokopi rissograph memungkinkan penggunanya
untuk merubah warna salinan sesuai yang diinginkan.
Untuk mesin fotokopi stensil, fungsi utamanya sama yaitu untuk menggandakan
dokumen asli namun dengan menggunakan sheet stensil dan koreksilak.
Seperti sebuah mesin pada umumnya, untuk menghasilkan output berupa salinan
dokumen, tentunya fotokopi didukung oleh bagian bagian dari sebuah sistem
mesin fotokopi. Ada 5 bagian pada mesin fotokopi, berikut ini adalah komponen
atau bagian bagian yang bisa kita temukan dari sebuah mesin tersebut.
Platen Cover
Bagian ini juga dikenal dengan nama original cover, merupakan bagian yang ada
di atas sebuah mesin fotokopi, berfungsi untuk menutup lembaran dokumen asli
yang akan di gandakan.
Original Glass
Original Tray
Pada sebelah mesin fotokopi terdapat sebuah tray atau baki yang
digunakan untuk meletakkan dokumen asli yang sedang menanti giliran untuk
digandakan.
Power Button
Copy Tray
Bagian yang terakhir adalah tempat di mana output atau salinan dokumen yang
selesai digandakan diletakkan.
Penangkapan : Sebuah lampu terang menerangi dokumen asli, dan area putih
dokumen asli (area yang tidak terkena tinta) meneruskan cahaya ke permukaan
drum fotokonduktif. Bidang drum yang terkena cahaya menjadi konduktif,
sehingga dibuang menuju ground. Luasan drum yang tidak terkena cahaya (bagian
tulisan/area hitam dari dokumen asli) tetap bermuatan negatif. Hasilnya adalah
sebuah gambar listrik laten di permukaan drum. Pencitraan : Toner bermuatan
positif. Ketika toner dimuntahkan ke drum untuk mendapatkan citra, toner
tersebut tertarik dan meresap ke daerah-daerah yang bermuatan negatif (wilayah
hitam).
Pengeringan : Toner meleleh dan menempel pada kertas karena panas dan tekanan
rol.
Proses di atas merupakan contoh mesin fotokopi dengan sebuah drum dan
kertas bermuatan negatif, serta toner bermuatan positif seperti yang terdapat
dalam mesin fotokopi digital hari ini. Beberapa mesin fotokopi kuno, yang
kebanyakan masih analog, menggunakan drum dan kertas bermuatan positif, dan
serta toner bermuatan negatif.
Maka dapat kita simpulkan bahwa cara kerja mesin fotokopi terbagi
menjadi 4 tahap, yaitu : pengisian muatan ,penangkapan, pemindahan dan
pengeringan.Dalam mesin fotokopi terdapat penggunaan prinsip fisika yaitu
Elektrostatika.
PROBLEM SOLVER
Elektrostatika
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/mobile/aliflamhamim/soal-un-fisika-sma-2013-
elektrostatika
http://fisikastudycenter.com/fisika-xii-sma/49-listrik-statis-12
http://en.wikipedia.org/wiki/Photocopier
http://soulofmyheart.blogspot.co.id/2010/03/bagaimana-mesin-fotokopi-
bekerja.html?m=1
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/cara-membuat-esai-yang-baik-dan-
contoh-karangan-esai.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/mesin_fotokopi#/editor/4
https://cis.del.ac.id/prkl/perkuliahan/materi-view?q