Cara kerja mesin fotokopi sebenarnya bergantung pada prinsip-prinsip listrik dan
fotokonduktivitas. Pada mesin fotocopy terdapat fotoreseptor peka cahaya yang berguna
dalam menarik dan kemudian mentransfer partikel toner ke kertas biasa untuk membentuk
salinan dokumen.
Sebagian besar mesin fotokopi modern mengandalkan teknologi yang dikenal sebagai
xerografi, yang pada dasarnya adalah teknik fotokopi kering. Ini melibatkan penggunaan
partikel bermuatan listrik untuk menarik dan kemudian menyimpan partikel toner ke
selembar kertas.
Pada masa sebelum mesin fotokopi dibuat, duplikat salinan dokumen biasanya dibuat dengan
menempelkan sumber dokumen menggunakan kertas karbon atau mesin duplikasi manual.
Meskipun merupakan cara lama tapi sampai sekarang cara ini masih digunakan ketika
mengirim barang melalui bus untuk membuat salinan bukti pengiriman.
Mesin fotokopi pertama kali ditemukan oleh Chester Carlson yang merupakan seorang ahli
pengacara paten. Dia bekerja di Kantor Paten New York mengharuskannya untuk membuat
banyak salinan dokumen penting, pekerjaan tersebut membuatnya cepat lelah dan bosan
serta tidak nyaman karena ia menderita radang sendi.
Dia kemudian mendekati sejumlah perusahaan, termasuk General Electric dan IBM yang
semuanya menolaknya, dengan alasan bahwa sejak itu ada sudah ada beberapa metode yang
tersedia untuk membuat salinan duplikat dokumen, tidak ada yang akan tertarik membeli
mesin fotokopi.
Namun, Carlson mengontrak organisasi nirlaba bernama Battelle Memorial Institute untuk
melanjutkan penelitiannya dan menyempurnakan teknologi mesin fotokopinya.
Setelah beberapa waktu, seorang penjual kertas foto yang bertempat tinggal di New York
memperoleh lisensi untuk memproduksi dan memasarkan mesin fotokopi buatan Chester
Carlson. Yang kemudian pada tahun 1949, mesin fotokopi xerografis pertama bernama
Model A diluncurkan.
Mesin fotokopi atau dikenal juga sebagai "mesin xerox" terdiri dari komponen-komponen
berikut:
Drum Fotoreseptor
Drum Fotoresetor (atau sabuk)yang ditutupi oleh lapisan bahan semikonduktor, seperti
selenium, silikon atau germanium. Bisa dibilang ini merupakan bagian yang sangat penting
yang terdapat pada mesin fotocopy.
Toner
Toner pada dasarnya merupakan cairan berpigmen, orang-orang sering juga menyebutnya
sebagai "tinta kering", toner adalah campuran kering dari partikel plastik halus dan zat
pewarna bermuatan negatif yang membuat duplikat gambar pada selembar kertas.
Kabel Corona
BACA JUGA
Pada mesin fotocopy dokumen asli akan disorot menggunakan sinar terang dan
memfokuskan salinan gambar ke bagian tertentu.
Fuser
Fuser berguna dalam melelehkan serta menekan gambar toner ke dalam kertas fotokopi dan
memberikan sentuhan akhir pada gambar duplikat sebelum dikeluarkan dari mesin.
Area putih pada kertas memantulkan lebih banyak cahaya, sedangkan area hitam
memantulkan sedikit atau tidak ada cahaya. Bayangan listrik (atau gambar) dari sumber
salinan terbentuk pada fotokonduktor.
Saat sabuk konveyor (dengan lapisan fotokonduktor) bergerak, dibutuhkan juga bayangan
listrik. Partikel toner yang bermuatan negatif menempel pada bayangan listrik dan salinan
dari dokumen asli dibuat pada sabuk konveyor.
Selembar kertas kosong dimasukkan ke dalam mesin fotokopi dari sisi lain, yang perlahan-
lahan bergerak ke arah sabuk mesin fotokopi. Saat bergerak di ban berjalan, muatan positif
yang kuat diberikan pada kertas kosong.
Daya positif kuat dari kertas kosong itu menarik partikel toner yang bermuatan negatif ke
arahnya. Akibatnya, gambar duplikat dari dokumen asli dibentuk di atas kertas kosong.
Akhirnya, sesaat sebelum kertas salinan dikeluarkan, fuser (sepasang rol panas) memasok
panas dan tekanan sehingga partikel-partikel toner terpasang secara permanen sehingga
menyatu pada kertas.
Inilah sebabnya mengapa salinan duplikat yang baru dikeluarkan cukup hangat saat disentuh.
Share