Anda di halaman 1dari 8

Mesin Foto Copy

M. Fathul Arif

Sejarah Awal
Sejarah awal penemuan mesin fotokopi (bahasa Inggris:
photocopy) diawali oleh penelitian dan percobaan yang sangat
panjang. Awalnya penemu sistem Xerography, Chester Carlson,
mengawali pekerjaannya sebagai penyalin dokumen paten di
sebuah perusahaan analisis paten, Carlson berpikir untuk
mempercepat pekerjaannya, yaitu dengan membuat sebuah alat
yang bisa mencetak dokumen secara berulang-ulang. Ia pun
membaca berbagai referensi mengenai mesin cetak. Akhirnya, ia
menemukan konsep elektrofotografi, yang sekarang kita kenal
sebagai mesin fotokopi.

Cara kerja mesin ini berdasarkan konsep listrik statis dan optik. Di
dalam logam mesin ini terdapat logam selenium (dioda selenium), yang
menghantarkan arus listrik saat terkena cahaya dan merupakan isolator
listrik saat dalam kegelapan.
Muatan positif diberikan pada silinder almumunium (Al) berlapis
selenium (Se). Selenium merupakan fotokonduktor, yaitu materi yang
bersifat isolator dalam keadaan gelap dan bersifat konduktor jika
mendapat cahaya. Bagian Se yang terkena sinar akan bersifat konduktif
dan akan menghantarkan elektron dari Al untuk menetralkan muatan
positif di bagian tersebut. Dioda selenium ini berfungsi untuk
penyearah arus.

Prinsip Kerja

Pencahayaan, cahaya yang sangat terang yang dihasilkan dari lampu expose yang
menyinari dokumen yang sudah diletakkan diatas kaca dengan posisi terbalik
pada bawah kaca, gambar pada dokumen kemudian akan dipantulkan melalui
lensa, kemudian lensa akan mengarahkan gambar tersebut kearah tabung drum.
Tabung drum adalah silinder dari bahan alumunium yang dilapisi dengan selenium
yang sangat sensitif terhadap cahaya.

Gambar yang lebih terang dari permukaan drum akan mengakibatkan elektronelektron yang muncul dan menetralkan ion-ion positif yang dihasilkan oleh kawat
pijar (corona wire) sebelah atas drum (kawat 1), sehingga pada pemukaan yang
lebih gelap tidak terjadi perubahan muatan, tetap bermuatan positif.

Serbuk berwarna hitam (toner) bermuatan negatif yang berada pada developer,
akan tertarik oleh ion positif pada permukaan drum.

Tegangan tinggi DC yg diberikan pada kawat pijar (corona wire)


membuat drum bermuatan positif, kawat pijar terdapat 2 buah, satu
terdapat diatas drum (kawat 1), dan dibawah drum (kawat 2).

Selembar kertas yang dilewatkan dibawah drum ketika drum berputar,


sebelum kertas mencapai drum terlebih dahulu kertas dijadikan
bermuatan positif oleh kawat 2, sehingga toner yang menempel pada
kertas akan tertarik dengan sangat kuat ke kertas, karena gaya tarik
muatan positif pada kertas lebih kuat daripada muatan positif pada
drum ditambah lagi dengan gaya gravitasi.

Berikutnya kertas akan dilewatkan melalui 2 buah rol panas yang


bertekananan, panas dari kedua rol tersebut melelahkan toner yang
kemudian akan menempel erat pada kertas. Peristiwa ini akan
menghasilkan kopian atau salinan gambar yang sama persis dengan
aslinya.

Setelah toner turun ke kertas drum akan terus berputar terus sampai
melewati pembersih drum (cleaning blade) kemudian melewati kawat 1,
sehingga drum kembali bermuatan positif dan siap kembali disinari terus
berulang-ulang.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai