Anda di halaman 1dari 1

Pengambilan oleoresin dari kulit batang kayumanis

Oleoresin dapat diperoleh dari kulit kayumanis segar atau dari kulit kayumanis sisa penyulingan dengan
metode ekstraksi. Alat yang digunakan terdiri dari sebuah ekstraktor yang dilengkapi dengan sebuah
pengaduk dan coil pemanas. Sumber panas berasal dari sebuah ketel uap yang juga digunakan pada ketel
suling. Ekstraktor ini juga berfungsi sebagai alat pemisah yang memisahkan oleoresin dan pelarut.
Perolehan oleoresin diamati dengan menvariasikan jenis kulit kayumanis dan konsentrasi pelarut
(etanol).

Faktor yang berpengaruh pada proses ektraksi adalah jenis pelarut, temperatur dan ukuran bahan,
sedangkan pengadukan membantu mendistribusikan suhu dan memperluas bidang kontak antara
pelarut dan bahan. Ukuran bahan mempengaruhi waktu ekstraksi. Ukuran bahan yang lebih halus akan
memberikan luas bidang kontak yang lebih besar dengan pelarut, karena jarak pelarut mengambil
oleoresin lebih singkat. Jika ukuran bahan lebih besar, maka pelarut akan membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk mengekstrak semua oleoresin. Hasil penelitian menunjukkan, oleoresin yang diperoleh
dari kulit kayumanis yang dikikis dan kulit kayumanis yang tidak dikikis berbeda warnanya. Kulit
kayumanis yang dikikis memberikan warna coklat kemerahan, sedangkan kulit kayumanis yang tidak
dikikis memberikan warna merah gelap. Perolehan oleoresin dengan konsentrasi etanol yang lebih tinggi
memberikan hasil yang lebih baik daripada konsentrasi etanol yang lebih rendah.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa etanol yang telah dipisahkan dari oleoresin masih dapat
digunakan kembali meskipun terlihat perolehannya lebih rendah daripada menggunakan etanol baru.
Namun jika etanol dilakukan pemisahan kembali dengan dua kali distilasi kemungkinan akan
memberikan hasil ekstraksi yang lebih mendekati etanol yang baru.

Kayu manis yang telah digiling diekstraksi beberapa kali dengan pelarut organik yang sesuai, dengan cara
perkolasi. Kemudian pelarut diuapkan, sebaiknya dalam kondisi vakum. Ekstrak yang tertinggal
merupakan oleoresin yang biasanya bercampur dengan minyak, lemak, pigmen dan komponen flavor
yang terekstrak dari bahan asal. Oleoresin yang diperoleh merupakan cairan yang kental atau semi padat
yang mempunyai karakteristik rasa dan aroma sama dengan bahan asalnya

Anda mungkin juga menyukai