Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RICKI JOHANES BARASA

NIM : 5153311029
KELAS : Ekstensi D
Makul : Filsafat Pendidikan
Soal :

Bagaimana bentuk Arsitektur dari Pandangan Idealisme, Realisme, dan


Materialisme,
Jawaban :

1. Pandangan Idealisme

Dalam konteks kerja kreatif arsitek, secara umum idealisme adalah sebuah
tindakan yang dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang benar. Namun
kebenaran disini mencakup berbagai pihak yang terkait dalam proses kerja
kreatif arsitek.
Seyogyanya idealisme dilihat melalui sudut pandang yang lebih luas
mengingat dalam kebanyakan kasus, arsitek tidak harus bekerja sendirian untuk
mengerjakan suatu proyek. Dalam kenyataannya arsitek membutuhkan banyak
pihak yang dapat dilibatkan dan dapat bekerja dalam satu tim (teamwork)
sehingga arsitek tersebut harus bisa mempresentasikan sebuah hasil kerja kreatif
yang baik tanpa harus menjelekkan pihak lain yang nantinya akan menghalangi
proses kreatif arsitek dalam berkarya.
Setiap proyek memerlukan kerjasama untuk bekerja dalam satu tim yang
dimulai dari tim yang paling kecil yaitu antara arsitek dan klien. Memang, gaya
serta kreativitas desain bisa sangat bervariasi, begitu juga mereka yang disebut
sebagai klien memiliki selera yang sangat beragam. Suatu karya akan
memancarkan pesonanya kalau arsitek dan klien merupakan paduan yang saling
mengisi karena tidak setiap arsitek yang baik, bisa sesuai dengan setiap jenis
para klien. Untuk itulah arsitek harus mengetahui apakah proyek tersebut
membutuhkan kreasinya atau tidak.

2. Pandangan Realisme

Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi,


mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Menurut
realisme hakikat kebenaran itu barada pada kenyataan alam ini, bukan pada
ide atau jiwa. Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya
tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-
pengolahan lainnya.
Arsitektur bukan hanya berbicara akan sebuah keindahan dan estetika
tata bangun ruang. Namun yang paling penting, arsitektur juga harus
memiliki inovasi jangka panjang bagi peradaban manusia yang
menggunakannya.

Jadi berdasarkan paham Realisme ini mempengaruhi cara pandang


terhadap arsitektur agar dapat terwujud dengan logika atau dengan
kenyataan di lapangan.

3. Pandangan Materialisme
Materialisme merupakan paham filsafat yang meyakini bahwa esensi
kenyataan, termasuk esensi manusia bersifat material atau fisik. Ciri utama
dari kenyataan fisik atau material adalah bahwa ia menempati ruang dan
waktu, memiliki keluasan (res extensa), dan bersifat objektif. Karena
menempati ruang dan waktu serta bersifat objektif, maka ia bisa diukur,
dikuantifikasi (dihitung), diobservasi. Bagi aliran materialisme, semua
penjelasan harus didasarkan pada data-data yang bersifat inderawi.
Materialisme tidak memperdulikan hal lain selain material, seperti
kecerdasan, jiwa, dan lain-lain. Ia beranggapan bahwa materiallah yang
mempengaruhi kecerdasan, jiwa, dan lain-lain.
Dari penjelasan diatas dapat di katakan bahwa aliran filsafat
materialisme ini memandang bahwa materilah yang menjadi aspek penting
dalam berarsitektur.

Anda mungkin juga menyukai