Kata geo-politik berasal dari kata geo dan politik. “geo” berarti bumi dan “politik”
berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri
(negara) dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah
suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara yang digunakan untuk mencapai cita-cita
atau tujuan tertentu.
Dari pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi.
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan
ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji
makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta
sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu
keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan
politik, serta unsur kebijaksanaan.
Adapun peranan-peranan geopolitik adalah:
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal
dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau
penglihatan indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang,
meninjau atau melihat. Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan,
tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat. Nusantara
berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan.
Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Nusantara artinya kesatuan
kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia dan
dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern,
kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam. Atau cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
menganai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayahh dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wawasan nasioal bangsa Indonesia
dinamakan wawasan nusantara yang merupakan implementasi perjuangan
pengakuan se-bagai negara kepulauan yang disesuaikan dengan kemajuan
zaman. Pada masa lalu negara kepulauan yang meliputi kumpulan pulau-
pulau_berdasarkan contour yang dipisahkan oleh laut. Paham Nusantara
menunjukkan dua arah pengaruh, yaitu :
ke dalam: berlaku asas kepulauan yang menuntut terpenuhnya
unsur tanah dan air yang selaras dan serasi untuk merealisasikan
wujud tanah air;serta
ke luar: berlakunya asas posisi antara yang menuntut posisi kuat
bagi Indonesia untuk dapat berdiri tegak dari tarikan segala
penjuru.
Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara dilatar belakang dalam beberapa aspek antara lain sebagai berikut.
a. Falsafah Pancasila,
Pancasila merupakan dasar dalam terjadinya wawasan nusantara dari nilai-nilai terdapat
dalam Pancasila. Nilai-nilai tersebut antara lain sebagai berikut. Penerapan HAM (Hak
Asasi Manusia). misalnya pemberian kesempatan dalam menjalankan ibadah sesuai
dengan agama yang dianutnya. Mengutamakan pada kepentingan masyarakat dari
pada kepentingan indivud dan golongan. Pengambilan keputusan berdasarkan dalam
musyawarah mufakat.
b. Aspek Kewiilayahan Nusantara,
aspek kewilayahan nusantara dalam hal ini pada pengaruh geografi karena
indonesia kaya akan SDA dan suku bangsa.
C. Aspek Sosial Budaya,
aspek sosial budaya dimana dalam hal ini dapat terjadi karena indonesia terdapat ratusan suku
bangsa yang keseluruhan memiliki adat istiadat, bahasa, agama dan kepercayaan yang
berbeda-beda, yang menjadikan tata kehidupan nasional memiliki hubungan interaksi antara
golongan karena dapat menyebabkan konflik yang besar dari keberagaman budaya.
D. Aspek Sejarah,
Dapat mengacuh kepada aspek sejarah karena indonesia memiliki banyak pengalaman sejarah
yang tidak ingin terulangnya perpecahan dalam bangsa dan negara Indonesia. Dimana
kemerdekaan yang didapatkan merupakan hasil semangat persatuan dan kesatuan bangsa
indonesia, sehingga harus dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah
kesatuan indonesia
HAKIKAT DAN UNSUR DASAR WAWASAN
NUSANTARA
Hakikat wawasan nusantara adalah hakikat yang selalu utuh dengan menyeluruh dalam
lingkup nusantara untuk kepentingan nasional, tanpa menghilangkan kepentingan lainnya
sepert kepentingan daerah, golongan, dan perorangan.
Unsur Dasar Wawasan Nusantara merupakan unsur-unsur yang terkandung dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah sebuah negara kepualuan terbesar
di dunia dengan berbagai warisan yang terkandung di dalamnya banyak sekali adat budaya
serta ciri khas bangsa sehingga menjadikan Indonesia menganut paham multikulturalisme.
Berbicara mengenai Indonesia, hal yang tak terlepas darinya adalah mengenai wawasan
nusantara. Apakah itu? Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa negara
Indonesia tentang dirinya serta lingkungan yang ada di sekitarnya berlandaskan Pancasila
dan ide Nasional serta UUD 45 (Undang-Undang Dasar 1945).
Ada tiga unsur dasar dari wawasan
nusantara yang terkandung di dalamnya.
Pertama adalah wadah wawasan nusantara.
Yaitu wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara meliputi seluruh
wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan aneka ragam
budaya. Negara kesatuan RI yang merupakan organisasi kenegaraan adalah wadah
kegiatan kenegaraan dalam wujud supra politik. Sementara itu, wadah dalam
kehidupan bermasyarakat adalah berbagai lembaga dalam wujud infra politik.
Kedua adalah Isi wawasan Nusantara
Yang dimaksud isi wawasan nusantara adalah aspirasi bangsa yang berkembang di
masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD
1945. Untuk mencapai cita-cita dan tujuan tersebut harus mampu diciptakan persatuan
dan kesatuan dalam kebhinekaan kehidupan nasional.
Ketiga adalah Tata laku wawasan nusantara
Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, yang
melahirkan prilaku bangsa Indonesia baik tata laku bhatiniah dan
lahiriah. Tata laku bhatiniah mencerminkan jiwa, semangat, dan
mentalitas yang baik bagi bangsa Indonesia. Sedangkan tata laku
lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan, dan prilaku yang baik
dari bangsa Indonesia yang berdasarkan kekeluargaan dan
kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta kepada bangsa
dan negara dalam semua aspek kehidupan.
Implementasi Wawasan Nusantara
Tujuan wawasan nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi dari segala
aspek kehidupan rakyat indonesia yang mengutamakan kepentingan nasional dari
pada kepentingan perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah.
Kepentingan tersebut tetap dihargai agar tidak bertentangan dari kepentingan nasional.
Adapun manfaat yang kita dapatkan dari konsepsi Wawasan Nusantara adalah
sebagai berikut:
1. Diterima dan diakuinya konsepsi Nusantara di forum internasional. Hal ini dibuktikan
dengan penerimaan asas negara kepulauan berdasarkan Konvensi Hukum Laut 1982.
Indonesia sebagai negara kepulauan diakui oleh dunia internasional.
2. Pertambahan luas wilayah teritorial Indonesia. Berdasarkan Ordonansi 1939, wilayah
teritorial Indonesia hanya seluas 2 juta km2. Dengan adanya konsepsi Wawasan
Nusantara maka luas wilayah Indonesia menjadi 5 juta km2 sebagai satu kesatuan
wilayah.
3. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi sumber
daya yang besar bagi peningkatan kesejahteraan. Sumber daya tersebut
terutama sumber minyak yang ditemukan di wilayah teritorial dan landas kontinen
Indonesia.
4. Penerapan Wawasan Nusantara menghasilkan cara pandang tentang
keutuhan wilayah nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa Indonesia.
5. Wawasan Nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional. Misalnya
tercermin dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
Tantangan Implementasi Wasantara
A. pemberdayaan masyarakat oleh John Naisbit dlm bukunya “Global Paradox”. Intinya
negara hrs memberikan peran besar kpd rakyat
B. Kenichi Omahe dg dua bukunya “Boderless World” dan “The End of Nation State”. Intinya
kehidupan suatu negara tdk bs membatasi kekuatan global berupa informasi, investasi,
industri, dll
C. Sloan dan Zureker dl bukunya “Dictionary of Economics”. Intinya hrs ada keseimbangan
kepentingan individu dg masyarakat
D. Lester Thurrow, dlm bukunya “The Future of Capitalism”. Intinya hrs ada keseimbangan
antara paham individualistik dg sosialis
E. Hezel Henderson, dlm bukunya “Building win win world “ . Intinya masyarakat dunia perlu
bekerjasama utk kelestarian lingk hidup
F. Ian Mariso, dlm bukunya “The Second curve” . Intinya peran pasar, konsumen dan teknologi
sangat besar terwujudnya masyarakat baru
Sekian
Terima Kasih...
Ada Pertanyaan??