Anda di halaman 1dari 27

11/03/2014

L L
≥2 <2
S S

One--Way Slabs
One Two
Two--Way Slabs

Oleh: Elvira,PhD. 1
11/03/2014

(a) Two Way Slab with Beam

(b) Flat Slab (c) Flat Plate

Oleh: Elvira,PhD. 2
11/03/2014

Direct Design
Equivalent Frame Method

(Portal Ekivalen) Structural


Analysis

Structural Analysis of Equivalent Frames

Design Methods:
Equivalent Frame
(Portal Ekivalen)

Metode Direct Design Structural


Perhitungan Method Analysis

Istilah Direct Design Portal


Method Ekivalen

Oleh: Elvira,PhD. 3
11/03/2014

Direct Design Method


(Approximate Method)

Batasan Cara Perencanaan Langsung Sesuai SNI-03-2847-2002 ,pasal 15.6.1 :

Minimum ada 3 bentang menerus dalam masing-masing arah.


Panel pelat harus berbentuk persegi dan Ly/Lx < 2.0
Panjang bentang yang bersebelahan, diukur antara sumbu-ke-sumbu
tumpuan, dalam masing-masing arah tidak boleh berbeda > 1/3 bentang
terpanjang.
Posisi kolom tidak boleh menyimpang > 10% panjang bentang (dalam arah
penyimpangan) dari garis-garis yang menghubungkan sumbu-sumbu
kolom yang berdekatan.
Beban yang diperhitungkan hanyalah beban gravitasi, terbagi merata pada
seluruh panel pelat dan LL<2DL.
Rasio L12 / α f 1 terhadap L22 / α f 2 harus berada di antara 0.2 dan 5.0

Oleh: Elvira,PhD. 4
11/03/2014

Ecb I b
αf =
Ecs I s
L12
L12 / α f 1 =
0.5(α f 1a + α f 1b )

L22
L22 / α f 2 =
αf1
f1a
a
0.5(α f 2 a + α f 2b )
L2 αf2a αf2b
L12 / α f 1
αf1b 0.2 ≤ ≤5
L22 / α f 2

L1

Tebal Minimum Pelat Satu Arah


Tebal minimum pelat satu arah:
h=L/20 untuk pelat tertumpu sederhana
h=L/24 untuk pelat dengan satu ujung kontinu
h=L/28 untuk pelat dengan dua ujung kontinu
h=L/10 untuk pelat kantilever

Bila pelat menahan sesuatu yang dikawatirkan rusak bila terjadi


lendutan yang besar maka lendutan harus dikontrol.

Contoh:
Untuk pelat 2S1
L 13(12 )
h= = = 6,5 in
24 24

Untuk pelat 2S2 & 2S3


L 13(12 )
h= = = 5,6 in
28 28

Oleh: Elvira,PhD. 5
11/03/2014

Tebal Minimum Pelat Dua Arah

Tebal Minimum Pelat tanpa Balok Interior

Catatan:
αf = 0 Tanpa balok pinggir.
Tebal Pelat tidak boleh kurang dari:
- For slabs without drop panels : 120 mm
- For slabs with drop panels : 100 mm

Tebal Minimum Pelat dengan Balok Interior


- Slabs Supported on Shallow Beams Where αfm ≤ 0.2
Tebal minimum sama dengan pelat tanpa balok interior

- Slabs Supported on Medium Stiff Beams Where 0.2 < αfm ≤ 2.0
 fy 
L n  0 .8 + 
=  1500 
36 + 5 β (α fm − 0 . 2 )
h min ……….(1)

L n = bentang bersih pelat dua arah dalam arah memanjang


Tetapi tidak lebih kurang dari 120 mm

- Slabs Supported on Very Stiff Beams Where αfm > 2.0


 fy 
L n  0 .8 + 
h min =  1500  ……….(2)
36 + 9 β
β = rasio bentang bersih pelat dua arah dalam arah memanjang
dengan bentang bersih dalam arah melintang
Tetapi tidak lebih kurang dari 90 mm

Oleh: Elvira,PhD. 6
11/03/2014

Ecb I b
αf =
Ecs I s
Dimana: Ecb = Mod. elastisitas balok
Ecs = Mod. elastisitas pelat
Ib = Inersia balok
Is = Inersia pelat
αf1 αf2
αf3 A αf4 B αf5 - Untuk Pelat A
α f1 +α f 3 +α f 4 +α f 6
αf6 αf7
αm =
4
- Untuk Pelat B
α f 2 +α f 4 +α f 5 +α f 7
αm =
Balok Tepi/ Edge Beams 4
Untuk pelat yang didukung balok, harus ada balok tepi dengan αf ≥ 0.8 atau
tebal minimum yang dihitung berdasarkan pers (1) dan (2) harus ditambah
paling tidak 10%

Menetukan Lebar Efektif Balok L dan Balok T

Lebar efektif balok diambil terkecil dari:


Untuk balok L: Untuk balok T:
bE = bW + (h − t ) bE = bW + 2(h − t )
bE = bW + 4t bE = bW + 8t

Oleh: Elvira,PhD. 7
11/03/2014

Menghitung inersia balok

Ecb I b bw h 3
αf = Ib = k
Ecs I s 12

 t    t  
2 3
b  t  t  b
1 +  E − 1     4 − 6   + 4   +  E − 1    
 bw   h   h h  bw   h  
k =
b  t 
1 +  E − 1   
 bw  h 

Data:
fc ’ = 3 ksi
fy ’ = 40 ksi
LL = 138 psf
Story height = 12 ft
Slab thickness = 6,5 in
Long beam dimension = 14 x 28 in
Short beam dimension = 12 x 24 in
Column dimension = 15 x 15 in

Oleh: Elvira,PhD. 8
11/03/2014

Perhitungan Momen Pelat Dua Arah Secara Cepat


Momen tumpuan dan lapangan dihitung dengan:
Reference:
Reynold, C.E. And Steedman, J.C.,
Reinforced Concrete Designer’s
Handbook, 9th ed., Viewpoint
Publications, London, 1981, 505 pp.

Oleh: Elvira,PhD. 9
11/03/2014

Direct Design Method (Approximate Method)

wu L2 L2n
MO =
8
Mneg dan Mpos ditentukan
berdasarkan letak bentang
dan kondisi tumpuan

Eksterior Eksterior Eksterior

Interior Eksterior
Eksterior

Eksterior Eksterior Eksterior

Oleh: Elvira,PhD. 10
11/03/2014

Mneg dan Mpos for Interior Span

Momen
lapangan

Momen
tumpuan

Mneg dan Mpos for Exterior Span

Oleh: Elvira,PhD. 11
11/03/2014

Half middle strip


Distribution of Mneg dan Mpos
Beam
Column Strip
Slab

Distribution of Mneg dan Mpos for Column Strip

Ecb I b EcbC
α f1 = βt =
Ecs I s 2 Ecs I s

Dimana:: C adalah konstanta torsi


Dimana

Oleh: Elvira,PhD. 12
11/03/2014

Menghitung Konstanta Torsi (C)


Selalu ada dua alternatif bentuk, gunakan C yang terbesar

Balok L
 x  x 3 y 
C = ∑ 1 − 0.63  
 y  3 
y = sisi panjang
alternatif 1 alternatif 2 x = sisi pendek

Balok T

alternatif 1 alternatif 2

Menetukan Lebar Efektif Balok L dan Balok T


untuk menghitung I dan C

Ecb I b bw h 3
α f1 = Ib = k
Ecs I s 12

 t    t  
2 3
b t  t  b
1 +  E − 1     4 − 6   + 4   +  E − 1    
 bw   h   h h  bw   h  
k =
 bE  t 
1 +  − 1   
 bw  h 

Oleh: Elvira,PhD. 13
11/03/2014

Menghitung Konstanta Torsi

 x  x 3 y 
C = ∑ 1 − 0.63  
 y  3 

 0.63(6.5)  29.5(6.5)  0.63(12 ) 17.5(12 )


3 3
C = 1 − + 1 −
 29.5  3  17.5  3
= 2325 + 5725 = 8050 in 4

atau:
 0.63(6.5) 17.5(6.5)  0.63(12 ) 24(12 )
3 3
C = 1 − + 1 −
 17.5  3  24  3
= 1230 + 9470 = 10700 in 4
Digunakan nilai C yang terbesar, jadi C=10700 in4

Menghitung Konstanta Torsi

 0.63(6.5) 47(6.5)  0.63(12 ) 17.5(12 )


3 3
C = 1 − + 1 −
 47  3  17.5  3
= 3925 + 5725 = 9650 in 4

atau:

C = 2(1230 ) + 9470 = 11930 in 4

Digunakan nilai C yang terbesar, jadi C=11.930 in4

Oleh: Elvira,PhD. 14
11/03/2014

Distribution of Mneg dan Mpos for Column Strip to Beam and Slab

Bila α f 1 L2 / L1 ≥ 1.0 maka 85% moment dipikul balok


dan 15% moment dipikul slab

Bila 0 ≤ α f 1L2 / L1 < 1.0 dilakukan interpolasi linier

Latihan 1:
Disain pelat 2 arah
Data:
a. Ukuran Balok arah x
adalah 30x50 cm
b. Ukuran Balok arah y
adalah 30x45 cm
c. fy = 420 MPa

5x5.5m

Pertanyaan:
y Hitung tebal pelat 1

5x6m

Oleh: Elvira,PhD. 15
11/03/2014

Data:
Latihan 2: a. Ukuran Balok arah x
adalah 30x50 cm
Disain pelat 2 arah
b. Ukuran Balok arah y
adalah 30x45 cm
c. Tebal Pelat 16 cm
d. Beban Hidup 3kN/m2
e. fy = 420 MPa
f. fc = 25 MPa
5.5m
B1

5.5m

y Pertanyaan:
Hitung momen tumpuan
dan lapangan untuk
x balok dan pelat pada
6m bentang B1
6m

Tumpuan Luar

Tumpuan Dalam

Oleh: Elvira,PhD. 16
11/03/2014

Latihan 3:
Disain pelat 2 arah
Data:
fc ’ = 3 ksi
fy ’ = 40 ksi
LL = 138 psf
Story height = 12 ft
Slab thickness = 6,5 in
Long beam dimension = 14 x 28 in
Short beam dimension = 12 x 24 in
Column dimension = 15 x 15 in

Pertanyaan:
Hitung momen yang diterima pelat dan balok pada tumpuan
dan lapangan

Data:
fc ’ = 3 ksi
fy ’ = 40 ksi
LL = 138 psf
Story height = 12 ft
Slab thickness = 6,5 in
Long beam dimension = 14 x 28 in
Short beam dimension = 12 x 24 in
Column dimension = 15 x 15 in

Oleh: Elvira,PhD. 17
11/03/2014

Data:
fc ’ = 3 ksi
fy ’ = 40 ksi
LL = 138 psf
Story height = 12 ft
Slab thickness = 6,5 in
Long beam dimension = 14 x 28 in
Short beam dimension = 12 x 24 in
Column dimension = 15 x 15 in

Dimensi Column Capital

Effective Dimension of Column capital

Diameter dari Column Capital (D) biasanya 20 sampai 25% dari panjang bentang
rata-
rata-rata

Oleh: Elvira,PhD. 18
11/03/2014

Dimensi Drop Panel


Lebar Drop Panel

- Tebal Drop Panel harus ≥ 25% tebal pelat diluar drop panel
- Tebal Drop Panel tidak perlu lebih besar dari ¼ jarak sudut drop panel ke sudut
colom atau column capital

Dimensi Drop Panel


Tebal Drop Panel
- Tebal Drop Panel harus ≥ 25% tebal pelat diluar drop panel
- Tebal Drop Panel tidak perlu lebih besar dari ¼ jarak sudut drop panel ke sudut
colom atau column capital

t
≥ t/4 atau ≤ b/4

Drop Panel b

t
≥ t/4 atau ≤ b/4

Drop Panel b
with Column
Capital

Oleh: Elvira,PhD. 19
11/03/2014

Structural Analysis of Equivalent Frames

Design Methods:
Equivalent Frame
(Portal Ekivalen)

Metode Direct Design Structural


Perhitungan Method Analysis

Istilah Direct Design Portal


Method Ekivalen

Structural Analysis of Equivalent Frames


Pemodelan Portal Ekivalen

Oleh: Elvira,PhD. 20
11/03/2014

Structural Analysis of Equivalent Frames


Pemodelan Portal Ekivalen

(a) As a space frame model

(b) As a space frame model (c) As a plane frame model

Structural Analysis of Equivalent Frames


Kekakuan Ekivalen Kolom untuk Flat Plate

1 1 1
= +
K ec ∑ Kc Kt
4 EI c
Kc =
Lc − 2 h
9 EC
Kt = ∑ L 2 [1 − (c 2 / L 2 )]
3
Kec = Kekakuan ekuivalen kolom
Kc = Kekakuan kolom
Kt = Kekakuan torsi
 x  C = Konstanta torsi
∑  1 − 0 . 63  x 3 y Lc = Tinggi lantai
C =  y
3

Oleh: Elvira,PhD. 21
11/03/2014

Structural Analysis of Equivalent Frames


Kekakuan Ekivalen Kolom untuk Pelat dua arah dengan balok

1 1 1
= +
K ec ∑ Kc α f Kt
4 EI c
Kc =
Lc − 2 h
9 EC
Kt = ∑ L 2 [1 − (c 2 / L 2 )]
3

Catatan:
 x 
∑  1 − 0 . 63  x 3 y Apabila pada jalur yang ditinjau terdapat balok
maka Kt harus dikalikan dengan rasio momen
C =  y inersia pelat dengan balok dan momen inersia
3 pelat tanpa balok (αf)

Structural Analysis of Equivalent Frames


Analysis Steps:
1) Hitung Kekakuan Kolom
4 EI c
Kc =
Lc − 2 h
Catatan:
- Untuk Flat Plate, h = tebal pelat,
- Untuk pelat dua arah dengan balok, h = tinggi balok

2) Hitung Kekakuan Torsi


 x 
Kt = ∑
9 EC ∑  1 − 0 . 63  x 3 y
L 2 [1 − (c 2 / L 2 )]
3
C =  y
Catatan: 3
Apabila pada jalur yang ditinjau terdapat balok maka Kt harus dikalikan
dengan rasio momen inersia pelat dengan balok dan momen inersia pelat
tanpa balok (αf)
3) Hitung Kekakuan Ekivalen kolom
1 1 1
= +
K ec ∑ Kc Kt

Oleh: Elvira,PhD. 22
11/03/2014

4) Hitung Kekakuan Balok-Pelat atau Kekakuan Pelat


4 EI b 4 EI s
Kb = atau
Ks =
L1 − b E L1 − c1
Kb= Kekakuan Balok-pelat (untuk pelat dua arah dengan balok)
Ks = Kekakuan Pelat (untuk Flat Plate)
L1 = Jarak kolom ke kolom (center to center) pada arah portal yang
ditinjau

5) Hitung Faktor Distribusi


K BA
A
B C DF =
+ K BE + K BC
BA
KAB KBC K BA
KAD KBE KCF

D E F DST …

6) Hitung Fixed End Moment

MAB MBA

7) Lakukan Distribusi Moment (Pakai metode Cross dll.)

8) Hitung Momen Lapangan

9) Bagi Momen Tumpuan dan Lapangan Ke Jalur Kolom dan Jalur


Tengah

10) Bagi Momen Tumpuan dan Lapangan untuk Jalur Kolom ke


Balok dan Pelat

11) Hitung Tulangan

Oleh: Elvira,PhD. 23
11/03/2014

Distributsi Moment
Contoh:

Catatan:
Kekakuan yang
digunakan pada
contoh ini bukan
berdasarkan prinsip
portal ekivalen

- Kekakuan
4 EI 4 EI 3 EI 3 EI
K AB = K BC = K CD = K CE =
15 18 15 12

Distributsi Moment
Distribusi Momen
- Faktor Distribusi
DF AB = 0
K AB
DF = = 0 . 545
K AB + K BC
BA

K BC
DF = = 0 . 455
AB + K BC
BC
K
K BC
DF CB = = 0 . 330
K BC + K CD + K CE
K CD
DF CD = = 0 . 298
K BC + K CD + K CE
K CE
DF CE = = 0 . 372
K BC + K CD + K CE

DF DC = DF EC =1

Oleh: Elvira,PhD. 24
11/03/2014

Distributsi Moment
Distribusi Momen

- Fixed End Moment (FEM)

− wL 2 − 5 (18 )
2
(FEM )BC = = = − 135 KN . m
12 12
5 (18 )
2
wL 2
(FEM )CB = = = 135 KN . m
12 12

Distribusi Moment
89.1

89.1 51.3 64.0


115.4

44.5 kNm
- Distribusi Moment Diagram Moment

Oleh: Elvira,PhD. 25
11/03/2014

Latihan 2:
Disain pelat 2 arah
Data:
C a. Ukuran balok arah x
adalah 30x50 cm
5.5m b. Ukuran balok arah y
adalah 30x45 cm
B
c. Ukuran kolom 40x40 cm
d. Tebal pelat 16 cm
5.5m
e. Tinggi antar lantai 3 m
A

Pertanyaan:
6m 6m 6m Tinjau Portal B
a. Hitung kekakuan kolom
E F G H ekivalen dan balok-
pelat
3m
b. Hitung faktor distribusi
A B C D

Oleh: Elvira,PhD. 26
11/03/2014

Kontrol Tebal Pelat Terhadap Geser untuk Pelat Dua Arah dengan Balok
- Gaya geser pelat adalah:
Untuk αf1L2/ L1 > 1.0 geser
perunit lebar pelat pada sisi
exterior dari timpuan interior
pertama adalah
S
w S
Vu = 1.15 u 
 2 
Untuk 0 < αf1L2/ L1 ≤ 1.0 nilai
L Vu didapat dari interpolasi linier

- Kekuatan geser pelat adalah:


V = 2b d f '
c w Check untuk SI Unit
bw = lebar pelat yang ditinjau
d = tebal bersih pelat = h-
h-clear cover
cover--D/2
D = diameter tulangan pelat

- Bila kekuatan geser pelat < gayageser pelat maka tebal pelat
harus ditambah

Oleh: Elvira,PhD. 27

Anda mungkin juga menyukai