Hili
1 5
2 5
3 5
4 5
5 5
6 5
7 5
8 5
9 5
10 5
11 5
12 5
13 5
14 5
15 5
16 5
17 5
18 5
19 5
20 5
21 5
22 5
23 5
24 5
25 5
26 5
27 5
0.0039 495
Hilir
96.5 95.8 25 0.0288
95.8 95.7 25 0.0020
95.7 95.7 25 0.0012
95.7 95.6 25 0.0048
95.6 95.3 25 0.0128
95.3 94.8 25 0.0173
94.8 94.7 10 0.0148
94.7 94.2 10 0.0520
94.2 94.0 25 0.0068
94.0 93.7 25 0.0104
93.7 93.7 15 0.0027
93.7 93.6 10 0.0124
93.6 93.5 10 0.0056
93.5 93.5 10 0.0040
93.5 93.5 10 0.0005
93.5 93.4 10 0.0025
93.4 93.4 25 0.0016
93.4 93.4 19 0.0021
93.4 93.3 19 0.0011
93.3 93.3 19 0.0005
93.3 93.3 19 0.0011
93.3 93.3 19 0.0006
93.3 93.3 19 0.0013
93.3 93.2 19 0.0013
93.2 93.2 19 0.0015
93.2 93.2 19 0.0012
93.2 93.2 19 0.0011
500
0.0071
0
0 0.25 0.5 0.75 1 1.25 1.5 1.75 2 2.25 2.5 2.75 3 3.25 3.5 3.75 4 4.25 4.5 4.75 5
-0.5
-1
Jari - jari (r = 1.035 m 0
0 0.25 0.5 0.75 1 1.25 1.5 1.75 2 2.25 2.5 2.75 3 3.25 3.5 3.75 4 4.25 4.5 4.75 5
Jarak = 0.274 m -0.5
-1
-1.5
-2
-2.5
-3
-3.5
-4
-4.5
-5
-5.5
-6
7.5625
rcu bendung
5.50 5.75
-5.776 -6.251
Karena z > dari 4,5 m maka kolam olakan yang dipakai adalah kolam olakan USBR
Y2 = 4.2 m
0,82Y2 = 3.4 m
2,7Y2 = 11.3 m Harus > dri L
Yu = 0.7 m
0,5Yu = 0.4 m
n = 0.5 m
n3 = 1.0 m
0,2n3 = 0.2 m
0,375n3 = 0.4 m
0,75n3 = 0.8 m
Kontrol
Panjang Loncatan Air
Fr = 4.5
L/d2 = 1.9
L = 7.9 OK!
dengan p = 6.0 m
DATA PERENCANAAN PINTU PEMBILAS
Tekanan Akibat Air
Elevasi Muka Air Banj = 99.8 m ϒw = 1 ton/m3
Elevasi Mercu = 97.5 m h1 = 8.3 m
Elevasi Dasar Sungai = 91.5 m P1 = 8.31 ton/m2
Lebar Pintu Pembilas = 6.1 m
Tinggi Pintu Pembilas = 6.0 m Tekanan Akibat Lumpur
ϒsungai = 1.9 ton/m3
Direncanakan digunakan pintu ganda ϒlumpur = 0.9 ton/m3
Pembilas bawah (hb) = 1 m h2 = 6.0 m
Pembilas atas (ha) = 5.0 m Φ = 30 ̊̊˚
c = 0.3 ton/m3
k = 0.333
PL = 5.418 ton/m
Pa = 11.509 ton/m
Ptot = 16.927 ton/m
q = 1.399 t/m
= 1399 kg/m
= 13.990 kg/cm
Mmaks = 6400.66 kgm
= 640066 kgcm
h2 = 512.1
h = 22.6 cm
100.0 cm
Kontrol Lendutan
I = 4166667 cm4
F = 0.047 cm
F' = 1.513 cm
Kontrol Geser
Q = 4231.841 kg
geser terjadi = 1.270 kg/cm2
geser izin = 15 kg/cm2
terjadi
OK!
izin
OK!
x 100 cm
6.3 m
0.7 t/m3
6.0 m
13.147 t
13147 kg
U39, dengan rangka baja profil Kanal, u/ pintu bilas
kg/cm2
kgcm
cm3
1020 cm3
kg/cm2
OK!
kg/cm2
PERENCANAAN INTAKE
DEBIT YANG HARUS DIALIRKAN KE SALURAN PINTU, DATA YANG DIBUTUHKAN YAITU :
C NFR A
Q =
e
1 1.62 200.12106
Q =
0.62
0.522
Q = 521.936 lt/det = m3/det
- SYARAT ALIRAN YANG MELEWATI AMBANG LEBAR, MELIMPAH SEMPURNA : h' ≤ 2/3 h1
Q = 0.385 M b h1 2 (2 . g . h1 )1/2
==> Maka :
Q = 0.385 M b h1 2 (2 . g . h1 )1/2
Q = 0.385 M b h1 2 (2 . g . h1 )1/2
h1 5/2 0.5219
=
0.385 0.9 2 (2 . 9,81) 1/2
0.1700 0.492
h1 5/2 = ==> h1 =
- b = 2 h1 = 0.985 m
= 4.17 - 0.4923
= 3.678 Meter
- KONTROL
h1 < 1/3 t
DIMENSI INTAKE
Z = 97.5 - Err:509
Z = Err:509 Meter
H = 97.5 - 91.49
H = 6.01 Meter
- SEHINGGA
Q = M b h (2 . g . z)1/2
b = Err:509 Meter
DIMENSI SALURAN
- m = 1
- w = 0.5
- k = 35
1.1862 = (1,21h+1.h)h
h2 = 0.537 Meter
h = 0.733 Meter
==> KELILING BASAH (P)
P = b + 2h (1+m2)1/2
P = 2.958 Meter
A
R =
P
1.1856
R =
2.9578
R = 0.401 Meter
V = K R2/3 I1/2
V2
I =
K2 R4/3
0.44
I =
35 0,29024/3
I = 5.35E-04 Meter
2001211
KARENA MENURUT STANDAR PERENCANAAN IRIGASI, UNTUK PROYEK IRIGASI YANG KURANG DARI 10.000 Ha DAN MENGAMBIL AIR L
A : h' ≤ 2/3 h1
b = 1.21 h
b = 1.21 0.7326
b = 0.886 Meter 0.4427939488716940
KONTROL
A = 2.21 h2
A = 1.186 m2
= Q
V ==> V =
A
V =
V =
0 Ha DAN MENGAMBIL AIR LANGSUNG DARI SUNGAI.
Q
A
0.522
1.1856
11.340277007621100
5.670138503810550000
0.371527820000
PERENCANAAN UNDER SLUICE
UNDER SLUICE adalah suatu pelat penutup setebal 0,25 yang fungsinya untuk mencegah angkutan sedimen das
- Selain itu pelat beton mendatar ini membagi dua kedalaman air di depan pintu.
Qu = μ a Bp (2.g.h)1/2
==> Maka : Qu = μ
Qu = 0.95
Qu = 25.790
Qp = c B' Hu 3/2
m = Tinggi Pintu
m = 1
m = 1.25
Hu = 2.3
Maka : Qp
Qs = 0.385 x μ
Qs = 0.385 x 0.95
Qs = 0.551 m3/detik
Q = Qu + Qp
Q = 25.790 + 38.072
Q = 64.413 m3/detik
a = 1/4 1
a = 0.25 meter
Qu = μ a
Qu = 0.95 0.25
Qu = 6.447 m3/detik
Q = Qu +
Q = 6.447 +
Q = 45.071 m3/detik
a = 1/2 D
a = 1/2 1
a = 0.5 meter
Qu = μ a
Qu = 0.95 0.5
Qu = 12.895 m3/detik
Q = Qu +
Q = 12.895 +
Q = 51.518 m3/detik
a = 3/4 D
a = 3/4 1
a = 0.75 meter
Qu = μ a
Qu = 0.95 0.75
Qu = 19.342 m3/detik
Q = Qu +
Q = 19.342 +
Q = 57.966 m3/detik
mencegah angkutan sedimen dasar masuk ke intake.
depan pintu.
Keadaan air dalam keadaan debit sungai yang masuk, mungkin masuk ke intake (tinggi air normal)
a Bp (2.g.h)1/2
m3/s
Tinggi Pintu
1 + 0.25
meter
= 38.072 m3/detik
x b x h x (2 . g . h)1/2
+ Qs
+ 0.551
Bp (2.g.h)1/2
2.5 (2.9,81.3,055)1/2
Qp + Qs
38.072 + 0.551
Bp (2.g.h)1/2
2.5 (2.9,81.3,055)1/2
Qp + Qs
38.072 + 0.551
Bp (2.g.h)1/2
2.5 (2.9,81.3,055)1/2
Qp + Qs
38.072 + 0.551
P = 6.01 meter (Tinggi Bendung).
g = 9.81 m/s2
ANALISA KONSTRUKSI
Bagian dari lantai muka, mercu bendung dan kolam olakan secara keseluruhan disebut "tebuh bendung".
Dalam merencanakan suatu tubuh bendung, perlu diperiksa terhadap kekuatan bangunannya.
Titik Berat
ΣGX
x = =
x = =
ΣG
ΣGY
y = =
ΣG
Berat sediri
G 17.42 ton/m
Mtahanan 34.737 ton
2 akibat gempa
e 0.03
k 0.523 ton/m
y 1.393 m
Momen Guling (Mg) 0.728 ton
3 akibat Lumpur
Ø 30 P1 5.418
Ƴl 0.9 t/m3 P2 3.612
h=p 6.01 m y 3.003
a 4.007 m x 5.357
ka 0.333
b air banjir
Ƴw 1 t/m3 w1 18.060
h1 6.01 m w2 12.040
h2 2.3 m w3 4.608
a 4.007 m y 3.003
x1 5.357
x2 4.689
* KETERANGAN
- WARNA MERAH :
= 2.2 ton/m3
34.737
= 1.994 m
= 1.994 m
17.418
24.265
= 1.393 m
17.418
G . Y (ton)
0.513
2.175
#VALUE!
#VALUE!
3.897
2.800
6.104
3.876
1.159
2.130
24.265
Lantai muka adalah lantai yang dipasang pada dinding udik bendung.
Lantai muka ini akan memperpanjang jalur rembesan, sebaiknya lantai muka itu dibuat dari beton bertulang.
Dan kalau dibuat dari pasangan batu kali, untuk mencegah terjadinya rembesan akibat retaknya lantai muka dibe
Menurut standar Perencanaan Irigasi, tebal lantai muka ini dapat dibuat dari beton bertulang dengan tebal 01,0 m
Perbedaan tinggi muka air antara hulu dan hilir bendung akan menimbulkan perbedaan tekanan yang menyebabk
Untuk mencari besarnya gaya angkat pada pintu bendung harus terlebih dahulu dicari "UPLIFT PRESSURE" y
==> ∆H
Vx = Hx - Lx
∆L
# Di mana :
- Vx = Uplift Pressure
- Hx = Tinggi Tekanan x dihitung terhadap tinggi air hulu
- Lx = Panjang garis rayapan
- ∆L = Panjang total garis rayapan
- ∆H = Beda tinggi muka air di hulu dan di hilir bendung
# Untuk perhitungan gaya-gaya uplift pressure perlu diketahui terlebih dahulu panjang lant
Untuk mencari perhitungan lantai muka dipakai cara IBLEIGH dengan ketentu
c = 2 ==>
LV = AB
LV = 0.5
LV = 3.30
LH = BG
LH = 4.09
LH = 10.70
PERENCANAAN LANTAI MUKA
etaknya lantai muka diberi lapisan lempung, sedangkan pada pertemuan di bendung diberi sekat dari karet untuk mencegah rembesan pa
lang dengan tebal 01,0 meter atau pasangan batu kali dengan tebal 0,20 – 0,25 meter.
tekanan yang menyebabkan timbulnya suatu gaya yang berusaha mengangkat tubuh bendung ke atas.
UPLIFT PRESSURE" yang terjadi pada tiap titik sdut bendung kontak gaya angkat.
+ 0.5 + 1 + 1.30
meter
+ HI
+ 6.61
meter
tuk mencegah rembesan pada pertemuan antara lantai muka dengan tubuh bendung.
Lantai muka adalah lantai yang dipasang pada dinding udik bendung.
Lantai muka ini akan memperpanjang jalur rembesan, sebaiknya lantai muka itu dibuat dari beton bertulang.
Dan kalau dibuat dari pasangan batu kali, untuk mencegah terjadinya rembesan akibat retaknya lantai muka dibe
Menurut standar Perencanaan Irigasi, tebal lantai muka ini dapat dibuat dari beton bertulang dengan tebal 01,0 m
Perbedaan tinggi muka air antara hulu dan hilir bendung akan menimbulkan perbedaan tekanan yang menyebabk
Untuk mencari besarnya gaya angkat pada pintu bendung harus terlebih dahulu dicari "UPLIFT PRESSURE" y
==> ∆H
Vx = Hx - Lx
∆L
# Di mana :
- Vx = Uplift Pressure
- Hx = Tinggi Tekanan x dihitung terhadap tinggi air hulu
- Lx = Panjang garis rayapan
- ∆L = Panjang total garis rayapan
- ∆H = Beda tinggi muka air di hulu dan di hilir bendung
# Untuk perhitungan gaya-gaya uplift pressure perlu diketahui terlebih dahulu panjang lant
Untuk mencari perhitungan lantai muka dipakai cara IBLEIGH dengan ketentu
c = 3.5
LV =
LV =
LV =
LH =
LH =
LH =
SYARAT :
- L
- L
- L
- L
sigma Lv
sigma Lv
lh
LV+ 1/3XLH
CL
max 26.921
min -24.015
0.66666666666666700
PERENCANAAN LANTAI MUKA
bat retaknya lantai muka diberi lapisan lempung, sedangkan pada pertemuan di bendung diberi sekat dari karet untuk mencegah rembes
bertulang dengan tebal 01,0 meter atau pasangan batu kali dengan tebal 0,20 – 0,25 meter.
daan tekanan yang menyebabkan timbulnya suatu gaya yang berusaha mengangkat tubuh bendung ke atas.
cari "UPLIFT PRESSURE" yang terjadi pada tiap titik sdut bendung kontak gaya angkat.
lir bendung
3.30 meter
BC + DE
4.09 + 6.61
10.702 meter
- 3.30 + 3.57
TEMBOK TEGAK
30 gamma tembok 2.2
1.3 i 0
0.5 a 1.5
53 h1 2.75
20 x 1.59
NG BEKERJA
DIRI BALOK
9.075
6.806
2.620
5.316
TERHADAP TEMBOK
2.838
7.261
BOK TEGAK
> 1.5
oke
> 1.5
oke
dukung tanah
data-data tanah
< 392.05 sudut 30
oke gamma s 1.92
< 392.05 nc 30.14
oke nq 18.40
n gamma 15.67
c 0.50
q 9.02
qult 331.52
tao 304.15
karet untuk mencegah rembesan pada pertemuan antara lantai muka dengan tubuh bendung.
C = Err:509 meter
= 0
= 0
= 0
= 0
= 0
= 0