Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur


yang baik, hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang terkait satu sama
lain. Unsur-unsur tersebut memegang peran penting dalam menjaga keutuhan
bahasa Indonesia itu sendiri. Dalam perkembangannya bahasa Indonesia saat
ini telah mengalami beberapa perubahan, seperti dalam penggunaan ejaan,
tata bahasa, penambahan kata-kata baru, dan sebagainya. Dalam suatu
penulisan bahasa, bahasa yang baik dan benar itu adalah bahasa yang
mempunyai keterkaitan dalam 9 aspek penting yaitu ;
1. Ragam Bahasa
2. Ejaan Yang Disempurnakan
3. Diksi
4. Kalimat Efektif
5. Alinea / Paragraf
6. Perencanaan penulisan karangan ilmiah
7. Kerangka karangan
8. Kutipan dan Sistem Rujukan
9. Abstrak dan Daftar pustaka

Salah satu aspek di dalam penulisan bahasa adalah tentang kutipan dan
sistem rujukan. Pembahasan ini penulis latar belakangi karena saat ini hampir
sebagian besar penulis sebuah karya ilmiah kurang memahami kaidah-kaidah
yang benar dalam penulisan unsur tersebut. Kutipan dan sistem rujukan
sangat berperan penting dalam sebuah penulisan bahasa terutama dalam
pembuatan karya ilmiah. Melalui tulisan karya ilmiah, seseorang secara tidak
langsung menginformasikan ide, argumentasi ataupun temuan dari hasil
kegiatan ilmiah kepada pembaca. Dengan membaca tulisan karya ilmiah,
1
pembaca memperoleh sejumlah informasi untuk diimplementasikan dalam
kehidupan sehar-hari. Untuk itu, penulisan karya ilmiah mempunyai fungsi
transformasi dan kreasi ilmiah untuk merubah perilaku individu maupun
masyarakat.

Penulisan karya ilmiah harus diawali oleh serangkaian kegiatan ilmiah, sehingga
isi tulisan karya ilmiah merupakan pengetahuan yang “benar” (valid). Kegiatan
ilmiah merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh fakta, konsep,
generalisasi dan teori yang memungkinkan dapat menyolusikan masalah yang
dihadapinya. Oleh karena itu, karya ilmiah berisikan akumulasi pengetahuan yang
berupa fakta , konsep, dan generalisasi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang dapat
dibuat, antara lain sebagai berikut ;
1. Bagaimana cara penulisan kutipan yang baik dan benar?
2. Bagaimana cara membuat system rujukan yang benar?
3. Apa saja jenis-jenis kutipan dan system rujukan?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara
menulis kutipan dan system rujuan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah
yang berlaku.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kutipan
A.1. Pengertian Kutipan

Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran,


definisi, rumusan, atau hasil penelitian dari penulis lain atau
penulis sendiri yang telah terdokumentasi. Kutipan dilakukan
apabila penulis sudah memperoleh sebuah kerangka berpikir yang
mantap.
Penggunaan kutipan memiliki beberapa manfaat, yaitu ;
1. untuk menegaskan isi uraian,
2. untuk membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan
yang dibuat oleh penulis,
3. untuk memperlihatkan kepada pembaca materi dan teori
yang digunakan penulis,
4. untuk mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan
kutipan yang digunakan,
5. untuk menunjukkan bagian atau aspek topik yang akan
dibahas, dan,
6. untuk mencegah penggunaan dan pengakuan bahan
tulisan orang lain sebagai milik sendiri (plagiat).

A.2. Jenis – Jenis Kutipan


Kutipan dibagi menjadi menjadi dua jenis kutipan, antara lain
sebagai berikut ;
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil
penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang
penyajiannya sama persis dengan teks aslinya (yang dikutip).
Dalam merujuk sumber kutipan di teks utama, sebutkan
3
referensinya dengan menulis nama pengarang, tahun
penerbitan, dan nomor halamannya.

Prinsip yang harus diperhatikan pada saat mengutip langsung


adalah sebagai berikut ;
a. Tidak boleh mengadakan perubahan terhadap teks asli
yang dikutip.
b. Harus menggunaan tanda [sic!], jika ada kesalahan
dalam teks asli.
c. Menggunakan tiga titik berspasi [. . .] jika ada bagian
dari kutipan yang dihilangkan.
d. Mencantumkan sumber kutipan dengan sistem MLA,
APA, atau sistem yang berlaku sesuai dengan selingkung
bidang.

Kutipan langsung memiliki beberapa model antara lain yaitu ;


1) Kutipan kurang dari 40 kata
Kutipan ini berisi kurang dari 40 kata atau kurang dari 4
baris, sering disebut juga dengan kutipan langsung
pendek. Cara penulisannya adalah diketik seperti ketikan
teks; diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “); terpadu
dalam teks utama; diikuti dengan nama akhir penulis,
tahun dan nomor halaman tanpa spasi; nama penulis dapat
ditulis terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun
dan nomor halaman di dalam kurung sebagaimana dapat
dilihat pada contoh berikut.

4
Soebroto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang
erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan
belajar”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada
hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan
kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123).

2) Kutipan 40 kata atau lebih

Kutipan ini terdiri atas 4 baris atau 40 kata atau lebih,


sering disebut juga dengan kutipan langsung panjang. Cara
penulisannya adalah: ditulis tanpa tanda kutip; nomor
halaman harus ditulis; dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi
kiri sesuai dengan alinea teks pengutip; bila kutipan
dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan
dimasukkan lagi 5-7 ketukan; sumber rujukan ditulis
langsung sebelum teks kutipan; dan diketik dengan spasi
tunggal sebagaimana dapat dilihat pada contoh berikut!

Mangkunegara (2009:86) memberikan penjelasan benefit


yang lugas pada uraian berikut ini.

Program benefit bertujuan untuk memperkecil turnover,


meningkatkan modal kerja, dan meningkatkan
keamanan. Adapun kriteria program benefit adalah biaya,
kemampuan membayar, kebutuhan, kekuatan kerja,
tanggung jawab, sosial, reaksi kekuatan kerja, dan relasi
umum. Sedangkan program pelayanan adalah laporan
tahunan untuk pegawai, adanya tim olah raga, kamar
tamu pegawai, kafetaria pegawai, surat kabar
5
perusahaan, toko perusahaan, diskon (potongan harga)
produk perusahaan, bantuan hukum, fasilitas ruang baca
dan perpustakaan, pemberian makan siang, adanya
fasilitas medis, dokter perusahaan, tempat parkir, ada
program rekreasi atau darmawisata.

3) Kutipan penghilangan sebagian

Kutipan penghilangan sebagian merupakan kutipan yang


menghilangkan sebagian kutipan pada jenis kutipan
langsung panjang agar lebih efisien. Dalam penulisannya,
penghilangan sebagian kutipan ditandai dengan tanda
ellipsis (...) yakni tanda titik sebanyak tiga kali
sebagaimana dapat dilihat pada contoh berikut.

“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan


di sekolah …

diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan,


1995:278).

Apabila bagian yang dihilangkan berupa kalimat, maka


tanda yang digunakan berupa titik empat kali (....) dengan
alasan, tiga titik untuk mengganti kalimat yang hilang dan
satu titik untuk menandai akhir kalimat. Penghilangan
sebagian kalimat tersebut dapat dilihat pada contoh
berikut.

“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan


koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain ….

6
Yang termasuk gerak manipulatif antara lain menangkap
bola, menendang bola dan menggambar” (Asim,
1995:315).

Ada dua cara melakukan kutipan langsung, yaitu dengan kutipan


langsung panjang dan kutipan langsung pendek.

a) Kutipan Langsung Panjang (lebih dari 4 baris) yang


dilakukan dengan cara ;

 dipisahkan dari teks dengan spasi (jarak antarbaris) lebih


dari teks,

 diberi berjarak rapat antarbaris dalam kutipan,

 disebut sumber kutipan, dan

 boleh diapit tanda kutip, boleh juga tidak.

b) Kutipan Langsung Pendek (tidak lebih dari 4 baris) dilakukan


dengan cara sebagai berikut ;

 diintegrasikan langsung dengan teks,

 diberi berjarak antarbaris yang sama dengan teks,

 diapit oleh tanda kutip, dan

 disebut sumber kutipan.

2. Kutipan Tidak Langsung

7
Kutipan tak langsung adalah kutipan yang diuraikan kembali
dengan kata-kata sendiri. Untuk dapat melakukan kutipan jenis
itu, pengutip harus memahami inti sari dari bagian yang
dikutip secara tidak langsung itu. Adapun aturan dalam
pembuatannya adalah

sebagai berikut:

Kutipan berupa intisari dari kutipan asli

Kutipan tidak diapit tanda kutip (“ “)

Kutipan terpadu/terintegrasi dalam teks

Ketentuan spasi dan margin sama dengan teks yang lain

Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah


kalimat-kalimat yang mengandung kutipan

Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir


sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka masuk ke
dalam teks, diikuti dengan tahun terbit diantara tanda
kurung.

Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di


antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir
sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua,
dan diakhiri dengan tahun terbit.

Contoh ;

“Persuasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha


mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka
percaya dan akhirnya bertindak dengan apa yang diinginkan
oleh penulis atau pembicara” (Keraf, 1983:3).

8
Kutipan langsung di atas, dapat diubah menjadi kutipan tidak
langsung berikut ini.

Menurut Keraf (1983:3), persuasi pada dasarnya tulisan yang


bersifat mempengaruhi keyakinan pembaca agar bertindak
bahkan mengikuti apa yang dikatakan penulis.

B. Sistem Rujukan

B.1. Pengertian Sistem Rujukan

Sistem rujukan adalah sebuah referensi, data informasi, atau


sumber dari seorang penulis untuk menunjukkan darimana sebuah
kutipan diambil sehingga dapat disesuaikan atau
dipertanggungjawabkan.

Sistem rujukan digunakan sebagai sumber referensi, jika


penulis

1) menggunakan kutipan dengan berbagai cara yang


disebutkan di atas,

2) menjelaskan dengan kata-kata sendiri pendapat penulis


atau sumber lain,

3) meminjam tabel, peta, atau diagram dari suatu sumber,

4) menyusun diagram berdasarkan data penulis atau sumber


lain,

5) menyajikan suatu pembuktian khusus yang bukan suatu


pengetahuan umum, dan

6) merujuk pada bagian lain pada teks.

9
B.2. Pembagian Sistem Rujukan
Sebenarnya, setiap bidang ilmu memiliki sistem perujukannya
masing-masing. Sistem perujukan ilmu kedokteran berbeda dengan
sistem perujukan ekonomi atau teknik. Akan tetapi, ada dua system
perujukan sumber bacaan yang sering digunakan sebagai dasar
kutipan, yaitu Sistem Catatan dan Sistem Langsung.
a. Sistem catatan (note-bibliography) menyajikan informasi
mengenai sumber dalam bentuk catatan kaki (footnotes)
atau catatan belakang (endnotes) atau langsung dalam daftar
pustaka (bibliography). Beberapa bidang ilmu sudah tidak
lagi menggunakan sistem catatan, tetapi menggunakan
sistem langsung. Cara ini direkomendasikan oleh The
University of Chicago Press dan dikenal dengan sebutan
format Chicago.
b. Sistem langsung (parenthetical-references) yang
menempatkan informasi mengenai sumber dalam tanda
kurung dan diletakkan (a) langsung pada bagian yang
dikutip, (b) pada daftar kutipan (list of work cited), atau (c)
pada daftar pustaka.
Cara kedua ini adalah cara yang direkomendasikan oleh
MLA (The Modern Language Association) dan APA (The
American Psychological Association).

A. SISTEM CATATAN
Sistem catatan dilakukan dengan mencantumkan pemarkah
angka arab di akhir setiap kutipan. Angka arab tersebut
mengacu kepada catatan yang berisi informasi dari sumber
kutipan. Angka itu diletakkan langsung di akhir kutipan dan
terletak setengah spasi ke atas.

Ada dua cara penempatan catatan, antara lain sebagai berikut ;

10
 Catatan dapat ditempatkan di bawah halaman yang
sama dengan nomor pemarkah dan disebut catatan kaki
(footnotes).
 Catatan dapat pula ditempatkan pada akhir setiap bab
atau sebuah tulisan dan disebut catatan belakang
(endnotes). Biasanya, untuk catatan belakang,
penomoran kutipan dilakukan secara berurutan dalam
satu bab dan dimulai lagi dengan angka satu pada bab
berikutnya.

Untuk catatan kaki, urutan angka dapat berlaku sepanjang


tulisan atau karya ilmiah.
Fungsi catatan kaki dan catatan belakang ini tidak hanya untuk
menunjukkan sumber kutipan, tetapi ada beberapa fungsi lain,
antara lain sebagai berikut;
 Untuk menyusun pembuktian, khususnya yang
berkaitan dengan pembuktian kebenaran yang
dilakukan oleh penulis lain;
 Untuk referensi atau untuk menyatakan utang budi
kepada penulis yang teksnya digunakan sebagia bahan
kutipan;
 Untuk menyampaikan keterangan tambahan yang
dibutuhkan, namun tidak berkaitan langsung dengan
karya ilmiah yang ditulis, dan
 Untuk merujuk pada bagian lain dari karya ilmiah.

Jika sistem catatan digunakan untuk menyusun pembuktian


atau referensi, ada unsur-unsur dan aturan yang perlu diketahui
oleh penulis karya ilmiah. Unsur-unsur yang digunakan sama
dengan unsur-unsur yang digunakan dalam daftar pustaka.
Akan tetapi, ada tiga perbedaan yang cukup penting antara
sistem catatan dan system daftar pustaka.

11
SISTEM DAFTAR
SISTEM CATATAN
PUSTAKA
Nomor halaman dari sumber Nomor halaman tidak selalu
rujukan harus dicantumkan. harus dicantumkan.

Nama sumber ditulis dengan


Nomor halaman dari sumber
nama keluarga terlebih
rujukan harus dicantumkan.
dahulu, baru nama diri.

Ada penyebutan referensi Tidak ada penyebutan


pertama dan penyebutan referensi lanjutan.
referensi lanjutan.

Unsur-unsur yang harus dicantumkan dalam menyusun


referensi pertama adalah ;
 nama penulis yang diawali dengan penulisan nama diri
diikuti nama keluarga,
 judul karya tulis yang dicetak miring dengan
menggunakan huruf besar untuk huruf pertama kecuali
kata sambung dan kata depan dan
 data publikasi berisi nama tempat (kota), koma, dan
tahun terbitan yang diletakkan di antara tanda kurung,
dan nomor halaman yang diletakkan di luar tanda
kurung, contoh: (Jakarta: Djambatan, 1967), 49-51.
 untuk kutipan dari buku berjilid atau dari
jurnal/majalah ilmiah, nomor jilid menggunakan angka
romawi atau angka arab, diikuti dengan data publikasi
dalam kurung, kota, dan diakhiri nomor halaman yang
menggunakan angka arab, contoh: MSI, 1 (April,
1963): 27-30.
Contoh sistem catatan diambil dari Azril Azahari (1998):

12
1A. Parasuraman, Marketing Research, ed ke-2 (Reading:
Addison-wesley, 1991), 63-69.
2William Giles Campell, Stephen Vaughn Ballou dan
Carole Slade, Form and Style: Theses, Report, Term Papers, es,
ke-8 (Boston: Houghton Mifflin, 1991), 35.
3“Focus Group Interviewing: New Stategies for Business
and Industry,” Evaluation, Okt, 1990, 233.
4Carrick Martin et al. Introduction to Accounting ed.ke-3
(Singapore: Mc. Graw Hill, 1991), 123.

Jika dalam sistem catatan terjadi perujukan lanjutan yang


merujuk pada sumber yang sama, digunakan singkatan yang
berasal dari bahasa Latin untuk merujuk pada sumber pertama.
Ketiga jenis singkatan itu adalah sebagai berikut ;
 Ibid. : singkatan ini berasal dari kata lengkap ibidem
yang berarti ‘pada tempat yang sama’ . Singkatan ini
digunakan jika perujukan lanjutan mengacu langsung
pada karya yang disebut dalam perujukan nomor
sebelumnya. Jika nomor halaman pengacuan sama,
tidak perlu dicantumkan nomor halaman. Jika nomor
halamannya berbeda, setelah Ibid dicantumkan nomor
halamannya. Ibid, harus diikuti oleh titik dan dicetak
miring. Contoh: Ibid., 87.

 Op.cit. : singkatan ini berasal dari gabungan kata opere


citato yang berarti ‘pada karya yang telah dikutip’.
Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan
mengacu pada perujukan pertama yang berasal dari
buku, namun diselingi oleh perujukan lain. Teknik
penulisannya adalah menggunakan nama keluarga
penulis, diikuti oleh Op.Cit., diikuti oleh nomor

13
halaman, jika halaman perujukannya berbeda dari
perujukan pertama. Contoh: Keraf, op.cit., 37

 Loc.Cit: singkatan ini berasal dari gabungan kata loco


citato yang berarti ‘pada tempat yang telah dikutip’.
Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan
mengacu pada perujukan pertama yang berasal dari
artikel dalam bunga rampai/antologi, majalah,
ensiklopedia, surat kabar, namun diselingi oleh
perujukan lain. Oleh karena hanya merupakan bagian
dari suatu buku, majalah, surat kabar (atau opus,
‘karya’), artikel dirujuk dengan locus yang berarti
‘tempat’. Teknik penulisannya adalah menggunakan
nama keluarga penulis, diikuti oleh Loc.Cit, diikuti
oleh nomor halaman, jika halaman perujukannya
berbeda dari perujukan pertama. Contoh: Anjuang,
loc.cit, 40.

Contoh diambil dari Keraf (1997):


1Edgar Sturtevant, An Introduction to Linguistics Science
(New Haven, 1947), 20
2Ibid
3Ibid, 30
4Richard Pittman, “Nauhati Honorifics, “International
Journal of American Linguisticties, XI April 1950) 374
5H.A. Gleason, An Introduction to Descriptive Linguistics,
(Rev. Ed.; New York: Holt, Rinehart and Winston, 1961), 51-
52.
6Ibid
7Ibid 56.
8Sturtevant, op.cit. 42

14
9M. Ramlan, “Partikel-partikel Bahasa Indonesia,” Seminar
Bahasa Indonesia 1986 (Ende: Nusa Indah, 1971), 122,
mengutip Charles F. Hockett, A Course in Modern Linguistics
(New York: The Mac Millan Company, 19590, 222.
10Robert Ralph Bolger, “Rhetoric”, Encyclopedia
Britannica (1970), XIX, 2757-260
11Sturtevant, op.cit 50
12Ibid
13Bolgar, loc.cit.260
14Pittman, loc.cit. 376
15Ramlan, loc.cit. 122
16Gleason, op.cit, 54

Kedua sistem catatan di atas harus disertai dengan daftar yang


memperlihatkan semua sumber kutipan dan bahan acuan yang
digunakan dalam sebuah karya ilmiah atau tulisan. Oleh
karenanya, kedua cara ini sering disebut juga catatan daftar
pustaka (note bibliography system).

B. SISTEM LANGSUNG
Sistem pencantuman sumber kutipan dengan format MLA dan
APA disebut juga format Author-Date (AD) atau Author-Date-
Page (ADP). Format ini mencantumkan sumber kutipan
langsung pada teks. Sumber kutipan tersebut terdiri atas nama
keluarga penulis, tahun terbitan buku, dan halaman tempat
kutipan itu berasal.

Pernyataan sumber kutipan dapat diletakkan sesudah kutipan


atau sebelum kutipan.
Misalnya, contoh diambil dari Azahari (1998:54)

15
Parasuraman (1991) mengungkapkan, “marketing research is
an essential link between marketing decision makers and the
market they operate in” (hlm 15).
atau
“Marketing research is an essential link between marketing
decision maker and the market they operate in” (Parasuraman,
1991:15)
atau
Dalam bukunya, Parasuraman (1991:15) mengungkapkan
bahwa, “marketing research is and essential link between
marketing decision makers and the market they operate in”

Selain mengutip sumber – sumber tercetak, sekarang ini,


penulis juga dapat mengumpulkan adata dan referensi dari
Internet atau WWW (World Wide Web, Jaringan Jagad
Jembar). Aturan penulisan referensi sama saja dengan rujukan
buku; hanya tempat, nama, dan tanggal terbutan ditulis
berbeda. Artinya, unsur – unsur itu mengikuti tata cara
penulisan di Internet. Unsur – unsur yang dicantumkan dalam
referensi Internet adalah ;
a. nama penulis yang diawali dengan penulisan nama
keluarga.
b. judul tulisan diletakkan di antara tanda kutip.
c. judul karya tulis keselurhan (jika ada) dengan huruf
miring (italics), dan
d. data publikasi berisi protokol dan alamat, path, tanggal
pesan, atau waktu akses dilakukan.
Contoh pengutipan rujukan dari internet.
1) Dari WWW
Wlaker, Janice R. ”MLA-Style Citations of Electronic Sources.”
Style Sheet. http://www.cas.usf.edu/english/walker/mla.html
(10 Feb. 1996)

16
2) Dari File Transfer Protocol (kutipan yang diunggah/diunduh
[download] malelui FTP
User.”ftp daedalus.com/pub/CCCC95/Johnson=eilola (10 Feb.1996)

3) Dari ratron (surat electron, e-mail)


Bruckman,Amy S.”MOOSE Crossing Proposal.”

4) Dari komunikasi lisan sinkronis (chatting), nama teman chatting


menggantikan nama penulis, jenis komunikasi (misalnya, wawancara
pribadi, alamat ratron (jika ada), tanggal komunikasi dalam tanda
kurung.

Marsha s_Guest. Personal interview. Telnet daedalus.com 7777 (10 Feb


1996)

Adapun perbedaan format MLA dan APA, antara lain ;

JENIS FORMAT FORMAT


RUJUKAN
MLA APA

PENULIS Fakultas Matematika dan Fakultas Matematika dan


TIDAK Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam
DIKETAHUI/ Universitas Universitas Indonesia.
LEMBAGA Indonesia. Panduan (2002). Panduan Teknis
Teknis Penyusunan Penyusunan Skripsi
Skripsi Sarjana Sarjana Sains. Jakarta:
Sains. Jakarta: UI Press, UI Press.
2002.

BUKU Creswell, John W. Research Creswell, J. W.


TERJEMAHA Design: Qualitative and (2002). Research Design:
N Quantitative Qualitative and
Approaches. Terj. Quantitative
Angkatan III dan IV KIK- Approaches. (Terj.
UI bekerja sama dengan Angkatan III dan IV
Nur Khabibah. Eds. KIK-UI bekerja sama
Chryshnanda DL dan dengan Nur Khabibah).

17
Bambang Eds. Chryshnanda DL
Hastobroto. Jakarta: KIK dan Bambang
Press, 2002. Hastobroto.Jakarta: KIK
Press.
ATAU
ATAU
DL, Chryshnanda dan
Bambang Hastobroto. Creswell, J. W.
Eds. Desain Penelitian: (2002). Research Design:
Pendekatan Kualitatif dan Qualitative and
Kuantitatif terj. dr. John Quantitative
Creswell. Jakarta: KIK Approaches. (Terj.
Press, 2002. Angkatan III dan IV
KIK-UI bekerja sama
dengan Nur Khabibah).
Jakarta: KIK Press.

BUKU Ihromi, T.O., peny. Pokok- Ihromi, T.O. (peny.).


DENGAN pokok Antropologi (1981). Pokok-pokok
PENYUNTING Budaya. Jakarta: PT Antropologi
/ EDITOR Gramedia, 1981. Budaya.Jakarta: PT
Gramedia.
ATAU
ATAU
Ihromi, T.O., ed. Pokok-
pokok Ihromi, T.O. (ed.).
Antropologi Budaya. Jaka (1981). Pokok-pokok
rta: PT Gramedia, 1981. Antropologi Budaya.Jaka
rta: PT Gramedia.

SERIAL/ Sadie, Stanley, ed. The New Sadie, S. (ed.). (1980) The
BERJILID Grove Dictionary of New Grove Dictionary of
Music and Musicians.Vol. Music and Musicians.
15. London: Macmillan, Vol. 15. London:
1980. Macmillan.
ATAU ATAU
Sadie, Stanley, ed. The New Sadie, S. (ed.). (1980) The
Grove Dictionary of New Grove Dictionary of
Music and Music and
Musicians. Vol. Musicians (Vol. 15, hlm.
15. London: Macmillan, 3—66). London:
1980. Macmillan.

JURNAL Molnar, Andrea. Molnar, A.


“Kemajemukan Budaya (1998). Kemajemukan
Flores: Suatu Budaya Flores: Suatu
Pendahuluan.” Antropolo Pendahuluan. Antropolog
gi Indonesia 56 (1998): i Indonesia 56, 13—19.
13—19.
18
MAJALAH Asa, Syu’bah. “PKS: ‘Sayap Asa, S. (2004, 5—11
Ulama’ dan ‘Sayap Juli). PKS: ‘Sayap
Idealis’.” Tempo, 5—11 Ulama’ dan ‘Sayap
Juli 2004, 38—39. Idealis’.Tempo, 38—39.
Syifaa, Ika Nurul. “Klub Syifaa, I. N. (2004, 22—28
Profesi, Perlukah Juli).Klub Profesi,
Dimasuki?”Femina, No. Perlukah Dimasuki?
30, 22—28 Juli 2004, 54 Femina, No. 30, 54—55.
—55.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi,
rumusan, atau hasil penelitian dari penulis lain atau penulis sendiri yang
telah terdokumentasi.
2. Sistem rujukan dalam konteks karya ilmiah merupakan sebuah referensi,
data informasi, atau sumber dari seorang penulis untuk menunjukkan
darimana sebuah kutipan diambil sehingga dapat disesuaikan atau
dipertanggungjawabkan.
Fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam karya ilmiah adalah sebagai
landasan teori, memperjelas pembahasan serta rujukan silang antar halaman
yang telah disesuaikan dengan daftar referensi sebagai pertanggungjawaban
sebuah karya ilmiah.

B. Saran
Ketika menulis sebuah karya ilmiah hendaklah harus sesuai dengan kaidah
yang telah ditentukan. Terkadang penulis sering mengabaikan pentingnya
menulis sumber ataupun kutipan dengan benar. Padahal kedua hal ini sangat
penting keberadaannya bagi karya ilmiah. Ini dikarenakan dengan adanya
kutian ataupun rujukan membuat sebuah karya ilmiah tersebut dapat
dibuktikan dan dipertanggungjawabkan keasliannya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Khairunnisa, Anis. 2013. Makalah Kutipan dan Rujukan. http://makalah-


ankasa.blogspot.co.id/2013/09/makalah-kutipan-dan-rujukan_29.html.
18 November 2015

Yasin, Muhammad. 2014. Rujukan dan Kutipan Bahasa.


http://yassinsakarepku.blogspot.co.id/2014/06/rujukan-dan-kutipan-bahasa.html.
18 November 2015

Anonim . 2014. Kutipan dan Sistem Rujukan dalam Karya Ilmiah.


https://omdompetaub.wordpress.com/2014/01/04/kutipan-dan-sistem-rujukan-
dalam-karya-ilmiah/. 18 November 2015

21

Anda mungkin juga menyukai