PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek di dalam penulisan bahasa adalah tentang kutipan dan
sistem rujukan. Pembahasan ini penulis latar belakangi karena saat ini hampir
sebagian besar penulis sebuah karya ilmiah kurang memahami kaidah-kaidah
yang benar dalam penulisan unsur tersebut. Kutipan dan sistem rujukan
sangat berperan penting dalam sebuah penulisan bahasa terutama dalam
pembuatan karya ilmiah. Melalui tulisan karya ilmiah, seseorang secara tidak
langsung menginformasikan ide, argumentasi ataupun temuan dari hasil
kegiatan ilmiah kepada pembaca. Dengan membaca tulisan karya ilmiah,
1
pembaca memperoleh sejumlah informasi untuk diimplementasikan dalam
kehidupan sehar-hari. Untuk itu, penulisan karya ilmiah mempunyai fungsi
transformasi dan kreasi ilmiah untuk merubah perilaku individu maupun
masyarakat.
Penulisan karya ilmiah harus diawali oleh serangkaian kegiatan ilmiah, sehingga
isi tulisan karya ilmiah merupakan pengetahuan yang “benar” (valid). Kegiatan
ilmiah merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh fakta, konsep,
generalisasi dan teori yang memungkinkan dapat menyolusikan masalah yang
dihadapinya. Oleh karena itu, karya ilmiah berisikan akumulasi pengetahuan yang
berupa fakta , konsep, dan generalisasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang dapat
dibuat, antara lain sebagai berikut ;
1. Bagaimana cara penulisan kutipan yang baik dan benar?
2. Bagaimana cara membuat system rujukan yang benar?
3. Apa saja jenis-jenis kutipan dan system rujukan?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara
menulis kutipan dan system rujuan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah
yang berlaku.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kutipan
A.1. Pengertian Kutipan
4
Soebroto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang
erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan
belajar”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada
hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan
kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123).
6
Yang termasuk gerak manipulatif antara lain menangkap
bola, menendang bola dan menggambar” (Asim,
1995:315).
7
Kutipan tak langsung adalah kutipan yang diuraikan kembali
dengan kata-kata sendiri. Untuk dapat melakukan kutipan jenis
itu, pengutip harus memahami inti sari dari bagian yang
dikutip secara tidak langsung itu. Adapun aturan dalam
pembuatannya adalah
sebagai berikut:
Contoh ;
8
Kutipan langsung di atas, dapat diubah menjadi kutipan tidak
langsung berikut ini.
B. Sistem Rujukan
9
B.2. Pembagian Sistem Rujukan
Sebenarnya, setiap bidang ilmu memiliki sistem perujukannya
masing-masing. Sistem perujukan ilmu kedokteran berbeda dengan
sistem perujukan ekonomi atau teknik. Akan tetapi, ada dua system
perujukan sumber bacaan yang sering digunakan sebagai dasar
kutipan, yaitu Sistem Catatan dan Sistem Langsung.
a. Sistem catatan (note-bibliography) menyajikan informasi
mengenai sumber dalam bentuk catatan kaki (footnotes)
atau catatan belakang (endnotes) atau langsung dalam daftar
pustaka (bibliography). Beberapa bidang ilmu sudah tidak
lagi menggunakan sistem catatan, tetapi menggunakan
sistem langsung. Cara ini direkomendasikan oleh The
University of Chicago Press dan dikenal dengan sebutan
format Chicago.
b. Sistem langsung (parenthetical-references) yang
menempatkan informasi mengenai sumber dalam tanda
kurung dan diletakkan (a) langsung pada bagian yang
dikutip, (b) pada daftar kutipan (list of work cited), atau (c)
pada daftar pustaka.
Cara kedua ini adalah cara yang direkomendasikan oleh
MLA (The Modern Language Association) dan APA (The
American Psychological Association).
A. SISTEM CATATAN
Sistem catatan dilakukan dengan mencantumkan pemarkah
angka arab di akhir setiap kutipan. Angka arab tersebut
mengacu kepada catatan yang berisi informasi dari sumber
kutipan. Angka itu diletakkan langsung di akhir kutipan dan
terletak setengah spasi ke atas.
10
Catatan dapat ditempatkan di bawah halaman yang
sama dengan nomor pemarkah dan disebut catatan kaki
(footnotes).
Catatan dapat pula ditempatkan pada akhir setiap bab
atau sebuah tulisan dan disebut catatan belakang
(endnotes). Biasanya, untuk catatan belakang,
penomoran kutipan dilakukan secara berurutan dalam
satu bab dan dimulai lagi dengan angka satu pada bab
berikutnya.
11
SISTEM DAFTAR
SISTEM CATATAN
PUSTAKA
Nomor halaman dari sumber Nomor halaman tidak selalu
rujukan harus dicantumkan. harus dicantumkan.
12
1A. Parasuraman, Marketing Research, ed ke-2 (Reading:
Addison-wesley, 1991), 63-69.
2William Giles Campell, Stephen Vaughn Ballou dan
Carole Slade, Form and Style: Theses, Report, Term Papers, es,
ke-8 (Boston: Houghton Mifflin, 1991), 35.
3“Focus Group Interviewing: New Stategies for Business
and Industry,” Evaluation, Okt, 1990, 233.
4Carrick Martin et al. Introduction to Accounting ed.ke-3
(Singapore: Mc. Graw Hill, 1991), 123.
13
halaman, jika halaman perujukannya berbeda dari
perujukan pertama. Contoh: Keraf, op.cit., 37
14
9M. Ramlan, “Partikel-partikel Bahasa Indonesia,” Seminar
Bahasa Indonesia 1986 (Ende: Nusa Indah, 1971), 122,
mengutip Charles F. Hockett, A Course in Modern Linguistics
(New York: The Mac Millan Company, 19590, 222.
10Robert Ralph Bolger, “Rhetoric”, Encyclopedia
Britannica (1970), XIX, 2757-260
11Sturtevant, op.cit 50
12Ibid
13Bolgar, loc.cit.260
14Pittman, loc.cit. 376
15Ramlan, loc.cit. 122
16Gleason, op.cit, 54
B. SISTEM LANGSUNG
Sistem pencantuman sumber kutipan dengan format MLA dan
APA disebut juga format Author-Date (AD) atau Author-Date-
Page (ADP). Format ini mencantumkan sumber kutipan
langsung pada teks. Sumber kutipan tersebut terdiri atas nama
keluarga penulis, tahun terbitan buku, dan halaman tempat
kutipan itu berasal.
15
Parasuraman (1991) mengungkapkan, “marketing research is
an essential link between marketing decision makers and the
market they operate in” (hlm 15).
atau
“Marketing research is an essential link between marketing
decision maker and the market they operate in” (Parasuraman,
1991:15)
atau
Dalam bukunya, Parasuraman (1991:15) mengungkapkan
bahwa, “marketing research is and essential link between
marketing decision makers and the market they operate in”
16
2) Dari File Transfer Protocol (kutipan yang diunggah/diunduh
[download] malelui FTP
User.”ftp daedalus.com/pub/CCCC95/Johnson=eilola (10 Feb.1996)
17
Bambang Eds. Chryshnanda DL
Hastobroto. Jakarta: KIK dan Bambang
Press, 2002. Hastobroto.Jakarta: KIK
Press.
ATAU
ATAU
DL, Chryshnanda dan
Bambang Hastobroto. Creswell, J. W.
Eds. Desain Penelitian: (2002). Research Design:
Pendekatan Kualitatif dan Qualitative and
Kuantitatif terj. dr. John Quantitative
Creswell. Jakarta: KIK Approaches. (Terj.
Press, 2002. Angkatan III dan IV
KIK-UI bekerja sama
dengan Nur Khabibah).
Jakarta: KIK Press.
SERIAL/ Sadie, Stanley, ed. The New Sadie, S. (ed.). (1980) The
BERJILID Grove Dictionary of New Grove Dictionary of
Music and Musicians.Vol. Music and Musicians.
15. London: Macmillan, Vol. 15. London:
1980. Macmillan.
ATAU ATAU
Sadie, Stanley, ed. The New Sadie, S. (ed.). (1980) The
Grove Dictionary of New Grove Dictionary of
Music and Music and
Musicians. Vol. Musicians (Vol. 15, hlm.
15. London: Macmillan, 3—66). London:
1980. Macmillan.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi,
rumusan, atau hasil penelitian dari penulis lain atau penulis sendiri yang
telah terdokumentasi.
2. Sistem rujukan dalam konteks karya ilmiah merupakan sebuah referensi,
data informasi, atau sumber dari seorang penulis untuk menunjukkan
darimana sebuah kutipan diambil sehingga dapat disesuaikan atau
dipertanggungjawabkan.
Fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam karya ilmiah adalah sebagai
landasan teori, memperjelas pembahasan serta rujukan silang antar halaman
yang telah disesuaikan dengan daftar referensi sebagai pertanggungjawaban
sebuah karya ilmiah.
B. Saran
Ketika menulis sebuah karya ilmiah hendaklah harus sesuai dengan kaidah
yang telah ditentukan. Terkadang penulis sering mengabaikan pentingnya
menulis sumber ataupun kutipan dengan benar. Padahal kedua hal ini sangat
penting keberadaannya bagi karya ilmiah. Ini dikarenakan dengan adanya
kutian ataupun rujukan membuat sebuah karya ilmiah tersebut dapat
dibuktikan dan dipertanggungjawabkan keasliannya.
20
DAFTAR PUSTAKA
21