Abstract. Kusta merupakan masalah kesehatan masyarakat karena adanya cacat. Perawatan diri
dengan rutin sangatdiperlukanuntukmencegah cacat tidak bertambah berat.Penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan perawatan diri pasien kusta di wilayah kerja Puskesmas Bendan dan
Puskesmas Jenggot Kota pekalongan Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan descriptive
study.Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien kusta yang ada di wilayah Puskesmas
Bendan dan Puskesamas Jenggot sebanyak 42 penderita. Pengambilan sempel pada penelitian ini
menggunakan sampel jenuh.Hasildaripenelitianinimenunjukkanbahwa 19 (52.8%)
tidakmelakukanperawatandiridan 17 (47.2%) melakukanperawatandiri.Perawatan diri adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan, baik fisik dan
psikis. Minat perawatan diri yang ada lebih dipengaruhi dari keinginan sendiri sehingga tidak
membutuhkan adanya bantuan dari keluarga. Mereka percaya bila perawatan diri yang dilakukan
secara rutin akan mengurangi resiko terjadinya kecacatan yang lebih berat. Diharapkan keluarga
lebih memotivasi penderita kusta untuk selalu melakukan perawatan diri dengan memberikan
penyuluhan tentang kusta khususnya tentang perawatan diri.
Kata kunci :Perawatan Diri, Kusta
dari penderita kusta yang tidak melakukan dengan menggunakan alas kaki untuk
perawatan diri dikarenakan ada beberapa menghindari luka, merendam kaki dan
alasan diantaranya karena malas, tangan selama 20 menit dengan
banyaknya kesibukan yang menyita waktu, menggunakan air hangat, mengolesi
dan lupa. dengan minyak kelapa atau pelembab kulit
Pembahasan setelah merendam kaki atau tangan dan
Hasil penelitian perawatan diri pada menggosok bagian kulit yang menebal
pasien kusta di Wilayah Kerja Puskesmas dengan menggunakan batu apung.
Bendan dan Puskesmas Jenggot Kota Responden yang memiliki minat tinggi
Pekalongan didapat 36 responden. dalam melakukan perawatan diri ada 17
Pengukuran perawatan diri menggunakan responden. Minat perawatan diri yang ada
kuesioner dengan jumlah pertanyaan lebih dipengaruhi dari keinginan sendiri
sebanyak 7 pertanyaan. Berdasarkan hasil sehingga tidak membutuhkan adanya
penelitian masing-masing sebanyak 19 bantuan dari keluarga. Mereka percaya
(52,8%) responden perawatan diri tidak bila perawatan diri yang dilakukan secara
dilakukan dan 17 (47,2%) responden rutin akan mengurangi resiko terjadinya
perawatan diri dilakukan. kecacatan yang lebih berat.
Perawatan diri adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan Simpulan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan, Perawatan diri pada pasien kusta di
baik fisik dan psikis (Isro’in & Andarmoyo, Wilayah Kerja Puskesmas Bendan dan
2012, h. 2). Hasil penelitian pada tabel 5.2 Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan
menunjukkan bahwa sebesar 52,8% didapatkan hasil penelitian sebanyak 19
penderita kusta memiliki minat yang responden (52,8%) yang perawatan dirinya
kurang untuk melakukan perawatan diri. tidak dilakukan.
Namun, hampir semua responden Diharapkan keluarga lebih
mengetahui bahwa selain dengan memotivasi penderita kusta untuk selalu
pengobatan kusta juga perlu dilakukan melakukan perawatan diri dengan
perawatan diri.Orang yang membersihkan memberikan penyuluhan tentang kusta
diri atau mengusahakan kebersihan akan khususnya tentang perawatan diri.
dicintaioleh Allah SWT, sebagaimana
firmannya dalam surah Al-Baqarah ayat Daftar Pustaka
222 yangartinya : “........Sesungguhnya Al Quran - Al-Baqarah ayat 222.
Allah menyukai orang-orang yang Andarmoyo, Sulistyo 2012. Keperawatan
bertaubat dan orang-orang yang Keluarga Konsep Teori, Proses dan
menyucikan / membersihkan diri”. (Al- Praktik Keperawatan. Graha Ilmu.
Baqarah : 222). Yogyakarta.
Perawatan diri yang harus dilakukan Depkes RI. Ditjen PP & PL 2006.Buku
oleh penderita kusta dengan cara selalu Pedoman Nasional Pemberantasan
melindungi mata dari debu dan angin yang Penyakit Kusta Cetakan
dapat mengeringkan mata dengan XVIII.Depkes RI. Jakarta.
menggunakan kaca mata, melindungi Depkes RI 2007. Pencegahan Cacat Kusta.
tangan dari benda panas, kasar ataupun The International Federation of Anti
tajam dengan menggunakan kaos tangan Leprosy Association (ILEP).
yang tebal atau alas kain, melindungi kaki Jakarta.
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VII, No 1, Maret 2015 ISSN 1978-3167