Anda di halaman 1dari 4

ANCAMAN DIBALIK NIKMATNYA NARKOBA

Ayu Bulan Febry K D, SKM


Penyuluh Kesehatan Masyarakat di RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Indonesia dikatakan oleh para bandar dan mafia narkoba sebagai “surga” bagi
narkoba. Bagaimana tidak, bisnis barang panas ini beromset milyaran rupiah dalam
sehari saja. Indonesia termasuk pasar paling empuk bagi pebisnis narkoba. Selain
produk dalam negeri, produk imporpun sangat mudah diselundupkan ke Indonesia.

Semula pangsa pasarnya adalah kalangan selebritis dan eksekutif muda. Namun
seiring berjalan waktu banyak mahasiswa dan pelajar mulai menjadi pengguna
narkoba. Bukan itu saja, tidak sedikit para pekerja swasta, PNS, bahkan aparat mulai
menjadi pengonsumsi narkoba. Harganya pun sekarang mulai bervariatif, mulai dari
yang jutaan, ratusan ribu sampai sepuluh ribu per butirnya. Mereka katakan hal tersebut
sebagai “paket hemat”. Jadi para pelajarpun bisa nyabu tanpa mengeluarkan banyak
uang dari kantongnya.

Bar, night club dan diskotik menjadi sarang peredaran kapsul maut ini. Mulai dari
ekstasi, pil koplo, sabu-sabu, morfin dan sejenisnya sangat mudah didapatkan.
Aparatpun kesusahan dalam menangani kasus narkoba karena memang banyak
kongkalikong dalam peredaran narkoba di Indonesia. Meski narkoba sangat merusak
dan membunuh, namun tetap saja barang haram ini diburu bagai sembako.

Untuk lebih jelasnya mengenai narkoba maka akan kita ulas mulai dari definisi sampai
ke solusinya.

1. Definisi Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat berbahaya. Istilah lain dari narkoba
adalah Napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya). Narkotika adalah zat
atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi, sampai menghilangkan rasa nyeri. Psikotropika adalah zat atau
obat baik alamiah, atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku, lebih sering digunakan dokter untuk mengobati gangguan
jiwa. Zat adiktif adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang
berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Semua zat tersebut jika masuk ke tubuh akan merusak susunan saraf otak. Bahkan
menjadikan daya tahan tubuh menurun, kecanduan bahkan kematian. Memang tidak
dipungkiri beberapa zat tersebut digunakan dalam dunia medis, namun demikian
seharusnya digunakan pada kondisi darurat, dengan dosis minimal serta dan harus
dengan rekomendasi dokter yang pakar tentangnya.

2. Fase-fase terjangkitnya Narkoba

a. Fase Penasaran

Berawal dari penasaran seorang remaja yang baru mencari kepribadian biasanya ingin
tahu segalanya. Bukan masalah yang positif saja, akan tetapi kecenderungan yang
negatif terkadang jauh lebih besar. Hal tersebut salah satunya disebabkan karena jiwa
muda yang masih membara dibarengi masa pubertas yang meledak. Fase penasaran
ini biasanya dialami remaja ketika melihat teman pergaulannya melakukan hal yang
baru. Dia merasa bahwa temannya keren, hebat, PD, gaul, fungki, dan berani mencoba
narkoba. Akhirnya tanpa pikir panjang rasa penasaran tersebut mendorongnya
melakukan sesuatu yang baru demi mendapat stempel “sang pemberani” dari rekan
buruknya.
b. Fase coba-coba

Berpetualangan dan mencari tantangan memang merupakan kesenangan bagi para


remaja. Hal ini merupakan ciri yang positif jika memang disalurkan untuk kebaikan.
Namun jika jiwa petualangan dan tantangan ini salah, akhirnya mereka mencoba hal-
hal yang terlarang. Narkoba, rokok dan miras adalah contoh nyata kesalahan dalam
mencari tantangan. Pada mulanya mereka hanya ingin mencoba secuil, setetes, sekali
atau sebatang saja. Memang terkadang ada perlawanan dari dalam hati sang remaja itu
sendiri. Hati kecilnya seringkali berkata bahwa hal tersebut salah. Namun karena tidak
mau dibilang pengecut, banci, penakut, penghianat, jadul dan kampungan maka
akhirnya mereka nekad mencobanya walau terpaksa.

Pertama kali mencoba mereka mungkin merasa risih dan tidak nyaman. Tapi apalah
daya, betapapun wanginya seseorang jika setiap hari bergaul dengan tukang besi akan
kena asapnya juga. Demikian halnya dengan pemuda yang baik, karena teman
pergaulan yang jelek akhirnya berani mencoba sesuatu yang berdosa.

Fase coba-coba ini biasanya ditandai hal-hal berikut ini: (a) Perubahan pergaulan, (b)
Perubahan cara berpakaian, (c) Perubahan aktivitas atau hobi, (d) Penurunan prestasi
bekerja atau belajar, (e) Suka keluar malam bahkan sampai larut, (f) Perubahan pola
makan dan minum serta tidur.

c. Fase Merasakan Kenikmatan

Setelah penasaran dan mencoba, terkadang setan memberikan tipuan dengan rasa
nikmat dan indah. Begitu juga tipuan dengan perasaan lebih gagah dan percaya diri.
Padahal itu hanyalah persaan dia saja. Orang yang masih sehat akalnya tentu akan
mengatakan perilaku tersebut adalah suatu keburukan.

Memang terkadang Tuhan menjadikan rasa nikmat dalam dosa sebagai ujian bagi
manusia. Hal tersebut untuk mengetahui apakah ia lebih mengikuti perintah Tuhan atau
menuruti hawa nafsu setan. Orang yang berzinah mereka merasakan kenikmatan,
orang yang mengkonsumsi miras, rokok dan narkoba mereka juga merasakan nikmat.
Bahkan katanya mereka bisa “fly”. Namun kenikmatan tersebut adalah tipuan saja.

Dia tidak sadar bahwa di balik kenikmatan semu dan sesaat itu mereka harus
membayar mahal. Membayar mahal dengan masa depan yang buruk. Mungkin dengan
rasa sakit yang parah di hari tua, atau dijauhi masyarakat, bahkan terancam dipenjara
jika tertangkap oleh polisi. Yang lebih besar dari itu semua adalah kegersangan jiwanya
dari hidayah Tuhan . Namun sayangnya dampak tersebut sama sekali tidak digubris
oleh banyak remaja.

d. Fase Kecanduan

Ibarat minum air laut maka semakin diteguk justru semakin terasa haus. Begitu juga
dengan narkoba, miras dan rokok, semakin sering dikonsumsi semakin menjadikan
orang kecanduan. Fase kecanduan inilah masa yang menjadikan para pecandu
narkoba bagaikan orang gila. Mereka rela berpesta narkoba dengan bergantian jarum
suntik.

Bahkan di antara mereka dari kalangan anak jalanan berani asyik nyabu dengan
menghisab uap lem sepatu yang sangat menyengak. Lebih parah lagi, ada yang
mencampurnya dengan bahan–bahan kimia yang berbahaya seperti pupuk dan lain-
lain. Atau bahkan mereka sengaja mencampur dengan bubukan kaca halus agar
mudah terserap di dalam tubuh. Benar-benar tragis dan mengerikan para pecandu
narkoba!

Pantas sekali jika tubuh mereka remuk hancur. Gigi dan rambuk rontok, saraf-saraf
rusak, depresi mental, bahkan puluhan penyakit mengerikan antri menggrogoti
tubuhnya yang melemah.
Diantara tanda-tanda pada fase ini adalah: (a) Ditemukan alat-alat pecandu, (b)
Penggunaan uang yang berlebihan, (c) Bekas-bekas suntikan dilengan, (d) Sering tidak
pulang, (e)Mata mengantuk, (f) Pola pikir yang aneh, (g) Pilek dengan hidung yang
gatal, (h) Ingin bunuh diri, (i) Berteman dengan Pecandu, (j) Obat-obat sering hilang, (k)
Marah jika ditanya tentang dirinya.

3. Jurus Ampuh Membentengi Diri dari Narkoba

Membentengi diri dari pengaruh narkoba bukan satu hal yang mudah. Banyak para
remaja dan pemuda bahkan orang dewasa yang tadinya merasa aman dari narkoba
namun pada akhirnya terserang juga. Melihat betapa banyak para remaja yang terseret
dalam pusaran lingkaran narkoba, maka berikut ini ada beberapa jurus ampuh yang
telah terbukti manjur menangkal narkoba.

a. Meningkatkan iman dan takwa

Iman dan takwa merupakan jurus pertama menangkal narkoba. Dialah benteng
kokoh yang dengannya remaja terlindungi dari serangan narkoba. Dia juga tembok
perkasa yang menghadang gelombang narkoba yang datang dan menerjang para
remaja.

Iman dan takwa inilah yang akan menggerakkan remaja untuk menjauhi
narkoba. Ia ibarat mesin autocontrol (sistem kontrol otomatis) dalam diri seorang
remaja. Oleh karena ini bekalilah para remaja dengan iman dan takwa. Usulkanlah
kepada bapak dan ibu guru untuk mengadakan kajian agama rutin di sekolah yang
wajib diikuti seluruh siswa. Ini sangat bermanfaat. Bahkan terkadang seringkali lebih
bermanfaaat dari pada beberapa pelajaran umum di sekolah.

b. Membiasakan berfikir jernih sebelum bertindak

Berfikir jernih sebelum berbuat merupakan ciri remaja muslim. Cobalah berhenti
sejenak untuk berfikir matang sebelum bertindak. Pikirkanlah dalam-dalam apakah
manfaat dan bahayanya. Jika ternyata banyak bahaya dan tak berguna jangan
sungkan-sungkan untuk berkata “TIDAK”.

Biarkan rekan Anda marah. Biarkan mereka mencibir dan mencaci. Kemuliaan
Anda sama sekali tak berkurang dengan cibiran mereka. Ingat, lebih baik dimarahi
teman daripada kita melanggar perintah Tuhan sehingga Tuhan marah kepada kita.

c. Jangan terbawa arus teman yang buruk.

Memilih teman pergaulan harus selektif dan hati-hati. Betapa banyak remaja
terseret dalam lembah narkoba karena teman yang buruk.

Jadi berhati-hatilah jika Anda berteman dengan pecandu narkoba, meskipun


Anda tidak terjerus dengannya paling tidak Anda akan mendapat keburukannya.

d. Mencari lingkungan yang baik

Sebaik apapun ikan jika ia tinggal di air yang keruh bahkan beracun lama-lama
akan sakit bahkan bisa mati. Demikian halnya para remaja, jika tinggal dilingkungan
yang buruk mayoritas akan terseret lingkungan juga. Bagi para orang tua tentu sangat
penting mengawal para putranya dalam bergaul dan berinteraksi. Ingat jika Anda
lengah maka putera dan putri Anda siap diterkam Bandar narkoba, para perokok,
tukang judi dan miras dan bahkan pengedar film porno di lingkungan Anda.

e. Menyadari bahwa masa muda adalah amanah besar yang harus dijaga

Masa muda adalah amanah besar yang harus dijaga. Ia adalah kesempatan
emas yang takkan terulang dua kali seumur hidup. Masa muda adalah waktu terbaik
untuk berprestasi dan berkarya. Kesuksesan seorang remaja sangat ditentukan dimasa
mudanya.
f. Bersikap tegas kepada teman yang mengajak kepada keburukan.

Jangan menjadi remaja yang plin plan dan membebek. Jadilah remaja yang punya
pendirian yang kuat. Suatu saat pasti Anda pernah ditawari, diajak untuk kumpul
bareng, nongkrong atau kongkow dengan teman yang lainnya. Jika kumpul-kumpul
untuk diskusi ilmiah maka tidak ada masalah. Namun jika mengajak kita pesta narkoba,
miras, rokok, nobar film blue dan pacaran sebaiknya langsung katakan”TIDAK” kepada
mereka. Anda harus berani tegas dalam masalah ini. Sekali saja Anda terseret,
selanjutnya akan sulit kita menarik diri. Akhirnya kita sendiri yang hancur. Ketegasan
dalam hal ini akan sangat berharga dalam kehidupan Anda.

g. Takutlah dengan akhir kehidupan yang buruk

Sayangilah nyawa Anda. Hidup ini hanya sekali. Nyawa juga hanya satu jika
hilang tak mungkin kembali. Bagaimana Anda rela menggadaikan akhirat Anda dengan
semunya narkoba?

Betapa banyak remaja yang mati “konyol” karena narkoba. Bagaimana mereka akan
menghadap Tuhan jika mereka mati dalam keadaan bermaksiat? Takutlah akan akhir
kematian yang buruk. Jangan merasa aman dengan kematian meski Anda masih muda.
Betapa banyak orang mati sedangkan mereka masih remaja dan pemuda.

h. Banyak membaca buku dan mengikuti seminar tentang bahaya narkoba.

Jurus yang satu ini sangat penting. Anda akan mengerti fakta-fakta mengerikan
tentang bahaya narkoba sehingga Anda benar-benar jijik mendekati narkoba. Ajaklah
rekan-rekan Anda mengerti hal ini. Semoga remaja kita dihindarkan dari bahaya
narkoba.

Indahkah Narkoba..?

Berdasarkan penelitian dari Badan Narkotika Nasional (BNN) bahwa setiap tahun
kurang lebih ada 15 ribu nyawa melayang karena narkoba. Sungguh di negeri yang
indah ini ternyata generasi mudahnya telah dijajah dengan narkoba. Bayangkan 15 ribu
orang pertahun generasi muda negeri ini mati sia-sia karena narkoba? Apakah Anda
juga akan ikut-ikutan konyol dengan tingkah mereka ?

Apa artinya kenikmatan sesaat setelah itu kita menderita seumur hidup? Apa artinya
jika di akhirat kita juga harus menanggung siksa di neraka yang pedih rasanya? Apa
nikmatnya jika setelah mengkonsumsi narkoba ribuan penyakit akan menghampiri
tubuh kita? Jika demikian parahnya masih INDAHKAH NARKOBA?! Tentu setelah
membaca ulasan ini Anda tahu jawaban tepat dan cerdasnya.

Anda mungkin juga menyukai