OLEH :
NIM: 10542019410
PEMBIMBING :
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 10542019410
Pembimbing
Stroke adalah suatu gejala klinis yang ditandai defisit neurologi fokal atau
global yang berlangsung mendadak selama 24 jam atau lebih atau kurang dari 24 jam
darah.1 Setiap tahun, sekitar 22 juta orang di seluruh dunia menderita stroke. Stroke
adalah masalah perawatan kesehatan global yang menyebabkan beban penyakit yang
substansial dan tetap menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling
kecacatan parah.2
dalam hal kematian, kejadian, maupun kecacatan. Angka kematian berdasarkan umur
adalah: sebesar 15,9% (umur 45-55 tahun) dan 26,8% (umur 55-64 tahun) dan 23,5%
banyak daripada perempuan dan profil usia dibawah 45 tahun sebesar 11,8%, usia 45-
64 tahun 54,2%, dan usia diatas 65 tahun sebesar 33,5%. Stroke menyerang usia
produktif dan usia lanjut yang berpotensi menimbulkan masalah baru dalam
proporsi sebesar 15,4%.4 Stroke dapat dibagi menjadi dua,yaitu stroke non
hemoragik dan stroke hemoragik. Sebagian besar (80%) disebabkan oleh stroke non
hemoragik.4 Stroke non hemoragik dapat disebabkan oleh trombus dan emboli.
Stroke non hemoragik akibat trombus terjadi karena penurunan aliran darah pada
tempat tertentu di otak. Mekanisme patofisiologi dari stroke bersifat kompleks dan
menyebabkan kematian neuronal yang diikuti oleh hilangnya fungsi normalari neuron
Stroke dengan defisit neurologik yang terjadi tiba-tiba dapat disebabkan oleh
erdarahan otak. Stroke iskemik disebabkan oleh oklusi fokal pembuluh darah otak
yang menyebabkan turunnya suplai oksigen dan glukosa ke bagian otak yang
mengalami oklusi. Munculnya tanda dan gejala fokal atau global pada stroke
disebabkan oleh penurunan aliran darah otak. Oklusi dapat berupa trombus, embolus,
atau tromboembolus, menyebabkan hipoksia sampai anoksia pada salah satu daerah
B. LAPORAN KASUS
1. Identitas Pribadi
Nama : Tn. MA
Usia : 46 tahun
2. Anamnesis
kepala yang dirasakan sejak 2 tahun yang lalu, nyeri kepala yang
nyeri perut dan pinggang sebelah kiri dan nyeri pnggang sebelah kiri,
a. Tanda-tanda vital
2) N : 96 x/menit 4) S : 37,5 0C
b. Pemeriksaan neurologis
1) GCS : E4M6V5
2) FKL : Baik
5) Motorik
P K T RF RP
↓ N 3 5 ↓ N ↓ N - -
↓ N 3 5 ↓ N ↓ N - -
6) Sensorik : DBD
c. Diagnosa Kerja
sentral
d. Planning
1) IVFD RL 20 tpm
2) Clopidogrel 75 mg 1x1
4) Neurosambe 1-4/24j
5) Amlodipin 10 mg 1x1
6) Omeprazole 1 Amp/12j/IV
7) Ascardia 80 mg 1x1
8) Esilgan 2 mg 1x1
9) GDP
10) G2PP
11) Ureum
12) Kreatini
15) EKG
Tanggal 01-11-2017
Tanggal 01-11-2017
Infark Pons
4. Diagnosa Akhir
5. Prognosis
C. DISKUSI
Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, lebih
dari 24 jam, berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak sepintas, tumor otak, stroke sekunder karena
Menurut WHO stroke disebabkan oleh adanya interupsi dari suplai darah
darah yang terblokade oleh adanya sumbatan. Hal inilah yang akan memutus
otak.Gejala stroke yang paling umum adalah kelemahan mendadak atau mati rasa
pada wajah, lengan atau tungkai, paling sering di satu sisi tubuh. Gejala lainnya
koordinasi; Sakit kepala parah tanpa sebab yang diketahui; Pingsan atau tidak
sadar. Efek stroke bergantung pada bagian otak mana yang terluka dan seberapa
kematian mendadak.6
neurologis (defisit neurologik fokal atau global) yang terjadi secara mendadak,
darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah secara spontan (stroke
perdarahan).7
Klasifikasi faktor risiko stroke terdiri dari faktor risiko yang bias
Hipertensi Usia
DM Jenis Kelamin
Merokok Keturunan/Genetik
dimodifikasi yaitu hipertensi dan dyslipidemia, serta satu faktor risiko yang tidak
Akibatnya, jantung akan berkerja lebih keras untuk menjaga agar sirkulasi darah
terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri
otak. Gambaran klinis stroke cukup beragam tergantung pada arteri yang terkena
serta daerah otak yang diperdarahi, intensitas kerusakan, dan luas sirkulasi
kolateral yang terbentuk. Stroke pada satu hemisfer otak akan menimbulkan tanda
dan gejala pada sisi tubuh yang berlawanan. Gejala umum berupa lemas
mendadak di wajah, lengan, atau tungkai terutama disalah satu sisi tubuh. Gejala
lainnya meliputi sakit kepala mendadak tanpa kausa yang jelas, kesulitan bicara,
sulcus nasolabialis dextra dangkal dan lidahnya deviasi ke kanan. Pasien juga
mengalami kelemahan pada kaki dan tangan kirinya dan tidak terdapat
ketegangan otot dan ini dirasakan secara tiba-tiba. Paresis terjadi dicurigai akibat
disfungsi neuron motorik atas (lower motor neuron), sesuai dengan gejala
Hoffman-Tromner negative pada kedua tangan dan Babinsky positif pada kaki
kanan dan kiri. Selain itu, terjadi hiperrefleks pada tangan dan kaki kanan.
Sehingga pada pasien ini dapat dikatakan terdapat lesi pada UMN berdasarkan
Mada, dan Skor Hasanuddin. Pada kasus ini, digunakan Skor Hasanuddin:
1. Tekanan Darah
Sistole≥200:Diastole≥110 7,5
Sistole<200:Diastole<110 1
2. Waktu Serangan
Sedang bergiat 6,5
Tidak sedang bergiat 1
3. Sakit Kepala
Sangat hebat 10
Hebat 7,5
Ringan 1
Tidak 0
4. Kesadaran Menurun
Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah 10
onset
1 jam s/d 24 jam setelah onset 7,5
Sesaat tapi pulih kembali 6
24 jam setelah onset 1
Tidak ada 0
5. Muntah Proyektil
Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah 10
onset
1 jam s/d <24 jam setelah onset 7,5
24 jam setelah onset 1
Tidak ada 0
Interpretasi skor Hasanuddin apabila total skor >15 maka stroke HS dan
total skor <15 maka stroke NHS. Pada kasus Tn. N total skor yang diperoleh
adalah 3. Hal ini berarti total skor yang diperoleh adalah <15. Oleh karena itu,
diagnosa sementara pasien ini adalah stroke non-hemoragik. Namun, hal ini tidak
lantas dijadikan acuan karena penentuan diagnosis baku emas (gold standard)
vaskularisasi, superfisial atau dalam, kecil atau luas. Namun pada hasil CT Scan
kepala pasien didapatkan kesan infark cerebri Sinistra yang menegaskan bahwa
dimana pada stroke non hemoragik dilakukan fisioterapi pada segera setelah fase
a. Pencegahan Primer
Sehat, yaitu:
yang punya nilai aerobic (jalan cepat, bersepeda, berenang, dan lain-
lain) secara teratur minimal 30 menit dan minimal tiga kali per minggu
b. Pencegahan Sekunder
KESIMPULAN
Stroke infarct terjadi akibat kurangnya aliran darah ke otak. Aliran darah
ke otak normalnya adalah 58 mL/100 gram jaringan otak per menit; jika turun
hingga 18 mL/100 gram jaringan otak per menit, aktivitas listrik neuron akan
terhenti meskipun struktur sel masih baik, sehingga gejala klinis masih reversibel.
Jika aliran darah ke otak turun sampai <10 mL/100 gram jaringan otak per menit,
akan terjadi rangkaian perubahan biokimiawi sel dan membrane yang ireversibel
Tanda utama stroke adalah munculnya secara mendadak satu atau lebih
defisit neurologik fokal. Stroke pada satu hemisfer otak akan menimbulkan tanda
DAFTAR PUSTAKA
4. Hinkle, JL. Guanci, MM. Acute Ischemic Stroke Review. J Neurosci Nurs.
2007; 39 (5): 285-293, 310
10. I Made. Pendekatan terhadap Pasien Anemia. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta : 2006. Hal : 632- 636.