Anda di halaman 1dari 19

TETANUS

• Tetanus adalah suatu toksemia akut yang disebabkan oleh


neurotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani ditandai
dengan spasme otot yang periodik dan berat
EPIDEMIOLOGI
Tetanus menyebabkan sekitar 1 juta kematian di seluruh dunia dan
tetap endemik di negara berkembang. Sekitar setengah dari
kematian ini terjadi pada neonatus dan paling banyak terjadi di
Afrika dan Asia. Imunisasi telah secara dramatis mengurangi jumlah
kasus di negara maju, dengan 12-15 kasus per tahun dilaporkan di
Inggris (0,2 per juta penduduk).
ETIOLOGI
Clostridium tetani adalah bakteri berbentuk batang lurus,
langsing,berukuran panjang 2-5 mikron dan lebar 0,4-0,5 mikron.
Bersifat anaerob
Lanjutan
Bakteri ini membentuk toksin yaitu

• Tetanolisin
Toksin yang bekerja pada jaringan sekitar jalur infeksi yang
berfungsi mempermudah penetrasi Tetanospasmin

• Tetanospasmin
Toksin yang dihasilkan bakteri yang bersifat neurotoksin yang
nantinya memberi gejalan neurologi
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIK
• Hipertoni
• Trismus

• Episthotonus
• Risus Sardonicus
DIAGNOSIS
• Harus ada Port D’Entry
• Spasme otot sekitar luka (local tetanus)
• Hipertonus and Spasme otot (trismus, risus
sardonicus, leher kaku, spasme otot perut, opisthotonus)
• hiperpireksia
Derajat penyakit
1. Trismus > 3 cm
▫ Tanpa kejang tonik umum
2. Trismus > 1 cm – 3 cm
▫ Kejang tonik umum (dirangsang)
3. Trismus 1 cm atau kurang
▫ Kejang tonik umum spontan
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa

• Antibiotik

• Anti Toksin

• Diazepam
Lanjutan
• Antibiotik

Metronidazol 15 mg/kgbb/iv dilanjutkan dosis 30 mg/kgbb/iv

Penisilin 50.000 – 100.000 IU/kgbb


Lanjutan
• Anti Toksin

ATS (Serum Anti Tetanus )


5000 – 20.000 IU

HTIG (Human Tetanospasmin Imunoglobulin )


500 – 3.000 IU
Lanjutan
• Diazepam
Pemberian diazepam ditujukan untuk mengurangi gejala spasme
otot / kejang
PENCEGAHAN
• Perawatan luka
Pembersihan luka dengan H2O2 ( diharapkan bakteri tidak
tumbuh pada luka akibat suasana aerob )
• Vaksin Tetanus
Vaksin diberikan pada manusia sehat
KOMPLIKASI
• Bronkopneumoni : aspirasi
• Infeksi nosokomial
• Mekanis
Prognosis
Buruk bila :
• Usia ( semakin muda / semakin tua )
• Masa inkubasi singkat
• Timbul kejang <48 jam pasca trismus
• Hiperpireksia
• Ukuran trismus
• Luka
• Kejang
DIAGNOSIS BANDING
• Meningoensefalitis
• Poliomielitis
• Rabies
• Lesi orofaringeal
• Tonsilitis berat
• Peritonitis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai