PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun Tujuan Penulisan Dari Makalah Ini Adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas CBR Profesi Kependidikan
2. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari buku tersebut
1.4 Manfaat
1. Sebagai bahan evaluasi bagi penulis untuk memperbaiki penulisan buku
kedepannya
2. Sebagai bahan pertimbangan pembaca dalam memilih buku
1
BAB II
PEMBAHASAN
Buku Pertama :
Buku Kedua :
2
BAB III
RINGKASAN BUKU
BUKU 1 :
2. Memiliki kedisipilinan ilmu yang jelas dankode etik yang baik bagi
masyarakat
3. Memiliki rasa tanggung jawab yang profesional dan masa pendidikan berupa
pelatihan
3
4. Menyelenggarakan administrasi dan prinsip penelitian
Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada
kecakapan,pengalaman,dan kesungguhan daam bekerja.Kinerja guru menyangkut
hasil kerja yang secara kuantitas dan kualitas dapat dicapai guru dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberi kepadanya.
2) Fasilitas kerja,
3) Harapan-haraapan dan
4
4) Kepercayaan personalia sekolah.
Kata manajemen berasal dari bahasa inggris dengan istilah dab atau kata
dasar manage yang berarti kelola.Management artinya pengelolaan,yang berarti
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.Manajemen
sering dikatakan sebagai ilmu,kiat dan profesi.Dapat disimpulkan bahwa
managemen adalah suatu proses pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan suatu organisasi/lembaga.
5
Fungsi managemen pendidikan adalah perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan pegawai, pengarahan, koordinasi, pencatatan dan pelaporan
pengawasan. Managemen pendidikan memiliki tugas yaitu harus mengelola
administrasi atau manager pendidikan. Kegiatan operasional yang harus diatur
yaitu : penyusunan persiapan mengajar (SAP), pelaksanaan proses belajar,
pengelolaan peserta didik, pengelolaan personalia pendidikan, pengelolaan
perlengkapan pendidikan, pengelolaan keuangan pendidikan, pengelolaan layanan
khusus, pengelolaan ketatausahaan (kantor) dan pengelolaan hubungan sekolah
dengan masyarakat.
6
Adapun tujuan supervise pendidikan yaitu,menurut(sahertian/1981) yaitu:
Pertemuan orientasi
Rapat guru latih
Diskusi sebagai proses kelompok
Tukar menukar pengalaman
Seminar dan perpustakaan jabatan
7
Mengikuti kursus
Perkunjungan kelas
Observasi kelas
Percakapan pribadi
Inter-visitasi dan menilai diri sendiri
8
tingkah laku sesuai dengan defenisi konseling yang dikemukakan oleh Carl R.
Roger :” counseling is a series of direct contacs with the individual which
aims to offer him assistance in changing his attitudes and behavior”.
Azas kerahasian
Azas kesukarelaan
Azas kekinian,dan
Azas kemandiri
9
BUKU 2
Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang
menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau
pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan
itu. Istilah profesi, menurut Everest Hughes (dalam Piet A Sahartian, 1994)
merupakan simbol dari suatu pekerjaan dan selanjutnya menjadi pekerjaan itu
sendiri.
B. Profesi Guru
. Guru mempunyai peranan yang amat penting dalam upaya
pendidikan, Ronan Brandt dalam tajuk rencana Education Leadership maret
lalu mencatat :”hampir semua usaha reformasi dibidang pendidikan seperti
pembaharuan kurikulum dan penerapan metode mengajar baru pada akhirnya
tergantung kepada guru (Dedi Supriadi, 75:1997).
10
D. Profesionalisasi guru
2. Kompetensi guru
Inti dari pendidikan adalah interaksi antara pendidik (guru) dengan
peserta didik (murid) dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidik,
peserta didik dan tujuan pendidikan adalah komponen-komponen pendidikan
yang esensial (utama). Ketiga komponen pendidikan ini membentuk suatu
segitiga, yaitu jika hilang salah satu komponennya, maka akan hilang hakekat
dari pendidikan itu.
11
Sebagai pendidik, tugas guru pada dasarnya adalah mendidik, yaitu membantu
anak didik mengembangkan pribadinya, memperluas pengetahuannya, dan
melatih keterampilannya dalam berbagai bidang.
12
4. Kode Etik Guru
A. Pengertian Kode Etik
Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh
setiap anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam
hidupnya dimasyarakat.
Kode Etik Guru Indonesia
Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa Pendidikan
adalah merupakan suatu bidang Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
Bangsa dan Tanah Air serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia
yang berjiwa Pancasila dan Undang –Undang Dasar 1945 . Maka Guru
Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya sebagai Guru dengan
mempedomani dasar –dasar sebagai berikut :
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk
manusia pembangun yang berjiwa Pancasila
2. Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai
dengan kebutuhan anak didik masing –masing .
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi
tentang anak didik , tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan .
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua murid sebaik –baiknya bagi kepentingan anak didik
5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya
maupun masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan .
6. Guru secara sendiri – sendiri dan atau bersama – sama berusaha
mengembangkan dan meningkatkan mutu Profesinya .
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan .
8. Guru bersama –sama memelihara membina dan meningkatkan mutu
Organisasi Guru Profesional sebagai sarana pengapdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
Pemerintah dalam bidang Pendidikan.
13
BAB III : PROFESI GURU SEBAGAI JABATAN FUNGSIONAL
14
BAB IV : WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING
15
B. Bidang dan Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Bidang-bidang bimbingan
a. Bimbingan pribadi,yaitu pelayan bimbingan dan konseling yang
diarahkan untuk membantu siswa menemukan dan
mengembangkan pribadi yanga beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan yang Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat
jasmani dan rohani
16
2. Fungsi Administrasi Pendidikan
Paparan tentang fungsi administrasi pendidikan terutama dalam
konteks sekolah perlu dimulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan. Hal
ini disebabkan oleh adanya prinsip bahwa pada dasarnya kegiatan
amdinistrasi pendidikan dimaksudkan untuk pencapaian tujuan pendidikan
itu.
a) Perencanaan
c) Pengarahan
17
d) .Pengkoordinasian
1. Administrari Kurikulum
a. Pengertian kurikulum
18
Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Secara
sempit kurikulum dapat diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus
diikuti atau diambil siswa untuk dapat menamatkan pendidkannya pada
lembaga pendidikan tertentu, sedangkan secara luas kurkulum diartikan
dengan semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada siswa
mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu.
19
dan mengurangi kurikulum yang berbau secara nasional,
memerkayaan dapat dilakukukan pada berbagai tingkat:
c. Pelaksanaan Kurikulum
Kurikulum disusun dengan baik dan sempurna tidak akan
mempunyai arti apabila tidak di implementasikan dengan baik dikelas.
Dalam pengimplementasian kurikulum ini peran guru sangat
menentukan sekali. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam
pelaksanaan kurikulum disekolah meliputi:
20
BAB IV
KELEBIHAN
1. Pada buku karangan pertama yaitu karangan Dr. Yasaratodo, M.Pd cara
penyajian isi permasalahan terlihat efektif dan efisien terbukti dengan
pola-pola pengembangan pembahasan berdaya guna dan bertepat guna
yang mempermudah pembaca dalam memahami dan mengerti isi buku.
2. Pada buku Pertama karangan Dr. Yasaratodo, M.Pd terdapat tugas-tugas
atau latihan pada setiap akhir bab sangat baik bagi pembaca terutama
mahasiswa dalam menguji tingkat kompetensi yang diperoleh,
sedangkan pada buku pembanding kedua dan ketiga tidak ada.
3. Penggunaan analogi yang baik pada buku 1 untuk memahami maksud
penulis untuk sebagian ulasan materi yang memerlukan pendekatan
menggunakan penjelasan analogi seperti pada halaman 112 dan 114.
4. Buku 1 pembahasan materi lebih terperinci dan sesuai dengan
perkembangan lingkup masyarakat, teknologi, dan kebutuhan pada saat
itu.
5. Buku 1 dengan buku materinya hamper serupa, hanya saja buku 1 lebih
terperinci dan jelas.
6. Rangkuman yang terletak setelah penjabaran materi menyimpulkan
poin-poin penting yang dibahas dalam setiap bab-nya. Hal ini sangat
baik untuk membantu pembaca mereview kembali hal-hal pokok yang
mesti diingat dan dipahami dengan baik
7. Sumber-sumber buku acuan dalam daftar pustaka yang ada disetiap bab
mempermudah pembaca mencari sumber asli jika digunakan sebagai
acuan untuk memperdalam pemahamannya
21
8. Kertas buku yang dipakai cukup baik untuk ukuran mata normal. Hal ini
terbukti dengan mudahnya pembaca memahami isi dan tidak merasa
perih matanya jika terlalu lama membcanya.
9. Adanya kutipan dari luar negeri yang dituliskan langsung dalam bahasa
aslinya sehingga pembaca akan lebih memahami arti dan makna yang
terkandung didalamya. Hal ini dapat mengurangi perbedaan konsepsi
pembaca dengan penulis.
KELEMAHAN
KRITIK
22
datanya ada yang tidak bisa dipecaya dengan pasti. Data yng tidak atau
sebagian masih terdapat kesangsian jangan digunakan.
2. Penyusunan urutan yang disajikan dalam isi pembahasan memang
sistematis, namun juga tidak ada salahnya jika ditunjukkan setiap
pembahasan isi mengikat suatu simpulan khusus pembahasan tersebut.
23
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Buku ini layak dibaca dan layak juga dirujuk sebagai bahan studi
maupun karya ilmiah. Hal ini terwujud dengan bukti fisik buku ini yang
menyajikan banyak data atau informasi ilmiah yang penyampaiannya
mengikuti pekembangan teknologi dan sifat masyarakat global.
Dari kesekian banyak kelebihan maka buku ini tidak menutup
kemungkinan hanya dipergunakan bagi kalangan pelajar/mahasiswa atau
pakar ilmu, tetapi juga layak bagi guru dan khalayag umum sebagai bentuk
atau cara adaptif mempersiapkan diri untuk menyikapi perubahan dalam
dunia pendidikan yang cenderung dinamis berubah terjadi disekitar kita.
II. Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
25