OLEH:
Jawaban
1. Sebelum abad XV, penyebutan kata “civitas” atau “res publica” lebih lazim digunakan
daripada “stato” untuk menyebutkan negara, terutama oleh orang-orang Romawi.
Sementara di Indonesia, penyebutan kata “negara” telah digunakan jauh lebih dahulu,
yaitu pada awal abad V di Nusantara telah mengenal sebuah kerajaan yang bernama
“Tarumanegara”, sebuah kerajaan yang daerahnya meliputi sekitar lembah sungai
Citarum di Jawa Barat yang dipimpin oleh raja yang bernama Purnawarman. Namun
pada perkembangannya, kata “negara” dapat dipahami secara umum sebagai
pengertian yang menunjukkan organisasi teritorial sebuah bangsa yang memiliki
kedaulatan.
2. hubungan hubungan civics dengan ilmu politik tidak semata-mata berkaitan dengan
asal-usul istilah civic yang berhubungan erat dengan politik. Namun lebih jauh dari itu,
hubungan civics dengan ilmu politik dapat ditelaah atau dikaji dari sisi substansi atau
pokok dari civics tiu sendiri. Dalam hal ini, patut dingat kembali pengertian civics
sebagaimana yang dikemukakan olehh checter van good yakni“ elemen atau bagian
bagian atau cabang dari ilmu politk yang membahas tentang hak dan kewajiban
sebagai warga Negara.
Bagian dari ilmu politik itu yang berkaitan dengan civics bekenaan dengan demokrasi
politik, yang didalamnya menyangkut hal-hal yaitu (a). konteks ide demokrasi, (b)
konstitusi Negara, (c) input system politik, (d) partai politik, (e) pemilihan umum,(f)
partai politik dan pengambilan keputusan (g) presiden sebagai kepala Negara,(h)
lembaga yudikatif (i) output dari system demokrasi politik, (j) kesejahteraan umum
dan pertahanan Negara, (k) perubahan sosial dan demokrasi politik.
3. Oleh karena istilah politics memiliki pengertian yang sangat luas dan dapat
mengaburkan pengertian aslinya. Hal itu berarti para politik tak memahami arti
sebenarnya tentang politik itu sendiri.
Dilihat dari sisempituan civics atau ilmu kewarganegaraan, dimana civics bertujuan
untuk membentuk warga Negara yang baik (to be good citizenship). Civics sebagai
bagian dari disiplin ilmu politik memiliki persyaratan-persyaratan ilmu, walaupun
belum sampai pada teori-teori sebab civics membahas tentang hubungan manusia
dengan manusia dan juga masalah- masalah individu. Dalam kaitannya civics sebagai
ilmu, perlu diketahui bahwa setiap jenis pengetahuan memiliki ciri-ciri spesifik
mengenai apa (ontology),bagaimana (epistemology) dan untuk apa (aksiologi). Ketiga
tersebut merupakan satu kesatuan dan saling berkaitan serta saling ketergantungan.
Jadi, ilmu merupakan alat yang digunakan manusia untuk menjawab permasalahan-
permasalahan yang timbul dalam kehidupannya. Civics menyelidiki manusia. Kita
tentu sadar bahwa manusia adalah mahluk yang memiliki perasaan, emosi, akal, citra
rasa, kemauan yang berbeda-beda. Hal inilah yang menyebabkan kesulitan
mengadakan pengukuran terhadap perbuatan-perbuatan manusia terutama adanya
factor-faktor rasional dan irrasional.
4. – budi pekerti
- akhlak
- etika.
-emosional
Jawaban
1. Yang paling penting membahas pancasila adalah itikad baik kita untuk mau mengerti
dan melaksanakan materi yang terkandung di dalamnya.
Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama dan adat kebiasaan yang majemuk. Hal
ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia.
Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita mengagung-agungkan bangsa kita
sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada
bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain, sebab
pandangan semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti
itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang
adil dan beradab.
Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memiliki
kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya dan
dalam hubungannya dengan Tuhan Yang maha Esa.
Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta
melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur.
2. Prinsip yang terkandung didalam sila pertama adalah bahwa Negara menjamin
perkembangan dan pertumbuhan agama dan diharapkan toleransi antar umat agama.
Dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, pola pikir, sikap dan tidak bangsa Indonesia
mengacu pada prinsip yang terkandung di dalamnya. Orang bebas berfikir, bebas
berusaha, namun sadar dan yakin bahwa akhirnya yang menentukan segalanya adalah
Tuhan Yang Maha Esa. Man proposes, but God disposes, sehingga manusia rela dan
ikhlas diatur. Dalam menentukan suatu pilihan tindakan seorang memiliki kebebasan,
namun kebebasan tersebut harus dipertanggungjawabkan, dan memiliki akibat
terhadap pilihan tindakannya. Dalam menentukan pilihan tindakan, seseorang mengacu
pada terwujudnya keselarasan atau harmoni dan kelestarian alam semesta.
3. Prinsip yang ditolak oleh sila keempat yakni dictator kelas, dictator golongan dan
dictator militer, menolak liberalism, serta dictator mayoritas terhadap minoritas. Dalam
berbangsa dan bernegara sebagai Warga negara Indonesia (WNI) kita harus selalu
bersikap positif agar tercipta persatuan, kedamaian, dan kesejahteraan rakyat. Sikap-
sikap positif tersebut adalah :
4. Kemakmuran yang merata sebagai realisasi sila kelima yaitu kemakmuran yang merata
bagi seluruh rakyat yang dinamis dan meningkat. Artinya selurh kekayaan alam,
seluruh potensi bangsa Indonesia diolah secara bersama menurut kemampuan dan
bidang masing-masing dan dimanfaatkan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Jawaban
1. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar
negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang
melintasi batas negara. Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di
masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai
nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh
warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan
dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.
Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku
seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang
bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah
kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan. Namun, perkembangan
globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya
teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai
sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi
antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya
perkembangan globalisasi kebudayaan.
2. Dari pengertian "identitas" dan pengertian "nasional" diatas, maka Pengertian Identitas
Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki sebuah bangsa, secara fisiologi yang
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya. Berdasarkan pengertian
tersebut maka setiap bangsa di dunia ini akan mempunyai identitas sendiri-sendiri
sesuai dengan keunikan, ciri-ciri, sifat, serta karakter dari bangsa tersebut. Identitas
nasional sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara
historis.
Dari pengertian identitas nasional diatas, kita juga dapat mengartikan Pengertian
Identitas Nasional dalam lingkup bangsa indonesia. Pengertian Identitas Nasional
dalama lingkup bangsa indonesia adalah kumpulan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam beragam aspek kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun dalam
satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan pancasila dan
Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya.
Hakikat Identitas Nasional kita sebagai bangsa di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan
kita dalam arti yang luas, misalnya di dalam aturan perundang-undangan atau moral
yang secara normatif diterapkan diterapkan di dalam bermasyarakat atau berinteraksi,
baik itu di dalam tataran nasional ataupun internasional.
Jawaban
1. Sejarah Munculnya Istilah Negara| Siapakah yang pertama kali menggunakan istilah
Negara dalam wilayah kekuasaannya dan kapankah muncul atau lahirnya sebuah kata
"negara" yang pertama kali didunia ini ?.. Negara Sudah dikenal sejak zaman yunai
kuno. Pada zaman itu sudah ada yang disebut Polis atau negara kota seorang filsuf
Yunani Kuno Aristoteles (384-322), dalam bukunya Politica, Polis berfungsi sebagai
tempat tinggal bersama warga negara dan pemerintah dan sebagai benteng untuk
menjaga keamanan dari serangan musuh. Plato, Guru aristoteles, melihat bahwa negara
ada karena adanya keinginan dan kebutuhan manusia yang beraneka ragam yang
mendorong mereka untuk bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut. Kedua polis ini sudah mengenal pemerintahan dengan sistem Demokrasi
Langsung. Menurut perkiraan para ahli sejarah, sebagai sebuah bentuk organisasi
politik dan sosial yang baru, Polis Yunani mulai terbentuk pada abad ke-8 B. C. dan
mencapai puncaknya pada abad ke-5 B.C., serta mulai pudar pada abad ke 4 ketika
Alexander Agung berkuasa dan memporakndakan tatanan polis yang sudah ada.
Sementara peradaban Yunani Kuno berdiri dimulai kira-kira pada 1200 B.C., yaitu
periode Mycenaean Hancur, sampai 323 B.C., yaitu ketika Alexander wafat. Yunani
Kuno terdiri atas beberapa Polis atau Negara kota. Polis yang terkenal adalah Sparta
dan Athena. Polis-polis Yunani- Sparta berbentuk oligarki militer dan Athena
berbentuk demokrasi- memungkinkan partisipasi rakyat dalam berbagai persoalan
politik. Konsep "pemerintahan oleh rakyat" ini, terutama di Athena, memberi nuansa
kebebasan dan harmoni. Perkembangan Polis Yunani dapat dibagi dalam dua tahap.
1. Periode Kuno
Polis pada periode awal ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut :
a. Otoritas publik lemah ;
b. Keluarga besar dianggap paling kuat dalam masyarakat.
c. Masing-masing negara-kota (polis) terdiri atas raja, sebuah dewan, dan sebuah
majelis. Semuanya merupakan warga negara pria dewasa,
d. Tiran tidak diakui atau ditolak.
Hak-Hak Istimewa
a. Hak untuk memilih
b. Hak untuk memiliki properti
c. Hak untuk mengadakan perjanjian perkawinan secara legal dengan sesama warga
negara
d. Hak untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan (seperti berbicara dan
turut serta dalam pemungutan suara).
3. Bahwa undang-undang dasar adalah suatu kitab atau dokumen yang memuat aturan-
aturan hukum dan ketentuan-ketentuan hukum yang pokok-pokok atau dasar-dasar
yang sifatnya tertulis, yang menggambarkan tentang sistem ketatanegaraan suatu
negara. Sedangkan konstitusi adalah dokumen yang memuat aturan-aturan hukum dan
ketentuan-ketentuan hukum yang pokok-pokok atau dasar-dasar, yang sifatnya tertulis
maupun tidak tertulis, yang menggambarkan tentang sistem ketatanegaraan suatu
negara. (Soehino, 1985:182).
Menurut James Bryce, konstitusi adalah suatu kerangka masyarakat politik (negara)
yang diorganisir dengan dan melalui hukum. (Stong, 2008:15). Dengan demikian
konstitusi merupakan kerangka kehidupan negara yang diatur dengan ketentuan
hukum.
Pendapat lainnya menyatakan bahwa konstitusi memiliki 2 (dua) pengertian, yaitu
pengertian yang luas dan pengertian yang sempit. Namun hampir semua negara di
dunia memberi arti konstitusi dalam pengertian yang sempit, kecuali di Inggris.
(Martosoewignjo, 1981:62). Dalam pengertian yang sempit konstitusi hanya mengacu
pada ketentuan-ketentuan dasar yang tertuang dalam dokumen tertulis yaitu undang-
undang dasar, sehingga muncul sebutan seperti, Konstitusi Amerika Serikat, Konstitusi
Perancis, Konstitusi Swiss, dan sebagainya. Sedangkan dalam pengertian yang luas,
konstitusi juga mencakup kebiasaan ketatanegaraan sebagai suatu kaidah yang sifatnya
tidak tertulis.
4. Dapat dikaji melalui makna yang terkandung daam pembukaan UUD 1945 dimana
alinea
a) Menjelaskan tentang latar belakang terbentuk nya Negara dan bangsa indoneisa
b) Menjelaskan tentang perjalanan perjuangan bangsa Indonesia dalam
memperjuangkan kemerdekaan
c) Menjelaskan tentang kedudukan kodrat manusia Indonesia sebagai bangsa yang
religious
d) Menjelaskan tentang terbentuknya bangsa dan negra indoneisa.
Jawaban
2. Pada masa yunani purba istilah demokrasi dimaksudkan suatu pemerintahan, dimana
rakyat seluruhnya memegang peranan yang menentukan. Istilah demokrasi berasal dari
dua asal kata, yang mengacu pada sistem pemerintahan zaman Yunani-Kuno yang
disebut ‘demokratia’, yaitu ‘demos’ dan ‘kratos atau kratein’. Menurut artinya secara
harfiah yang dimaksud dengan demokrasi, yaitu demos yang berarti rakyat
dan kratos atau cratein yang berarti memerintah, pemerintahan yang dijalankan oleh
rakyat. Demokrasi menyiratkan arti kekuasaan politik atau pemerintahan yang
dijalankan oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat (Warren, 1963:2), yang terkonsep
sebagai warga negara. Dengan demikian dilihat dari arti kata asalnya, demokrasi
mengandung arti pemerintahan oleh rakyat. Sekalipun sejelas itu arti istilah demokrasi
menurut bunyi kata-kata asalnya, akan tetapi dalam praktek demokrasi itu dipahami
dan dijalankan secara berbeda-beda. Pada zaman Yunani-Kuno, kata demokrasi
digunakan untuk menunjuk pada ‘government by the many’ (pemerintahan oleh orang
banyak), sebagai lawan dari ‘government by the few’(pemerintahan oleh sekelompok
orang). MacGregor Bums, dalam Government by the People(1989: 3), memberikan
pengertian demokrasi sebagai, “A system of government in which those who have
authority to make decisions (that have the force of law) acquire and retain this
authority either directly or indirectly as the result of winning free elections in which
the great majority of adult citizens are allowed to participate”. Henry B. Mayo
dalam An Introduction to Democratic Theory (1960: 70), memberikan pengertian
demokrasi sebagai, “A democratic political system is one in which public politicies are
made on majority basis, by representatives subject to effective popular control at
periodic elections which are conducted on the principle of political equality and under
conditions of political freedom”.