PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu keputusan yang berkaitan dengan proses (transformasi) adalah pendekatan yang
digunakan oleh organisasi dalam mentransformasikan berbagai sumber dayanya yang ada
menjadi suatu barang atau jasa. Dalam hal ini dibahas mengenai proses produksi, dimana tujuan
dari perancangan proses produksi ini adalah mencari jalan untuk memproduksi barang dan jasa
yang mampu memenuhi keinginan konsumen dan spesifikasi produk yang berbeda dalam
jangkauan keterbatasan biaya atau hambatan manajerial lainnya. Proses yang diseleksi akan
berdampak jangka panjang terhadap efisiensi dan produksi, serta fleksibilitas, biaya dan mutu
atas barang yang diproduksi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan proses produksi?
2. Apa saja jenis-jenis dari proses produksi?
3. Apa yang dimaksud dengan perencanaan proses produksi?
4. Apa halal-hal yang perlu diketahui dalam perencanaan proses produksi?
5. Apa saja jenis-jenis dari pemilihan teknologi proses produksi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Proses produksi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari proses produksi
3. Untuk mengetahui apa itu perencanaan proses produksi
4. Untuk mengetahui hal-hal yang diperlukan dalam perencanaan proses produksi
5. Untuk mengetahui jenis-jenis dari pemilihan teknologi proses produksi
PEMBAHASAN
Schroeder (1990), Taylor (2000), Aquilano (2001) dan krawjeski (2002) mendefenisikan proses
produksi sebagai langkah-langkah yang di perlukan untuk mengubah/mengkonversi input (sumber daya
manusia, bahan baku, peralatan dsb.) menjadi output (barang maupun jasa) dimana akibat proses
transformasi ini nilai output menjadi lebih besar dari nilai input. Jadi dalam arti yang sempit, proses
produksi adalah proses transformasi itu sendiri.
Menurut Taylor (2000) dalam joko (2004), penentuan proses produksi merupakan salah satu
kebijakan strategis, karena akan menentukan cara perusahaan bersaing di pasar. Hal ini terjadi karena
keputusan tentang proses produksi menyangkut :
1. Intensitas modal yang digunakan, yaitu kombinasi modal dan tenaga kerja yang digunakan
dalam proses produksi.
2. Fleksibilitas proses, yaitu kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan sumber daya yang
dimilikinya dalam merespon setiap perubahan.
3. Integrasi vertikal, yaitu penentuan arah ekspansi perusahaan apakah akan kea rah hulu untuk
menghasilkan input yang diperlukan, atau kea rah hilir guna mengontrol distribusi produk
yang dihasikan.
4. Keterlibatan konsumen dalam proses produksi, yaitu kedudukan konsumen dalalm proses
produksi.
Sedangkan untuk jenis proses produksi yang dapat dipilih oleh perusahaan, menurut Render
(2001),terdapat 3 alternatif, yaitu :
1. Fokus proses
Produk dengan jumlah sedikit dan tetap jenisnya beraneka ragam, menggunakan proses
produksi yang fokus pada proses atau sering disebut juga proses yang terputus-putus. Bila
peralatan produksinya diatur di seputar proses, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut memiliki fokus proses.
2. Fokus produk
Proses dengan jumlah produk besar namun variasinya sedikit adalah proses yang fokus produk.
Peralatan produksinya diatur di seputar produk. Proses ini disebut juga proses yang terus
menerus. Contoh perusahaan pembuat kertas, dimana perusahaan membuat produknya dari
hari ke hari selalu sama, dapat mengatur peralatan produksinya di seputar produk. Perusahaan
yang berfokus pada produk, biasanya telah distandarisasi dan dalam pengendaliannyamemakai
pengendalian mutu statistic.
MANAJEMEN INDUSTRI / PROSES PRODUKSI |PTM.FT.UNIMED 2017 2
3. Fokus proses berulang
Penggunaan proses berulang ini misalnya pada perakitan mobil dan perlengkapan elektronik,
juga perusahaan fast food. Perusahaan yang menggunakan proses berulang ini memungkinkan
diadakannya penyesuaian yang lebih banyak disbanding pada proses berkesinambungan.
Sedangkan menurut Krajewski (2002) terdapat 5 struktur aliran proses produksi, yaitu :
Berikut ini adalah gambar yang menjelaskan pengaruh strategi aliran, customisasi dan volume
terhadap pemilihan proses produksi.
Tinggi
Proses
C
produksi
proyek Proses
O
produksi
S borongan Proses produksi
kelompok
T
U Proses
produksi
M lini
Proses produksi
I
berkesinambung
S an
Gambar berikut ini memperlihatkan hubungan antara pemilihan proses dan kunci pemilihan
proses yang lain dengan volume produksi.
Tinggi
M kelompok
I
Proses
S produksi
lini
A
Proses produksi
S berkesinambung
an
I
Aliran Lini
Rendah
Volume rendah
Anak panah vertical menggambarkan hubungan antara volume dan pemilihan proses, dan anak
panah horizontal menggambarkan hubungan selanjutnya antara pemilihan proses dengan keputusan
pemilihan proses yang lain. Dengan demikian volume produksi yang tinggi berarti :
1. Proses produksi terus-menerus atau garis. Contoh, PT Pertamina menggunakan proses produksi
terus-menerus untuk menghasilkan bahan bakar dalam volume yang sangat tinggi.
2. Lebih cenderung melakukan integrasi vertical. Volume yang tinggi menciptakan peluang yang
lebih besar untuk melakukan integrasi vertikal.
3. Fleksibilitas sumber daya lebih rendah. Ketika volume produksi tinggi, tidak diperlukan
fleksibilitas untuk memanfaatkan sumber daya secara efektif dan spesialisasi dapat mengarah
pada proses yang lebih efisien. Untuk itu, biasanya perusahaan hanya memproduksi produk
dengan jenis yang sangat terbatas.
4. Keikutsertaan konsumen dalam proses produksi lebih rendah. Pada volume produksi yang tinggi,
perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen secara perorangan. Perkecualian
untuk pelanggan telepon dan pelayanan bank dengan ATM, karena proses membutuhkan
perhatian personal yang minimal.
5. Intensitas modal lebih besar. Volume yang tinggi menjustifikasikan biaya tetap yang besar dari
efisiensi operasi.
1. Proses produksi proyek atau proses produksi borongan. Sebagai contoh rumah sakit
menggunakan proses produksi ini untuk melayani pasiennya.
2. Lebih sedikit keperluan untuk melakukan integrasi vertical. Volume produksi yang rendah
membatasi peluang untuk melakukan integrasim vertical baik kea rah hulu maupun hilir.
Contoh, sebuah pengembang perumahan, kebutuhan bahan bakunya diperoleh dengan cara
membelinya dari perusahaan lain (outsourching) mengingat kebutuhan barangnya tidak terlalu
banyak.
3. Sumber daya lebih fleksibel. Ketika volume produksi rendah, seperti pembuatan kue sesuai
dengan pesanan konsumen, pekerja dilatih untuk dapat menangani berbagai macam
permintaan konsumen.
4. Lebih banyak melibatkan konsumen. Pengusaha fotokopi banyak melibatkan konsumen pada
proses pelayanannya yang bersifat costum.
5. Intensitas modal yang digunakan lebih sedikit. Pembuatan kerajinan cenderung lebih padat
karya dan lebih sedikit membutuhkan investasi pada peralatan.
MANAJEMEN INDUSTRI / PROSES PRODUKSI |PTM.FT.UNIMED 2017 6
B. Perencanaan Proses
Perencanaan proses menurut Taylor dalam Joko (2004) adalah menjelaskan tentang bagaimana
produk diproduksi atau jasa disediakan. Perencanaan proses ini memutuskan tentang komponen mana
yang akan dibuat sendiri di dalam perusahaan dan komponen mana yang akan dibeli daro pemasok,
memilih proses dan peralatan-peralatan khusus (membeli peralatan baru jika dipandang perlu), dan
mengembangkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pabrikasi dan distribusi.
a. Biaya pembelian
Biaya yang dipertimbangkan bukan hanya biaya yang diperlukan untuk pengadaan peralatan
tersebut, tetapi lebih dari itu terdapat berbagai biaya tambahan lainnya, misal biaya
pemasangan.
b. Biaya operasi
Yang termasuk biaya operasi adalah biaya tenaga kerja langsung, tenaga kerja tidak
langsung (tenaga pemrograman, material handing), listrik, peralatan, dsb.
c. Penghematan harian
Sebagian besar alas an pengadaan peralatan baru adalah untuk menghemat pengeluaran
biaya tenaga kerja langsung. Namun demikian, penghematan yang lain sebenarnya lebih
penting. Contoh proses yang lebih efisien memungkinkan pengguaan bahan baku yang lebih
sedikit di samping frekuensi kerusakan mesin menjadi lebih kecil dan jarang memerlukan
perbaikan.
d. Peningkatan pendapatan
Peralatan baru dapat meningkatkan kapasitas dengan asumsi lebih banyak barang yang
terjual, maka pendapatan akan meningkat. Karena pendapatan meningkat, maka tentunya
perusahaan akan meningkatkan kapasitasnya.
e. Resiko dan ketidakpastian
Investasi dalam peralatan bar, khususnya peralatan yang menggunakan teknologi yang
belum teruji, pasti akan menimbulkan risiko, misal risiko tentang kinerja peralatan, umur
pemakaian dsb.
KURSI MAKAN
d. Operations process chart atau diagram proses adalah daftar operasi yang harus dilakukan
dalam proses pabrikasi sebuah produk. Berikut adalah contoh dari diagram proses.
Sandaran
belakang
belakang
e. Flow chart atau diagram alur adalah diagram yang menjelaskan kegiatan produksi mulai
dari datangnya bahan baku sampai produk jadi dapat diamati secara jelas. Dalam diagram
alur ini diperlukan 5 simbol untuk menjelaskan kegiatan yang terjadi pada proses produksi.
Simbol-simbol tersebut adalah :
1). Lingkaran, yang menggambarkan suatu kegiatan operasi yang memberikan nilai tambah
dalam suatu proses produksi.
2). Segi empat, menggambarkan kegiatan inspeksi
3). Anak panah, menggambarkan pemindahan bahan dari suatu tempat ke tempat lain
(transportasi).
4). Huruf D besar, kegiatan menunggu
5). Segitiga terbalik untuk operasi penyimpanan.
C. Pemilihan Teknologi
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam perencanaan proses produksi adalah pemilihan
teknologi. Teknologi dalam berproduksi dapat memilih yang sederhana atau yang canggih, hal ini
tergantung kepada kebutuhan dan keadaan. Apabila teknologi produksi sederhana, biasanya memiliki
kapasitas rendah, investasi awalnya rendah, bersifat padat karya (labour intensive), biaya produksi
tetapnya rendah, tetapi biaya variabelnya mahal. Apabila perusahaan menggunakan teknologi yang
canggih, biasanya investasinya awalnya marah, bersifat padat modal (capital intensive), biaya produksi
tetapnya mahal, tetapi biaya variable/unitnya rendah.
1. Teknologi pabrikasi
a) Bidang manufacturing
1) CAM
MANAJEMEN INDUSTRI / PROSES PRODUKSI |PTM.FT.UNIMED 2017 11
Computer Aided Manufacturing (CAM) adalah menggunakan komputer untuk
merencanakan, mengatur dan mengontrol kerja mesin, alat-alat dan arus barang dalam
proses produksi.
2) CAD
Computer Aided Design (CAD) adalah pembuatan desain barang dengan bantuan
computer. Dengan menggunakan computer dapat dibuat desain dengan mudah serta
penggunaan bahan, daya tahan produk dan informasi lain.
3) NC Machies
Numerically Control Machies (NCM) adalah mesin yang diprogram untuk menghasilkan
beberapa macam barang dengan berbagai ukuran.
4) Robot
Kata robot digunakan untuk mesin-mesin yang fleksibel dan mempunyai kemampuan
memegang, bergerak bahkan mengambil sesuatu. Robot biasanya digunakan secara
efektif untuk melakukan tugas yang sangat monoton atau berbahaya
5) AGV
Automated Guided Vehicles (AGV) adalah suatu alat pengangkutan barang dalam pabrik
yang dapat diprogram. Alat ini bergerak dengan dikontrol oleh operator.
6) FMS
Flexible Manufacturing system (FMS) adalah cara berproduksi yang bersifat fleksibel dan
dikontrol dengan menggunakan computer. Terdapat 3 komputer yang harus ada dalam
FMS, yaitu :
Adanya rangkaian proses- proses produksi yang terdiri atas beberapa macam
pusat kerja dan diatur dengan menggunakan computer, biasanya dengan NCM.
Pengangkutan barang dilakukan secara otomotis, biasanya dengan AGV.
Bongkar muat dan pengambilan barang dilakukan secara otomatis, baisanya
dengan Automated Storage.
b) Bidang jasa
1) EFT
Electronic Funds Transfer adalah pemindahanrekening secra otomatis dengan
menggunakan computer.
2) ATM
Automatic Teiler Machine, komputer yang melayani pengambilan uang nasabah
sewaktu-waktu dengan menggunakan kartu.
3) EDI
Electronic Data Interchane, system informasi dengan menggunakan komputer yang
dihubungkan dengan alat komunikasi lain.
4) Facsimile
Cara pengiriman berita tertulis jarak jauh dengan mengeluarkan copy tulisan yang
dikirim.
2. Teknologi informasi
a. SIM
System Informasi Manajemen adalah suatu system yang dirancang sevara khusus untuk
menyalurkan informasi yang sangat beragam dan besar dalam suatu organisasi. Data yang
terkumpul, diorganisasikan, diproses dan dibuat untuk mudah akses oleh manajer agar
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
b. DSS
Decision Support System adalah system informasi yang digunakan untuk berinteraksi
melalui proses interatif untuk pengambilan keputusan. DSS sering mengintegrasikan model
kuantitatif dalam kerangka kerjanya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses produksi bertujuan untuk mencari jalan untuk memproduksi barang dan jasa yang mampu
memenuhi keinginan konsumen dan spesifikasi produk yang berada dalam jangkauan keterbatasan
biaya atau hambatan manajerial lainnya.
B. Saran
Diharapkan agar mahasiswa mengetahui apa itu proses produksi dan struktur-struktur yang
terdapat pada proses produksi. Dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.