Anda di halaman 1dari 5

Amadea Rigenastiti/ 41140025

Tugas SL CR Kasus Anak - Circulation= konjungtiva


ikterik?, mukosa mulut
 Bold: data sesuai kasus skenario pucat?, capillary refill,
turgor kulit, akral
1. Kejang Demam Kompleks (et dingin/hangat, tekanan
causa tonsilofaringitis) darah, pasang IV NaCL/RL
Nama Pasien : Nico sesuai kebutuhan, jika
Usia : 2 Tahun kejang beri Dekstrosa 5%
BB : 12 kg - Pemeriksaan paru=
 Anamnesis dan gejala klinis a. INSPEKSI= amati
- Kejang pergerakan dinding
- Demam tinggi dada, ada/tidak jejas, dll
- Nafsu makan menurun b. PALPASI= meletakkan
- Muntah (saat mau tangan di bagian bawah
makan) costa untuk
- Riwayat kejang pada membandingkan
keluarga : kakak pernah pergerakan dinding
mengalami hal yang sama dada kiri dan kanan,
- Riwyat pengobatan: memeriksa fremitus
Paracetamol kejang suara, melakukan
mereda timbul kejang palpasi (6 titik depan, 7
lagi titik belakang).
- Dapat disebabkan oleh c. PERKUSI= sonor
infeksi (anamnesis gejala (normal), redup, pekak,
infeksi) hipersonor
- Tambahan= langsung d. AUSKULTASI= suara
tanyakan BB untuk nafas vesikular
tentukan dosis pemberian (normal), bronko-
obat vesikuler, bronkial,dll
 Pemeriksaan fisik  Cek suhu
- Lakukan inspeksi, apabila  Disability= pupil mata, GCS
kejang  beri 10 mg
 Exposure= ada/tidak
Diazepam rectal (max 3x)
cedera/jejas, membuka mulut
- Cek airway= adakah
untuk memeriksa ada/tidak
sumbatan atau suara nafas
tanda peradangan eg
tambahan (snoring, stridor,
peradangan tonsil&/faring, cek
dan gurgling)
ada/ tidak kaku kuduk untuk
- Breathing= menghitung
menyingkirkan meningitis
RR, cek saturasi oksigen,
 Diagnosis banding
pemeriksaan paru
Kejang Demam, Epilepsi,
- Masalah pada saturasi O2 
Meningitis
pasang nasal canule 4L/
NRM
Amadea Rigenastiti/ 41140025

 Pemeriksaan Penunjang - Paracetamol syr


Pem. Darah rutin, pem. Urin 120mg/5ml Lag I atau
rutin, pungsi lumbal, periksa paracetamol 10-
kadar glukosa, elektrolit, 15mg/kgBB
radiologi  Edukasi= anak rawat inap
 Tatalaksana hingga kondisi stabil, kejang
- Diazepam rektal 0,5mg/ suatu saat dapat kembali
kgBB atau BB<10kg muncul
Diazepam rektal 5mg.
BB>10kgDiazepam 2. Asma Persisten Ringan
rektal 10mg (diazepam Nama Pasien: Joko
rektal max diberikan 3x) Usia: 10 tahun
- Diazepam IV 0,3-  Anamnesis dan gejala klinis
0,5mg/kgBB (max 20mg) - Mengi berulang
selama kecepatan 3-5 menit - Batuk berdahak 1 bulan
- Bila dalam 2x pemberian (dahak kuning)
Diazepam IV dan Rektal  - Sesak 1 bulan yang lalu (1
KEJANG  Fenitoin IV minggu 2-3x)
10-20mg/kgBB - Gejala memburuk pagi
diencerkan dengan NaCl atau malam hari
0,9% (10 mg Fenitoin + 1 - Gali riwayat alergi =
ml NaCl 0,9%) Alergi: susu sapi (akan
Dengan kecepatan timbul bintik merah) & gali
1mg/kgBB/menit (max 50 apa yang menyebabkan
mg/menit sesak?
- Masih kejang  - Riwayat penyakit keluarga=
Fenobarbital IV ayah memiliki alergi telur
20mg/kgBB tanpa dan ayam
pengenceran, kecepatan 20 - Klasifikasi= Intermiten
mg/menit ≤2x/minggu, Persisten
- Terapi rumatan apabila ringan  >2x/minggu,
kejang berhenti dengan Persisten sedang  sedang
Fenitoin= 12 jam kemudian harian, Persisten berat 
beri Fenitoin 5- kontinu
7mg/kgBB/hari dalam 2  Pemeriksaan fisik
dosis - Keadaan umum: tampak
- Terapi rumatan apabila lemah, sesak dan
kejang berhenti dengan kesakitan
Fenobarbital 12 jam - Airway= ada/tidak
kemudian beri Fenobarbital sumbatan, suara nafas
4-6 mg/kgBB/hari dibagi 2 mengi
dosis - Breathing= menghitung
RR (RR: 29x/menit), cek
Amadea Rigenastiti/ 41140025

saturasi oksigen,  Exposure= ada/tidak


pemeriksaan paru cedera/jejas
- Masalah pada saturasi O2   Cek ulang/secondary survey
pasang nasal canule/ NRM  Diagnosis banding= Asma
- Apabila pasien sesak, persisten, pertusis, pnemonia
bebaskan baju dan  Pemeriksaan Penunjang
Bronkodilator kerja cepat: Spirometri, pemeriksaan darah
Nebulisasi 6-10 L/menit. rutin (eosinofil?), pemeriksaan
Dengan dosis salbutamol radiologi= rontgen thorax
2,5 mg/kali nebulisasi,  Tatalaksana
dengan pemberian nebul - Salbutamol MDI (spacer)
3x/20 menit pada kasus 3-4 puff salbutamol dan
darurat anak bernafas dari alat
- Circulation = Nadi : selama 30 detik
130x/menit, konjungtiva - Kontroler : Long-acting
ikterik?, mukosa mulut inhaled B2-agonist
pucat? sianosis?, capillary (LABA) dikombinasikan
refill, turgor kulit, akral dengan Glukokortikosteroid
dingin/hangat, tekanan inhalasi 200-400mg
darah, pasang IV NaCL/RL BD/hari atau ekuivalennya
sesuai kebutuhan  Edukasi
- Pemeriksaan paru= Hindari penyebab asma seperti
e. INSPEKSI= amati hindari aktivitas berat, debu,
pergerakan dinding serbuk bunga, asap rokok dll,
dada, ada/tidak jejas, dll pasien dapat kembali ke dokter
f. PALPASI= meletakkan 3 bulan lagi apabila asma masih
tangan di bagian bawah kumat untuk step up dose.
costa untuk
membandingkan 3. Intoleransi Makanan (Laktosa)
pergerakan dinding Nama Pasien : Hadi
dada kiri dan kanan, Usia : 16 bulan
memeriksa fremitus BB : 12kg
suara, melakukan  Anamnesis dan Gejala Klinis
palpasi (6 titik depan, 7 - Sakit pada perut, kram
titik belakang). perut, kembung
g. PERKUSI= sonor
- Mual, muntah
(normal), redup, pekak,
- Anak rewel/menangis
hipersonor
- RPD: Diare 2 minggu lalu
h. AUSKULTASI=
lalu diberi zinc selama 5
wheezing dan ronchi
hari
i. Suhu: 37,4oC - Menggali riwayat ASI,
 Disability= pupil mata, GCS misalnya anak sudah tidak
minum ASI lagi  ASI
Amadea Rigenastiti/ 41140025

diganti susu bubuk/ susu  Anamnesis dan Gejala Klinis


sapi UHT  curiga alergi - Stadium Kataral= Demam
makanan atau intoleransi 4 hari, malaise, batuk,
makanan pilek, konjungtiva
- Gali BAB/BAK  BAB hiperemis
(feses tampak lembek) - Stadium Erupsi= enantem
- terdapat kemerahan di palatum mole dan durum,
perianal. ruam di belakang telinga,
- Beda dengan alergi tengkuk, badan, kaki,
makanan= alergi makanan pembesaran kelenjar getah
karena proses imunologik, bening, diare, muntah
kadang ada riwayat - Stadium Konvalensi=
keluarga Hiperpigmentasi kulit,
 Pemeriksaan Fisik komplikasi: otitis media
Cek status mental, cek tanda- akut, ensefalitis,
tanda dehidrasi, vital sign, bronkopnemonia
pemeriksaan abdomen  Pemeriksaan Fisik
(inspeksi, auskultasi, palpasi, cek tanda-tanda dehidrasi, vital
perkusi) peristaltik sign, cek orofaring enantem,
meningkat, palpasi sakit cek ruam belakang telinga,dll
ringan, inspeksi anus=  Diagnosis Banding
hiperemis perianal Scarlet Fever, Roseola
 Diagnosis Banding  Pemeriksaan Penunjang
Intoleransi makanan, Alergi Pemeriksaan Sitologi sel
makanan, Gastroenteritis datia berinti banyak pada
 Pemeriksaan Penunjang sekret, pemeriksaan igM
Pem. Darah rutin, pem. Feses Rubella
rutin  padat, cair, kuning;  Tatalaksana
pH = 5,4 = asam - Paracetamol syr
 Tatalaksana= Lacto B, 120mg/5ml Lag I atau
suplemen vitamin dan paracetamol 10-
mineral mis. Suplemen 15mg/kgBB
Kalsium - Vaksinasi
 Edukasi= gunakan pengganti - Beri vitamin A
susu sapi susu soya, batasi Usia< 6 bulan : 50.000 IU;
keju Usia 6-11 bulan: 100.000
IU
Usia 12 bulan-5 tahun:
4. Morbili (campak/measles; rubella) 200.000 IU
Nama Pasien : Putri - Jika ada konjungtivitis
Usia : 2 tahun berikan salep mata
BB : 11kg kloramfenikol/tetrasiklin
3x1 selama 7 hari
Amadea Rigenastiti/ 41140025

 Edukasi
- Lakukan imunisasi campak
(yang seharusnya saat bayi
usia 9 bulan) apabila
sudah terkena morbili,
tunggu morbili sembuh
imunisasi
- Karena morbili = penyakit
menular  isolasi bangsal
agar tidak menularkan ke
pasien lain

Anda mungkin juga menyukai