Anda di halaman 1dari 2

II.

1 Fase Pelaksanaan Asesmen (Fase 2)


Pelaksaan Asesmen yang baik akan menghasilkan proses Asesmen yang
sangat friendly dan terbuka, sehingga asesi dapat berbicara secara jujur dan fair.
Asesor bertindak seperti petugas hukum, dimana hanya bertugas membantu Asesi
untuk melihat hal yang positif maupun ketidakseusaian dalam sistem, sehingga
asesi dapat melakukan improvement yang diperlukan untuk mencapai tingkat
kerja LK3(M) yang tinggi. Dalam proses Asesmen, asesor tidak mencari
kesalahan orang tetapi mencari hal yang dapat ditingkatkan dalam sistem
manajemen.

II.1.1 Teknik Sampling


Kunci dari asesmen yang efektif ialah bukti objektif. Asesor tidak bisa
menekan semua sokumen atau melihat di lapangan semua parameter kunci yang
ada karna keterbatasan waktu dan sumber daya. Untuk itu asesor harus mmpu
menentukan sampel yang akan diambil. Sebagai contoh :

1. Terdapat 100 APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di perusahaan. Asesor akan
menentukan 10% dari total populasi, dan 10% APAR ini diambil dari
berbagai tempat berbeda
2. Perusahaan melaporkan upaya pemantauan dan pengelolaan lingkungan
setiap 3 bulan ke instansi terkait.

Beberapa keputusan dari teknik sampling sangat bergantung pada


profesional judgement (pertimbangan profesional) dari asesor. Seorang asesor
harus mampu unruk memutuskan apakah sampel yang diambil telah mewakili
bukti objektif yang diperlukan.

II.1.2 Membuat Catatan

Asesor hanya bisa melaporkan abjective evidence. Oleh karena itu,


diperlukan catatan selama interview dan didasarkan pada respons terhadap
pertanyaan dan observasi secara fisik di lapangan. Membuat catatan yang efektif
memerlukan keterampilan yang baik. Checklist yang terstruktur akan membantu
dalam pembuatan catatan tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Catat nama orang yang diwawancara dan pastikan tidak salah menulis nama
2. Gunakan flowchart yang sederhana sebagai bagian dari catatan
3. Secara teratur membuat ringkasan
4. Catat bukti objektif yang diperlukan, nomor referensi, tanggal atau isu yang
penting
5. Catat semua bukti objektif dan positif terutama sampel yang memenuhi syarat
6. Catat bukt non conformance, jika ada sesuatu yang kurang atau tidak pada
tempatnya
7. Gunakan checklist
8. Gunakan mekanisme high-lighting untuk menekankan isu yang penting.

Asesor harus ingat bahwa mereka yang memerlukan informasi. Asesi tidak
perlu menyesuaikan diri dengan asesor. Oleh karena itu, asesor harus siap untuk
memperlakukan asesi dengan penuh perhatian dan rasa hormat.

Anda mungkin juga menyukai