Anda di halaman 1dari 1

Helwinda Aprilia P

1531010167 / D

PEMBUATAN KULIT NANAS MENJADI ETHANOL

Sebagai salah satu tanaman hortikultura, nanas sangat cocok dibudidayakan di daerah
tropis yang cukup banyak turun hujan. Salah satunya adalah Indonesia. Hampir di setiap
wilayah Indonesia dapat membudidayakan nanas. Selama ini bagian buah nanas yang sering
dimanfaatkan adalah bagian dagingnya saja. Padahal bagian lainnya seperti kulitnya dapat
dimanfaatkan menjadi bahan lain, namun banyak konsumen yang membuangnya begitu saja.
Kulit nanas sendiri diketahui mengandung cukup banyak gula. Dan dalam pembuatan etanol
memerlukan bahan baku dengan kadar gula yang tinggi. Langkah yang dapat dilakukan adalah :

1. Kulit nanas dicuci bersih lalu di blender dan disaring hingga memperoleh pati.
Kemudian pati dipecahkan menjadi gula komplek dan kemudian menjadi gula
sederhana. Kemudian dipanaskan hingga mendidih dan dinginkan. Lalu ditambahkan
Aspergillus niger yang akan memecah pati menjadi glukosa. Tunggu hingga berubah
menjadi 2 lapisan air dan endapan gula.
2. Proses fermentasi dengan menggunakan yeast (ragi) Saccharomyces cerevisiae.
Kemudian tutup agar tidak terjadi kontaminasi. Fermentasi optimal pada suhu pada
28— 320C dan pH 4,5—5,5.
3. Setelah 7 hari larutan pati berubah menjadi 3 lapisan. Lapisan terbawah berupa endapan
protein, di atasnya air, dan etanol. Pemisahan menggunakan proses destilasi. Sebelum
didestilasi saring terlebih dahulu. Etanol yang disaring masih mengandung air.
Pemisahan air dan etanol menggunakan proses destilasi. Campuran air dan etanol
dipanaskan pada suhu 780C atau setara titik didih etanol. Pada suhu itu etanol lebih
dahulu menguap dan dialirkan melalui pipa yang terendam air sehingga terkondensasi
dan kembali menjadi etanol cair

Anda mungkin juga menyukai