Anda di halaman 1dari 14

ALAT BERAT DAN KLASIFIKASINYA

1.2 Capaian Pembelajaran


Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan alat berat
dan klasifikasinya.

1.3 Materi Belajar


Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek
konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut
untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil
yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih
singkat.
Dengan menggunakan alat berat yang sesuai sasaran, pekerjaan dapat dicapai
dengan ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang
telah dipersyaratkan. Namun, pada setiap proyek ada keunikan dimana tidak
semua alat berat perlu dipakai di proyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada
umumnya menggunakan alat berat adalah proyek gedung, pelabuhan, jalan,
bendungan, jembatan, bandara, terowongan dan lain-lain.

1.3.1 Pengklasifikasian Alat Berat


1) Klasifikasi Fungsional Alat Berat
Klasifikasi fungsional alat berat merupakan pembagian alat berat berdasarkan
fungsi-fungsi utama alat berat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan tersebut
masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat
dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah
paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan

4
permukaan lahan agar rata, selain dozer dapat digunakan juga motor
grader.

Gambar 1.1 Dozer


b) Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan excavator. Alat-alat berat yang termasuk
dalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

Gambar 1.2 Backhoe Loader


c) Alat Pengangkut Material
Pengangkutan material lepas dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat
berat yang digunakan berupa belt, truck, dan wagon. Alat-alat ini
memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.

5
Selain alat berat tersebut, crane termasuk di dalam kategori alat
pengangkut material karena alat ini dapat mengangkut material secara
vertical dan kemudian mmindahkannya secara horizontal, namun pada
jarak jangkau yang relatif kecil.

Gambar 1.3 Dumptruck

d) Alat Pemindah Material


Alat berat yang termasuk dalam kategori ini adalah alat berat yang
biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk
memindahkan material dari satu alat ke alat berat yang lain. Loader dan
dozer adalah alat pemindah material.

Gambar 1.4 Loader

6
e) Alat Pemadat
Apabila suatu lahan dilakukan penimbunan, pada lahan tersebut perlu
dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan,
baik itu jalan tanah maupun jalan dengan perkerasan lentur ataupun
perkerasan kaku. Alat berat yang termasuk sebagai alat pemadat adalah
tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.

Gambar 1.5 Tandem Roller


f) Alat Pemroses Material
Alat ini digunakan untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi
suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasilk dari alat ini misalnya
adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Alat berat yang
termasuk dalam kategori ini adalah crusher. Alat yang dapat mencampur
material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses
material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

7
Gambar 1.6 Concrete Mixer Truck

g) Alat Penempatan Akhir Material


Alat berat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya adalah untuk
menempatkan material pada tempat yang ditentukan. Di tempat atau lokasi
ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan. Alat berat yang termasuk di dalam
kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat
pemadat.

Gambar 1.7 Asphalt Paver

8
2) Klasifikasi Operasional Alat Berat
Alat Berat, pada pengoperasiannya dapat dipindahan dari satu tempat ke
tempat lain dan ada juga yang tidak dapat digerakkan atau statis. Dengan
demkian klasifikasi alat berat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi sebagai
berikut:
a) Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan
hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak tersebut adalah
crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat
penggerak pada conveyor belt.

Gambar 1.8 Crawler Crane


b) Alat Statis
Alat berat yang terrmasuk di dalam klasifikasi ini adalah tower crane,
batching plant baik untuk beton maupun untuk aspal, serta crusher plant.

9
Gambar 1.9 Tower Crane
1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Berat
Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap perencanaan, dimana jenis, jumlah,
kapasitas alat berat merupakan faktor penentu. Tidak semua jenis alat berat dapat
digunakan untuk setiap proyek konstruksi, oleh sebab itu pemilihan alat berat
yang tepat sangatlah diperlukan. Apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan alat
berat maka akan terjadi keterlambatan di dalam pelaksanaan, biaya proyek yang
membengkak, dan hasil yang tidak sesuai dengan rencana.
Di dalam pemilihan alat berat, ada beberapa factor yang harus diperhatikan
sehingga kesalahan di dalam pemilihan alat dapat dihindarkan. Factor-faktor
tersebut antara adalah sebagai berikut:
1) Fungsi yang harus dilaksanakan
Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya seperti menggali,
mengangkut, meratakan permukaan, dan lain-lain. Dengan demikian,
pemilihan alat berat harus benar-benar memperhatikan jenis pekerjaan apa
yang akan dilaksanakan.

10
2) Kapasitas alat berat
Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat material yang
harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
3) Cara operasi
Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun vertical) dan jarak
gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-lain.
4) Pembatasan dari metode yang digunakan
Pembatasan yang memperngaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan
lalulintas, biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang
dipakai data membuat pemilihan alat dapat berubah.
5) Ekonomi
Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan
pemeliharaan merupakan factor penting di dalam pemilihan alat berat.
6) Jenis proyek
Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-
proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi,
pembukaan hutan, dam, dan sebagainya.
7) Lokasi proyek
Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang penting diperhatikan dalam
pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di dataran tinggi
memerlukan alat berat berbeda dengan sebaliknya.
8) Jenis dan daya dukung tanah
Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat
mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat,
lepas, keras, atau lembek.
9) Kondisi lapangan
Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang relative baik merupakan
factor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

1.3.3 Alat Berat pada Berbagai Jenis Proyek Konstruksi

11
Pada setiap proyek terdapat keunikan dimana tidak semua alat berat perlu
digunakan dalam proyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya
menggunakan alat berat adalah proyek gedung, pelabuhan, jalan, dam, irigasi, dan
sebagainya.
1) Proyek Gedung
Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek gedung adalah alat pemancang
tiang fondasi (pile driving), crane untuk pemindahan vertical, truck untuk
pengangkutan horizontal, concrete mixer, dan lain-lain. Concrete mixer
digunakan sebagai pencampur adukan beton dan concrete mixer truck sebagai
pengangkut campuran beton. Alat pemadat juga sering digunakan untuk
memadatkan tanah di sekitar basement. Dan sebelum pelaksanaan pekerjaan
tanah pada lokasi bangunan, perlu adanya pembersihan/land clearing/clearing
and grubbing. Peralatan untuk pembersihan ini paling baik adalah dengan
menggunakan buldozer.Untuk pohon besar buldozer dapat menggali tanah di
sekeliling pohon, dengan memotong sebagian akarnya, kemudian
ditumbangkan. Penggalian tanah untuk pondasi bangunan gedung, yaitu
pondasi langsung telapak menerus, biasanya berbentuk trapesium, cukup
dengan cangkul dan tenaga manusia, karena volumenya sedikit, dengan
menggunakan alat berat tidak ekonomis. Tetapi untuk pondasi bangunan
gedung yang besar dan luas dengan volume galian yang besar, walaupun
merupakan pondasi dangkal misalnya pondasi pelat/voet plat , perlu
dipertimbangkan dengan menggunakan alat berat dalam hal ini yang cocok
adalah dengan menggunakan backhoe, ada beberapa nama yang sering
digunakan antara lain, yaitu: hoe,excavator,shovel,back shovel,pull shovel.
Ada beberapa lagi alat berat yang di gunakan,yaitu :
a) Batching Plant adalah alat berat yang digunakan untuk membuat beton
jadi (Ready mix Concrete).
b) Compressor merupakan alat berat yang berfungsi sebagai pemampat udara
yang digunakan dalam pembersihan area pekerjaan dari debu maupun
sampah ringan lainnya, sebelum dilakukan pengecoran atau kegiatan yang
membutuhkan kebersihan area.

12
c) Concrete pump adalah sebuah alat yang digunakan untuk mentransfer
cairan beton dengan dipompa.Biasa dipakai pada gedung bertingkat tinggi
dan pada area yang sulit untuk dilakukan pengecoran.
d) Conveyor Belt merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan tanah,
pasir, kerikil batuan pecah beton.
e) Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang
lebih kecil sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
f) Dozer ini digunakan untuk pengolaha lahan. Jadi lahan yang akan
dijadikan sebuah gedung, akan diratakan dengan alat berat ini.
g) Drop hammer merupakan palu berat yang diletakkan pada ketinggian
tertentu di atas tiang palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh
mengenai bagian atas tiang.
h) Jackhammer adalah alat yang digunakan untuk mengebor batuan keras
untuk kemudian diledakan sepert crawling drill.
i) Pile Drive Hammer untuk pemancangan tiang pancang beton buat pondasi
dalam. biasanya pondasi dalam dipakai pada bangunan gedung bertingkat
(high rise building),jembatan,atau penahan tanah (khusus sheet pile).
j) Scrapper digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng
bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton,
meratakan jalan raya.
k) Shovel dapat juga digunakan untuk membuat timbunan bahan-bahan
persediaan seperti kerikil, pasir, semen PC, dan sebagainya. Umumnya
Shovel dipasang di Truck Crawler.
l) Stone Crusher merupakan alat berat yang digunakan untuk memecah
batuan menjadi ukuran yang direncanakan. Untuk selanjutnya digunakan
sebagai material bahan bangunan.
2) Proyek Jalan
Proyek jalan pada umumnya menggunakan alat gali, truck, dozer, grader, alat
pemadat, loader, scrapper, stone crusher. Alat gali digunakan untuk menggali
saluran di sekitar badan jalan. Bulldozer berfungsi untuk mengupas tanah dan
grader untuk membentuk permukaan tanah. Ripper merupakan traktor dengan
fungsi utama sebagai alat bajak yang memiliki batang baja berujung lancip

13
(blade) yang dipasang di bagian belakang bulldozer (traktor) untuk
memecahkan (membajak) lapisan batuan atau material yang keras. Loader
digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truck. Untuk jalan dengan
perkerasan lentur digunakan asphalt mixing plant yang berfungsi untuk
mencampurkan bahan campuran aspal yang kemudian disebarkan, diratakan,
dan dipadatkan dengan menggunakan asphalt finisher. Sedangkan untuk
perkerasa kaku beton dioleh dengan menggunakan concrete batching plant
yang kemudian dipindahkan dengan menggunakan truck mixer. Compactor
digunakan untuk memadatkan tanah. Kalau dijalan raya, alat ini digunakan
untuk memadatkan batu dan aspal. Alat sejenis antara lain tandem roller,
tamping roller, pneumatic-tired roll. Tetapi tipe alat berat yang paling cocok
digunakan dalam proyek ini adalah Bulldozer tipe D40A, Excavator tipe PC
300-7 dan PC 100 F6, Dump Truck 23 ton, Motor Grader tipe GD-200-A1,
Compactor tipe JV 100 A1 , Water Tank Truck kapasitas 5000 liter, Asphalt
Emultion Patcher digunakan untuk membuat campuran aspal dingin dengan
kapasitas 150 kg/ batch, Asphalt Sprayer Model ( BAS) merupakan salah satu
mesin perawatan jalan., dan Asphalt Patch Mix ( BAPM-3) adalah alat
pencampur Agregat-Aspal secara panas ( Hot Mix) dengan kapasitas nominal
produk 3 TPH ( 100 liter per proses).
3) Proyek Jembatan
Alat yang digunakan untuk proyek jembatan antara lain adalah alat
pemancang tiang fondasi, alat penggali, crane, truck, concrete mixer atau
concrete mixer truck, alat pemadat,backhoe,loader,dan beko. Masing-masing
alat tersebut mempunyai fungsi dan penggunaan yang sama pada proyek
lainnya.
4) Proyek Dam
Proyek dam pada umumnya menggunakan alat penggali tanah, crane, truck,
concrete mixer atau concrete mixer truck, alat pemadat tanah, loader,
bulldozer, grader. Alat penggali tanah yang umum digunakan untuk proyek
dam berupa backhoe atau front shovel. Concrete mixer digunakan untuk
pembuatan dinding penahan tanah
5) Proyek Pelabuhan

14
Pada proyek di pelabuhan, diperlukan suatu alat berat seperti pada proyek lain
nya yaitu :
a) Truck digunakan untuk mengangkat bahan bangunan kedalam area proyek
dengan jarak yang relatif jauh.
b) Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng
bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton,
meratakan jalan raya atau lapangan terbang.
c) Alat Penggali Tanah (Excavator) digunakan untuk menggali. Excavator ini
bisa juga disebut dengan Backhoe. Biasanya kalau di dalam proyek alat ini
digunakan untuk menggali tanah, mengeruk tanah ataupun mengeruk batu.
d) Crane (alat pengangkat)
e) Dozer ini digunakan untuk pengolahan lahan.
f) Truck digunakan untuk mengangkut bahan bangunan kedalam area proyek
dengan jarak yang relatif jauh.
g) Shovel dapat juga digunakan untuk membuat timbunan bahan-bahan
persediaan seperti kerikil, pasir, semen PC, dan sebagainya. Umumnya
shovel dipasang di truck crawler.
h) Compressor merupakan alat berat yang berfungsi sebagai pemampat udara
yang digunakan dalam pembersihan area pekerjaan dari debu maupun
sampah ringan lainnya, sebelum dilakukan pengecoran atau kegiatan yang
membutuhkan kebersihan area.
i) Pile Drive Hammer untuk pemancangan tiang pancang beton buat pondasi
dalam, biasanya pondasi dalam dipakai pada bangunan gedung bertingkat
(high rise building) ,jembatan,pelabuhan atau penahan tanah (khusus sheet
pile).
j) Jackhammer adalah alat yang digunakan untuk mengebor batuan keras
untuk kemudian diledakan seperti crawling drill.
k) Batching Plant adalah alat berat yang digunakan untuk membuat beton
jadi (Ready mix Concrete)
l) Concrete pump adalah sebuah alat yang digunakan untuk mentransfer
cairan beton dengan dipompa.Biasa dipakai pada gedung bertingkat tinggi
dan pada area yang sulit untuk dilakukan pengecoran.

15
m) Drop hammer merupakan palu berat yang diletakan pada ketinggian
tertentu di atas tiang palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh
mengenai bagian atas tiang.
n) Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang
lebih kecil sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
o) Conveyor Belt merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan tanah,
pasir, kerikil batuan pecah beton.
6) Proyek Terowongan
Pada proyek terowongan, alat berat yang sering di gunakan adalah Tunnel
boring machine (TBM) yaitu alat penggali terowongan. Karena bentuk mesin
yang menyerupai silinder, permukaan terowongan yang terbentuk jadi seperti
lingkaran.
a) Tunnel Boring Machine: Mesin Penggali Terowongan
TBM dapat digunakan pada batuan lunak hingga batuan keras yang
dilengkapi dengan mata bor yang tersebar di permukaan kepala bor.
Kepala bor yang berbentuk silinder ini kemudian berputar dan menggerus
batuan.
b) Scraper adalah alat gali tanah yang mampu melakukan tiga tugas sekaligus
: memuat, mengangkut, dan membongkar muatan. Bentuk scraper mirip
dengan truk biasa. Yang membedakan, bak bawah scraper dapat
diturunkan dengan ujungnya berbentuk seperti bilah.Saat scraper bergerak
maju, bilah akan menggaruk tanah mirip cara kerja sekop. Tanah garukan
ini langsung ditampung dalam bak.
c) Bucket Wheel Excavator (BWE) adalah alat super berat yang
digunakan.BWE paling efektif digunakan di tanah lembek yang tidak
banyak mengandung batuan keras.Komponen utama BWE adalah roda
berputar besar yang dipasang pada sebuah lengan raksasa. Ujung roda ini
kemudian dipasangi semacam ember besi (bucket) dengan gigi-gigi logam
dipinggiran bucket yang digunakan untuk menggali tanah. Bucket ini terus
berputar seiring putaran roda (wheel) yang kemudian dirancang untuk
menumpahkan muatannya pada sabuk berjalan (belt conveyor) yang
terdapat di badan BWE.

16
d) Bor Jackleg (Jackleg Drill) adalah mesin bor pneumatic yang dilengkapi
kaki hidraulik yang dapat diatur menyesuaikan dengan arah pemboran.
Mesin ini umumnya digunakan untuk mengebor batuan keras (hard rock).
Kaki hidraulik memungkinkan operator melakukan pemboran dalam
berbagai sudut.

17

Anda mungkin juga menyukai