Metode pemilihan barang atau jasa ini disusun dan ditetapkan oleh Kelompok
Kerja yang berada dalam Unit Layanan Pengadaan (ULP), pada masing
masing kementerian, lembaga, daerah, instansi. Selain dari kelompok kerja di dalam
ULP, bisa juga penyusunan dilakukan atau ditetapkan oleh Pejabat Pengadaan.
1. Pelelangan Umum.
2. Pelelangan Terbatas.
3. Pemilihan Langsung.
Dalam hal metode pelelangan umum atau pelelangan terbatas dinilai tidak efisien
dari segi biaya pelelangan, maka pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan
dengan metode pemilihan langsung, yaitu dilakukan dengan membandingkan
sebanyak-banyaknya penawaran, sekurang - kurangnya 3 penawaran dari penyedia
barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis
maupun biaya serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumunan resmi
untuk penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet (pemilihan
Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi
Rp200.000.000,00 (dalam draft perubahan Perpres 54 Tahun 2010 tanggal 28
Maret 2012 nilainya paling tinggi Rp5.000.000.000)).
d) Pengadaan dan distribusi bahan obat, obat dan alat kesehatan habis pakai
dalam rangka menjamin ketersediaan obat untuk pelaksanaan peningkatan
pelayanan kesehatan masyarakat yang jenis dan harganya telah ditetapkan
oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan
e) Pengadaan dan penyaluran benih unggul yang meliputi benih padi, jagung,
dan kedelai, serta pupuk yang meliputi Urea, NPK dam ZA kepada petani
dalam rangka menjamin ketersediaan benih dan pupuk secara tepat dan cepat
dalam rangka pelaksanaan peningkatan ketahanan pangan