Anda di halaman 1dari 4

Metode Pemilihan Penyedia Barang dan Jasa

Metode Pemilihan (pengadaan) adalah tata cara untuk melakukan pemilihan


penyedia barang atau jasa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Berdasarkan
Peraturan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor
2 Tahun 2010 Metode Pemilihan dapat dilaksanakan melalui Layanan Pengadaan
Secara Elektonik (LPSE) Instansi Terkait.

Pihak Terkait Pemilihan Penyedia Barang dan Jasa

Metode pemilihan barang atau jasa ini disusun dan ditetapkan oleh Kelompok
Kerja yang berada dalam Unit Layanan Pengadaan (ULP), pada masing
masing kementerian, lembaga, daerah, instansi. Selain dari kelompok kerja di dalam
ULP, bisa juga penyusunan dilakukan atau ditetapkan oleh Pejabat Pengadaan.

1. Pelelangan Umum.

Yaitu metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang


terbuka untuk umum dengan pengumuman secara luas tentang adanya pelelangan
umum dengan pascakualifikasi atau prakualifikasi melalui media cetak dan papan
pengumuman resmi untuk penerangan umum serta bilamana dimungkinkan
melalui media elektronic, sehingga masyarakat luas/dunia usaha yang berminat dan
memenuhi syarat/kualifikasinya dapat mengikuti.

2. Pelelangan Terbatas.

Yaitu Metode Pemilihan Pekerjaan Konstruksi untuk Pekerjaan Konstruksi dengan


jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan
yang kompleks. Pekerjaan yang Kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan
teknologi tinggi, mempunyai risiko tinggi, menggunakan peralatan yang didesain
khusus dan/atau pekerjaan yang bernilai diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus
miliar rupiah).

3. Pemilihan Langsung.

Dalam hal metode pelelangan umum atau pelelangan terbatas dinilai tidak efisien
dari segi biaya pelelangan, maka pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan
dengan metode pemilihan langsung, yaitu dilakukan dengan membandingkan
sebanyak-banyaknya penawaran, sekurang - kurangnya 3 penawaran dari penyedia
barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis
maupun biaya serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumunan resmi
untuk penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet (pemilihan
Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi
Rp200.000.000,00 (dalam draft perubahan Perpres 54 Tahun 2010 tanggal 28
Maret 2012 nilainya paling tinggi Rp5.000.000.000)).

Kriteria Pemilihan langsung :

a. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat.

b. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan, yang menyangkut keamanan dan


keselamatan negara yang ditetapkan oleh presiden.

c. Pengadaa barang/jasa yang setelah dilakukan pelelangan ulang, ternyata


jumlah penyedia barang/jasa yang lulus prakualifikasi atau yang
memasukkan penawaran yang kurang dari tiga (3) peserta .

4. Penunjukan Langsung. Yaitu metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara


menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa. Dalam keadaan tertentu dan
keadaan khusus pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan cara
penunjukan langsung terhadap 1 (satu) penyedia barang/jasa dengan cara
melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang
wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

Penunjukan Langsung Dapat Dilakukan :

a. Keadaan tertentu, yaitu

a) Barang/Jasa Lainnya berdasarkan tarif resmi yang ditetapkan pemerintah.


misalnya: bahan bakar premium.

b) Pekerjaan konstruksi bangunan yang merupakan satu kesatuan sistem


konstruksi dan satu kesatuan tanggung jawab atas risiko kegagalan bangunan
yang secara keseluruhan tidak dapat direncanakan/diperhitungkan
sebelumnya (unforeseen condition).
c) Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bersifat kompleks yang
hanya dapat dilaksanakan dengan penggunaan teknologi khusus dan hanya
ada 1 penyedia yang mampu.

d) Pengadaan dan distribusi bahan obat, obat dan alat kesehatan habis pakai
dalam rangka menjamin ketersediaan obat untuk pelaksanaan peningkatan
pelayanan kesehatan masyarakat yang jenis dan harganya telah ditetapkan
oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan

e) Pengadaan dan penyaluran benih unggul yang meliputi benih padi, jagung,
dan kedelai, serta pupuk yang meliputi Urea, NPK dam ZA kepada petani
dalam rangka menjamin ketersediaan benih dan pupuk secara tepat dan cepat
dalam rangka pelaksanaan peningkatan ketahanan pangan

f) Pengadaan kendaraan bermotor dengan harga khusus untuk pemerintah yang


telah dipublikasikan secara luas kepada masyarakat.

g) Sewa penginapan/hotel/ruang rapat yang tarifnya terbuka dan dapat diakses


oleh masyarakat lanjutan sewa gedung/kantor dan lanjutan sewa ruang
terbuka atau tertutup lainnya dengan ketentuan dan tata cara pembayaran
serta penyesuaian harga yang dapat dipertanggungjawabkan

h) Pekerjaan pengadaan prasarana, sarana, dan utilitas umum di lingkungan


perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang dilaksanakan oleh
pengembang/developer bersangkutan.

b. Keadaan Khusus, Yaitu :

a) Penanganan darurat yang tidak bisa direncanakan sebelumnya dan waktu


penyelesaiannya harus segera/tidak bisa ditunda untuk pertahanan negara,
keamanan dan ketertiban masyarakat, serta keselamatan/perlindungan
masyarakat yang pelaksanaannya tidak dapat ditunda/harus dilakukan
segera.

b) Penyelenggaraan penyiapan konferensi yang mendadak untuk


menindaklanjuti komitmen internasional dan dihadiri Presiden/Wakil
Presiden
c) Kegiatan bersifat rahasia untuk kepentingan intelejen dan/atau perlindungan
saksi

d) Kegiatan menyangkut pertahanan negara yang ditetapkan oleh Menteri


Pertahanan serta kegiatan yang menyangkut keamanan dan ketertiban
masyarakat yang ditetapkan oleh Kapolri.

e) Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang spesifik dan hanya dapat


dilaksanakan 1 penyedia karena satu pabrikan, pemegang hak paten, atau
pihak yang telah mendapat izin dari pemegang hak paten, atau pihak yang
menjadi pemenang pelelangan untuk mendapatkan izin dari pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai