Anda di halaman 1dari 8

A.

BELAJAR PENGETAHUAN DEKALARATIF DAN PROSEDURAL

Perolehan pengetahuan baru deklaratif dapat diperoleh dengan

1. Aktivitas dan jaringan proporisi, Anderson (1983) berpendapat bahwa proporsi-poporsisi


mempunyai berbagai tingkatan aktivitas. Pada sebagian waktu sebagian kecil proporsisi
yang aktif pada waktu-waktu tertentu adalah bagian yang pada waktu kita pikirkan.
Memori kerja merupakan wadah dimana pengetahuan baru bertambah pada pengetahuan
lama. Jadi, satu bagian dari memori kerja aktif ( bagian proporsisi lama) terdiri atas
bagian kecil dari jaringan proporsisi yang aktif itu. Bagian ini adalah proporsisi baru yang
sedang di bentuk.penyebaran aktivasi suatu proporsisi tertentu yang aktif meneruskan
aktivasi ke proporsisi yang berhubungan. Penyebaran aktivasi melandasi banyak proses
berfikir.
2. Cara perolehan pengetahuan deklaratif
Gagasan terakhir bukan suatu gagasan memori jangka panjang atau suatu gagasan yang
disajikan oleh stimulasi eksternal. Gagasan ini merupakan hasil proses berfikir. Bentuk
proporisi baru di sebut elaborasi, sebab proporsisi ini menambahka informasi pada
informasi yang masuk. Beberapa prinsip perolehan pengetahuan adalah :
a. Proporsisi baru mencambuk pangilan pengetahuan sebelumnya melalui penyebaran
aktivasi.
b. Proporsisi baru dan pengetahuan sebelumnya dapat menstimulasi timbulnya
proporsisi bau lainnya.
c. Semua proporsisi baru ( baik yang disajikan oleh lingkungan maupun yang timbul
pada diri siswa) di simpan berdekatan dengan pngetahuan sebelumnya yang
diaktifkan selama belajar berlangsung.
3. Kebermaknakan
Prporsisi-proporisi yang dibentuk hanya berhubungan dengan suara, tidak dengan arti
konseptual. Proporsisi ini mengemukakan fakta bahwa telah di dengar urutan suara.
Proporsisi ini mengemukakan suatu fakta, bahwa telah di dengar suatu urutan suara.
Proporsisi mengemukakan suatu fakta, bahwa telah didengar suatu urutan suara.
Proporsisi ini disimpan di dekat prosedur-prosedur untuk menghasilkan suara itu, bukan
di dekat pengetahuan konseptual tentang “ in vitro”. Makna harus terkandung dalam
hubungan-hubungan yang terbentuk antara pengetahuan baru dan pengetahuan
sebelumnya.
4. Pemanggilan dan kontruksi pengetahuan deklaratif
Pemanggilan dapat dimulai dengan adanya pertanyaan. Jika pertanyaan itu berasal dari
luar maka pertanyaan itu harus dirubah menjadi proporsisi-proporsisi yaitu media
penyajian internal. Aktivasi akan menyebar pada konsep-konsep dalam proporsisi se cara
keseluruhan teraktivasi. Lalu proporsisi yang telah teraktivasi menyebar hinggna
proporsisi lainnya teraktivasi dan diharapkan dapat memberikan jawaban.
Untuk proporsisi-proporisi yang lainnya aktivasi menyebar hanya dari satu arah karena
aktivasi itu harus menjalani jarak dua kali, dan mengambil waktu dua kali lebih lama
untuk mengaktifkan seluruh proporisisi.
Pemanggilan dan konstruktif pengetahuan deklaratif keduanya-duanya tergantung pada
penyebaran aktivasi. Dalam pemanggilan, akan menyebar dari perangsang-perangsang ke
proprsisi yang akan di panggil. Dalam kontruksi aktivasi menyebar dari perangsang-
perangsang ke proporsisi-proporsisi logis beroperasi terhadap informasi ini untuk
jawaban.
5. Elaborasi pengetahuan deklaratif.
Elaborasi adalah proses penambahan pengetahuan yang berhubungan pada informasi
yang sedang di pelajari. Elaborasi memperlancar dengan dua panggilan, yang pertama
adalah elaborasi menyediakan alternative cara untuk pemanggilan agar aktivasi
menyebar. Jadi salah satu cara menemukan jalan buntu, cara-cara lain masih ada. Kedua,
elaborasi menyediakan informasi tambahan yang dapat berguna untuk mengkontruksi
jawaban.Elaborasi dapat megambil beberapa bentuk sebagian ada yang lebih efektif
sebagai perangsang pemanggilan. Elaborasi yang efektif mengikat menjadi satu bagian
proporsisi-proporsisi yang ingin di ingat seseorang menstimulasi pemanggilan apa yang
dipelajari. Bransford ( gagne,1985) dan kawan-kawan telah meneliti efek beberapa
bentuk elaborasi terhadap kalimat-kalimat.Prinsip penyebaran elaborasi memberikan
jawaban tentang mengapa elaborsi-elaborasi yang dapat lebih baik untuk menghafal dari
elaborasi-elaborasi yang tidak tepat. Elaborasi-elaborasi yang tidak tepat menyediakan
kesempatan bagi penyebaran aktivasi utnuk menjauhi informasi yang harus di ingat. Hal
ini berarti elaborai-elaborasi yang tidak tepat selalu mempunyai efek negative. Selain itu
menghafal informasi, misalnya berfikir devergen elaborasi-elaborasi tidak dapat dapat
lebih tidak tepat lebih efektif dari pada elaborasi-elaborasi yang tepat.
6. Organisasi Pengetahuan deklaratif
Organisasi adalah pembagian himpunan informasi menjadi sub-sub himpunan dan
penentuan hubungan antara subhimpunan itu. Efek organisasi terhadap menghafal.
Proses enghafalan dilakuakan dengan pengelompokkan terlebih dahulu setelah itu, akan
memudahkan untuk menghafal.
Organisasi menyediakan hubungan-hubungan yang ketat dengan informasi yang akan di
hafal, sehingga penyebaran aktivasi tinggal dalam daerah yang relevan dan memori
jangka panjang. Kemungkinan yang lain adalah informasi dapat menolong memecahkan
masalah memori yang berkapasitas kecil itu.
Manusia dapat menggunakan organisasi secara strategis untuk mengatasi masalah ini.
Bila inmformasi dibagi menjadi beberapa sub-himpunan , karena subhimpunan lebih
kurang jumlahnya daripada item-item yang berdiri sendiri maka dengan demikian seluruh
informasi dapat dijejaki tanpa informasi itu benar-benar ada dalam memori kerja. Jadi,
organisai dapat mempengaruhi menghafal dalam berbagai cara. Organisasi dapat
menahan penyebaran aktivasi dalam daerah jangka panjang yang relevan, da organisasi
menyediakan sumber perangsang pemanggilan untuk memori lebih lanjut dalam memori.
7. Pertolongan elaborasi dan organisasi dalam pengajaran.
Elaborasi dan organisasi memperlancar belajar dan menghafal maka sudah sewajarnya
bahwa kedua proses ini sedapat mungkin ditingkatkan dalam mengajar. Cara-cara yang
digunakan untuk merangsang elaborasi siswa adalah dengan meminta siswa untuk
membentuk gambaran –gambaran mental atau analogi-analogi untuk materi pelajaran
yang tidak diketghui siswa dann yang terlalu abstrak sehingga tidak dapat menimbulkan
gambaran-gambaran mentalnya atau dengan meminta siswa untuk membentuk elaborasi-
elaborasi. Dengan banyaknya hal-hal yang tidak jelas maka lebih baik kita mempehatikan
apa yang tidak baik dari pada yang baik dilakukan untuk merangsang perolehan
pengetahuan secara deklaratif. Cara penyajian materi pelajaran adalah dengan
mengureangi kebermaknakan dan organisasinya.
B. BELAJAR PENGETAHUAN PROSEDURAL
Tujuan pendidikan umum adalah bukan menghasilkan kampiun-kampun catur atau ahli
elektronika atau ahli-ahli fisika, tetapi untuk menghsailkan ahli-ahli dalam keterampilan
–keterampilan dasar. Ahli-ahli dalam keterampilan dasar sepeti ahli-ahli dalam disiplin
tertentu, adalahn persoalan memiliki pengetahuan procedural yang tepat. Jadi, penting
untuk megetahui bagaimana pengetahuan procedural itu diperoleh, dan apa yang
dilakukan untuk memperlanvar perolehan pengetahuan itu. Sebagai langkah pertama
dalam memahami perolehan pengetahuan proseduraol penting untuk membedakan antara
dua bentuk procedural, penting untuk membedakan antara dua bentuk procedural –
proseural pengetahuan mendasari kemampuan untuk mengenal dan mengklasifikasikan
pola-pola mendasari kemampuan untuk mengenal dan mengkalsifikasikan pola-pola
stimulus internal dan eksternal.
1. Prosedur-prosedur pengenalan pola dan urutan aksi
Hubungan anatara prosedur-prosedur pengenalan pola dan prosedur-prosedur urutan-
aksi mirip dengan hubungan konsep-konsep dan aturan-aturan dalam teori belajar
R.M.Gagne (1977). Khususnya dalam kerangka yang didasarkan pada teorR.
Anderson ini dalam teori R.M. Gagne, pengenalan pola-pola merupakan kondisi yang
diperlukan untuk penerapan aturan-aturan. Dalam kedua pandangan ini merupakan
pola-pola merupakan prasyarat untuk aksi-aksi. Walaupun pada kenyataannya
procedural pengenalan pola dan urutan aksi sangat berhubungan dalam tindakan,
proses-proses belajar untuk mengenal pola-pola dan dalam belajar melakukan aksi-
aksi berbeda. Oleh karena kedua itu dipelajari berbeda, maka penjelasannnya
dilakukan secara perlahan.
2. Perolehan prosedur-prosedur pengenalan- pola
Banyaknya kosa kata terdiri atas nama-nama untuk pola-pola yang disetujui.
Kebanyakan anak-anak memilih kata-kata dasar dengan kira-kira 7500 kata-kata yang
mereka pahami. Proses belajar yang terlibat dalam hal ini adalah
a. Generalisasi
Adapun salah satu cara untuk mengkonseptualisasikan generalisasi yang
disarankan oleh J.R Anderson dan kawan-kawan ialah sebagai proses pengubahan
suatu produksi sehingga aksi dapat diterapkan pada lebih banyak kasus. Menurut
Anderson generalisasi terjadi secara otomatis, bila dua produksi yang sama
mempunyai aksi sama lalu melahirkan produksi yang baru mempertahankan
kondisi-kondisi yang sama, dan menghilangkan kondisi-kondisi yang unik. Hasil
utama generalisasi ialah menghilangkan kondisi-kondisi tercapai dengan meneliti
anak-anak kalimat produksi. Produsi yang mempunyai aksi-aksi yang sama. Efek
penghilangan kondisi-kondisi ialah untuk membiarkan suatu produksi terterapkan
pada situasi-situasi yang lebiyh banyak.
b. Bantuan instruksional untuk generalisasi.
Mempelajari konsep-konsep baru dalam bidang studi apapun mereka memperoleh
prosedur-prosedur pengenalan pola dan menggunakan generalisasi.
c. Diskriminasi
Generalisasi meningkatkan daerah situasi-situai untuk penerapan suatu prosedur,
sedangkan diskriminasi mengurai atau mempersempit daerah ini. Menurut
Anderson diskriminasi mengakibatkan penambahan pada bagian kondisi produksi.
Diskriminasi dirangsang bila suatu prosedur yang telah dikenal, tidak diterapkan.
3. Pertolongan prosedur-prosedur urutan aksi

Prosedur-prosedur pengenalan-pola kerap kali mempersiapkan urutan-urutan aksi


yang akan mendapatkan. Pengenalan urutan-urutan aksi sangat terkait dalam tindakan.
Akan tetapi, selama belajar kedua prosedur dipissahkan. Belajar urutan-urutan aksi
merupakan proses yang lambat, dengan membuat banyak kesalahan. Perubahan suatu
tindakan suatu urutan aksi-aksi yang dibimbing oleh pengetahuan deklaratif ke tindakan
yang dibimbing oleh pengetahuan procedural, disebut Anderson kompilasi pengetahuan.
Istilah ini menyarankan suatu analogi computer. Kompilasi pengetahuan merupakan
suatu proses pembentukan suatu penyajian untuk urutan-urutan aksi yang menuju pada
tindakan yang lancar dan cepat. Kompilasi pengetahuan dikatakan terdiri atas sub-proses
procedural dan komposisi. Proseduralisasi ialah pengguguran perangsang-perangsang
dari pengetahuan dekalaratif, sedangkan kompisisi ialah penggabungan beberapa
prosedur menjadi satu prosedur.
1. Prosedurelisasi

Banyak urutan-urutan aksi yang dimulai sebagai pengetahuan deklaratif.


Demikian p[ula kita mengamati urutan-urutan aksi orang lain dan menyajikan
urutan-urutan itu secara deklaratif. Prosedurelisasi terdiri atas: 1). Mengahasilkan
suatu uraian proporsional dari suatu urutan aksi-aksi. 2) menerjemahkan urutan
proporsional ini kedalam suatu himpunan prodeuksi-produksi.

2. Komposisi

Produksi-produksi yang dihasilkan dari prosedurelisasi iru kecil, karena memori


kerja tidak mempunyai ruangan untuk penciptaan langsung produksi-produksi besar
dari pengetahuan deklaratif. Akan tetapi sekali ada suatu himpunan dari produksi-
produksi kecil, prodeuksi-produksi besar dapat diciptakan dari produksi-produksi
kecil ini. Inilah yang terjadi selama komposisi. Agar terjadi komposisi, suatu urutan
dari dua produksi harus aktif dalam memori kerja pada waktu yang sama. System
akan mempengaruhi bahwa aksi dari prosedur baru yang mempunyai kondisi dari
produksi pertama dan aksi-aksi dari kedua produksi.

4. Strategi mengajarkan pengetahuan procedural

Strategi ini adalah latihan yang diikuti dengan umpan balik. Apabila proseur ini
merupakan pengenalan pola, maka kesempatan untuk mengklasifikasikan contoh-contoh
baru dari pola hendaknya diberikan. Umpan balik tidak hanya memperlihatkan apakah
yang dilakukan itu betul, tetapi juga bila jawabannya tidak betul harus ditunjukkan mana
jawaban yang tidak betul, dan bagian mana yang betul. Bentuk-bentuk soal yang
disajikan dan sifat umpan balik berbeda tergantung pada proses belajar yang dilakukan.
Contohnya untuk komposisi berbagai soal serupa yang diberikan bersamaan sedangkan
pada untuk belajar diskriminasi latihan tentang contoh dan mencontoh diperlukan. Jadi
sifat latihan dan umpan balik itu berbeda, walaupun semua proseur membutuhkan latihan
dan umpan balik untuk memperolehnya.
RINGKASAN

BELAJAR PENGETAHUAN DEKLARATIF

DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL

CREATED BY:
IMELDA MARSAN
081304153
ICP OF CHEMISTRY

DEPARTEMENT CHEMISTRY EDUCATION

MHATHEMATIC AND NATURAL SCIENCE

MAKASSAR STATE UNIVERSITY

2010

Anda mungkin juga menyukai