Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRE-DIETETIC INTERNSHIP ROTASI COMMUNITY

(PELAKSANAAN KEGIATAN NCP KOMUNITAS PADA KELOMPOK SASARAN BAYI 0-5.9


BULAN)

DI PUSKESMAS PAKISAJI KABUPATEN MALANG

Tanggal 26 Februari 2018 s.d 10 Maret 2018

Oleh :

Yati Suwityoningrum 145070300111004

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2018
3.2.1 NCP Komunitas pada Sasaran Bayi Usia 0-5,9 Bulan dan Ibu Menyusui
A. Interpretasi Data
1. Sintesa Data Dasar Bayi 0-5,9 Bulan dan Ibu Menyusui
Jumlah responden (N) = 20 responden bayi 0-5,9 bulan dan ibu bayi
NO DATA DASAR CUT OFF SINTESA DATA

STATUS GIZI

1 BB/PB Wasting : Presentase bayi menurut


BB/PB dengan kategori kurus
Kurus : 5% < 5% : acceptable → poor (prevalensi rendah).
Normal : 80% 5-9% : poor

Gemuk : 15% 10-14% : serious

≥ 15 % : Critical

(WHO, 2010)

2 BB/U Underweight : Presentase bayi menurut


BB/U dengan kategori gizi
BB kurang : 5 % < 10 % : low kurang → termasuk dengan
prevalence low prevalence (<10%)
Normal : 95%
10 – 19% : medium
prevalensi

20-29% : high
prevalence

≥ 30% : very high


prevalence

(WHO, 2010)

3 PB/U Stunting Presentase bayi menurut


BB/U dengan kategori pendek
Pendek: 20% < 20% : low prevalence termasuk medium prevalence.

Normal: 75% 20-29% : medium


prevalence
Tinggi: 5%
30 – 39% : high
prevalence

≥ 40 % : very high
prevalence
(WHO, 2010)

4 Berat badan lahir BBLR tinggi >10% Presentase bayi dengan BBLR
termasuk tinggi
BBLR : 15,8% (Pramono & Paramita,
2014)
Bayi normal : 84,2%

5 IMT ibu: Presentase ibu dengan status


gizi obesitas termasuk tinggi
Underweight: 15% (n=3)

Normal: 30% (n=6)

Overweight: 15% (n=3)

Obesitas: 40% (n=8)

STATUS KESEHATAN BAYI

6 Status kesehatan bayi (sakit) Penyakit infeksi

Dalam 24 jam terakhir: 30% - Diare Penyakit diare pada 24 jam


(n=6) <31% : rendah terakhir tergolong kategori
31-61.4% : sedang rendah.
 Diare : 5% (n=1) >61.4% : tinggi
 Batuk : 20% (n=4) Penyakit diare pada minggu
 Pilek : 25% (n=5) (Ulfani dkk, 2011) terakhir tergolong kategori
 Demam : 5% (n=1) rendah.
Dalam 2 minggu terakhir:
50% (n=10)
 Diare: 20% (n=5)
 Batuk : 20% (n=4)
 Pilek : 35 % (n=7)
 Demam : 10% (n=2)
STATUS IMUNISASI

7 Kelengkapan imunisasi Normal jika ≥80% Pemberian imunisasi tidak


sampai umur bayi saat lengkap (30%) karena:
pengambilan data (Pusdatin, 2016)
1. Belum cukup umur (75%)
 Lengkap : 70 % (n=14) 2. Belum ada jadwal
 Tidak lengkap: 30 % (n=6) imunisasi (5%)
3. Lain-lain (Lupa, Terlambat,
Kelewatan) (20%)
RIWAYAT KELAHIRAN
8 Tempat Ibu melahirkan Responden paling banyak
melahirkan di praktek bidan.
 Praktek bidan : 50% (n=10)
 Dukun Bayi: 5% (n=1)
 Rumah sakit: 35% (n=7)
 Puskesmas : 10 % (n=2)
9 Membantu persalinan: Pihak yang paling sering
membantu persalinan adalah
 Bidan : 60% (n=12) bidan
 Dokter : 30% (n=6)
 Perawat : 5% (n=1)
 Dukun Bayi : 5% (n=1)
10 Ibu kontrol ke nakes atau Sebagian besar ibu kontrol ke
faskes selama masa nifas tenaga/fasilitas kesehatan
selama masa nifas
 Ya : 75 % (n=15)
 Tidak : 25% (n=5)
11 Timkes melakukan Sebagian besar menyatakan
kunjungan selama masa tenaga kesehatan tidak
nifas melakukan kunjungan selama
masa nifas
 Ya : 5% (n=1)
 Tidak : 95% (n=19)
12 Berapa kali kunjungan Petugas kesehatan yang
petugas kesehatan selama melakukan kunjungan selama
masa nifas : masa nifas selama <4 kali.

 < 4 kali : 100% (n=1)


13 Waktu kunjungan nakes Petugas kesehatan yang
selama masa nifas : (n=1) melakukan kunjungan setelah
2 hari kelahiran bayi.
 Lainnya (2 hari setelah
melahirkan) : 100% (n=1)
PEMANFAATAN POSYANDU

14 Ibu membawa bayi ke Ada ibu tidak membawa bayi


posyandu : ke posyandu, dikarenakan
bayi baru lahir dan bayi belum
 Tidak : 10% (n=2) cukup umur (21 hari) dan ada
 Ya : 90% (n=18) yang lupa jadwal posyandu

15 Frekuensi ibu bawa bayi ke Ada ibu tidak membawa bayi


posyandu : ke posyandu, dikarenakan
bayi baru lahir dan bayi belum
 Tidak pernah: 5% (n=1)
 Setiap bulan: 90% (n=18)
 2 bulan sekali : 5% (n=1 cukup umur (21 hari) dan ada
yang lupa jadwal posyandu

16 Pelayanan yang di terima Semua bayi yang datang ke


bayi di posyandu (N=19) posyandu mendapatkan
penimbangan, tapi tidak
 Penimbangan : 100% semua mendapat imunisasi,
(n=18) vitamin karena belum cukup
 Imunisasi : 75% (n=15) umur, PMT, dan penyuluhan
 Pemberian Vitamin: 55%
(n=11)
 Pemberian PMT: 75%
(n=11)
 Penyuluhan: 5% (n=1)
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

17 Perubahan psikologis setelah Sebagian ibu mengalami


melahirkan: perubahan psikologis setelah
melahirkan, paling banyak
Mudah khawatir: 35% hilang nafsu makan.
Hilang nafsu makan: 45%

Mudah tersinggung: 35%

Tidak percaya diri: 25%

18 Saat ini masih diberikan ASI : Alasan ibu tidak menyusui


karena ASI kurang (n=4) dan
Ya : 85% (n=17) karena ibu bekerja (n=1).
Tidak: 15% (n=3)

19 Alasan Ibu menyusui : Alasan ibu menyusui yang


(N=17) paling banyak adalah alasan
kesehatan. Alasan Lain
 Alasan Kesehatan: 76,5% karena ASI berlimpah, bayi
(n=13) tidak mau dot dan karena
 Alasan lingkungan social : sudah kewajiban
29,4% (n=5)
 Alasan Ekonomi : 23,5%
(n=4)
20 Produksi ASI ibu lancar: Semua ibu yang menyusui
(N=17) merasa produksi ASInya
lancar
 Ya: 100 % (n=17)
21 Frekuensi permberian ASI Kurang baik (<8x/ hari) Sebagian besar ibu menyusui
dalam 1 hari (n=17) dengan frekuensi sangat baik
Baik (8-12x/hari)
 8-12 kali : 17,6% (n=3)
Sangat baik(>12x/hari)
 > 12 kali : 82,4 % (n=14)
(Purwani dan Darti,
2014)

22 Durasi pemberian ASI Kurang baik (<10 Sebagian besar ibu menyusui
(N=17) menit) dengan durasi yang baik

 < 10 menit : 23,5 % (n=4) Baik (≥10 menit)


 >= 10 menit : 76,5 %
(Purwani dan Darti,
(n=13)
2014)

23 Posisi pelekatan ibu saat Benar apabila Sebagian besar sudah


menyusui (N=17) sebagian besar areola menyusui dengan cara yang
masuk ke mulut bayi benar
Benar 70,6% (n=12) (KEMENKES RI, 2016)
Salah 29,4% (n=5)

24 Makanan/minuman pertama Sebanyak 25% bayi baru lahir


yang diberikan pertama kali langsung diberikan susu
saat baru lahir selain ASI: formula dan 5% bayi baru lahir
diberikan air gula.
Susu formula : 25% (n=5)

Air gula : 5% (n=1)

25 Ibu memberikan makanan Sebagian bayi diberi makanan


selain ASI pada 7 hari selain ASI susu formula,
pertama 35% (n=7) madu, atau air kelapa

 Air kelapa: 5% (n=1)


 Madu : 5% (n=1)
 Susu formula 30% (n=6)

26 Ibu yang memberikan Dilihat dari pemberian Sebagian ibu memberikan


makanan prelakteal pada makanan/minuman makanan prelakteal pada bayi
bayi: 35% (n=7) pertama yang
diberikan saat bayi
baru lahir dan pada 7
hari pertama kelahiran
anak
27 Ibu yang memberikan MPASI Sebagian ibu memberikan
saat bayi <6 bulan 30% (n=6) MP-ASI dini yaitu susu formula

28. Ibu memberikan ASI saja Target ASI eksklusif ≥ Capaian ASI eksklusif belum
tanpa makanan yang lain 80% mencapai target karena
sejak lahir sampai sekarang : banyak ibu yang memberikan
(N=20) (Depkes RI, 2004) makanan prelakteal dan
MPASI dini
Ya : 45 % (n=9)

PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI

29 Manfaat ASI yang pertama <60%: kurang Pengetahuan tentang


kali keluar : (N=20) kolostrum termasuk kategori
60-80%: sedang baik
 Benar : 85%
>80%: baik
30 Pengetahuan ibu tentang Pengetahuan tentang
pengertian ASI eksklusif : (Khomsan, 2002; pengertian ASI eksklusif
(N=20) Ekiawati, 2002; Gulo, termasuk kategori kurang
2002)
 Benar 25 %
31 Pengetahuan ibu tentang Pengetahuan tentang
manfaat ASI eksklusif : pengertian ASI eksklusif
(N=20) termasuk kategori kurang

 Benar: 45%
33 Pengetahuan ibu kurus Pengetahuan tentang ibu
menghasilka asi sedikit: kurus menghasilkan asi sedikit
(N=20) termasuk kategori sedang

 Benar : 70 %
34 Pengetahuan Ibu, busui Pengetahuan tentang ibu
membutuhkan makan yang menyusui membutuhkan
lebih banyak : (N=20) makan lebih banyak termasuk
kategori baik
 Benar : 90 %
35 Pengetahuan Ibu, Pengetahuan tentang
Kandungan ASI sama seperti kandungan ASI sama dengan
Sufor : (N=20) sufor termasuk kategori baik

 Benar : 90 %
36 Pengetahuan Ibu, Menyusui Pengetahuan tentang manfaat
memberikan manfaat kepada ASI bagi ibu termasuk kategori
ibu itu sendiri : (N=20) baik

 Benar: 80%
37 Pengetahuan Ibu, Umur Pengetahuan tentang umur
berapa bayi mulai diberi pemberian MP-ASI termasuk
makanan selain ASI : (N=20) kategori baik

 Benar: 100%
38 Pengetahuan Ibu, dampak Pengetahuan tentang dampak
bayi diberi MP-ASI kurang MP-ASI dini termasuk kategori
dari 6 bulan : (N=20) sedang

 Benar : 75 %
39 Pengetahuan Ibu, macam Pengetahuan tentang penyakit
penyakit infeksi : (N=20) infeksi termasuk kategori
kurang
 Benar : 45 %
40 Pengetahuan Ibu, jenis Pengetahuan tentang jenis
imunisasi bayi: (N=20) imunisasi bayi termasuk
kategori sedang
 Benar : 65%
41 Pengetahuan Ibu, manfaat Pengetahuan tentang manfaat
imunisasi : (N=20) imunisasi termasuk kategori
kurang
 Benar : 30%
Pengetahuan Ibu, langkah Pengetahuan tentang manfaat
cuci tangan yang baik : imunisasi termasuk kategori
(N=20) kurang

 Benar : 0%
SUSU FORMULA

42 Riwayat pemberian Sufor Ibu memberikan sufor karena


terhadap bayi (N=20) merasa ASI tidak cukup
(33,3%), ASI tidak keluar
 Ya : 55 % (n=11) dengan lancar (50%), ibu
43 Saat ini masih diberikan bekerja (16,7%).
Sufor : (n=20)

 Ya : 30% (n=6)
44 Frekuensi pemberian sufor Sebagian besar ibu yang
dalam sehari (n=6) memberikan sufor diberikan
sebanyak 3x/hari dan >8x/hari.
>8x/hari: 33,3% (n=2)

8x/hari: 16,7% (n=1)

3x/hari: 33,3% (n=2)

Lain (2x/hari): 16,7% (n=1)


45 Volume pemberian sufor Sebagian besar ibu yang
dalam sehari (n=6) memberikan sufor diberikan
sebanyak 50-79 ml
20-49 ml: 16,7% (n=1)

50-79 ml: 50% (n=3)

80-120 ml: 10% (n=2)

46 Sumber Informasi tentang Sebagian besar ibu


susu formula : (n=6) mendapatkan informasi susu
formula dari keluarga atau
 Keluarga atau tetangga : tetangga.
50% (n=3)
 Nakes : 16,7% (n=1)
 Melihat di toko: 33,3%
(n=2)
AKTIVITAS IBU DAN TINDAKAN IBU TERHADAP BAYI

47 Lama waktu ibu dengan bayi: Sebagian besar waktu ibu


bersama dengan bayi adalah
16 – 24 jam : 95 % (n=19) selama 16-24 jam per hari
12-15 jam : 5% (n=1)

48 Yang dilakukan Ibu terhadap Saat ibu beraktifitas di luar


bayi selama ibu diluar: rumah, kebanyakan ibu
(N=20) menitipkan pada keluarga

 Bayi selalu dibawa : 45 %


(n=9)
 Bayi ditinggal dirumah
kepada keluarga : 50%
(n=10)
 Bayi di titipkan di beda
rumah : 6% (n=1)
49 Diberikan apa jika bayi tidak Sebagian bayi diberikan ASI
bersama ibu : (N=20) perah saat tidak bersama ibu.
Selain ASI perah, sebagian
 ASI perah : 10%(n=2) diberikan air gula, susu
 Air gula: 5% (n=1) formula, atau air putih.
 Sufor : 20% (n=4)
 Air putih: 5% (n=1)
Penyimpanan ASI perah Penyimpanan ASI perah
(n=2) sudah sesuai dengan
Tempat rekomendasi waktu simpan di
masing-masing tempat.
Freezer 100% (n=2)

Lama menyimpan

Sesuai 100% (n=2)

Alat memberikan ASI perah

Dot 100% (n=2)

DUKUNGAN KELUARGA

50 Pihak keluarga yang Pihak keluarga mendukung


mendukung menyusui : ibu menyusui (100%)

 Suami :85%
 Orang tua : 85%
 Mertua : 85%
 Saudara : 85%
51 Bentuk dukungan Keluarga Dukungan terbesar yang
yang diberikan : diberikan oleh keluarga adalah
membantu merawat bayi
 Menyelesai Pekerjakan
rumah tangga : 85%
 Membantu merawat bayi :
90%
 Memberikan ASi Perah :
10%
 Memberikan informasi dan
motivasi tentang menyusui
: 80%
AKSES INFORMASI IBU TENTANG GIZI DAN KESEHATAN

52 Ibu pernah mendapatkan Sebagian ibu pernah


informasi gizi atau kesehatan mendapat informasi tentang
mengenai menyusui (N=20) menyusui

 Ya : 25%
53 Sumber infromasi gizi : (N=5) Ibu paling banyak
mendapatkan informasi gizi
 Media elektronik : 40% dari internet
(n=2)
 Internet : 60% (n=3)
 Petugas Kesehatan : 40%
(n=2)
 Guru paud : 20% (n=1)
 Kader : 20% (n=1)
54 Informasi yang didapatkan Informasi yang paling banyak
ibu (n=5) didapatkan oleh ibu adalah
teknik dan posisi menyusui
 ASI eksklusif : 20% yang benar
 IMD dan Kolustrum : 20%
 Peran zat gizi dalam
menyusui : 20%
 Teknik dan posisi
menyusui yang baik dan
benar : 80%
 Lain (MPASI) : 20%
 Lain (perawatan bayi) :
20%
ASUPAN MAKAN IBU

55 55% ibu menyusui memiliki Sebagian ibu memiliki


pantangan makanan pantangan makanan menurut
yang berasal dari tetangga,
Makanan basah -> membuat keluarga, atau diri sendiri
luka lama kering

Makanan pedas -> bayi diare

56 70% ibu memiliki Hampir sebagian ibu memiliki


kepercayaan makanan yang kepercayaan terhadap
baik untuk ibu menyusui makanan tertentu dan didapat
antara lain: dari keluarga, tetangga, atau
diri sendiri
Jamu, marning, sayuran ,
daun katukASI lancar

ikan kutuk -> mempercepat


penyembuhan luka

57 Keberagaman makan busui: Dikatakan baik apabila Hampir seluruh busui memiliki
skor IDDS 24h recall ≥ keragaman pangan yang
 Keragaman baik: 15% rata-rata 33% kurang beragam
(n=3) responden dengan
 Keragaman kurang: 85% skor IDDS tertinggi
(n=17) yaitu 10,2

(FANTA, 2006)
58 Berapa kali makan utama Mayoritas ibu makan utama 3
dalam 1 hari : kali sehari

 1 kali: 5%
 2 kali: 15%
 3 Kali : 60%
 4 kali : 20%
59 Berapa kali ibu Mayoritas ibu makan
mengkonsumsi snack dalam snack>2x/hari
1 hari :

 1 Kali : 20 %
 2 Kali : 40 %
 3 kali : 20 %
 > 3 kali : 20 %
60 Asupan Energi Defisit tingkat berat: Sebagian besar ibu memiliki
<70% asupan energi defisit berat
 Defisit berat: 60% (n=12) berdasarkan hasil recall 24h
 Defisit sedang: 5% (n=1) Defisit tingkat sedang:
 Defisit ringan: 10% (n=2) 70%-<80%
 Normal: 25% (n=5)
Defisit tingkat ringan:
80%-<90%

Normal: 90%->120%

Kelebihan: ≥120%

61 Asupan Protein Defisit tingkat berat: Asupan protein ibu paling


<70% banyak adalah defisit berat
 Defisit berat: 45% (n=9) berdasarkan hasil recall 24h
 Defisit sedang: 15% (n=3) Defisit tingkat sedang:
 Defisit ringan: 15% (n=3) 70%-<80%
 Normal: 25% (n=5)
Defisit tingkat ringan:
80%-<90%

Normal: 90%->120%

Kelebihan: ≥120%

62 Asupan lemak (N=20): Defisit tingkat berat: Hampir seluruh busui memiliki
<70% asupan lemak yang defisit
 Defisit tingkat berat: 70% tingkat berat berdasarkan hasil
 Normal: 20% recall 24h
 Kelebihan: 10%
Defisit tingkat sedang:
70%-<80%

Defisit tingkat ringan:


80%-<90%

Normal: 90%->120%

Kelebihan: ≥120%

63 Asupan karbohidrat (N=20): Defisit tingkat berat: Sebagian besar busui memiliki
<70% asupan karbohidrat yang
 Defisit tingkat berat: 60% defisit tingkat berat
 Defisit tingkat sedang: 20% Defisit tingkat sedang: berdasarkan hasil recall 24h
 Defisit tingkat ringan: 5% 70%-<80%
 Normal: 5%
Defisit tingkat ringan:
 Kelebihan: 10%
80%-<90%

Normal: 90%->120%

Kelebihan: ≥120%

PHBS

64 waktu cuci tangan Waktu cuci tangan yang paling


 Sebelum Menyusui: 25% banyak yaitu sebelum kontak
(n=5) --> 100% dengan dengan bayi. Hampir seluruh
sabun ibu yang mencuci tangan
 Setelah menyusui 10% sudah menggunakan sabun.
(n=2)  100% dengan
sabun
 sebelum kontak dengan
bayi 65% (n=13) --> 100%
dengan sabun
 Sebelum memerah ASI 5%
(n=1) --> 100% dengan
sabun
 Setelah memerah ASI 5%
(n=1) --> 100% dengan
sabun
65 Sumber air untuk cuci Sumber air yang paling
pakaian, cuci tangan, dan banyak digunakan yaitu pdam.
cuci peralatan bayi
 15% sumber mata air
 20% sanyo/sumur
tertutup/pompa
 65% PDAM
PENDAPATAN

Pendapatan keluarga Sebagian besar keluarga


Kurang dari UMR : 60% memiliki pendapatan di bawah
UMR
2. Participation Analysis Bayi 0-5,9 Bulan dan Ibu Menyusui

No Person/ Categorize Characteristics Interest, Potential Implication for the


Group motives, (strenght/weakness) project
attitudes

1. Ibu bayi Sasaran  Penyayang, sabar  Ingin (+) Mudah bersosialisasi Sasaran pada
utama  Menginginkan yang memiliki bayi (+) Mudah dipengaruhi program yang akan
(beneficiaries) terbaik untuk anak dan yang sehat lingkungan sekitar dijalankan
keluarganya  Ingin bayi (+) Penyedia makanan di
bertumbuh rumah
dan (-) Perlu peningkatan
berkembang kesadaran akan
secara pentingnya informasi
optimal kesehatan
 Ingin seluruh
(-) Persepsi yang kurang
anggota
tepat tentang menyusui
keluarga di
rumah sehat
2. Bayi Sasaran  Menuruti apa yang Ingin tumbuh (-) Masih bergantung Sasaran pada
utama diberikan ibu/pengasuh sehat pada ibu dan keluarga program yang akan
(beneficiaries)  Aktif lainnya dijalankan

3. Keluarga Pendukung  Motivator Menginginkan (+) Sebagai motivator Mendukung ibu untuk
 Berada di sekitar ibu seluruh (-) Berpengaruh pada berpartisipasi dalam
menyusui anggota kondisi ibu dan bayi program yang akan
keluarga sehat dijalankan

4. Kader Pelayan  Memiliki informasi gizi Memberikan (+) Lebih mengetahui Membantu
posyandu kesehatan  Menyelenggarakan pelayanan karakter warga mengumpulkan
posyandu terbaik untuk khususnya ibu dan anak masyarakat
menjamin (+) Lebih dekat dengan Membantu
kesehatan warga dan dipercaya menyampaikan
warga oleh warga informasi
(-) Perlu peningkatan
pengetahuan terkait gizi
dan MPASI
5. Bidan Tenaga  Melayani masyarakat Memberikan (+) Sumber informasi Membantu
kesehatan  Mendukung kegiatan pelayanan kesehatan untuk memberikan
gizi terbaik untuk masyarakat informasi terkait gizi
menjamin (-) Hanya ada satu dan kesehatan
kesehatan bidan, butuh kerja sama
seluruh dengan pihak lain untuk
masyarakat menjangkau seluruh
masyarakat
6. Ahli gizi Tenaga  Melayani masyarakat Memberikan (+) Sumber informasi Memberikan
kesehatan  Mendukung kegiatan pelayanan kesehatan untuk informasi terkait gizi
gizi terbaik untuk masyarakat dan kesehatan,
menjamin (-) Hanya ada satu mengkooridinir
kesehatan perawat, butuh kerja pelaksanaan kegiatan
seluruh sama dengan pihak lain gizi di wilayah
masyarakat untuk menjangkau puskesmas
seluruh masyarakat
7. Tokoh Pendukung  Mempengaruhi pola Menginginkan (+) Dipercaya Memberikan izin
masyarakat pikir masyarakat masyarakat masyarakat memberi melaksanakan
 Pengambil keputusan hidup sehat solusi atau program
 Menjadi penengah jika sejahtera pertimbangan, menjadi Membantu
ada masalah di penengah jika ada menyediakan sarana
masyarakat masalah di masyarakat dan prasarana
 Di percaya oleh (-) Perlu peningkatan program
masyarakat pengetahuan terkait
masalah gizi dan
kesehatan
B. Diagnosa Gizi Komunitas (Problem Tree)
Problem Tree Bayi 0-5,9 Bulan dan Ibu Menyusui

Efek jangka pendek Efek jangka panjang


1. Peningkatan mortalitas dan morbiditas 1. Resiko dewasa obesitas dan penyakit degeneratif
2. Gangguan perkembangan (kognitif, motorik, dll) 2. Kesulitan melahirkan pada wanita stunting
3. Peningkatan biaya kesehatan 3. Penurunan produktifitas dalam bekerja
Banyak bayi dengan status gizi pendek
(20%)

Asupan gizi tidak sesuai Banyak kejadian infeksi pada bayi (50%) Tingginya bayi
kebutuhan dengan riwayat
BBLR (15,8%)
Rendahnya praktek ASI eksklusif (45%) Penurunan kekebalan tubuh bayi

Terdapat praktik pemberian Terdapat praktik pemberian Banyak bayi dengan imunisasi Praktik cuci
MPASI dini (35%) makanan prelakteal (30%) tidak lengkap (30%) tangan rendah

Banyak ibu yang tidak memberi Kuantitas ASI Kurangnya Tingginya riwayat Terdapat ibu yang tidak Kurangnya
ASI perah saat bayi ditinggal (80%) menurun pengetahuan pemberian susu membawa bayi ke pengetahuan ibu
tentang ASI formula (55%) posyandu tentang cuci tangan
eksklusif (0%)
Pengetahuan Pengetahuan Sebagian besar Ibu menganggap
tentang cara tentang cara asupan gizi ASInya kurang (20%) Kurangnya Kurangnya
memerah ASI menyimpan busui defisit pengetahuan pengetahuan
rendah ASI rendah (>65%) tentang macam tentang manfaat
Kelancaran dan kenyamanan penyakit infeksi imunisasi (30%)
Keberagaman dalam menyusui kurang (45%)
makanan
kurang (85%) Banyak ibu yang pelekatan
menyusui kurang tepat (29,1%)
C. Rencana Intervensi
1. Objective Tree Bayi 0-5,9 Bulan dan Ibu Menyusui

Prevalensi status gizi pendek menurun

Meningkatan prevalensi bayi dengan asupan gizi sesuai kebutuhan Menurunkan prevalensi kejadian infeksi pada bayi Prevalensi bayi
menurun dengan riwayat
BBLR menurun
Prevalensi praktek ASI eksklusif meningkat Peningkatan kekebalan tubuh bayi

Prevalensi pemberian MPASI Prevalensi pemberian makanan Prevalensi bayi dengan Praktik cuci tangan
dini menurun prelakteal menurun imunisasi tidak lengkap meningkat
menurun

Banyak ibu yang memberi ASI Kuantitas ASI Pengetahuan Riwayat pemberian Prevalensi ibu yang Pengetahuan ibu
perah saat bayi ditinggal meningkat tentang ASI susu formula membawa bayi ke tentang cuci tangan
eksklusif menurun posyandu meningkat meningkat
meningkat
Pengetahuan Pengetahuan Asupan gizi Prevalensi ibu
tentang cara tentang cara busui menganggap ASInya Pengetahuan tentang Pengetahuan
memerah ASI menyimpan ASI meningkat kurang menurun macam penyakit tentang manfaat
meningkat rendah meningkat infeksi meningkat imunisasi meningkat
Kelancaran dan
Keberagaman kenyamanan dalam
makanan menyusui meningkat
meningkat
Prevalensi ibu yang
pelekatan
menyusuinya kurang
tepat menurun
2. Alternative Analysis Bayi 0-5,9 Bulan dan Ibu Menyusui
Goal : Prevalensi masalah bayi kurus menurun

No Kriteria Meningkatan prevalensi Menurunkan prevalensi


bayi dengan asupan gizi kejadian infeksi pada
sesuai kebutuhan bayi menurun

1 Sumber daya

Manusia 5 3

Dana 5 2

Sarana 5 4

Prasarana 4 2

Waktu 4 3

2 Social Risk 4 4

3 Feasibility 5 2

Sustainability/ 5 5
4
keberlangsungan

5 Dukungan Pemerintah 3 5

Total 40 30

Keterangan Score:
1 Sangat sulit, sangat tidak mungkin

2 Sulit, tidak mungkin

3 Sedang

4 Mudah, mungkin dilakukan

5 Sangat mudah, sangat mungkin

Kesimpulan:
Berdasarkan analisa alternatif yang dilakukan berdasarkan skoring, alternatif yang
mendapatkan skor tertinggi adalah alternatif 1 dengan skor 40 sehingga intervensi yang
akan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan prevalensi bayi dengan asupan gizi sesuai
kebutuhan.
3. Project Planning Matrix (PPM) Bayi 0-5,9 Bulan dan Ibu Menyusui
Ringkasan Tujuan dan Indicator Means of Assumption
Kegiatan verification

Tujuan:

Prevalensi status gizi Prevalensi status gizi Survey tahunan + Adanya


pendek menurun pendek <20% dukungan
dari berbagai
Tujuan proyek: pihak
Meningkatkan Prevalensi asupan bayi Wawancara + Penerapan
prevalensi bayi dengan sesuai kebutuhan 80% program
asupan gizi sesuai intervensi
kebutuhan secara
berkelanjutan
Hasil:
pada
1. Praktik ASI eksklusif - Wawancara dan
1. Prevalensi praktik meningkat 10% masyarakat
rekap pencatatan di
ASI eksklusif 2. Ibu yang KMS
meningkat memberikan MPASI
- Tanya jawab saat
2. Prevalensi dini menurun 10%
kegiatan posyandu - Terjadi
pemberian MPASI 3. Ibu yang
memberikan pada busui kejadian
dini menurun alam, seperti
makanan prelakteal
3. Prevalensi menurun 10% hujan, banjir
pemberian 4. Peningkatan ibu
makanan prelakteal yang memberikan
menurun ASI perah saat
4. Banyak ibu yang ditinggal 5%
5. Asupan gizi busui
memberi ASI perah
cukup meningkat
saat bayi ditinggal 10%
5. Asupan gizi busui 6. Ibu dengan
meningkat keberagaman
6. Keberagaman makanan baik
makanan meningkat meningkat 10%
7. Pengetahuan 7. Pengetahuan
meningkat 25%
tentang ASI
8. Pemberiann susu
eksklusif meningkat formula menurun
8. Riwayat pemberian 10%
susu formula 9. Prevalensi ibu yang
menurun menganggap ASInya
9. Prevalensi ibu yang kurang menurun
menganggap 10%
10. Pelekatan menyusui
ASInya kurang
baik meningkat 10%
menurun
10. Prevalensi ibu yang
pelekatan
menyusuinya
kurang tepat
menurun
Kegiatan:

1.1 Edukasi ASI eksklusif + Partisipasi


Edukasi terkait ASI eksklusif, pengertian, manfaat, dan cara melakukan aktif ibu
saat diadakan perkumpulan ibu menyusui atau posyandu. menyusui
1.2 Edukasi dan demonstrasi ASI saja cukup untuk bayi usia 0-6 bulan yang datang
Emo-demo tentang ASI saja cukup menggunakan media kartu perut pada
bayi, benda dengan berbagai ukuran, cairan susu dan minyak, gelas, kegiatan
gelas ukur. Demonstrasi bertujuan untuk menggambarkan ukuran perut
bayi dan memberikan pemahaman pada ibu bahwa kebutuhan gizi bayi + Tersedia
usia 0-6 bulan dapat dicukupi dari ASI saja. sarana dan
1.3 Berbagi pengalaman antar ibu menyusui prasarana
Diskusi tentang pengalaman ibu selama menyusui, hambatan dalam edukasi
menyusui, perasaan ibu selama menyusui, dan hal lain tentang
menyusui.
1.4 Nonton bareng video ASI eksklusif pada ibu bekerja (ASI Perah, cara
- Terjadi
memerah ASI, pemnyimpanan yang baik, cara memberikan yang baik
dan tepat) kejadian
alam, seperti
hujan, banjir

- Kurangnya
dukungan
keluarga

Anda mungkin juga menyukai