Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem Informasi Keuangan yang dimekanisasi telah dipergunakan seabad lebih
lamanya. Mesin punched-card banyak dipakai perusahaan besar karena meruakan satu-
satunya alternatif untuk melakukan fungsi keuangan.
Penerapan mesin-mesin ini terbatas pada pengolahan data akuntansi, dan kebutuhan
informasi manajer kurang diperhatikan, bahkan oleh manajer keuangan. Ketika komputer
muncul, komputer juga diterapkan dengan cara yang sama. Baru pada pertengahan tahun
1960-an dikembangkan sistem informasi keuangan yang dapat menangani segala sesuatu
diluar tugas-tugas dasar akuntansi.
Kita mengetahui bahwa fungsi keuangan berhubungan dengan arus uang yang keluar
masuk perusahaan. Semua manajer dalam perusahaan memiliki tanggung jawab keuangan.
Para manajer di berbagai area dalam lingkungan perusahaan juga berkepentingan dengan soal
keuangan dalam mengambil keputusan atau menetapkan kebijakan perusahaan. Sistem
Informasi Keunagan dapat memenuhi kebutuhan manajer maupun elemen-elemen lingkungan
perusahaan atas informasi keungan perusahaan.
Semua manajer dalam perusahaan memiliki tanggung jawab keuangan. Paling tidak
mereka memberikan suatu anggaran operasi dan diharapkan untuk mengenalikan pengeluaran
pada batas yang telah ditentukan. Informasi yang menjelaskan arus uang, baik anggaran
maupun aktual memungkinkan manajer memenuhi tanggung jawab keuangannya.
Para manajer di berbagai area dalam lingkungan perusahaan juga berkepentingan
dengan soal keuangan perusahaan. Pemegang saham perusahaan, anggota masyarakat
keuangan, pemerintah, dan pemasok, memerlukan informasi yang menjelaskan keadaan
keuangan perusahaan. Sistem informasi keuangan memenuhi kebutuhan manajer maupun
elemen- elemen lingkungan perusahaan ats informasi yang menjelaskan status keuangan
perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah pengertian sistem informasi keuangan?
1.2.2 Apakah tujuan sitem informasi keuangan?
1.2.3 Perangkat lunak keuangan siap pakai ?
1.2.4 Apa saja model sistem informasi keuangan?
1
1.2.5 Bagaimana penggunaan sistem informasi keuangan oleh manajer?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Mengetahui pengertian sistem informasi keuangan
1.3.2 Mengetahui tujuan informasi keuangan
1.3.3 Mengetahui model sistem informasi keuangan
1.3.4 Mengetahui perangkat lunak keuangan siap pakai
1.3.5 Mengetahui Bagaimana penggunaan sistem informasi keuangan oleh manajer

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perangkat Lunak Keuangan Siap Pakai


Lebih banyak perangkat lunak aplikasi siap pakai (prewritten application
software)untuk area keuangan dari pada untuk area lain. Perangkat lunak aplikasi siap
pakai sebagian besar merupakan paket pengolahan data seperti gaji, persediaan dan
piutang.Istilah bisnis umum dan khusus industri untuk menggambarkan paket-paket
ini.Manajer keuangan dan analisis juga banyak menggunakan spreadsheet elektronik yang
merupakan contoh dari paket-paket produktivitas perorangan.Baris-baris spreadsheet
sangat baik untuk menggambarkan data keuangan seperti penjualan dan harga pokok
penjualan dan kolom-kolomnya dapat menggambarkan periode waktu seperti bulan,
triwulan atau tahun.
Sistem perangkat lunak siap pakai ini memungkinkan perusahaan kecil mencapai
pengendalian keuangan yang baik tanpa melakukan investasi dalam staf jasa informasi
yang besar.Sistem itu juga digunakan secara luas pada perusahaan besar, sifatnya yang
memudahkan pemakai menjadi pendorong utama end-user-computing.

2.2 Model Sistem Informasi Keuangan

Kita menggunakan istilah sistem informasi keuangan untuk menjelaskan subsistem


CBIS yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam maupun di luar
perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan, informasi yang disajikan dalam bentuk
laporan periodik, laporan khusus hasil dari simulasi matematika, komunikasi elektronik dan
saran dari sistem pakar. Dimana Tujuan Sistem Informasi Keuangan, yaitu :

a. Sistem Informasi Keuangan yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu
bahwa Standar Akuntansi Keuangan harus mampu menyediakan data yang diperlukan
tepat pada waktunya dan dapat memenuhi kebutuhan.
b. Sistem Informasi keuangan yang disusun itu harus mempunyai prinsip aman yang
berarti bahwa Sistem Inforamasi keuangan harus membantu menjaga harta milik
perusahaan, untuk dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka Sistem

3
Informasi Akuntansi keuangan harus disusun dengn pertimbangan pengawasan –
pengawasan intern.
c. Sistem Informasi keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip murah yang
berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan Sistem Informasi keuangan ini harus
dapat ditekankan sehingga relatif tidak mahal

Gambar : Model Sistem Informasi Keuangan

Seperti sistem informasi fungsional lainnya, sistem informasi keuangan berisi


subsistem input dan output. Dua dari subsistem input, sistem informasi akuntansi dan suatu
subsistem yang dikhususkan untuk mengumpulkan intelijen, juga terdapat dari sistem
fungsional lainnya. Subsistem ketiga, audit internal, terdiri dari auditor yang menganalisis
sistem konseptual perusahaan memastikan bahwa data-data keuangan diproses secara cepat.

Tiga subsistem output mempengaruhi arus uang perusahaan. Subsistem peramalan


(forecasting) memproyeksikan kegiatan jangka panjang perusahaan dalam lingkungan
ekonomi.subsistem manajemen dana mengelola arus uang, menjaganya agar tetap seimbang
dan positif. Subsistem pengendalian memungkinkan manajer untuk menggunakan secara
efektif semua jenis sumber daya yang tersedia.

a. Sistem Informasi Akuntansi


Pentingnya Data Akuntansi

4
Data akuntansi menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk
setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat
dan (dalam banyak kasus) berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis
dalam berbagai cara untuk memenuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.
SIA merupakan satu-satunya komponen input yang terdapat pada seluruh
sistem informasi fungsional. Bahkan secara lebih mendasar, SIA merupakan dasar
yang di atasnya dibangun semua subsistem informasi berorientasi CBIS.Jika
perusahaan tidak mempunyai SIA yang baik, perusahaan tidak dapat berharap untuk
memiliki SIM, DSS, dan sistem pakar yang baik.

b. Subsistem Audit Internal


Perusahaan besar maupun kecil bergantung pada auditor eksternal untuk
mengaudit catatan akuntansinya untuk menguji kebenarannya. Laporan tahunan
pemegang saham berisi Laporan kepada Pemegang Saham yang menyatakan bahwa
audit telah dilakukan.
Perusahaan yang lebih memiliki sendiri staf auditor internal, yang melakukan
analisis yang sama seperti auditor eksternal tetapi memiliki lingkup tanggung jawab
yang lebih luas. Kita memasukkan audit internal sebagai subsistem input dari sistem
informasi keuangan karena kemampuannya untuk mengevaluasi dan mempengaruhi
operasi perusahaan secara independen dari sudut pandang keuangan.

Pentingnya Objektivitas

Hal unik yang ditawarkan auditor internal adalah objektivitas.Mereka


beroperasi secara independen dari unit-unit fungsional perusahaan dan tidak memiliki
ikatan dengan perorangan atau kelompok dalam perusahaan.Tanggung jawab mereka
hanya pada Direksi, CEO, dan CFO.

Untuk mempertahankan objektivitasnya, auditor internal menegaskan bahwa


mereka tidak menginginkan tanggung jawab operasional atas sistem yang mereka
bantu kembangkan. Mereka bekerja secara tegas dalam kapasitas sebagai penasihat.
Mereka membuat saran-saran kepada manajemen dan manajemen memutuskan
apakah akan menerapkan saran tersebut. Dengan demikian, auditor internal bekerja
dengan cara yang sama seperti analis sistem.

5
Jenis-jenis Kegiatan Audit

Ada empat jenis dasar kegiatan audit internal :

1) Audit keuangan, menguji akurasi catatan perusahaan dan merupakan jenis


kegiatan yang dilakukan oleh auditor eksternal.
2) Audit operasional, dilakukan untuk memeriksa efektivitas prosedur.
3) Audit kesesuaian, sama seperti audit operasional kecuali bahwa audit
kesesuaian audit berlanjut terus.
4) Rancangan sistem pengendalian internal, auditor internal seharusnya
berpartisiasi secara aktif dalam pengembangan sistem. Hal ini dikarenakan
biaya memperbaiki sistem meningkat secara drastic seiring berlangsungnya
siklus hidup sistem dank arena memberikan keahlian yang dapat
meningkatkan kualitas sistem.

Auditor Internal Sebagai Anngota Tim CBIS

Kontribusi yang dapat diberikan auditor internal pada CBIS tergantung pada:

1) Pengetahuan dan keahlian yang diperlukan auditor, auditor internal seperti


halnya spesialis informasi dapat memberikan berbagai tingkat kontribusi pada
proyek sistem berdasarkan kemampuan khusus, pendidikan, dan pengalaman
mereka.
2) Sikap manajemen puncak terhadap audit, jika manajemen hanya melihat
auditor sebagai penjaga yang tugas utamanya adalah mendeteksi kelemahan
dalam sistem yang telah terpasang, kontribusi auditor akan minimal.
Sebaliknya, jika manajemen melihat auditor sebagai penyumbang aktif selama
siklus hidup sistem, maka tingkat kontribusi auditor akan tinggi.

c. Subsistem Intelejen Keuangan


Karena fungsi keuangan mengendalikan arus uang melalui perusahaan,
informasi diperlukan untuk mempercepat arusnya. Subsistem intelijen keuangan
berusaha mengidentifikasi sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi
terbaik bagi kelebihan dana. Untuk mencapai tujuan ini, subsistem informasi
keuangan mengumpulkan data dan informasi dari pemegang saham dan masyarakat
keuangan. Sama seperti sistem informasi fungsional lain, subsistem informasi

6
keuangan juga mengumpulkan data dan informasi dari pemerintah. Banyak informasi
yang mempengaruhi arus uang datang dari pemerintah pusat dan, sebagian kecil, dari
pemerintah daerah atau propinsi, dan pemerintah lokal.

Informasi Pemegang Saham


Semua perusahaan mempunyai orang yang bertanggungjawab atas hubungan
dengan pemegang saham.Dapartemen hubungan pemegang saham biasanya
ditempatkan dalam fungsi keuangan.Dapartemen ini memelihara hubungan
komunikasi antara perusahaan dengan pemegang sahamnya.Arus informasi dari
perusahaan kepada pemegang saham, terutama berbentuk laporan tahunan dan
triwulanan.

Informasi Masyarakat Keuangan


Jauh sebelum era computer, manajer dan staf dalam fungsi keuangan memiliki
sistem yang mengumpulkan informasi yang menjelaskan lingkungan keuangan.Hal ini
karena informasi telah tersedia, terdapat dalam bentuk material cetakan dan database
yang berisi informasi ekonomi dan lingkungan.Serta karena manajemen puncak
mengenali dampak dari lingkungan ekonomis terhadap perusahaan dan ingin tetap
waspada terhadap perubahan yang perlu ditindak lanjuti.

Pengaruh Lingkungan Pada Arus Uang


Lingkungan berpengaruh tidak langsung maupun langsung terhadap arus uang
melalui perusahaan.Misalnya Bank Sentral ingin mempercepat arus uang, maka
diturunkan suku bunga.Ketika ingin memperlambat arus uang, maka dinaikan suku
bunga.
Cara masyarakat keuangan menanggapi tindakan yang dilakukan Bank Sentral
merupakan pengaruh langsung anggota masyarakat keuangan menaikkan atau
menurunkan suku bunga yang dibebankan kepada nasabah. Perusahaan akan
merasakan pengaruh langsung ketika perusahaan meminjam uang atau melakukan
investasi.
Contoh Jasa Database Keuangan
Sebagian besar database informasi keuangan tersedia bagi perusahaan melalui
cara berlangganan. Dengan membayar biaya langanan, perusahaan dapat mengakses

7
pusat database dari penyedia jasa atau menerima database yang diperbaharui dalam
bentuk CD-ROM secara berkala.
Salah satu jasa tersebut adalah Datastream Information Services.Perusahaan
yang berlangganan memberikan pada Datastreamprofil keuangan yang merinci jenis
informasi yang diinginkan.Profil ini memungkinkan perusahaan untuk memperoleh
akses ke database Datastreammelalui internet. Database Datastreamberisi data neraca
perusahaan-perusahaan internasional, informasi ekuitas historis dan saat ini informasi
obligasi, dan data ekonomi rinci.

d. Sistem Peramalan
Peramalan (forecasting) merupakan salah satu kegiatan matematis tertua
dalam bisnis. Peramalan ini telah dilakukan bertahun-tahun sebelum komputer,
menggunakan kalkulator meja. Komputer memungkinkan peramal (forecasters)
membuat perhitungan secara lebih cepat dan mudah.
Dalam menentukan kontribusi yang dapat dilakukan peramalan pada
perusahaan, anda harus mengingat tiga fakta dasar dalam pikiran :
1) Semua peramalan merupakan proyeksi dari masa lalu
Dasar terbaik untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan
adalah dengan melihat masa lalu. Semua jenis peramalan mengikuti
pendekatan ini. Inilah alasannya mengapa data akuntansi sangat penting dalam
peramalan, data akuntansi memberikan dasar historis.
2) Semua peramalan terdiri dari keputusan semistruktur
Keputusan peramalan merupakan contoh yang baik dari jenis keputusan semi
terstruktur yang didukung oleh DSS. Keputusan tersebut didasarkan oleh
beberapa variabel yang dapat diukur dengan mudah dan beberapa yang tidak
dapat diukur.
3) Tidak ada teknik peramalan yang sempurna
Paket peramalan mainframe yang paling canggih sekalipun tidak dapat
dihaapkan untuk memperkirakan masa depan dengan akurasi 100%.

Peramalan Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Peramalan jangka pendek dilakuakn oleh area fungsional. Fungsi pemasaran
memproyeksikan penjualan untuk masa depan yang singkat, katakan satu sampai tiga
tahun depan. Semua area fungsional menggunakan ramalan penjualan sebagai dasar
8
untuk menentukan sumber daya yang dibutuhkannya untuk mendukung tingkat
kegiatan yang diproyeksikan. Misalnya, ramalan penjualan merupkan dasar bagi
proyeksi MRP yang dibuat oleh bagian manufaktur.
Peramalan jangka panjang biasanya dilakukan oleh suatu area selain
pemasaran oleh fungsi finansial atau suatu kelompok khusus yang hanya mempunyai
tanggung jawab perencanaan. Beberapa perusahaan besar memiliki kelompok
perencanaan strategis yang melapor pada tingkat eksekutif.

Metode Peramalan
a) Metode Nonkuantitatif,
Metode ini tidak melibatkan penghitungan data tetapi didasarkan pada
penaksiran subyekstif. Manajer melakukan penalaran, seperti, “Kita menjual 2000
unit pada tahun la1u, dan seharusnya kita dapat meningkatkan penjualan tersebut.
Maka, kita akan menjual 2500 pada tahun yang akan datang.”
Peramalan semacam ini mungkin tampak seolah-olah manajer mencari
mudahnya saja, tetapi peramalan semacam itu merupakan hasil dari pengertian
yang mendalam mengenai bisnis karena oengalaman bertahun-tahun.. Banyak
manajer yang dapat melakukan pendekatan non-kuantitatif ini dengan sangat
baik.
Beberapa perusahaan telah membuat sistem formal yang mencakup metode
nonkuantitatif. Ada tiga sistem formal seperti itu , yakni konsensus panel, metode
delphi dan sistem rapat elektronik :
 Teknik Konsensus Panel
Teknik konsensus panel terdiri atas kelompok pakar yang secara
terbuka mendiskusikan faktor yang berhubungan dengan masa depan dan
mencapai sebuah proyeksi tunggal yang didasarkan pada kombinasi input.
Para pakar tersebut dapat bertemu dalam jadwal yang teratur, mengikuti
agenda yang telah ditetapkan dan mencatat diskusi dalam bentuk tertulis.
Pertemuan semacam itu bergantung pada dialog tatap muka dalam ruang
konferensi.
 Metode Delphi
Metode Delphi melibatkan sekelompok pakar yang tidak bertemu
secara langsung, tetapi sebaliknya menyerahkan jawaban atas sejumlah

9
kuesioner yang disiapkan oleh seorang koordinator. Setiap putaran
kuesener menggabungkan input dari putaran sebelumnya, jadi secara
bertahap isinya diperbaiki.
 Rapat elektronik
Rapat elektronik dilakukan para ahli membahas faktor-faktor penunjang
masa depan menggunakan bantuan berupa alat elektronik.
Metode nonkuantitatif dapat digunakan terpadu dengan output dari sistem
kuantitatif. Contohnya, eksekutif dapat mendiskusikan output dari suatu model
matematika dalam suatu konsensus panel atau pengaturan EMS (Electronic
Meeting System)

b) Metode Kuantitatif
Bagian keputusan terstruktur dapat ditangani dengan metode kuantitatif yang
berjangkauan dari yang paling sederbana sampai yang sangat kompleks. Salah
satu teknik yang tetap populer selama dua puluh lima tahun atau lebih adalah
regresi. Ia melibatkan hubungan aktivitas yang menjadi ramalan, seperti
penjualan, dengan beberapa aktivitas lainnya, seperti jumlah tenaga penjual.

Menempatkan Ramalan Dalam Perspektif


Manajer di semua tingkatan terlibat dalam peramalan, tetapi semakin tinggi
tingkatannya, semakin panjang jangkauan perencanaannya. Peramalan jangka
menengah dan panjang harus mempertimbangkan pengaruh dari ekonomi dan
mungkin internasional, serta merupakan tanggung jawab subsistem peramalan dari
sistem informasi keuangan. Metode kuantitatif maupun kuantitatif dapat digunakan,
sering bersama-sama. Sangat jarang seorang manajer menggunakan metode
kuantitatif tanpa dipengaruhi oleh suatu pertimbangan.

e. Subsistem Manajemen Dana


Subsistem Manajemen Dana bertugas mengatur / mengelola arus uang.
Subsistem manajemen dana menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk
menentukan arus uang masuk dan keluar perusahaan. Manajer dapat mensimulasi
beberapa strategi yang dirancang untuk mencapai keseimbangan yang terbaik
mengenai arus masuk dan arus keluar selama jangka waktu yang akan datang. Arus
uang dari lingkungan, melalui perusahaan, dan kembali ke lingkungan adalah penting
10
karena uang digunakan untuk memperoleh sumber daya fisik lain. Arus ini dapat
dikelola untuk mencapai dua tujuan, (1) untuk memastikan bahwa arus masuk dari
pendapatan lebih besar dari arus keluarnya biaya, dan (2) untuk memastikan bahwa
keadaan ini akan tetap stabil sepanjang tahun. Perusahaan dapat menunjukkan
keuntungan tahunan yang baik namun memiliki beberapa periode selama tahun
tersebut yang biayanya melebihi pendapatannya.

Menempatkan Manajemen Dana Dalam Perspektif


Perusahaan tidak sepenuhnya bergantung pada lingkungannya. Dalam hal
sumber daya uang, perusahaan dapat mempengaruhi arus masuk dan arus keluar.
Program- program dalam subsistem manajemen dana memungkinkan manajemen
membuat keputusan yang mempengaruhi arus menurut cara yang diinginkan.

f. Subsistem Pengendalian
Manajer memiliki tujuan operasional yang harus dicapai, seperti memproduksi
atau menjual sejumlah atau senilai tertentu barang. Manajer diberikan suatu anggaran
operasi (operating budget), yaitu jumlah uang yang tersedia untuk digunakan dalam
memenuhi tujuan operasional. Anggaran tersebut biasanya meliputi operasi untuk satu
tahun fiskal, atau tahun finansial.

Proses Penganggaran

Ada tiga pendekatan umum yang dapat diambil perusahaan dalam menentukan
anggarannya, yaitu dari atas ke bawah (top-down), dari bawah ke atas (bottom-up),
dan metode partisipasi.

 Pendekatan dari Atas ke Bawah. Jika pendekatan dari atas ke bawah diambil,
eksekutif perusahaan menentukan jumlah anggaran dan kemudian menekankan
jumlah tersebut pada tingkat-tingkat yang lebih bawah. Alasannya adalah
eksekutif memiliki pengertian yang paling baik mengenai tujuan jangka panjang
perusahaan dan dapat mengalokasikan dana yang memungkinkan perusahaan
mencapai tujuan tersebut. Namun, anggaran seperti itu mungkin dipandang oleh
para manajer tingkat yang lebih rendah sebagai tujuan yang tidak realistis,
dipaksakan oleh orang-orang yang tidak bersentuhan dengan tuntutan bisnis
sehari-hari.

11
 Pendekatan dari Bawah ke Atas. Jika pendekatan dari bawah ke atas diambil,
proses anggaran dimulai pada tingkat organisasi terendah dan naik ke atas.
Logikanya adalah bahawa orang di tingkat yang lebih rendah lebih dekat pada
tindakan dan paling baik menentukan kebutuhan sumber dayanya. Namun, logika
ini sering mengabaikan eksekutif, yang beralasan bahwa manajer tingkat bawah
akan meminta jumlah besar yang tidak realistis.
 Pendekatan Partisipasi. Karena kelemahan pendekatan dari atas ke bawah dan
dari bawah ke atas, maka praktek umum yang biasa dilakukan adalah penyusunan
anggaran secara partisipasi. Artinya, orang yang menerima dana harus
berpatisipasi dalam menentukan tingkat dana. Ini merupakan pendekatan
menerima dan memberi, dengan manajer pada berbagai tingkatan berunding
untuk mencapai anggaran yang memuaskan semua pihak. Manajer tingkat
menengah berperan penting dalam proses ini, dengan memberikan pandangan
jangka panjang dari eksekutif dan kebutuhan segera dari manajer tingkat yang
lebih rendah.

Laporan Anggaran
Anggaran operasi untuk sebuah unit, seperti departemen atau divisi, terdiri atas
jumlah untuk tiap pos-pos pengeluaran dasar (gaji, telepon, sewa, perlengkapan, dan
sebagainya). Pos-pos biaya ini biasanya dialokasikan setiap bulan selama tahun fiskal
disesuaikan dengan tingkat kegiatan yang berfluktuasi.
Setiap manajer dengan tanggung jawab anggaran ini menerima laporan bulanan,
yang menunjukkan pengeluaran aktual unitnya dibandingkan dengan anggaran.
Laporan ini biasanya mempunyai dampak yang besar pada manajer. Dalam beberapa
perusahaan, rencana kompensasi manajemen sebagian didasarkan pada penampilan
anggaran. Mungkin perusahaan akan memberikan bonus jika penampilannya tidak
melenceng dari anggaran.
Tujuan manajer adalah mencapai jumlah anggaran total untuk tahun tersebut,
dan laporan tersebut memungkinkan manajer tetap pada jalur selama tahun itu dengan
menanggapi berbagai varians yang besar. Teknik drill-down yang diperkenalkan oleh
sistem informasi eksekutif merupakan cara yang efektif untuk memperoleh informasi
yang lebih rinci mengenai varians.

12
Rasio Kinerja
Sebagai tambahan atas laporan anggaran, susbsistem pengendalian dapat
menghasilkan sejumlah rasio kinerja. Rasio kinerja (performace ratio) adalah suatu
hubungan dari dua atau lebih indikator kegiatan organisasi yang menjadikan suatu
cara pengukuran. Dalam beberapa kasus, rasio ini ditetapkan oleh perusahaan. Dalam
kasus yang lain, rasio ini mencerminkan standar yang telah ditetapkan oleh indutri
perusahaan atau mungkin bisnis secara keseluruhan.
Di antara rasio yang paling terkenal adalah rasio lancar (current ratio). Rasio
lancar mengukur sampai seberapa jauh suatu perusahaan atau unit organisasi dapat
menutup hutang jangka pendeknya dengan aktiva yang mudah dikonversikan menjadi
kas.
𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 =
ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Rasio lainnya adalah perputaran persediaan (inventory turnover, yang mengukur
penualan perusahaan dibandingkan investasi persediaan. Misalnya, anggaplah bahwa
suatu perusahaan menyimpan persediaan yang mewakili biaya $ 1 milyar, dan nilai
persediaan yang dijual selama setahun adalah $ 3 milyar. Anda dapat membayangkan
bahwa persediaan berputar, atau dijual, tiga kali.
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 =
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
Umumnya, semakin tinggi rasio perputaran persediaan, semakin baik. Rasio
itu merupakan indikasi kemampuan manajer untuk mencapai tingkat penjualan yang
tinggi tanpa investasi persediaan yang besar.
Berbagai rasio seperti ini digunakan oleh manajer dan pihak luar seperti analis
keuangan, investor potensial, dan pemegang saham untuk memantau kinerja
perusahaan. Rasio ini merupakan penggambaran yang sangat ringkas dari data
akuntansi dan memberikan suatu cara yang mudah untuk mengerti data tersebut.

Menempatkan Subsistem Pengendalian Dalam Perspektif


Komputer mungkin telah melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam area
pengendalian. Jika database yang akurat dan mutakhir ada, merupakan proses yang
mudah untuk membandingkan antara biaya aktual dan anggaran, menghasilkan
laporan dan menghitung rasio. Laporan dan rasio telah lama tersedia sehingga manajer
terbiasa menerimanya dan akan merasa kehilangannya.

13
2.3 Penggunaan Sistem Informasi Keuangan Oleh Manajer

Arus uang keluar perusahaan dipengaruhi oleh anggaran operasi. Manajer di seluruh
perusahaan menggunakan anggaran sebagai mekanisme pengendalian. Laporan anggaran
bulanan selama tahun fiskal memberitahukan manajer seberapa baik kinerja mereka
dibandingkan dengan anggarannya. Manajer juga menggunakan rasio-rasio untuk
membandingkan kinerja unitnya dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan, industri
dan bisnis secara keseluruhan.

14
DAFTAR PUSTAKA

McLeod, Jr. Raymond and George Schell. Sistem Informasi Manajemen Edisi ke Delapan.
Jakarta: PT INDEKS

15

Anda mungkin juga menyukai