Review Fix PCR
Review Fix PCR
Pendahuluan
REAL-TIME Polymerase Chain Reaction (PCR) muncul sebagai metodologi kuat
dan banyak digunakan untuk penyelidikan biologi karena dapat mendeteksi dan mengukur
jumlah yang sangat kecil dari sekuens asam nukleat yang spesifik.REAL-TIME Polymerase
Chain Reaction ( PCR) didasarkan pada metode revolusioner PCRyang dikembangkan oleh
Kary Mullis pada tahun 1980, metode ini memungkinkanpeneliti untuk memperkuat
potongan DNA spesifik lebih dari satu miliarkali lipat. Real-time PCR merupakan
inovasiberbasis PCR yang berkembang secara luas seiring dengan perkembangan jaman,PCR
real-time memberikan sesuatu yang menarik untuk ilmu biomedis (terutama diagnostic
molekuler dan fisiologi molekuler) dan bidang pendidikan kimia.
PCR hanya mengacu pada penguatan fiksasi DNA (PCR) yang dipantau selama
proses amplifikasi. Manfaat dari kemampuan real-time yaitu memudahkan peneliti untuk
mengetahui atau menentukan jumlah DNA dalam sampel sebelum proses amplifikasi dengan
PCR.Saat ini real-time dan kuantitatif, sering digunakan secara bergantian atau dalam
kombinasi, karena real-time PCR menjadi metode pilihan untuk mengukur jumlah asam
nukleat.
Gambar.3
Memeprluas Kegunaan PCR real-time
Batasan utama polimerase DNA (dan PCR sendiri) adalah bahwa mereka umumnya
harus menggunakan DNA sebagai templatenya. Mereka tidak bisa mengamplifikasi RNA
dengan cara yang sama. Masalah ini bisa diatasi dengan enzim lain, reverse transcriptase,
yang menghasilkan DNA komplementer (atau cDNA) dari template RNA. Reverse
transcriptases adalah enzim yang digunakan di alam oleh retrovirus, termasuk virus
imunodefisiensi manusia dan virus hepatitis C, untuk menghasilkan DNA dari virus RNA.
DNA yang diturunkan dari virus tersebut kemudian dapat dimasukkan ke dalam genom
inang.
Di laboratorium, reverse transcriptase digunakan untuk mengubah RNA menjadi
cDNA yang kemudian dapat digunakan untuk berbagai keperluan termasuk aplikasi berbasis
PCR. Ada beberapa reverse transcriptase yang umum digunakan, termasuk virus avian
myeloblastosis reverse transcriptase, virus Moloney murine leukemia reverse transcriptase,
atau enzim rekayasa yang meningkatkan aktivitas polimerase atau mengurangi aktivitas
nuklease yang tidak diinginkan (misalnya Omniscript, PowerScript, StrataScript, Superkript
II, dll. ). Di bawah kondisi reaksi yang tepat, jumlah relatif dari cDNA yang diberikan yang
dihasilkan oleh transkripsi terbalik sebanding dengan jumlah relatif tempelan RNAnya. Jika
ini tidak terjadi, pengukuran jumlah cDNA tidak memiliki relevansi dengan RNA. CDNA
yang dapat diimunisasi dapat digunakan sebagai bahan baku PCR real-time, sehingga
memanfaatkan ketepatan dan kepekaannya untuk menentukan perubahan ekspresi gen (yaitu,
tingkat RNA). Ini disebut RT-PCR real-time dan telah menjadi metode yang paling populer
untuk mengukur tingkat mRNA yang diperkuat.
Karena ketepatan dan kepekaan RT-PCR real-time, bahkan perubahan ekspresi gen
yang halus pun bisa terdeteksi. Jadi PCR real-time dapat digunakan untuk menilai tingkat
DNA dan RNA dengan sensitivitas dan presisi yang tinggi.
Dalam hal struktur, probe hidrolisis adalah sekuens oligonukleotida berpori dengan
fluksorofor. Ketika quencher dan reporter berada dalam jarak dekat, keduanya sama-sama
terikat pada oligonukleotida pendek yang sama, quencher sinyal dari reporter. Ini adalah
contoh transfer energi resonansi fluoresen (juga disebut transfer Fo¨rster) dimana energi
dipindahkan dari "donor" (reporter) ke "akseptor" (quencher ) fluksorofor. Penghancuran atau
hidrolisis oligonukleotida menyebabkan peningkatan sinyal reporter dan sesuai dengan
penguat DNA yang spesifik. Sebagai tambahan, probe hidrolisis dapat mengidentifikasi
mutasi titik sederhana dalam amplikon dengan menggunakan analisis kurva leleh. Ada
beberapa variasi lain pada reporter-quencher, termasuk molekular beacon, sunrise primer, dan
scorpion primer. Yang masing-masingnya berfungsi untuk menjaga reporter dan quencher
sebelum amplifikasi sambil memisahkannya dan menghasilkan sinyal fluoresen selama
amplifikasi. Probe hibridisasi, menggunakan donor dan akseptor fluorophores, sedangkan
PNA yang mengandung fluorophores oranye tiazol (disebut probe ringan) juga memancarkan
sinyal lebih besar pada pengikatan DNA.