Anda di halaman 1dari 4

10.

ANALISIS KADAR KOLESTEROL


a. HDL (High Density Lipoprotein)
HDL (High Density Lipoprotein) adalah lipoprotein paling kecil dengan
kandungan protein paling banyak dan konsentrasi lemak paling kecil. Berfungsi
mengangkut kolesterol dan fosfolipid (Heslet, 2002). Pemeriksaan High Density
Lipoprotein Kolestrol (HDL – Kolesterol) merupakan pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengukur kadar HDL Kolesterol (metode CHOD-PAP ) yang
terdapat dalam tubuh.
Metode pengukuran kadar kolestrol HDL yaitu dengan metode CHOD-
PAP . Prinsip dari metode CHOD-PAP ini adalah Presipitat dari chylomikro,
VLDL dan LDL ditambah dengan asam phospattungstate dan ion magnesium di
dalam sample, sample diputar sampai hanya HDL yang ada di supernatan
untuk menentukan kadar kolesterol dengan enzymatik.
Pengukuran kadar kolesterol HDL dilakukan dengan kolesterol
HDL analisis kit. Sampel adalah serum yang berasal dari darah jantung yang
diambil menggunakan spuit sesaat setelah tikus dimatikan dan dibedah.
Pengukuran dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan presipitasi terhadap
lipoprotein densitas rendah (LDL dan VLDL) dan kilomikron. Presipitasi
dilakukan dengan penambahan asam fosfotungstat dan ion magnesium (
MgCl2). Setelah proses sentrifugasi, HDL dalam supernatan diukur
menggunakan pereaksi kit untuk pengukuran kadar kolesterol (CHOD-PAP).
a. Prosedur presipitasi.
Sebanyak 200 μl serum darah dicampurkan dengan 500 μl pereaksi.
Presipitasi yang telah diencerkan dengan akuabides (rasio 4:1), kemudian
diinkubasi selama 10 menit pada suhu kamar. Setelah sentrifugasi pada 4000
rpm selama 10 menit, dihasilkan supernatan yang siap untuk dianalisis.
b. Prosedur analisis
1) 200 µl serum + 500 ul pereaksi yang telah diencerkan dengan
akuabides, diinkubasi selama10 mnt, lalu disentrifugasi selama 10 menit
pada 4000 rpm.
2) Sebanyak 100 µl supernatan yang dihasilkan dicampur dengan
1000 ul pereaksi (kolesterol esterase, kolesterol oksidase, fenol, 4-
aminoantipirin, peroksidase dan buffer.
3) Campuran diinkubasi pada suhu 37 C selama 5 menit.
4) Absorbansi dibaca pada λ = 600 nm
b. Trigliserida
Trigliserida (TG) adalah salah satu bentuk dari 3 lemak dasar manusia.
Selain itu, trigliserida adalah lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein.
Tidak seperti kolesterol yang disimpan dalam jaringan hati atau dinding pembuluh
darah, TG akan disimpan dalam sel lemak dibawah kulit (yang menjadikan six
pack abs sangat sulit diperoleh). Trigliserida adalah penyebab utama penyakit-
penyakit arteri dan biasanya dibandingkan dengan kolesterol dengan
menggunakan lipopritein elektroforesis. Kadar TG yang tinggi akan mengubah
metabolisme VLDL menjadi suatu bentuk large VLDL yang menyebabkan
hiperlipoproteinemia. Bentuk L-VLDL ini akan menjadi LDL yang sangat mudah
teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya akan memperberat kandungan
kolesterol pembuluh darah (Tenggara, 2008). Masuknya alkohol dapat
menyebabkan peningkatan sementara kadar trigliserida serum (Kee, 1997).
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging, mentega, minyak sawit, minyak kelapa, keju, santan, alkohol, dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma, 2005). Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi. Sejumlah
faktor dapat memengaruhi tingginya trigliserida dalam darah seperti kegemukan,
makanan berlemak jenuh tinggi, makanan yang tinggi glukosa atau karbohidrat
serta minuman alkohol.
Idealnya trigliserida dalam darah harus kurang dari 150 miligram per
desiliter (mg / dL). Untuk menetapkan kadar trigliserida dalam serum digunakan
metode CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase Phenol Aminoantypirine). Prinsip
pengukurannya adalah trigliserida diukur setelah melalui proses oksidasi dan
hidrolisis enzimatik. Indikator kuinonimin dibentuk dari hydrogen peroksida dan
4-aminofenanzon yang berasal dari fenol dan peroksidase.
Reaksi :

Selain itu, kadar trigliserida serum darah ditetapkan dengan metode


Enzymatic Colorimetric Test dengan Glycerol-3Phosphate Oxidase GPO. Prinsip
dari metode ini adalah penentuan trigliserida setelah pemisahan enzimatis oleh
lipoprotein lipase. Indikator warna adalah suatu quinonimin yang terbentuk dari
4-aminoantipirin dan 4-klorofenol dengan hidrogen peroksida dibawah katalis
peroksidase.

Reaksi yang terjadi :


LPL
Trigliserida Gliserol+ Asam lemak
GK
Gliserol + ATP Gliserol 3-fosfat + ADP
Gliserol 3-fosfat + O2 GPO GPO Dihidroksiaseton fosfat + H2O2
POD
2 H2O2 + Aminoantipirin + 4-klorofenol Quinonimin + HCl + 4 H2O

Keterangan :
LPL: Lipoprotein lipase
GK : Gliserokinase
GPO : Gliserol-3-fosfat-oksidase
POD : Peroksidase
Gambar 1. Reaksi enzimatik pada penetapan kadar Trigliserida
(Sumber: Anonim, 1999)
Daftar pustaka:
Anonim. 1999. Leaflet Trigyceride. Diagnostic System (DiaSys). International.

Heslet, L. 2002. Kolesterol. Kesaint Blanc. Jakarta.

Kee, J. L. 1997. Pemeriksaan Laboratorium and Doagnostik. Penerbit: EGC.


Jakarta.

Tenggara, J. 2008. Lemak Kolesterol dan Trigliserida. Tersedia pada


http://www.dennysantoso.com/lemak-kolesterol-dan-trigliserida.html [diakses
pada 7 Oktober 2017]

Wijayakusuma. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. ECG. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai