Anda di halaman 1dari 3

Anda pecinta kopi?

Berikut beda kemasan kopi jaman


old dengan kemasan kopi jaman now

J
auh sebelum kita dapat meneguk kopi yang kita minum sekarang, ada
perjalanan panjang mengenai kopi. Sejarah kopi telah dicatat sejauh pada
abad ke-9. Pertama kali, kopi hanya ada di Ethiopia. Akan tetapi, ketika
bangsa Arab mulai meluaskan perdagangannya, biji kopi pun telah meluas sampai
ke Afrika Utara dan ketenarannya sebagai minuman mulai menyebar hingga ke
Indonesia.
Kopi jaman old mungkin masih dikemas dengan cara tradisional dengan
kemasan yang sangat sederhana. Sunguh menarik rasanya menilik kembali
bagaimana kemasan kopi pada jaman dulu. Berikut kami paparkan beberapa di
antaranya.

Kemasan kopi yang digunakan pada jaman dulu berbahan dasar kertas. Selain
sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media komunikator dan
media cetak. Namun, kemasan kertas ini sifatnya yang sensitif terhadap air dan
mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan.
Kopi instan mulai dikenal pada tahun 1917 pada perang dunia 1, kopi ini dipasok
untuk kebutuhan militer. Kemasan yang digunakan yaitu kemasan kaleng. Dulu
fungsi sebuah kemasan hanyalah sebatas untuk melindungi barang atau
mempermudah barang untuk dibawa. Seiring dengan perkembangan jaman
yang semakin kompleks, barulah terjadi penambahan nilai-nilai fungsional
dan peranan kemasan dalam pemasaran mulai diakui sebagai satu kekuatan
utama dalam persaingan pasar. Berikut merupakan kemasan kopi jaman now.

Kopi jaman now dikemas dengan menggunakan berbagai kemasan seperti,


kemasan kertas perkamen yang dilapisi alumunium foil, kemasan botol, kemasan
kardus, dan kemasan aseptis. Kemasan kini menjadi media informasi untuk
memperkenalkan brand kepada konsumen. selain itu kemasan juga dapat
meningkatkan penjualan. Menurut Adiyuda et al (2015) jenis kemasan kopi yang
memiliki umur simpan paling lama adalah kemasan kopi dengan menggunakan
alumunium foil, kemasan alumunium foil memiliki umur simpan 15849,04 hari
dengan kondisi ruang penyimpanan RH 75 %, serta nilai tambah ekonomis
pengemasan sebesar 37,33 %. Bahan pengemas dari aluminium banyak
diaplikasikan sebagai bahan kaleng, bahan pengemas yang agak kaku dan bahan
pengemas yang fleksibel. contoh bahan pengemas dari aluminium yang fleksibel
adalah aluminium foil. bahan pengemas dari aluminium foil memiliki
kelebihan karena bersifat permeable (tidak dapat ditembus) oleh cahaya, gas,
air, bau dan bahan pelarut yang tidak dimiliki oleh bahan pengemas fleksibel
lainnya. (Dwiari, 2008). Nah, jadi anda pilih kemasan yang mana? Pastikan jenis
kemasan yang anda pilih dapat memperpanjang umur simpan ya.

Anda mungkin juga menyukai