Disusun oleh:
Mardiana (150384204009)
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini diharapkan:
1. Siswa dapat menjelaskan konsep dan contoh asam basa menurut Arrhenius dengan
tepat
2. Siswa dapat menjelaskan konsep dan contoh asam basa menurut Brownsted Lowry
dengan tepat
3. Siswa dapat menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasi menurut Bronsted dan
Lowry dengan benar
4. Dengan diberikan reaksi Siswa dapat mengidentifikasi spesi asam basa dari suatu
persamaan reaksi asam basa Brownsted Lowry dengan benar
5. Siswa dapat Menjelaskan konsep dan contoh asam basa menurut Lewis dengan tepat
6. Siswa dapat menjelaskan indikator asam dan basa
D. Materi Pembelajaran
1. Teori Asam – Basa Menurut Beberapa Ahli
Teori asam - basa Arrhenius Pada tahun 1807, seorang ilmuan dari Swiss yang bernama
Svante Arrhenius mengemukakan teori asam dan basa sebagai berikut.
a. Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan ion
H+.
b. Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH-.
Berdasarkan banyaknya ion H+ yang dihasilkan senyawa asam dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
1) Asam monoprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air hanya
menghasilkan satu ion H+ Contoh: HCl. Hbr, HCN, HNO3, CH3COOH.
2) Asam diprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan
dua ion H+. Contoh: H2SO4, H2CO3, H2S.
3) Asam triprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan
tiga ion H+.
Contoh: H3PO3, H3PO4 Secara umum senyawa asam yang menghasilkan dua, tiga
ion H+ atau lebih disebut asam poliprotik.
b. Basa
Basa adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH.
Perhatikan contoh reaksi berikut dalam air
- LiOH(aq) ⎯→ Li+ (aq) + OH-(aq)
- NaOH(aq) ⎯→ Na+ (aq) + OH-(aq)
- KOH(aq) ⎯→ K+ (aq) + OH-(aq)
- Mg(OH)2(aq) ⎯→ Mg2+ (aq) + 2OH-(aq)
Sebagaimana pengelompokan asam, maka basa dapat dikelompokkan
berdasarkan gugus OH- yang diikatnya, yaitu: 1. basa monohidroksi, 2. basa
dihidroksi, dan 3. basa trihidroksi.
Molekul AlCl3 menerima sepasang elektron bebas dari molekul NH3 untuk berikatan
Ikatan yang terjadi antara Al dan N adalah ikatan kovalen koordinasi.
Dalam Dalam
larutan asam larutan basa
Nomor Soal
No Nama Siswa Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
dst
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = ×100
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Penilaian Afektif
Keterangan :
K : Kurang
C : Cukup
B : Baik
SB : Baik Sekali
Penilaian psikomotor
o Siswa terampil dalam merangkai dan menggunakan set alat dan melakukan percobaan
untuk membuktikan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan.
Rubrik:
0 : jika tidak menggunakan bahasa yang sopan atau tidak mahir dalam
menyampaikan informasihasil diskusi kelompok.
1 : jika menggunakan bahasa yang sopan namun tidak percaya diri dalam
berbicara atau kurang mahir dalam menyampaikan informasihasil diskusi
kelompok secara sistematis.
2 : jika menggunakan bahasa yang sopan atau mahir dalam menyampaikan
informasihasil diskusi kelompok secara sistematis.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
(Perkembangan Konsep Asam Basa dan indikator Asam Basa)
Kelompok :
Nama anggota :
Petunjuk belajar :
1. Bacalah rangkuman teori di bawah ini
2. Bacalah referensi lain yang relevan
3. Diskusikan topik masalah ini dengan temanmu
4. Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
Rangkuman Teori
A. Teori asam - basa Arrhenius Pada tahun 1807, seorang ilmuan dari Swiss yang
bernama Svante Arrhenius mengemukakan teori asam dan basa sebagai berikut:
a. Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan ion
H+.
Berdasarkan banyaknya ion H+ yang dihasilkan senyawa asam dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
1. Asam monoprotik
2. Asam diprotik
3. Asam triprotik
b. Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH-.
Basa dapat dikelompokkan berdasarkan gugus OH- yang diikatnya, yaitu:
1. Basa monohidroksi,
2. Basa dihidroksi,
3. Basa trihidroksi.
C. Teori asam basa Lewis Pada tahun 1932, G.N. Lewis menyatakan teori asam basa
berdasarkan serah terima pasangan elektron yang dimana :
Asam adalah penerima/akseptor pasangan elektron
Basa adalah pemberi/donor pasangan elektron
.
Jawaban
1. Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan ion H+.
Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH-.
Berdasarkan banyaknya ion H+ yang dihasilkan senyawa asam dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
1) Asam monoprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air hanya
menghasilkan satu ion H+ Contoh: HCl. Hbr, HCN, HNO3, CH3COOH.
2) Asam diprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan dua
ion H+. Contoh: H2SO4, H2CO3, H2S.
3) Asam triprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan tiga
ion H+. Contoh: H3PO3, H3PO4 Secara umum senyawa asam yang menghasilkan dua,
tiga ion H+ atau lebih disebut asam poliprotik.
Kelemahan dari teori asam basa Arrhenius adalah hanya terbatas untuk senyawa asam
basa dalam pelarut air.
Asam konjugasi : Asam yg terbentuk dari basa yang menerima Proton NH4-
Basa konjugasi : Basa yg terbentuk dari asam yang melepaskan Proton OH-
Pengertian Teori Asam Basa menurut Lewis
Asam adalah penerima/akseptor pasangan elektron
Basa adalah pemberi/donor pasangan elektron
Contohnya :
Teori asam basa Lewis lebih luas dibandingkan Arhenius dan Bronsted Lowry , karena
:
Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang berlangsung dalam pelarut air,
pelarut bukan air, dan tanpa pelarut sama sekali.
Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak melibatkan transfer
proton (H+), seperti reaksi antara BF3 dan NH3..
3. Ada beberapa jenis indikator yang dapat digunakan untuk membedakan larutan yang
bersifat asam dari larutan yang bersifat basa, antara lain kertas lakmus, indikator universal,
pH-meter, indikator buatan, dan indikator alami.
a. Kertas lakmus
Indikator yang sering digunakan di laboratorium kimia adalah kertas lakmus merah dan
kertas lakmus biru. Lakmus merah akan berwarna menjadi biru dalam lingkungan basa
dan lakmus biru akan menjadi merah dilingkungan asam.
b. Menggunakan Indikator Universal
pH suatu larutan juga dapat ditentukan dengan menggunakan indikator universal, yaitu
campuran berbagai indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan
warnanya.
c. Menggunakan pH–meter
pH–meter adalah alat pengukur pH dengan ketelitian yang sangat tinggi. Sebuah alat
elektronik yang berfungsi untuk mengukur pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu
cairan (ada elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-
padat). Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektroda (probe pengukur) yang terhubung ke
sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH. alat ini sangat berguna
untuk industri air minum, laboratorium, akuarium, industri pakaian terutama batik dan
pewarna pakaian.