Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MICROTEACHING

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Dosen pengampu : Inelda Yulita, S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh:
Mardiana (150384204009)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2018
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Identitas
Identitas Sekolah : SMA N 1 Tambelan
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI (Sebelas) / II (Dua)
Materi pokok : Asam dan Basa
Subbab Materi : Perkembangan Konsep Asam Basa dan indikator Asam Basa
Pertemuan :1
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 45 menit)

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini diharapkan:
1. Siswa dapat menjelaskan konsep dan contoh asam basa menurut Arrhenius dengan
tepat
2. Siswa dapat menjelaskan konsep dan contoh asam basa menurut Brownsted Lowry
dengan tepat
3. Siswa dapat menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasi menurut Bronsted dan
Lowry dengan benar
4. Dengan diberikan reaksi Siswa dapat mengidentifikasi spesi asam basa dari suatu
persamaan reaksi asam basa Brownsted Lowry dengan benar
5. Siswa dapat Menjelaskan konsep dan contoh asam basa menurut Lewis dengan tepat
6. Siswa dapat menjelaskan indikator asam dan basa

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Alokasi Waktu
3.10 Menjelaskan konsep 1. Menjelaskan konsep asam basa
asam dan basa serta menurut Arrhenius.
kekuatannya dan 2. Menjelaskan konsep asam basa
kesetimbangan menurut Brownsted Lowry.
pengionannya dalam 3. Menjelaskan konsep asam basa
larutan menurut Lewis.
4. Menemukan sifat larutan 80 Menit
berdasarkan konsep asam basa.
5. Menemukan sifat larutan
berdasarkan pH larutan

4.10 Menganalisis trayek 1. Menggunakan indikator yang tepat


perubahan pH untuk menentukan keasaman
beberapa indikator asam/basa
yang diekstrak dari 2. Menggunakan indikator yang tepat
bahan alam melalui untuk titrasi asam/basa
percobaan

D. Materi Pembelajaran
1. Teori Asam – Basa Menurut Beberapa Ahli
 Teori asam - basa Arrhenius Pada tahun 1807, seorang ilmuan dari Swiss yang bernama
Svante Arrhenius mengemukakan teori asam dan basa sebagai berikut.
a. Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan ion
H+.
b. Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH-.
Berdasarkan banyaknya ion H+ yang dihasilkan senyawa asam dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
1) Asam monoprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air hanya
menghasilkan satu ion H+ Contoh: HCl. Hbr, HCN, HNO3, CH3COOH.
2) Asam diprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan
dua ion H+. Contoh: H2SO4, H2CO3, H2S.
3) Asam triprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan
tiga ion H+.
Contoh: H3PO3, H3PO4 Secara umum senyawa asam yang menghasilkan dua, tiga
ion H+ atau lebih disebut asam poliprotik.

b. Basa
Basa adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH.
Perhatikan contoh reaksi berikut dalam air
- LiOH(aq) ⎯→ Li+ (aq) + OH-(aq)
- NaOH(aq) ⎯→ Na+ (aq) + OH-(aq)
- KOH(aq) ⎯→ K+ (aq) + OH-(aq)
- Mg(OH)2(aq) ⎯→ Mg2+ (aq) + 2OH-(aq)
Sebagaimana pengelompokan asam, maka basa dapat dikelompokkan
berdasarkan gugus OH- yang diikatnya, yaitu: 1. basa monohidroksi, 2. basa
dihidroksi, dan 3. basa trihidroksi.

 Teori asam basa Bronsted – Lowry


Menurut Bronsted Lowry
 asam adalah zat yang dalam reaksi bertindak sebagai donor proton (memberi ion H+)
 basa adalah zat yang dalam reaksi bertindak sebagai akseptor proton (penerima ion
H+) HCl dalam air bersifat asam, dapat dijelaskan sebagai berikut.
HCl(aq) + H2O(l) H3O+ (aq) + Cl(aq)
Dalam reaksi tersebut:
- HCl diubah menjadi Cl, jadi HCl sebagai donor proton (memberikan ion H+) → HCl
asam
- H2O diubah menjadi H3O+, jadi H2O sebagai akseptor proton (menerima ion H+) →
H2O basa
- HCl dan Cl- → disebut pasangan asam – basa konjugasi
- H2O dan H3O+ → disebut pasangan basa – asam konjugasi
 Teori asam basa Lewis Pada tahun 1932, G.N. Lewis menyatakan teori asam basa
berdasarkan serah terima pasangan elektron. Hal ini dapat disimak dari reaksi antara
AlCl3 dengan NH3 berikut.

Molekul AlCl3 menerima sepasang elektron bebas dari molekul NH3 untuk berikatan
Ikatan yang terjadi antara Al dan N adalah ikatan kovalen koordinasi.

2. Indikator Asam Basa


Indikator asam basa adalah zat yang dapat berbeda warna dalam lingkungan asam
dan basa. Ada beberapa jenis indikator yang dapat digunakan untuk membedakan
larutan yang bersifat asam dari larutan yang bersifat basa, antara lain kertas lakmus,
indikator, dan indikator alami.

Menggunakan Beberapa Indikator


Untuk mengenali suatu zat bersifat asam atau basa kita tidak boleh sembarangan
mencicipi atau memegangnya, karena akan sangat berbahaya. Contoh asam sulfat
(H2SO4), dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai accu zuur (air aki). Bila asam
sulfat terkena tangan akan melepuh seperti luka bakar dan bila terkena mata akan buta.
Contoh lain, natrium hidroksida (NaOH) banyak digunakan untuk membersihkan
saluran air bak cuci, bila terkena tangan akan terasa licin dan gatal-gatal serta tangan
mudah terluka iritasi. Jadi, bagaimana cara mengenali zat bersifat asam atau basa? Cara
yang tepat untuk menentukan sifat asam dan basa adalah dengan menggunakan zat
penunjuk yang disebut indikator.
Indikator asam basa adalah zat yang dapat berbeda warna dalam lingkungan asam
dan basa.
Ada beberapa jenis indikator yang dapat digunakan untuk membedakan larutan yang
bersifat asam dari larutan yang bersifat basa, antara lain kertas lakmus, indikator
buatan, dan indikator alami (kunyit , kubis, merah dan bunga-bunga yang memiliki
warna yang mencolok). Berikut ini adalah indikator buatan :
1. Kertas lakmus
Indikator yang sering digunakan di laboratorium kimia adalah kertas lakmus
merah dan kertas lakmus biru.

Dalam Dalam
larutan asam larutan basa

2. Menggunakan Indikator Universal


pH suatu larutan juga dapat ditentukan dengan menggunakan indikator universal,
yaitu campuran berbagai indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari
perubahan warnanya.
3. Menggunakan pH–meter
pH–meter adalah alat pengukur pH dengan ketelitian yang sangat tinggi.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Kooperatif Learning
2. Model : STAD (Student Team Achievement Divisions)
3. Metode : Diskusi, presentasi

G. Media dan Sumber Belajar


1. Media Pembelajaran :
a. Worksheet atau lembar kerja (siswa)
b. Lembar penilaian
c. Video teori asam basa
Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus (powerpoint)
2. Sumber Belajar :
 Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013.
Erlangga: Jakarta.
 Internet

H. Langkah – langkah Pembelajaran


Kegiatan Tahapan / Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Menyampaikan Guru : 15 menit
Awal tujuan dan Orientasi
memotivasi siwa  Melakukan pembukaan
dengan salam pembuka
dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai sikap
disiplin
a. Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
b. Mengaitkan materi
pembelajaran yang akan
dilakukan dengan
pengalaman peserta didik
dengan tema sebelumnya
yaitu tentang
kesetimbangan kimia.
c. Mengajukan pertanyaan
yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
d. Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
- Apabila materi ini
dikuasai dengan baik,
maka peserta didik
diharapkan dapat
menjelaskan tentang
Asam Dan Basa
e. Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung
Pemberian Acuan;
- Memberitahukan materi
pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan
saat itu.
f. Memberitahukan tentang
standar kompetensi,
kompetensi dasar dan
indikator pada pertemuan
yang berlangsung

Kegiatan Inti Mengamati (Observing) 50 menit


Menyajikan Guru memberian Materi;
informasi Menjelaskan konsep Asam
Basa menurut
Arrhenius,Bronsted Lowry,
Lewis dan Indikator Asam
Basa menggunakan Power
Point
Menanya (Questioning)
Guru bertanya kepada siswa:
1. Apa keunggulan teori
Bronsted-Lowry
dibandingkan teori Arrhenius
?
2. Apa perbedaan indikator alam
dengan indikator kimia ?

Guru mengorganisasi siswa


Mengorganisasi menjadi 3 kelompok
siswa ke dalam kooperatif yang
kelompok- beranggotakan 3-2 orang.
kelompok
belajar Guru membagikan LKS
kepada setiap kelompok dan
meminta siswa untuk
berdiskusi dan bekerja sama
dalam mengerjakan LKS .
Membimbing Guru membimbing kelompok
kelompok yang kesulitan dalam
belajar dan mengerjakan LKS.
bekerja.
Guru meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya dan kelompok
lainnya memperhatikan serta
memberikan tanggapan
terhadap presentasi temannya
Evaluasi Guru memberikan umpan
balik terhadap hasil diskusi.
Guru memberikan
Memberikan penghargaan.
penghargaan
Kegiatan Penarikan Guru dan siswa membuat 15 menit
penutup Kesimpulan kesimpulan bersama-sama
tentang teori asam basa dan
indikator asam dan basa
Penugasan Guru memberikan tugas
individu kepada siswa
Refleksi Guru menyampaikan topik
untuk peertemuan selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dan
mengajak siswa untuk berdoa.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Penilaian kognitif : Tes hasil belajar (penguasaan konsep) kimia menggunakan


penskoran (setiap soal diberi skor 1 bila jawaban benar, dan
skor nol bila salah).
2. Penilaian Afektif : sikap (perilaku) siswa selama pembelajaran berlangsung
menggunakan rubrik penilaian perilaku
3. Penilaian psikomotorik : Keterampilan siswa selama diskusi kelompok
 Penilaian Kognitif

Nomor Soal
No Nama Siswa Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
dst

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = ×100
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

Penilaian Afektif

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


Sikap
Tanggung Jawab Jujur Disiplin Kerjasama Santun
Nama
No K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S
Siswa
R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Keterangan :
K : Kurang
C : Cukup
B : Baik
SB : Baik Sekali

o Pengamatan Afektif pada perilaku ilmiah


No Aspek yang dinilai Skor Keterangan
1 2 3
1. Rasa ingin tahu
2. Ketelitian dalam mencari informasi
dari berbagai sumber pendukung lain
3. Ketekunan/ keuletan dalam belajar baik
secara kelompok maupun individu
dalam menyelesaikan masalah yang
ada
4. Kejujuran dalam menyampaikan hal-
hal yang diketahui dari diskusi

a. Rubrik Penilaian Afektif

No Aspek yang Dinilai Kriteria


1. Menunjukkan rasa ingin tahu 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar, antusias, aktif dalam kegiatan
baik kelompok maupun individu.
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun
tidak terlalu antusias, dan baru terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh atau kurang antusias dalam
menyelesaikan masalah secara
individu.
1: tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok atau individu
walaupun telah didorong untuk terlibat.
2. Ketelitian dalam mencari informasi 3: informasi yang didapatkan dari 3
dari berbagai sumber pendukung sumber selain buku pegangan.
lain 2: informasi yang didapatkan dari 2
sumber selain buku pegangan.
1: tidak mencari informasi dari manapun.
3. Ketekunan/ keuletan dalam belajar 3: tekun/ ulet dalam menyelesaikan tugas
baik secara kelompok maupun dengan hasil terbaik yang bisa
individu dalam menyelesaikan dilakukan, berupayaa teliti waktu.
masalah yang ada 2: berupaya tepat waktu dalam
menyelesaikan tugas, namun belum
menujukkan upaya terbaiknya.
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas dan tugasnya tidak
selesai.
4. Kejujuran dalam menyampaikan 3: menunjukkan kejujurannya dalam
hal-hal yang diketahui dari diskusi menyampaikan hal yang sudah
diketahui tentang materi dan
menunjukkan kemandirian dalam
menyelsaikan masalah.
2: menunjukkan kejujuran dalam hal yang
sudah diketahui tentang materi namun
kurang menunjukkan kemandirian
dalam menyelesaikan masalah (masih
berusahaa meminta jawaban
teman/menyontek) terutama pada
kegiatan individu.
1: tidak menunjukkan kejujuran dalam hal
yang sudah diketahui tentang materi
dan berusaha mencari jawaban dari
teman lain dengan cara menyontek
untuk menyelesaikan tugas individu.

o Pengamatan Afektif dalam bertanya dan menanggapi penjelasan maupun pendapat


pada saat presentasi kelompok
Aspek yang Dinilai
Skor
No. Nama Siswa Bertanya Berpendapat Menjawab
Total
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
...

1 : jika tidak bertanya, tidak berpendapat, dan tidak menjawab.


2 : jika bertanya, berpendapat, atau menjawab, namun kurang sesuai dengan materi.
3 : jika bertanya, berpendapat, atau menjawab, dan isinya sesuai dengan materi.

 Penilaian psikomotor

o Siswa terampil dalam merangkai dan menggunakan set alat dan melakukan percobaan
untuk membuktikan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan.

o Siswa terampil dalam menyajikan data hasil diskusi kelompok

Aspek yang Dinilai


Penggunaan Kecakapan Skor
No. Nama Siswa
Bahasa dalam Berbicara Total
0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
...

Rubrik:
0 : jika tidak menggunakan bahasa yang sopan atau tidak mahir dalam
menyampaikan informasihasil diskusi kelompok.
1 : jika menggunakan bahasa yang sopan namun tidak percaya diri dalam
berbicara atau kurang mahir dalam menyampaikan informasihasil diskusi
kelompok secara sistematis.
2 : jika menggunakan bahasa yang sopan atau mahir dalam menyampaikan
informasihasil diskusi kelompok secara sistematis.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
(Perkembangan Konsep Asam Basa dan indikator Asam Basa)
Kelompok :
Nama anggota :
 Petunjuk belajar :
1. Bacalah rangkuman teori di bawah ini
2. Bacalah referensi lain yang relevan
3. Diskusikan topik masalah ini dengan temanmu
4. Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini

 Setelah mempelajari asam dan basa diharapkan siswa dapat :


1. Menjelaskan konsep dan contoh asam basa menurut Arrhenius dengan tepat
2. Menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasi menurut Bronsted dan Lowry
dengan benar
3. Mengidentifikasi spesi asam basa dari suatu persamaan reaksi asam basa Brownsted
Lowry dengan benar
4. Menjelaskan konsep dan contoh asam basa menurut Lewis dengan tepat
5. Menjelaskan indikator asam dan basa

 Rangkuman Teori

A. Teori asam - basa Arrhenius Pada tahun 1807, seorang ilmuan dari Swiss yang
bernama Svante Arrhenius mengemukakan teori asam dan basa sebagai berikut:
a. Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan ion
H+.
Berdasarkan banyaknya ion H+ yang dihasilkan senyawa asam dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
1. Asam monoprotik
2. Asam diprotik
3. Asam triprotik
b. Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH-.
Basa dapat dikelompokkan berdasarkan gugus OH- yang diikatnya, yaitu:
1. Basa monohidroksi,
2. Basa dihidroksi,
3. Basa trihidroksi.

B. Teori asam basa Bronsted – Lowry


Menurut Bronsted Lowry
 Asam adalah zat yang dalam reaksi bertindak sebagai donor proton (memberi ion
H+)
 Basa adalah zat yang dalam reaksi bertindak sebagai akseptor proton (penerima ion
H+) HCl dalam air bersifat asam
Asam konjugasi : Asam yg terbentuk dari basa yang menerima Proton
Basa konjugasi : Basa yg terbentuk dari asam yang melepaskan Proton

C. Teori asam basa Lewis Pada tahun 1932, G.N. Lewis menyatakan teori asam basa
berdasarkan serah terima pasangan elektron yang dimana :
 Asam adalah penerima/akseptor pasangan elektron
 Basa adalah pemberi/donor pasangan elektron

D. Indikator Asam Basa


Indikator asam basa adalah zat yang dapat berbeda warna dalam lingkungan asam
dan basa. Ada beberapa jenis indikator yang dapat digunakan untuk membedakan
larutan yang bersifat asam dari larutan yang bersifat basa, antara lain kertas lakmus,
indikator universal, pH-meter, indikator buatan, dan indikator alami.

Diskusikan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan kelompokmu dan jawablah


dengan tepat!
1. Jelaskan pengertian dan sebutkan contoh asam - basa dalam teori Arrhenius :
Asam dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
 Asam monoprotik, Asam diprotik dan Asam triprotik
Basa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
 Basa monohidroksi, Basa dihidroksi dan Basa trihidroksi
Apa kelemahan dari teori Arrhenius ?
Jawab :
……………………………………………………………………………………………
2. Jelaskan pengertian teori asam basa Bronsted – Lowry dan teori asam basa Lewis serta
berikan contoh nya dan bandingkan kedua teori tersebut ?
Jawab :
……………………………………………………………………………………………

3. Sebutkan dan jelaskan indikator asam dan basa ?


Jawab :
……………………………………………………………………………………………

.
Jawaban
1. Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan ion H+.
Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH-.
Berdasarkan banyaknya ion H+ yang dihasilkan senyawa asam dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
1) Asam monoprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air hanya
menghasilkan satu ion H+ Contoh: HCl. Hbr, HCN, HNO3, CH3COOH.
2) Asam diprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan dua
ion H+. Contoh: H2SO4, H2CO3, H2S.
3) Asam triprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan tiga
ion H+. Contoh: H3PO3, H3PO4 Secara umum senyawa asam yang menghasilkan dua,
tiga ion H+ atau lebih disebut asam poliprotik.

Basa dapat dikelompokkan berdasarkan gugus OH- yang diikatnya, yaitu:


1) Basa monohidroksi, senyawa basa yang memiliki satu gugus OH-. Contohnya NaOH,
KOH dll
2) Basa dihidroksi, yaitu senyawa basa yang memiliki dua gugus OH -. Contohnya
Ca(OH)2 , dan MgOH2
3) Basa trihidroksi, yaitu senyawa basa yang memiliki tiga gugus OH-. Contohnya
Al(OH)3 dan Fe(OH)3

Kelemahan dari teori asam basa Arrhenius adalah hanya terbatas untuk senyawa asam
basa dalam pelarut air.

2. Pengertian Teori Asam Basa menurut Bronsted – Lowry


 Asam adalah suatu zat yang menjadi donor proton (ion hidrogen).
 Basa adalah suatu zat yang menjadi akseptor proton (ion hidrogen)
Pasangan Asam Basa Konjugasi
H2O(l) + NH3 (g)  NH4- (aq) + OH- (aq)
Asam 1 Basa 2 Asam 2 Basa 1

Asam konjugasi : Asam yg terbentuk dari basa yang menerima Proton  NH4-
Basa konjugasi : Basa yg terbentuk dari asam yang melepaskan Proton  OH-
Pengertian Teori Asam Basa menurut Lewis
 Asam adalah penerima/akseptor pasangan elektron
 Basa adalah pemberi/donor pasangan elektron
Contohnya :

Teori asam basa Lewis lebih luas dibandingkan Arhenius dan Bronsted Lowry , karena
:
 Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang berlangsung dalam pelarut air,
pelarut bukan air, dan tanpa pelarut sama sekali.
 Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak melibatkan transfer
proton (H+), seperti reaksi antara BF3 dan NH3..
3. Ada beberapa jenis indikator yang dapat digunakan untuk membedakan larutan yang
bersifat asam dari larutan yang bersifat basa, antara lain kertas lakmus, indikator universal,
pH-meter, indikator buatan, dan indikator alami.
a. Kertas lakmus
Indikator yang sering digunakan di laboratorium kimia adalah kertas lakmus merah dan
kertas lakmus biru. Lakmus merah akan berwarna menjadi biru dalam lingkungan basa
dan lakmus biru akan menjadi merah dilingkungan asam.
b. Menggunakan Indikator Universal
pH suatu larutan juga dapat ditentukan dengan menggunakan indikator universal, yaitu
campuran berbagai indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan
warnanya.
c. Menggunakan pH–meter
pH–meter adalah alat pengukur pH dengan ketelitian yang sangat tinggi. Sebuah alat
elektronik yang berfungsi untuk mengukur pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu
cairan (ada elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-
padat). Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektroda (probe pengukur) yang terhubung ke
sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH. alat ini sangat berguna
untuk industri air minum, laboratorium, akuarium, industri pakaian terutama batik dan
pewarna pakaian.

d. Indikator buatan dan Indikator alami

Anda mungkin juga menyukai