Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

MELAPORKAN HASIL PENELITIAN DAN HASIL KEGIATAN


A. Kegiatan 1
Membangun Konteks Teks Laporan
Laporan penelitian atau laporan kegiatan yang dimaksudkan di sini adalah laporan pada
umumnya–yaitu bahwa setelah peneliti atau pelaksana kegiatan melaksanakan penelitian atau
kegiatan, mereka harus menyusun laporan. Akan tetapi, pada konteks studi Anda, laporan
penelitian dan laporan kegiatan mempunyai genre makro secara khusus, sesuai dengan jenjang
pendidikan dan jenis kegiatan yang relevan dengan kehidupan akademik Anda.
Laporan yang didasarkan pada penelitian dapat disusun dengan genre makro skripsi (untuk
jenjang S-1), tesis (untuk jenjang S-2), dan disertasi (untuk jenjang S-3). Selain itu, laporan
penelitian juga dapat dinyatakan dengan genre makro artikel ilmiah. Di pihak lain, laporan
kegiatan tidak disusun berdasarkan penelitian, tetapi berdasarkan kegiatan, misalnya latihan kerja
(job training), magang (internship), seminar, lokakarya, pentas seni, dan kegiatan
kemahasiswaan yang lain. Mahasiswa yang terlibat dalam kepanitiaan dituntut untuk menulis
laporan setelah mereka menyelesaikan kegiatan-kegiatan tersebut.
B. Kegiatan 2
Menelusuri Model dan Menganalisis Teks Laporan.
Bahkan sebuah penelitian dapat menjadi inspirasi kemunculan gagasan baru. Di pihak lain,
laporan kegiatan yang bagus dapat dijadikan pedoman untuk merancang kegiatan yang akan
datang. Kekurangan-kekurangan yang ada pada kegiatan yang dilaporkan itu merupakan
pelajaran yang berharga dalam melaksanakan kegiatan yang lain.
1. Menelusuri Model Teks Laporan
Laporan penelitian dan laporan kegiatan disusun menurut struktur teks tertentu. Struktur teks itu
terdiri atas tahapan-tahapan yang direalisasikan oleh genre mikro yang sesuai dengan isi dan
fungsi tahapan-tahapan tersebut.
1.1 Menelusuri Model Teks Laporan Penelitian
Model teks pada laporan penelitian dapat kita lihat pada sebuah artikel berupa jurnal penleitian
yang dihasilkan dari penelitian lapangan maupun penelitian literature.
1.2 Menelusuri Model Teks Laporan Kegiatan
Contoh daripada model teks laporan akhir kegiatan seperti tulisan yang berjudul Peran dan
tanggung jawab front office dalam meningkatkan kenyamanan dan kepuasan tamu di Rumah
Turi Eco Boutique Hotel Solo (Widodo, 2013
2.1 Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Teks Laporan Penelitian
2.1.1 Abstrak
Abstrak merupakan bagian yang sangat penting dalam laporan penelitian. Pada laporan
penelitian, abstrak adalah genre mikro yang berisi ringkasan seluruh penelitian yang dilaporkan.
Pada konteks ini, abstrak juga disebut ringkasan atau intisari. Abstrak menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan itu sendiri secara keseluruhan. Oleh sebab itu, sebagai ringkasan,
abstrak berfungsi secara sosial untuk menjelaskan keseluruhan isi penelitian, yang meliputi: (1)
masalah yang diteliti (dan atau tujuan penelitian), (2) metodologi penelitian, (3) temuan yang
dihasilkan dan pembahasan, serta (4) simpulan, implikasi, dan atau saran.
2.1.2 Pendahuluan
Pada laporan penelitian, pendahuluan merupakan tahapan yang berfungsi untuk
menyatakan latar belakang penelitian yang telah dilaksanakan, permasalahan yang diteliti,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, pentingnya masalah itu diteliti, dan
pendekatan/metode/teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Tiga hal yang
disebutkan pertama sering dinyatakan ke dalam subbab tersendiri atau dinyatakan dalam satu
kesatuan dan disisipkan ke dalam paragraf-paragraf pendahuluan. Adapun dua hal yang
disebutkan kemudian cukup disisipkan ke dalam paragraf-paragraf yang relevan pada
pendahuluan itu.. Perlu digarisbawahi pula bahwa melalui Tahapan Pendahuluan, pembaca
diharapkan sudah mengetahui isi dan arah penelitian secara keseluruhan.
2.1.3 Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Tahapan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka berisi dua hal. Yang pertama, adalah landasan
teori yang berfungsi untuk menyampaikan ulasan teori yang digunakan untuk memecahkan
masalah yang diteliti, dan yang kedua adalah tinjauan pustaka yang berfungsi untuk menyatakan
perbandingan antara penelitian yang dilaporkan itu dan penelitian-penelitian sebelumnya.
Pada dasarnya Tahapan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka dalam laporan penelitian dan
dalam proposal penelitian itu sama, terutama untuk Subtahapan Tinjauan Pustaka. Atas dasar ini,
Anda disarankan untuk membaca kembali penjelasan tentang tahapan tersebut di Bab III. Hal
yang membuat berbeda adalah bahwa teori yang telah dirancang pada proposal sering perlu
ditata ulang lagi pada laporan penelitian untuk disesuaikan dengan temuan-temuan penelitian
sebagaimana tergambar pada data.
2.1.4 Metodologi Penelitian
Tahapan Metodologi Penelitian berisi sajian tentang pendekatan, metode, dan teknik penelitian
yang diterapkan pada penelitian yang dilaporkan, termasuk langkah-langkah yang ditempuh.
Dengan mengambil contoh penelitian tentang kearifan lokal di masyarakat Samin di atas, hal itu
dapat dijelaskan sebagai berikut. Pendekatan teoretis yang dipilih dalam penelitian tersebut
adalah pendekatan sosiologis-antropologis yang dikemukakan oleh Malinowski dan Talcott
Parsons, sedangkan pendekatan penelitiannya adalah pendekatan kualitatif.
2.1.5 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Tahapan Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri atas dua hal yang berbeda: hasil penelitian dan
pembahasan. Pada laporan penelitian, kedua hal itu dapat dijadikan satu bab, dengan nama
“Hasil Penelitian dan Pembahasan”, atau dijadikan dua bab, masing-masing dengan nama “Hasil
Penelitian” dan “Pembahasan”.
Perlu dicatat bahwa terdapat banyak laporan penelitian yang tidak mengandung pembahasan,
meskipun Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan secara eksplisit dinyatakan. Pada laporan
penelitian yang demikian itu, bab yang dimaksud hanya berisi deskripsi data biasa tanpa disertai
analisis dengan cara membanding-bandingkan berbagai temuan yang ada serta tanpa
dikonfirmasikan dengan teori yang dirujuk dan tanpa dikonfrontasikan dengan penelitian-
penelitian sebelumnya. Anda tidak diharapkan untuk membuat laporan penelitian seperti itu.
2.1.6 Penutup
Bab Penutup merupakan tahapan terakhir pada struktur teks laporan penelitian.
Tahapan ini biasanya mengandung dua unsur, yaitu simpulan dan saran. Selain kedua unsur itu,
implikasi penelitian juga sering dimasukkan ke dalam tahapan tersebut.
Untuk menyampaikan simpulan dan saran (termasuk implikasi hasil penelitian), genre
mikro yang digunakan adalah deskripsi dan atau meliputi eksposisi. Deskripsi digunakan untuk
memaparkan simpulan, yang tidak lain adalah jawaban langsung terhadap pertanyaan penelitian
yang telah disampaikan pada Tahapan Pendahuluan.
Pada dasarnya, simpulan merupakan ringkasan dari temuan penelitian. Di pihak lain,
simpulan harus segaris dengan tujuan penelitian, karena dari simpulan diketahui bahwa tujuan
penelitian itu tercapai atau tidak. Selanjutnya, berdasarkan temuan-temuan penelitian tersebut,
saran diajukan. Saran berisi masukan tentang tindakan yang seharusnya dilakukan, baik secara
teoretis maupun praktis.
2.1.7 Daftar Pustaka dan Lampiran
Daftar pustaka dan lampiran tidak dimasukkan ke dalam struktur teks laporan penelitian,
meskipun dua hal itu penting. Di sisi lain, lampiran adalah materi pendukung laporan penelitian
yang diletakkan di bagian belakang, di luar bab-bab inti teks laporan. Lampiran dibuat tersendiri
di bagian belakang, karena apabila dijadikan satu dengan bab-bab laporan, lampiran itu akan
mengganggu sajian laporan inti. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa lampiran tidak
penting. Lampiran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari isi teks laporan secara
keseluruhan. Materi yang dapat dimasukkan ke dalam lampiran adalah materi yang relevan
dengan penelitian, yaitu antara lain:
(1) Transkrip data penelitian. Data-data yang dianalisis pada Bab IV (dan atau Bab V)
biasanya hanya berupa contoh. Data-data secara keseluruhan diletakkan pada lampiran.
(2) Panduan wawancara kepada informan.
(3) Dokumen yang dijadikan bahan analisis atau rujukan.
(4) Surat-surat pendukung, seperti surat izin untuk melakukan penelitian di lokasi
penelitian, Surat Keputusan Menteri, dan sejenisnya.
(5) Gambar atau foto.

2.1.8 Simpulan tentang Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Laporan Penelitian.
Laporan penelitian yang lengkap menurut Paltridge dan Stairfield (2007) mengandung
unsur-unsur sebagai berikut: (1) halaman judul; (2) halaman pengesahan pembimbing (untuk
skripsi, tesis, dan disertasi); (3) Kata Pengantar; halaman deklarasi (pernyataan bahwa isi
penelitian itu orisinal); (4) Daftar Isi; (5) Daftar Tabel dan Daftar Gambar; (6) Abstrak (7) Bab I
(Pendahuluan); (8) Bab II (Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka); (9) Bab III (Metodologi
Penelitian); (10) Bab IV (Hasil Penelitian dan Pembahasan); (11) Bab V (Penutup: Simpulan,
Saran, dan Implikasi); (12) Daftar Pustaka; dan (13) Lampiran.
Unsur-unsur tersebut bervariasi dalam hal nama dan urutan. Setiap lembaga tempat peneliti
bernaung memiliki gaya dan aturan tersendiri. Ini biasanya disebut gaya selingkung. Akan
tetapi, dari berbagai gaya yang ada, tetap dapat diambil kesamaannya, yakni pada unsur-unsur
utama dalam laporan penelitian. Untuk itu, dari pengeksplorasian di atas, unsur-unsur tersebut
dapat dibagi menjadi bagian depan (Nomor 1 sampai dengan Nomor 5), bagian inti (Nomor 6
sampai dengan Nomor 11), dan bagian akhir (Nomor 12 sampai dengan Nomor 13).
2.2 Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Teks Laporan Kegiatan
2.2.1 Ringkasan
Meskipun ringkasan dan abstrak itu sama, abstrak laporan kegiatan lebih cocok disebut
ringkasan karena lebih merupakan intisari dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan. Ringkasan
laporan kegiatan mengandung unsur-unsur: (1) tujuan kegiatan,deskripsi kegiatan, (3)
pelaksanaan kegiatan, serta (4) saran. Ringkasan laporan kegiatan berbeda dengan abstrak
laporan penelitian. Perbedaan itu terletak pada unsur-unsur pembentuknya. Pada laporan
kegiatan tidak terkandung landasan teori dan metodologi penelitian. Selain itu, kalaupun pada
ringkasan laporan kegiatan terdapat analisis, analisis yang dimaksud bukan analisis menurut
prinsip-prinsip penelitian, melainkan hanya semacam strategi yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan dan untuk mengatasi kendala-kendala yang timbul dalam pelaksanaan
kegiatan itu.
2.2.2 Pendahuluan
Tahapan Pendahuluan pada laporan kegiatan berfungsi untuk menyampaikan latar belakang
kegiatan yang telah dilaksanakan, gambaran tentang jenis dan bentuk kegiatan, tujuan, manfaat,
serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
2.2.3 Deskripsi Kegiatan
Tahapan Deskripsi Kegiatan berisi paparan tentang nama kegiatan, lokasi kegiatan, waktu
kegiatan, dan pelaksana kegiatan. Nama kegiatan adalah kegiatan yang dilaksanakan itu sendiri.
Waktu kegiatan adalah rentang waktu dilaksanakannya kegiatan itu. Adapun pelaksana kegiatan
adalah orang-orang yang terlibat dalam kegiatan itu. Untuk memaparkan semua itu, genre mikro
yang digunakan adalah deskripsi.
2.2.5 Penutup
Di satu sisi, Tahapan Penutup berisi pernyataan simpulan bahwa kegiatan yang dimaksud
telah dilaksanakan dengan baik dan bermanfaat. Di sisi lain, tahapan tersebut berisi saran-saran
untuk perbaikan kegiatan yang akan datang. Berbeda dengan simpulan pada penelitian yang
dirumuskan berdasarkan analisis, simpulan pada laporan kegiatan berkaitan dengan pelajaran
yang dapat dipetik dari kegiatan tersebut atau manfaat yang dapat dirasakan oleh pelaksana
kegiatan (dalam hal ini mahasiswa).
Saran-saran ditujukan kepada peningkatan pelaksanaan kegiatan di masa yang akan
datang. Saran-saran tersebut diajukan berdasarkan kendala-kendala yang dihadapi. Saran-saran
itu bersifat operasional, yaitu saran-saran yang betul-betul dapat dilaksanakan, dan apabila
saran-saran itu diikuti, kendala-kendala yang dihadapi dapat diatasi.
2.2.6 Daftar Pustaka dan Lampiran
Meskipun daftar pustaka dan lampiran itu penting–seperti telah diuraikan pada
pembicaraan tentang daftar pustaka dan lampiran untuk penelitian di atas–dua hal itu juga tidak
dimasukkan ke dalam struktur teks laporan kegiatan. Penyajian daftar pustaka diletakkan di
belakang setelah bab-bab inti.
Lampiran pada laporan kegiatan juga sama dengan lampiran pada laporan penelitian.
Lampiran merupakan materi pendukung yang diletakkan di bagian belakang, di luar bab-bab inti
teks laporan kegiatan. Materi yang dapat dimasukkan ke dalam lampiran pada laporan kegiatan
adalah antara lain:
(1) Dokumen yang dijadikan bahan rujukan penulisan laporan kegiatan.
(2) Surat-surat pendukung, seperti surat izin untuk melakukan kegiatan di lokasi
(misalnya praktik kerja, pentas seni, dan lokakarya), surat tugas, dan sejenisnya.
(3) Rincian penggunaan dana.
(4) Gambar atau foto.
2.2.7 Simpulan tentang Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Laporan Kegiatan
Setelah dilakukan penelusuran terhadap struktur teks dan genre mikro yang
digunakan untuk merealisasikan setiap tahapan yang ada dalam laporan kegiatan, dapat
ditarik simpulan bahwa laporan kegiatan merupakan paparan hasil pelaksanaan kegiatan
yang dibuat berdasarkan proposal yang telah dirancang sebelumnya. Laporan kegiatan
mengandung unsur-unsur inti yang saling terkait, yaitu ringkasan, pendahuluan, deskripsi
kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan penutup. Unsur-unsur lain yang ada meliputi halaman
judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar
pustaka, dan lampiran.
3. Menganalisis Ciri-ciri Akademik, Manfaat, dan Pihak yang Diberi Teks Laporan
3.1 Menganalisis Ciri-ciri Akademik Teks Laporan
Ciri-ciri teks akademik secara umum telah dibicarakan pada Bab I. Teks laporan tergolong
ke dalam teks akademik, sehingga tentu saja teks laporan mengandung ciri-ciri tersebut. Ciri-ciri
akademik teks laporan yang akan disampaikan berikut ini hendaknya dikonfirmasikan dengan
ciri-ciri yang diuraikan pada Bab I.
3.2 Menganalisis Manfaat Teks Laporan
Berdasarkan waktu penyusunannya, laporan dapat dirinci menjadi laporan akhir dan
laporan kemajuan. Laporan akhir adalah laporan yang disusun setelah penelitian atau kegiatan
dilaksanakan. Laporan ini merupakan rangkuman dari keseluruhan pekerjaan dari awal hingga
akhir, dan sekaligus menjadi bukti bahwa penelitian atau kegiatan itu sudah selesai. Laporan
akhir dapat digunakan untuk menilai apakah penelitian atau kegiatan itu berhasil.
3.1 Merekonstruksi Teks Laporan
Kegiatan ini Anda lakukan secara bersama-sama berdasarkan teks laporan yang sudah ada
(baik laporan penelitian maupun laporan kegiatan). Teks laporan itu dapat Anda temukan antara
lain di perpustakaan atau melalui internet. Pada dasarnya, merekonstruksi teks laporan adalah
menyusun kembali teks tersebut dengan menggunakan bahasa Anda sendiri, tetapi dengan tetap
mempertahankan struktur teks, isi, dan genre mikro yang ada. Dalam mengungkapkan hasil
rekonstruksi, Anda boleh menempuh tata cara sebagai berikut:
(1) Tentukan teks laporan yang akan Anda rekonstruksi;
(2) Bacalah teks laporan itu dengan teliti, dan pahamilah struktur teks beserta isinya;
(3) Ringkaslah tahapan demi tahapan pada struktur teks itu dengan kalimat-kalimat Anda
sendiri, tetapi tidak mengubah isinya dan genre mikro yang ada;
(4) Rangkaikanlah ringkasan dari setiap tahapan itu menjadi satu kesatuan.
(5) Sebelum dianggap sebagai kesatuan ringkasan akhir, periksa kembali apakah
rangkaian ringkasan itu sudah Anda susun dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar;
(6) Kesatuan ringkasan akhir yang telah diperiksa ulang itu adalah rekonstuksi yang
Anda hasilkan.

Anda mungkin juga menyukai