12 437619646720 PDF
12 437619646720 PDF
12 By YANUAR,SE., MM.
Tujuan Instruksional khusus:
PENDAHULUAN
Di dalam bab ini anda akan lebih membicarakan tentang ststistika nonparametric
yaitu statistika yang tidak memerlukan pembuatan asumsi tentang bentuk distribusi dank
arena itu merupakan statistic yang bebas distribusi. Di dalam statistika nonparametric,
kesimpulan dapat ditarik tanpa memperhatikan bentuk distribusi populasi, tetapi di
dalam statistika parametric, maka kesimpulan akan shahih apabila asumsi tertentuyang
membatasi adalah benar.
Metode kai-kuadrat pada hakekatnya merupakan statistika nonparametric,
dimana prosedur kai-kuadrat dipakai untuk membandingkan frekuensi(sample) yang
diamati dengan frekuensi populasi yang diperkirakan dan bahwa frekuensi yang
diperkirakan tidak harus terbatas pada jenis distribusi tertentu.
Kapankah metode nonparametric seharusnya dipakai, yaitu:
1. Apabila ukuran sample demikian kecil sehingga distribusi statistika
pengambilan sample tidak mendekati normal, dan apabila tidak ada
asumsi yag dapat dibuat tentang bentuk distribusi normal yang
menjadi sumber sample.
2. Apabila digunakan data peringkat atau ordinal(data ordinal hanya
memberikan informasi tentang apakah suatu item lebih tinggi, lebih
rendah atau sama dengan ite lainnya, data ini sama sekali tidak
menyatakan ukuran perbedaan
3. Apabila data nominal digunakan. Data nominal adalah data dimana
sebutan seperti laki-laki atau perepuan diberikan kepada item dan
tidak ada implikasi didalam sebutan tersebut bahwa item yang satu
lebih tinggi atau lebih rendah daripada item lainnya.
Sepuluh konsumen dipilih secara acak guna menguji rasa. Setiap konsumen mencicipi
dulu sepotong daging ayam yang disajikan dengan resep lama dan memberikan nilai
rasa mulai dari 1 sampai 10, dimana 1 berarti sangat buruk dan 10 berarti sangat baik
Kemudian konsumen tersebut memcicipi sepotong daging ayam yang digoreng dengan
resep baru dan memberi nilai mulai dari 1 sampai 10. Kemudian data tersebut
dikumpulkan, sebagaimana tampak pada Tabel 7.1
Informasi apa yang akan kita peroleh dari data penelitian pasar tersebut? Jika benar –
benar tidak ada perbedaan rasa, yang menilai rasa resep baru lebih baik daripada rasa
resep lama akan sama dengan jumlah konsumen yang menganggap bahwa resep baru
tersebut lebih buruk daripada resep lama. Dengan kata lain, jika benar – benar tidak ada
perbedaan antara resep lama denga resep baru, maka kita dapat mengatakan bahwa
perbedaan median antara kedua nilai rasa tersebut adalah nol. Ini berarti habwa
probabilitas mendapatkan konsumen yang akan mengatakan rasa yang lebih baik akan
sama dengan probabilitas memilih konsumen yang akan mengatakan rasa yang lebih
buruk.
Apabila sample relative besar yaitu > 30 pendekatan normal terhadap distribusi
binomial dapat digunakan. Sesungguhnya hanya sedikit perbedaan hasil jika perbedaan
normal terhadap binomial digunakan dalam prosedur uji tanda apabila jumlah sample
lebih dari 20.
Nilai rasa oleh 10 konsumen ayam goreng yang dimasak dengan resep lama dan
ayam goreng yang dimasak dengan resep baru (10 menunjukkan “ rasa sangat baik”
dan 1 menunjukan “rasa sangat buruk”).
Rasa sama banyaknya dengan jumlah tanda negative yang menunjukkan
merosotnya kenikmatan, dalam penentuan beda antara kedua nilai rasa tersebut.
Hipotesis alternative dalam contoh kita adalah, bahwa resep baru memperbaiki rasa.
Dengan demikian kita memiliki pengujian ke arah kanan, dan hipotesis alternatifnya
adalah terdapat probabilitas bahwa lebih dari 50 persen konsumen akan mengatakan
bahwa resep baru lebih nikmat daripada resep lama. Dengan demikian, hipotesis
statistiknya adalah
Hơ : P = 0.5
Hι : P >0.5
NILAI RASA
Konsumen
Resep Resep Tanda
Pendekatan
Lama Baru
antara Resep Lama
(x) (y)
dan Resep Baru
√N
Dimana r = jumlah tanda positif
n = jumlah pasangan observasi yang relevan
Misalkan, sebagai contoh, bahwa dalam soal kita tentang Texas Fried Chicken
terdapat 33 konsumen didalam sampel. Asumsikan pula bahwa hasil berikut
telah diperoleh:
Beda bertanda + = 18
Beda bertanda - = 12
Beda bertanda 0 = 3
Total = 33 –n= 33
Jika pengujan satu arah (ke) kanan akan dibuat, maka sesudah hipotesis tidak
akan berubah. Dan jika taraf nyata sebesar 0.05 digunakan, aturan pengambilan
keputusan dapat dinyatakan dengan format yang serupa sebagai berikut:
Rasio = 2 R - n
√n
= 2 (18) - 30
√ 30
= 36 - 30
5.477
=1.095
3. Berapa banyak observasi tiap responden yang diperlukan bagi prosedur uji
tanda?
4. Apakah yang dimaksud dengan hipotesis nol dalam prosedur uji tanda?
5. (a) Distribusi probabilitas apa yang digunakan dalam menguji hipotesis pada
prosedur uji tanda, jika jumlah sampel kecil?
(b) Jika jumlah sample melebihi 30?
6. (a) Jika perbedaan antara pasangan data yang digunakan dalam prosedur uji
tanda adalah 5 positif, 7 negatif dan 6 sama atau nol, maka kita memepunyai
n= 18 dan r = 7. Benar atau salah?
(b) Dalam pengujian satu arah ke kanan dengan taraf nyata sebesar 0.10
haruskah hipotesis nol diterima dengan menggunakan data pada (a)?
7. Jika perbedaan antara pasangan data yang digunakan dalam prosedur uji
tanda adalah 16 positif, 26 negatif dan 4 nol, apakah keputusan statistiknya
dalam pengujian dua arah pada taraf nyata sebesar 0.05?