I. Tujuan
1. Menjelaskan perbedaan waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan fungi di
labolatorium dibandingkan dengan bakteri
2. Memahami metode pengujian aktivitas antifungi dari ekstrak tanaman dan
antibiotic
3. Merancang dan melakukan eksipirimen mengenai pengujian aktivitas
antifungi dari ekstrak tanaman.
II. Pendahuluan
(HiMedia).
Kentang Dextrose Agar (PDA) adalah media tujuan umum untuk ragi dan jamur
yang dapat ditambahkan dengan asam atau antibiotik untuk menghambat
pertumbuhan bakteri. Dianjurkan untuk metode hitung plat untuk makanan, susu
produk dan pengujian kosmetik. PDA dapat digunakan untuk menumbuhkan ragi
dan jamur tertentu. Yang bergizi dasar yang kaya (infus kentang) mendorong
sporulasi jamur dan produksi pigmen pada beberapa dermatofit
3.2.1. Komposisi
Kentang Infus dari 200 g 4 g *
Dekstrosa 20 g
Agar 15 g
pH akhir 5,6 ± 0,2 pada 25 ° C
* 4.0 g ekstrak kentang setara dengan 200 g infus dari kentang.
(Neogen).
3.4.5. Patogenitas
3.5.5. Khasiat
3.6. Antijamur
Daftar Pustaka
Apsari, Ayu Saraswati dan Made Swastika Adiguna. 2013. Resistensi Antijamur
dan Strategi Untuk Mengatasi Vol. 40 No.2. Denpasar-Bali: SMF Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Universitas Udayana.
Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4. Jakarta: Puspa Swara.
Kee J.L., dan Hayes E.R. 1993. Farmakologi Pendekatan Keperawatan. Jakarta:
EGC.