STEP 7
INPUT
(6M)
E
PERENCANAAN
(P1,P2,P3) V
A
Suatu
Analisa P’ORGANISASIAN L
MASALAH
U
PELAKSANA A
AN
S
HASIL I
OUTPUT
1. Apa saja tugas puskesmas sebagai tempat unit pelayanan kesehatan primer?
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Pengarahan (directing)
4. Pengawasan (controlling)
5. Pengkoordinasian (coordinating) dan
6. Penilaian (evaluation)
Menurut Freeman
Dibedakan atas 6 macam, yaitu :
1. Perencanaan (planning)
2. Penggerakan (actuating)
3. Pengkoordinasian (coordinating)
4. Bimbingan (guidance)
5. Membebaskan (freedom) dan
6. Pertanggung jawaban (responsibility)
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Penggerakan (actuating)
4. Pengawasan (controlling)
Fungsi administrasi menurut Terry ini terkenal dengan singkatan POAC
Menurut Barton
Dibedakan atas 8 macam, yaitu :
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Penyusunan staf (staffing)
4. Penyusunan anggaran belanja (budgeting)
5. Pelaksanaan (implementing)
6. Pengkoordinasian (coordinating)
7. Pelaporan (reporting)
8. Penilaian (evaluation)
Menurut M. Guilick
Dibedakan atas 7 macam, yaitu :
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Penyusunan staf
4. Pengawasan (controlling)
5. Pengkoordinasian (coordinating) dan
6. Penilaian (evaluation)
Hendry Fayol
Dibedakan atas 5 macam, yaitu :
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Pemberian perintah (comanding)
4. Pengkoordinasian (coordinating)
5. Pengawasan (controlling)
o Tuntutan kesehatan
Bersifat subjektif. Munculnya tuntutan kesehatan
tergantung pada tingkat pendidikan dan tingkat sosial
ekonomi.
Umpan
balik
Di Indonesia
Dibedakan atas 3 macam, yaitu :
a. Dapat dikelolanya sumber, tata cara dan kesanggupan yang dimiliki secara
efektif dan efisien Sumber, tata cara dan kesanggupan yang tersedia pada
dasarnya bersifat terbatas dan karena itulah perlu dikelola dengan sebaik-
baiknya, untuk itu dengan administrasi kesehatan unsur itu dapat dikelola
secara efektif dan efisien.
b. Dapat dipenuhinya kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan secara tepat dan
sesuai.
Dengan administrasi kesehatan dapat diketahui dan dipenuhinya kebutuhan
dan tuntutan kesehatan pada masyarakat.
Tujuan utamanya adalah agar kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap kesehatan,
perawatan kedokteran dan lingkungan yang sehat dapat terpenuhi dengan sebaik-
baiknya.
- Kebutuhan kesehatan adalah sesuatu yang secara obyektif diperlukan oleh
seseorang untuk meningkatkan kesehatannya, dan terpenuhi / tidaknya kebutuhan
tersebut amat menentukan berhasil / tidaknya suatu upaya kesehatan.
- Tuntutan kesehatan adalah sesuatu yang secara subyektif diperlukan oleh
seseorang untuk meningkatkan kesehatannya, terpenuhi / tidaknya tuntutan
tersebut tidak menentukan keberhasilan suatu upaya kesehatan.
Sehingga kebutuhan kesehatan dan tuntutan kesehatan tidaklah sama. Didalam
kehidupan sehari-hari sering terdapat perbedaan antara kebutuhan dengan tuntutan
kesehatan yang dimiliki seseorang, dan ini kewajiban dari petugas kesehatan untuk
menyamakannya, meskipun tidak mudah.
Tujuan utama dari diterapkannya administrasi kesehatan ialah agar kebutuhan dan
tuntutan masyarakat terhadap kesehatan, perawatan kedokteran dan lingkungan
yang sehat dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya.
(Sumber : Buku Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Kedua, Dr. Azrul Azwar,
M.P.H., Binarupa Aksara)
Macam sumber :
1).3. Kesanggupan
- Money (uang)
- Material (sarana)
- Method (metode)
- Money (uang)
- Material (sarana)
- Method (metode)
- Market (pasar)
- Machinery (mesin)
o Tuntutan kesehatan
Bersifat subjektif. Munculnya tuntutan kesehatan
tergantung pada tingkat pendidikan dan tingkat sosial
ekonomi.
lingkung
an
masuka proses keluara
dampa
n n
k
Umpan
balik
(DR.Dr.Azrul Azwar M.P.H. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan cetakan pertama.
Binarupa Aksara : Jakarta)
b. Tatacara (Method)
- Berbagai kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran yang ditemui dan diterapkan
c. Kesanggupan
- Keadaan fisik dan mental dari tenaga ahli
- Menurut Kontz :
a. Manusia (man)
b. Modal
c. Manajemen
d. Teknologi
- Pembagian umum:
a. Man
b. Money
c. Material
d. Method
- Untuk organisasi yang tidak mencapai keuntungan
Untuk organisasi yang mencari keuntungan, ditambah Market dan Mac
9. Apa arti dari laporan perencanaan dan manfaat serta unsur-unsur yang ada dalam
laporan perencanaan?
A. PERENCANAAN
1. Definisi
Suatu kegiatan atau proses penganalisaan dan pemahaman sistem, penyususnan konsep dan kegiatan
yg akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan2 demi masa depan yg baik
Suatu usaha sadar dan pengambilan ke[putusan yg telah diperhitungkan secara matang tentang hal2
yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang, dimasa depan oleh organisasi atau perusahaan dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
2. Macam2
Jangka waktu : rencana jangka panjang (10-25th), menengah (5-7th), jangka pendek (1th)
Tingkat : rencana induk, pencanaan operasional, rencana harian
Ruang lingkup : rencana sistem strategis, taktis, menyeluruh, terintegrasi
Frekwensi penggunaan : penggunaan 1kali, berulangkali
Filosofi perencanaan : perencanaan memuaskan, perencanaan optimal, perencanaan adaptasi
Orientasi waktu : masa lalu kini, perencanaan berorientasi masa depan (redistribusi, spekulatif,
kebijakan)
Ditinjau dari jangkau waktu berlakunya rencana
Perencanaan jangka panjang
o Disebut perencanaan jangka panjang (longe range planning) jika masa berlakunya rencana tersebut
antara 12-20 tahun
Perencanaan jangka menengah
o Disebut perencanaan jangka menengah (medium range planning) jika masa berlakunya rencana
tersebut antara 5-7 tahun
Perencanaan jangka pendek
o Disebut perencanaan jangka pendek (short range planning) jika masa berlakunya rencana tersebut
hanya untuk jangka waktu 1 tahun saja.
b. Ditinjau dari frekuensi penggunaan
Digunakan 1 kali
Disebut penggunaan satu kali (single use planning) jika rencana yang dihasilkan hanya dipergunakan
satu kali. Perencanaan seperti ini dapat secara sengaja dilakukan atau karena memang telah tidak
dapat digunakan lagi. Antara lain karena keadaan lingkungan yang berubah.
Digunakan berulang kali
Disebut penggunaan berulang kali (repeat use planning) jika rencana yang dihasilkan dapat
dipergunakan lebih dari 1 kali. Menurut Newman, perencanaan model ini hanya dapat dilakukan jika
situasi dan kondisi lingkungan normal serta tidak terjadi perubahan yang terlalu mencolok.
Perencanaan berulang kali disebut juga dengan nama perencanaan standart
c. Ditinjau dari tingkatan (hirarki) rencana
Perencanaan induk
Disebut sebagai perencanaan induk (master planning), apabila rencana yang dihasilkan lebih
menitikberatkan pada aspek kebijakan, mempunyai ruang lingkup yang amat luas serta berlakunya
untuk jangka waktu yang panjang.
Perencanaan operasional
Disebut sebagai perencanaan operasional (operational planning), apabila rencana yang dihasilkan
lebih menitikberatkan pada aspek pedoman pelaksanaan, yang akan dipakai sebagai petunjuk pada
waktu melaksanakan kegiatan.
Perencanaan harian
Disebut sebagai perencanaan harian (day-to-day planning), apabila rencana yang dihasilkan lebih
disusun secara rinci, biasanya disusun untuk progam yang bersifat rutin
d. Ditinjau dari filosofi perencanaan
Perencanaan memuaskan
Apabila filosofi yang dianut pada waktu melaksanakan perencanaan tidak terlalu mementingkan
keuntungan golongan, melainkan kepuasan semua pihak yang terlibat
Perencanaan optimal
Apabila filosofi yang dianut pada waktu melaksanakan perencanaan sangat mementingkan pencapaian
tujuan
Perencanaan adaptasi
Apabila filosofi yang dianut pada waktu melaksanakan perencanaan cenderung berupaya untuk selalu
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
e. Ditinjau dari orientasi waktu
Perencanaan berorientasi masa lalu-kini
Apabila rencana yang dihasilkan semata mata bertitik tolak dari pengalaman yang pernah diperoleh
pada masa lalu saja.Perencanaan seperti ini dilakukan apabila dalam keadaan darurat saja serta waktu
yang dimiliki sangat singkat.
Perencanaan berorientasi masa depan
Apabila rencana yang dihasilkan memperhitungkan perkiraan perkiraan yang akan terjadi pada masa
yang akan datang.
dibagi menjadi 3 yaitu
- Perencanaan redistribusi
Pada perencanaan ini meskipun orientasinya adalah masa depan, tetapi rencana yang disusun tidak
atas kajian masa depan yang terlalu mendalam,perencanaan ini dilakukan karena kebutuhan yang
mendesak saja.Perencanaan ini merupakan kelanjutan dari perencanaan masa lalu-kini
- Perencanaan spekulatif
Pada perencanaan ini sifat spekulatif sangat dirasakan
- Perencanaan kebijakan
Perencanaan yang sangat berorientasi pada masa depan, serta disusun atas kajian yang seksama dan
mendalam terhadap berbagai data yang tersedia.
f. Ditinjau dari ruang lingkup
Perencanaan strategik
Apabila rencana yang dihasilkan menguraikan dengan lengkap kebijakan jangka panjang yang ingin
dicapai,serta rangkaian dan pentahapan kegiatan yang akan dilakukan. Perencanaan strategik
umumnya sulit diubah.
Perencanaan taktis
Apabila rencana yang dihasilkan hanya mengandung uraian tentang kebijakan , tujuan serta kegiatan
jangka pendek saja.Perencanaan taktik mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan situasi dan
kondisi.
Perencanaan menyeluruh
Apabila rencana yang dihasilkan mengandung uraian yang bersifat menyeluruh. Dalam arti
menyangkup seluruh aspek dan ruang lingkup berbagai kegiatan yang akan dilakukan.
Perencanaan terpadu
Apabila rencana yang dihasilkan jelas menggambarkan keterpaduan antar kegiatan yang akan
dilakukan atau dengan kata lain yang telah ada.
(Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi ke 2, Dr. Azrul Azwar)
3. Unsur
Misi
Masalah
Kegiatan
Asumsi perencanaan
Stategi pendekatan
pendekatan institusi (legalitas) dan pendekatan komunitas (kesadaran masyarakat).
Sasaran
- Kelompok sasaran langsung (misal : bayi pada program imunisasi)
- Kelompok sasaran tidak langsung (missal : ibu2 pada program imunisasi bayi)
Waktu
Faktor2 yg mempengaruhi waktu :
- kemampuan organisasi dalam mencapai target
- Strategi pendekatan yg akan diterapkan
Organisasi dan tenaga pelaksana disertai Job description dan authority
Biaya lengkapi dengan rincian
Metode dan kriteria penilaian
- Metoda penilaian yg baik sebaiknya berdasarkan data
- Macam kriteria keberhasilan:
Kriteria keberhasilan unsur masukan
Kriteria keberhasilan unsur proses
Kriteria keberhasilan unsur keluaran
(Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi ke 2, Dr. Azrul Azwar)
4. Ciri2
Bagian dari sistem administrasi
Dilaksanakan terus menerus dan berkesinambungan
Berorientasi pada masa depan
Mampu menyelesaikan masalah
Mempunyai tujuan
Bersifat mampu mengelola
(Pengantar Administrasi Kesehatan, Dr.Azrul Azwar M.P.H)
5. Aspek
Hasil dari pekerjaan perencanaan
Perangkat perencanaan
Proses perencanaan
a. Hasil dari pekerjaan perencanaan (outcome of planning)
Disebut juga dengan rencana (plan), yang dapat berbeda antara satu pekerjaan perencanaan dengan
pekerjaan perencanaan lainnya. Hasil pekerjaan perencanaan yang dilakukan oleh organisasi yang
bergerak dalam bidang kesehatan adalah rencana kesehatan (health plan). Sedangkan hasil pekerjaan
perencanaan yang dilakukan oleh organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan adalah rencana
pendidikan (educational plan).
b. Perangkat perencanaan (mechanic of planning)
Adalah satuan organisasi yang ditugaskan dan atau yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pekerjaan perencanaan. Sama halnya dengan hasil, perangkat perencanaan juga dapat berbeda antara
satu pekerjaan perencanaan dengan pekerjaan perencanaan lainnya. Pada suatu organisasi yang besar
dan komplek, perangkat perencanaan ini mungkin satu biro khusus. Sedangkan pada suatu organisasi
yang kecil dan sederhana, mungkin hanya dijabat hanya oleh beberapa orang staf saja.
c. Proses perencanaan (process of planning)
Adalah langkah-langkah yang dilaksanakan pada pekerjaan perencanaan. Berbeda halnya dengan
hasil dan perangkat, proses perencanaan ini pada dasarnya adalah sama untuk berbagai pekerjaan
perencanaan. Untuk dapat menghasilkan suatu rencana yang baik, sebaiknya langkah-langkah yang
ditempuh adalah sama.
(Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi ke 2, Dr. Azrul Azwar)
6. Langkah
Menetapkan prioritas masalah : melakukan pengumpulan data (jenis2 data, sumber data, jumlah
responden, cara mengambil sampel), pengolahan data ( manual, elektrik, mekanik), Penyajian data
(grafik, table), pemilihan prioritas masalah
Menetapkan prioritas jalan keluar (menysun alternatif jalan keluar, memilih prioritas jalan keluar, uji
lapangan, memperbaiki prioritas jalan keluar, menyusun uraian perencanaan kerja)
7. Proses
Proses perencanaan program kesehatan
a. Mengidentifikasikan kegiatan
Kegiatan pertama yang harus dilakukan adalah mengientifikasikan berbagai kegiatan yg perlu
dilakukan untuk mencapai tujuan yg telah ditetapkan. Kegiatan yang diidentifikasikan sebaiknya
hanya yg bersifat pokok saja (mollar activities) dalam arti apabila tidak dilaksanakan
akanmenyebabkan tidak tercapainya tujuan yg telah ditetapkan
b. Menentukan sumber daya
Kegiatan ke2 yg dilakukan adalah menentukan jumlah dan jenis sumber daya yg diperlukan utk
melaksanakan kegiatan yang telah diidentifikasi. Sumber daya tersebut banyak macamnya. Secara
umum dibedakan atas 3 macam yakni:
- Tenaga (man)
- Modal (money)
- Sarana (material)
Hitung sumber daya tersebut untuk setiap kegiatan yg dinyatakan dan unit tertentu misalnya
orang/jam, dana/orang, bahan/jam
c. Mengubah sumber daya dalam bentuk uang
Kegiatan ketiga yg dilakukan adalah mengubah sumber daya yg diperlukan ke dalam bentuk uang.
Kegiatan ini dikenal dengan nama pembentukan biaya, yg pelaksanaanya tdk sederhana. Berapakah
besarnya honor yang pantas utk seorang pekerja kasar? Berapa pula untuk tenaga ahli? Berapa
sebenarnya bahan baku yang diperlukan? Utk memudahkan pekerjaan biasanya dipergunakan biaya
unit baku (standart unit cost) yg dihitung berdasarkan harga masa lalu ditambah dengan perkiraan
kenaikan harga pada masa datang.
d. Menyusun dan menyajikan rencana anggaran
Kegiatan keempat yg dilakukan adalah menyusun dan menyajikan rencana anggaran yg telah disusun
ke dalamformat baku yg telah disepakati. Untk indonesia susunan anggaran pemerintah tertuang
dalam Daftar Usulan Projek (DUP)
e. Mengirimkan untuk persetujuan
Kegiatan kelima yg dilakukan adalah mengirimkan rencana anggaran yg telah disusun kepada pihak2
yg berwenang memberikan persetujuan. Kadang2 diperlukan beberapa revisi. Untuk indonesia
anggaran pemerintah yg telah disetujui disebut dengan nama Daftar Isian Projek (DIP).
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)
8. Manfaat
Tujuan yg ingin dicapai dan cara mencapainya
Jenis dan struktur organisasi yg dibutuhkan
Jenis dan jumlah staf, uraian tugas
Sejauh mana efektifitas
Bentuk dan standar pengawassan
10. Bagaimana cara atau langkah dalam pembuatan laporan perencanaan?
Menetapkan prioritas masalah : melakukan pengumpulan data (jenis2 data, sumber data, jumlah
responden, cara mengambil sampel), pengolahan data ( manual, elektrik, mekanik), Penyajian data
(grafik, table), pemilihan prioritas masalah
Menetapkan prioritas jalan keluar (menyusun alternatif jalan keluar, memilih prioritas jalan keluar, uji
lapangan, memperbaiki prioritas jalan keluar, menyusun uraian perencanaan kerja)
B. PENGORGANISASIAN
1. Definisi
Pengorganisasian adalah pengelompokan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk melaksanakan
suatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
memuaskan.
Pengorganisasian adalah pengaturan sejumlah personil yang dimiliki untuk memungkinkan
tercapainya suatu tujuan yang telah disepakati dengan jalan mengalokasikan masing-masing fungsi
dan tanggung jawabnya.
Pengorganisasian adalah pengkoordinasian secara rasional berbagai kegiatan dari sejumlah orang
tertentu untuk mencapai tujuan bersama, melalui pengaturan pembagian kerja dan fungsi menurut
perjenjangannya secara bertanggung jawab.
(Dr.dr.Azrul Azwar, M.P.H.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi
Ketiga.Jakarta:Binarupa Aksara)
2. Langkah2
Memahami tujuan
Memahami kegiatan
Mengelompokkan kegiatan
Mengubah kelompok kegiatan kedalam bentuk jabatan
Melakukan pengelompokan jabatan
Mengubah kelompok jabatan kedalam bentuk satuan organisasi
Membentuk struktur organisasi
(Dr.dr.Azrul Azwar, M.P.H.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi
Ketiga.Jakarta:Binarupa Aksara)
3. Tujuan
Untuk pengaturan berbagai hal yang terdapat dalam suatu rencana agar siap untuk dilaksanakan
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)
4. Prinsip
Mempunyai pendukung (follower, member)
Maksudnya setiap orang per orang yang bersepakat untuk membentuk organisasi. Misal suatu rumah
sakit (badan usaha), pendukungnya adalah dokter, paramedis serta tenaga non medis lainnya yang
terdaftar sebagai karyawan rumah sakit.
Mempunyai tujuan
Setiap organisasi harus mempunyai tujuan, baik yang bersifat umum (goal) dan ataupun yang bersifat
khusus (objectives). Tujuan disini pada dasarnya adalah sesuatu yang mengikat para pendukung yakni
orang-orang yang bersekutu dalam organisasi. Dan tujuan ini haruslah dipahami oleh semua pihak
yang berada dalam organisasi agar dapat berfungsi secara semestinya.
Mempunyai kegiatan
Kegiatan berfungsi agar tujuan organisasi tercapai, dan suatu organisasi yang baik adalah apabila
organisasi tersebut memiliki kegiatan (activities) yang jelas dan terarah.
Mempunyai pembagian tugas
Agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik, perlulah diatur pembagian tugas antar para
pendukung (jobs description).
Mempunyai perangkat organisasi
Agar tugas-tugas yang dipercayakan kepada pendukung dapat terlaksana, diperlukalah adanya
perangkat organisasi.
Mempunyai pembagian dan pendegelasian wewenang
Karena peranan yang dimiliki oleh setiap satuan organisasi tidak sama, perlu di atur pembagian dan
pendegelasian wewenang (delegation of authority) untuk setiap satuan organisasi.
Mempunyai kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah dan arah
Agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi harus
bersifat continue, fleksibel serta sederhana. Serta untuk menjamin kegiatan yang dilaksanakan, perlu
ada prinsip kesatuan perintah (unity of command) serta kesatuan arah (unity of direction) yang
kesemuanya harus dapat membentuk satu hubungan mata rantai yang tak terputus (chain of
command).
(Dr.dr.Azrul Azwar, M.P.H.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi
Ketiga.Jakarta:Binarupa Aksara)
5. Unsur
a. Hal yang diorganisasikan
i. Kegiatan
Pengorganisasian kegiatan yg dimaksudkan di sini ialah pengaturan berbagai kegiatan yg ada dalam
rencana sedemikian rupa sehingga terbentuk satu kesatuan yang terpadu yg secara keseluruhan
diarahkan untuk mencapai tujuan yg telah ditetapkan
ii. Tenaga pelaksana
Pengorganisasian tenaga pelaksana yg dimaksudkan mencakup pengaturan struktur organisasi,
susunan personalia serta hak dan wewenang dari setiap tenaga pelaksana, sedemikian rupa sehingga
setiap kegiatan ada penanggung jawabnya.
b. Proses pengorganisasian
Karena di dalam pengertian pengorganisasian terkandung kegiatan pengaturan maka
pekerjaan pengorganisasian pada dasarnya merupakan suatu proses. Proses yg dimaksudkan disini
adalah yg menyangkut pelaksanaan langkah2 yg harus dilakukan sedemikian rupa sehingga semua
kegiatan yang akan dilaksanakan serta tenaga pelaksana yg dibutuhkan , mendapatkan pengaturan
yang sebaik2nya, serta setiap kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut memiliki penanggungjawab
pelaksanaannya.
c. Hasil pengorganisasian
Hasil dari pekerjaan pengorganisasian adalah terbentuklah suatu wadah (entity), yg pd
dasarnya merupakan perpaduan antara kegiatan yg akan dilaksanakan serta tenaga pelaksana yg
dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Wadah yg terbentuk ini dikenal dgn nama
organisasi (organization)
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)
6. Proses
Memahami Tujuan
Langkah pertama yang dilakukan pada pekerjaan organisasi ialah memahami tujuan yang ingin
dicapai dari didirikannya organisasi tersebut.
Memahami Kegiatan
Kegiatan yang dimaksudkan bersifat pokok. Lakukan pembahasan sebaik-baiknya, sehingga setiap
kegiatan jelas arah dan saasarnnya.
Mengelompokkan kegiatan
Dalam pengelompokan kegiatan ada beberapa prinsip yang harus ditempuh, yaitu:
Jenis kegiatan
Jenis kegiatan yang dikelompokkan harus sama dalam arti, tidak bertentangan satu sama lain.
Jumlah kegiatan
Jumlah kegiatan yang dikelompokkan jangna terlalu banyak karena akan mmeberatkan
pelaksanaannya, tetapi jangan terlalu sedikit. Karena tidak efisien serta karena adanya kemungkinan
tergabungnya kegiatan yang sebenarnya berbeda sehingga dapat menyulitkan organisasi.
Mengubah kelompok kegiatan ke dalam bentuk jabatan
Analisis tugas
Tujuannya dalah untuk memperjelas tugas tiap kelompok kegiatan. Susun berbagi tugas menurut
kelompok dan urutannya.
Uraian tugas
Setelah dianalisa, dilakukan uraian tugas. Tujuannnya adalah lebih menjelaskan tugas2 yang disusun.
Setiap tugas telah dilengkapi dengan berbagai keterangan yang dibutuhkan.
Penilaian tugas
Setelah uraian tugas dilakukan, dilakukan penilaian tugas. Tujuannya adalah mengkaji ulang setiap
tugas yang telah diperinci adakah yang berlebihan atau kekurangan. Lakukanlah penyempurnaan
seperlunya.
Melakukan pengelompokan jabatan
Jabatan yang dihasilkan dari klasifikasi dapat terlalu berlebihan, namun keadaan ini mengungkan.
Untuk itu selanjutnya dilakukan pengelompokan jabatan.
Mengubah kepompok jabatan ke dalam bentuk satuan organisasi
Beberapa cara membentuk satuan organisasi yang penting adalah:
Atas dasar kesamaan fungsi dari jabatan
Atas dasar kesamaan proses atau cara kerja dari jabatan
Atas dasar kesamaan hasil (produksi) dari jabatan
Atas dasar kesamaan kelompok masyarakat yang memanfaatkan.
Atas dasar kesamaan lokasi jabatan
Kombinasi dari berbagai cara di atas.
Membentuk struktur organisasi
(Dr.dr.Azrul Azwar, M.P.H.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi
Ketiga.Jakarta:Binarupa Aksara)
7. Macam
Organisasi lini
Jika dalam pembagian tugas serta wewenang terdapat perbedaan yang nyata antara satuan
organisasi pimpinan dengan satuan organisasi pelaksana. Pada organisasi lini peranan pemimpin
sangat dominan, segala kendali berada ditangan pemimpin, serta dalam melaksanakan kegiatan yang
diutamakan ialah wewenang dan perintah
Bentuk organisasi lini efektif pada organisasi kecil, jumlah karyawan sedikit, perangkat organisasi
terbatas. Kegiatan dan tujuan organisasi sederhana serta pimpinan organisasi sekaligus adalah pemilik
organisasi.
Keuntungan organisasi lini ialah pengambilan keputusan cepat, kesatuan arah dan perintah lebih
terjamin serta pengawasan dan koordinasi lebih mudah.
Kerugiannya adalah karena keputusan diambil oleh satu orang maka keputusan tsb sering kurang
sempurna serta dibutuhkan pemimpin yang berwibawa dan berpengetahuan luas yang tidak mudah
ditemukan.
Organisasi staf
Jika dalam organisasi dikembangkan satuan organisasi staf yang berperan sbg pembantu pimpinan.
Pada umumnya orang2 yang duduk dalam satuan organisasi staf ialah mereka yang ahli dan berasal
dari pelbagai spesialisasi sesuai dengan kebutuhan.
Keuntungan organisasi staf ialah keputusan dapat lebih baik, karena telah dipikirkan oleh sekelompok
kalangan ahli.
Kerugiannya ialah pengambilan keputusan lebih lama daripada organisasi lini dan karena itu dapat
menghambat kelancaran program.
Organisasi lini dan staf
Jika dalam organisasi disamping tetap ditemukan satuan organisasi pimpinan juga dikembangkan
satuan organisasi staf. Pada bentuk organisasi ini peranan staf tidak hanya terbatas pada pemberian
nasehat tetapi juga diberikan tanggung jawab untuk melaksanakan nasehat tsb.
Keuntungan dari organisasi ini ialah keputusan yang diambil lebih baik karena telah dipikirkan oleh
sejumlah orang, tanggung jawab pimpinan berkurang dan karena itu dapat lebih memusatkan
perhatian pada masalah yang lebih penting, pengembangan bakat dapat dilakukan shg mendorong
disiplin dan tanggung jawab kerja yang tinggi.
Kerugiannya ialah pengambilan keputusan lebih lama serta jika staf tidak mengetahui batas2
wewenangnya dapat menimbulkan kebingungan pelaksana.
(Dr.dr.Azrul Azwar, M.P.H.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi
Ketiga.Jakarta:Binarupa Aksara)
C. PELAKSANAAN
1. Macam
Jika ditinjau dari media yang digunakan
o Komunikasi visual, seperti surat kabar, majalah, pameran, poster, leaflet.
o Komunikasi audio, seperti radio, kaset, telepon.
o Komunikasi audio visual, seperti film, televisi, drama, ceramah, sandiwara.
Jika ditinjau dari hubungan sumber dan sasaran
o Komunikasi langsung atau tatap muka (face to face communication) seperti wawancara, ceramah,
konferensi diskusi.
o Komunikasi tidak langsung (indirect communication) seperti surat menyurat, surat kabar, majalah,
buku, poster dan leaflet.
Jika ditinjau dari umpan balik yang diperoleh
o Komunikasi dua arah (two way communication) di mana sasaran turut mengemukakan pendapatnya.
o Komunikasi satu arah (one way communication) di mana sasaran hanya sebagai pendengar saja.
Jika ditinjau dari simbol yang dipergunakan
o Komunikasi lisan, simbol yang dipergunakan adalah kata-kata yang diucapkan.
o Komunikasi tulisan, simbol yang dipergunakan adalah huruf.
o Komunikasi syarat, simbol yang dipergunakan adalah isyarat tertentu seperti gerakan anggota badan,
tanda-tanda tertentu.
Jika ditinjau dari suasana atau lingkungan berlangsungnya komunikasi
o Komunikasi formal, yang dilakukan dalam suasana resmi misalnya pertemuan, rapat.
o Komunikasi informal, yang dilakukan dalam suasana tidak resmi, misalnya ketika sedang jalan
berduaan, sedang berdarmawisata.
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)
2. Langkah
3. Motivasi
adalah upaya untuk menimbulkan rangsangan, dorongan dan ataupun pembangkit tenaga pada
seseorang dan ataupun sekelompok masyarakat sehingga mau berbuat dan bekerjasama optimal
melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Motivasi akan berhasil sempurna jika dapat :
Diusahakan agar tujuan organisasi yang telah ditetapkan juga menjadi tujuan perorangan ataupun
kelompok masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan
Diusahakan agar perbuatan yang diharapkan untuk dilakukan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki seseorang ataupun kelompok masyarakat
Pendekatan pada motivasi, menurut Strauss dan Sayles ada 5 :
Pendekatan yang keras
Adalah pendekatan dimana kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dipergunakan dalam melakukan
motivasi
Pendekatan untuk memperbaiki
Adalah pendekatan yang dilakukan oleh administrator untuk memperbaiki karyawan melalui
pemenuhan kebutuhan yang dimiliki
Pendekatan dengan tawar menawar
Adalah pendekatan yang dilakukan oleh administrator melalui tawar menawar dengan karyawan
tentang kebutuhan yang akan dipenuhi
Pendekatan melalui persaingan efektif
Adalah pendekatan yang dilakukan oleh administrator dengan memberikan kesempatan timbulnya
persaingan yang sehat antar karyawan untuk mencapai kemajuan
Pendekatan dengan proses internalisasi
Adalah pendekatan yang dilakukan oleh administrator dengan jalan menimbulkan kesadaran pada diri
masing2 karyawan
Perangsang motivasi
Perangsang positif : imbalan yang menyenangkan yang disediakan untuk karyawan yang berprestasi
Perangsang negatif : imbalan yang tidak menyenangkan berupa hukuman bagi karyawan yang tidak
berprestasi / tidak seperti yang diharapkan
4. Kepemimpinan
adalah perpaduan berbagai perilaku yg dimiliki seseorang sehingga orang tsb memiliki kemampan
untuk mendorong orang lain bersedia dan dapat melakukan tugas-tugas tertentu yg diberikan
kepadanya. (Ordway Tead)
Unsur kepemimpinan:
Adanya pemimpin
Adanya pengikut
Adanya sifat dan ataupun perilaku tertentu
Adanya situasi dan kondisi tertentu
5. Penghargaan
Adalah memberikan bimbgan serta mengendalikan para pekerja dalam melakukan tugas guna
mencapai tujuan yang ditetapkan.
Untuk dapat melaksanakan pengarahan dengan baik harus memenuhi syarat teretentu, sbb:
Kesatuan perintah
Informasi yang lengkap
Hubungan langsung dengan karyawan
Suasana informasi.
D. PENGAWASAN
ialah melakukan penilaian dan sekaligus koreksi terhadap penampilan karyawan untuk mencapai
tujuan yg telah ditetapkan dalam rencana.
Hal2 yang perlu diperhatikan dalam pengawasan
Objek pengawasan
Metode pengawasan
Proses pengawasan
Manfaat pengawasan :
Memacu karyawan berprestasi dan berkreasi sesuai dengan kemampuan
Pembiayaan seefisien mungkin
Pencapaian kulitas dan kuantitas tertinggi sesuai rencana
Syarat pengawasan:
Bersifat khas
Mampu melaporkan setiap penyimpangan
Fleksibel dan berorientasi pada masa depan
Mencerminkan keadaan organisasi
Mudah dilaksanakan
Hasil pengawasan mudah dimengerti
Obyek pengawasan:
Kualitas dan kuantitas program : barang /jasa yang dihasilkan, bersifat fisik
Biaya : modal yang dipakai, pendapatan yang diperoleh dan harga dari program
Pelaksanaan program :
Hal-hal yg bersifat khusus
Proses pengawasan
Merumuskan rencana, tujuan dan standart pengawasan
Mengukur penampilan
Bandingkan hasil yang didapat dengan standar yang telah ditetapkan
Tarik kesimpulan dan laksanakan tindak lanjut
Supervisi
Adalah melakukan pengamatran sacara langsung dan berkala oleh atasan thd pekerjaan yang
dilakukan oleh bawahan kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau
bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya.
Manfaat:
Dapat lebih meningkatkan efektifitas kerja
Dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja.
(Dr.dr.Azrul Azwar, M.P.H.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi
Ketiga.Jakarta:Binarupa Aksara)
E. PENILAIAN
1. Definisi
Penilaian adalah suatu cara belajar yang sistematis dari pengalaman yang dimiliki untuk
meningkatkan pencapaian, pelaksanaan, dan perencanaan suatu program melalui pemilihan secara
seksama berbagai kemungkinan yang tersdia guna peneterpan selanjutnya. (WHO)
Penilaian adalah suatu proses unutk menentukan nilai/jumlah kebersihan dari pelaksanaan suatu
program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (The American Public Health Association)
Penilaian adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang dicapai
dengan tolok ukur/kriteria yang telah ditetapkan, dilanjutkan dengan pengmbilan kesimpulan serta
penyusunan saran2, yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaan program. (The
International Clearing House on Adolescent Fertility Control for Population Options)
Penilaian adalah pengukuran terhadap akibat yang ditimbulkan dari dilaksanakannya suatu program
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Riecken)
(Dr.dr.Azrul Azwar, M.P.H.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi
Ketiga.Jakarta:Binarupa Aksara)
2. Jenis
Penilaian pada tahap awal program
Penilaian pada saat merencanakan suatu program (formative evaluation).
Tujuan utamanya ialah utk meyakinkan bahwa rencana yg akan disusun benar2 telah sesuai dg
masalah yg ditemukan, dalam arti dapat menyelesaikan masalah tsb.
Penilaian pada tahap pelaksanaan program
Penilaian ada saat program sedang dilaksanakan (promotive evaluation).
Tujuan utamnya adalah utk mengukur apakah program yg sedang dilaksankan tsb telah sesuai dg
rencana atau tidak, atau apakah tjd penyimpangan2 yg dapat merugikan pencapaian tujuan dari
program tsb. Pada umumnya ada 2 bentuk penilaian pada tahap pelaksanaan program ini ialah
pemantauan (monitoring) dan penilaian berkala (periodic evaluation).
Penilaian pada tahap akhir program
Penilaian pada saat program telah selesai dilaksanakan (summative evaluation).
Tujuan utamanya scr umum dapat dibedakan atas 2 macam yakni utk mengukur keluaran (output)
serta utk mengukur dampak (impact) yg dihasilkan.
(Dr.dr.Azrul Azwar, M.P.H.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi
Ketiga.Jakarta:Binarupa Aksara)
3. Langkah
Pahami dahulu program yang akan dinilai
Untuk dapat memahami program dengan baik, perhatian haruslah ditujukan kepada semua unsur
program yang meliputi :
Latar belakang dilaksanakannya program
Masalah ynag mendasari lahirnya program
Tujuan yang ingin dicapai oleh program
Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan program
Organisasi dan tenaga pelaksana program
Sumber daya yang dipergunakan oleh program
Waktu dan pentahapan program
Tolak ukur, kriteria keberhasilan dan rencana penilaian program (jika ada)
Tentukan macam dan ruang lingkup penilaian yang dilakukan
Susunlah rencana penilaian
Pada dasarnya rencana penilaian harus memenuhi semua syarat rencana yang baik, yakni yang
mengandung keterangan tentang :
Tujuan penilaian
Rumuskan tujuan penilaian dengan jelas yakni yang mempunyai tolok ukur ataupun kriteria sehingga
memudahkan pengambilan kesimpulan.
Macam data
Tetapkan macam data atau keterangan yang diperlukan untuk penilaian yang tentu saja berbeda antara
satu program dengan program lainnya.
Sumber data
Lanjutkan dengan menetapkan sumber daya yang akan dipergunakan. Sumber data yang baik adal
yang dapat dipercaya, akurat, dan lengkap.
Cara mendapatkan data
Tetapkan cara yang dipergunakan untuk mendapatkan data atau keterangan yang dibutukan tersebut.
Cara menarik kesimpulan
Tetapkan cara mengambil kesimpulan yang akan dipergunakan. Secara umum kesimpulan dapat
dilakukan dengan 5 cara yakni :
Membandingkan hasil yang diperoleh dengan data awal
Membandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan program
Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil program lain
Membandingkan hasil yang diperoleh dengan sesuatu tolok ukur
Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil dari kontrol
Laksanakan penilaian
Catatlah semua kegiatan serta hasil yang diperoleh.
Tarik kesimpulan
Kesimpulan tentang keberhasilan program
Kesimpulan tentang nilai program
Susunlah saran-saran
Tujuannya ialah untuk lebih memperbaiki pelaksanaan program pada masa yang akan datang.
(Dr.dr.Azrul Azwar, M.P.H.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi
Ketiga.Jakarta:Binarupa Aksara)
Untuk dapat melaksanakan pekerjaanpenilaian,tentu diperlukan pedoman dalam
melaksanankanya.pedoman yang dimaksud pada dasarnya terdiri dari langkah-langkahyang harus
dilakukan pada waktu melaksanakan penilaian.Untuk ini ada beberapa pendapat yang dikenal yaitu :
a. Mac Mahon,terdiri dari 3 tahap :
Tahap menentukan macam dan ruang lingkup penilaian.
Tahap pemahaman program yang akan dinilai
Tahap pelaksanaan penilaian dan menarik kesimpulan
b. Audie knutson, membedakan langkah-langkah menjadi 3 macam :
Tahap pemahaman program yang akan dinilai
Tahap megembangka rencana penilaianan dan melaksanakan penilaian
Tahap menarik kesimpulan
c. Levey dan Loomba, membedakan langkah penilaian ata 6 jenis :
tahap menetapkan tujuan penilaian
tahap melengkapkan tujuan dengan tolak ukur tertentu
tahap mengembagkan model, rencana dan program penilaian
tahap melaksanakan penilaian
tahap menjelaskan derajat keberhasilan yang dicapai
tahap menyusun saran-saran
d. WHO,membedakan ada 9 langkah :
Tahap penentuan hal yang akan dinilai
Tahap melengkapkan keterangan yang dibutuhkan
tahap memeriksa hubungan antara keterangan dengan tujuan penilaian
Tahap menialai kecukpan keterangan
Tahap menetapkan kemajuan program
Tahap menetapkan efektivitas program
Tahap menetapkan efisiensi program
Tahap menetapkan dampak program
Tahap menarik kesimpulan dan menyusun saran
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)
Organisasi lini
Jika dalam pembagian tugas serta wewenang terdapat perbedaan yang nyata antara satuan
organisasi pimpinan dengan satuan organisasi pelaksana. Pada organisasi lini peranan pemimpin
sangat dominan, segala kendali berada ditangan pemimpin, serta dalam melaksanakan kegiatan yang
diutamakan ialah wewenang dan perintah
Bentuk organisasi lini efektif pada organisasi kecil, jumlah karyawan sedikit, perangkat organisasi
terbatas. Kegiatan dan tujuan organisasi sederhana serta pimpinan organisasi sekaligus adalah pemilik
organisasi.
Keuntungan organisasi lini ialah pengambilan keputusan cepat, kesatuan arah dan perintah lebih
terjamin serta pengawasan dan koordinasi lebih mudah.
Kerugiannya adalah karena keputusan diambil oleh satu orang maka keputusan tsb sering kurang
sempurna serta dibutuhkan pemimpin yang berwibawa dan berpengetahuan luas yang tidak mudah
ditemukan.
Organisasi staf
Jika dalam organisasi dikembangkan satuan organisasi staf yang berperan sbg pembantu pimpinan.
Pada umumnya orang2 yang duduk dalam satuan organisasi staf ialah mereka yang ahli dan berasal
dari pelbagai spesialisasi sesuai dengan kebutuhan.
Keuntungan organisasi staf ialah keputusan dapat lebih baik, karena telah dipikirkan oleh sekelompok
kalangan ahli.
Kerugiannya ialah pengambilan keputusan lebih lama daripada organisasi lini dan karena itu dapat
menghambat kelancaran program.
Organisasi lini dan staf
Jika dalam organisasi disamping tetap ditemukan satuan organisasi pimpinan juga dikembangkan
satuan organisasi staf. Pada bentuk organisasi ini peranan staf tidak hanya terbatas pada pemberian
nasehat tetapi juga diberikan tanggung jawab untuk melaksanakan nasehat tsb.
Keuntungan dari organisasi ini ialah keputusan yang diambil lebih baik karena telah dipikirkan oleh
sejumlah orang, tanggung jawab pimpinan berkurang dan karena itu dapat lebih memusatkan
perhatian pada masalah yang lebih penting, pengembangan bakat dapat dilakukan shg mendorong
disiplin dan tanggung jawab kerja yang tinggi.
Kerugiannya ialah pengambilan keputusan lebih lama serta jika staf tidak mengetahui batas2
wewenangnya dapat menimbulkan kebingungan pelaksana.
(Dr.dr.Azrul Azwar, M.P.H.1996.Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi
Ketiga.Jakarta:Binarupa Aksara)
14. Bagaimana batasan-batasan pemimpin suatu bidang instansi contohnya pemimpin
puskesmas di skenario?
Unsur kepemimpinan:
1. Adanya pemimpin
2. Adanya pengikut
3. Adanya sifat dan ataupun perilaku tertentu
4. Adanya situasi dan kondisi tertentu