JUDUL PENELITIAN
STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG
LAUT DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM OSCILATING WATER
COLUMN (OWC) DI TIGA PULUH WILAYAH KELAUTAN INDONESIA
Peneliti :
Dimas Rianto Utomo NIM. 4215020018
Dosen Pembimbing :
Candra Damis W, M.T.
1
HALAMAN PENGESAHAN
2
DAFTAR ISI
Contents
Halaman Pengesahan ............................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 4
RINGKASAN ......................................................................................................... 5
Bab 1. PENDAHULUAN ....................................................................................... 6
1. Latar Belakang ............................................................................................. 6
2. Tujuan Khusus Penelitian ............................................................................ 6
3. Urgensi Penelitian ........................................................................................ 7
4. Perumusan masalah ...................................................................................... 7
5. Hipotesis Penelitian...................................................................................... 7
Bab 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 8
1. Gelombang Laut ........................................................................................... 8
2. Sistem Oscillating Water Column................................................................ 8
3. Review Jurnal Pembangkit Tenaga Gelombang Laut .................................. 9
4. Peta Perjalanan Penelitian Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut . 11
5. State of the Art ........................................................................................... 11
Bab 3. METODE PENELITIAN .......................................................................... 13
1. Diagram Alir Penelitian ............................................................................. 13
2. Pendataan ................................................................................................... 14
3. Pengolahan Data......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
3
DAFTAR GAMBAR
4
RINGKASAN
5
Bab 1. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia mendorong terjadinya peningkatan
kebutuhan akan energi listrik. Perkembangan sektor industri di Indonesia juga
meningkatkan kebutuhan daya listrik. Daya listrik terjual pada konsumen di sektor
rumah tangga pada tahun 2011 sebesar 65.111.571,80 MWh meningkat sebesar
23.570.559 pada tahun 2015 MWh dari tahun 2011 hingga tahun 2015 sedangkan
pemakaian listrik pada sektor industri meningkat sebesar 9.353.569 MWh [1].
Selama ini kebutuhan energi Indonesia dipenuhi oleh sumber daya tak terbaharukan
seperti minyak bumi dan batu bara. Namun tidak selamanya energi tersebut bisa
mencukupi seluruh kebutuhan manusia dalam jangka waktu yang panjang
mengingat cadangan energi yang semakin lama semakin menipis dan juga proses
produksinya yang membutuhkan waktu jutaan tahun. Oleh sebab itu, dibutuhkan
suatu studi yang mendalam mengenai penggunaan energi alternatif yang dapat
terbarukan untuk menjawab tantangan ini. Selain dapat terbarukan, juga dibutuhkan
sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan dengan biaya murah.
Indonesia merupakan negara kelautan terbesar di dunia. Luas laut Indonesia
mencapai 5,8 juta km², atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia.
Akan tetapi, belum ada pemanfaatan potensi energi kelautan secara optimum,
terutama dalam membangkitkan tenga listrik. Potensi energi laut dan samudra untuk
menghasilkan listrik merupakan salah satu potensi yang belum banyak diketahui
masyarakat umum.
Pada dasarnya prinsip kerja teknologi yang mengkonversi energi gelombang laut
menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar
turbin generator. Karena itu sangat penting memilih lokasi yang secara topografi
memungkinkan akumulasi energi. Meskipun penelitian untuk mendapatkan
teknologi yang optimal dalam mengkonversi energi gelombang laut masih terus
dilakukan, saat ini, ada beberapa alternatif teknologi yang dapat dipilih. Salah satu
alternatif teknologi itu adalah dengan menggunakan sistem kolom air berosilasi
atau biasa disebut oscilating water column (owc).
6
Menghasilkan rekomendasi lokasi - lokasi pemasangan pembangkit listrik dengan
sistem Oscillating Water Column terbaik di wilayah pesisir pantai di Indonesia serta
pemenfaatan produk energi yang efektif.
3. Urgensi Penelitian
a) Penelitian ini memanfaatkan energi gelombang laut yang jumlahnya
melimpah, bersih dan tidak akan habis.
b) Memberikan akses energi listrik murah pada rumah-rumah nelayan
pesisir pantai di Indonesia yang belum terjangkau listik PLN.
c) Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi
pembangkitan listrik.
4. Perumusan masalah
Sistem oscillating water column (owc) ini membangkitkan listrik dari naik turunnya
air akibat gelombang dalam sebuah pipa silindris yang berlubang. Naik turunnya
kolom air ini akan mengakibatkan keluar masuknya udara di lubang bagian atas
pipa dan menggerakkan turbin. Sampai saat ini telah banyak proposal tentang
pemanfaatan wave energy yang tentunya kesemuanya mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Dalam skripsi ini, akan difokuskan pada penghitungan daya yang
dapat dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan
menggunakan sistem oscillating water column di tiga puluh wilayah perairan dan
pantai Indonesia. Adapun perhitungan yang dilakukan berdasarkan data yang
diambil pada tanggal 28 April – 05 mei 2010 dan prototipe sistem owc yang
digunakan adalah berdasarkan sistem owc yang telah diterapkan di pantai Baron
Yogyakarta dengan efisiensi sistem sebesar 11,917 %. Berdasarkan konsep di atas
maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
a) Berapa tinggi gelombang laut yang ideal untuk digunakan sebagai sumber
energi pembangkit listrik dengan sistem Oscillating Water Column?
b) Berapa periode gelombang yang ideal untuk digunakan sebagai sumber
energi pembangkit listrik dengan sistem Oscillating Water Column?
c) Berapa energi gelombang yang dapat terkonversi menjadi energi listrik dari
gelombang laut dengan periode dan tinggi gelombang yang diketahui.
5. Hipotesis Penelitian
Berikut ini adalah hipotesis yang akan diungkapkan dalam penelitian ini.
Berdasarkan teori getearan dan gelombang, maka hipotesisnya adalah :
a) “Semakin besar periode gelombang maka semakin besar daya gelombang
yang dihasilkan.”
b) “Semakin panjang gelombang maka semakin besar daya gelombang yang
dihasilkan.”
7
Bab 2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Gelombang Laut
Gelombang/ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut dapat
disebabkan oleh: angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-
matahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut
(gelombang tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal.
Gelombang yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknik pantai
adalah gelombang angin dan pasang-surut (pasut). Gelombang dapat membentuk
dan merusak pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan pantai. Energi
gelombang akan membangkitkan arus dan mempengaruhi pergerakan sedimen
dalam arah tegak lurus pantai (cross-shore) dan sejajar pantai (longshore). Pada
perencanaan teknis bidang teknik pantai, gelombang merupakan faktor utama yang
diperhitungkan karena akan menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan
pantai[2].
8
Gambar 2 Sistem Oscillating Water Column
Tenaga mekanik yang dihasilkan dari sistem-sistem tersebut ada yang akan
mengaktifkan generator secara langsung atau mentransfernya ke dalam fluida
udara, yang selanjutnya akan menggerakan turbin atau generator.
Sistem Oscillating Water Column ( OWC ) merupakan sistem dengan konstruksi
yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu ruang udara (Air Chamber) dan Turbin
Udara Generator (air turbine generator). Kesemuanya ini di rencanakan untuk
membangkitkan energi listrik melalui turbin generator yang dapat berputar karena
tekanan udara yang di sebabkan oleh gerakan naik turunnya gelombang didalam
ruang udara tetap. Gerakan naik turunnya air pada kolom osilasi diasumsikan
sebagai piston hidraulik. Piston ini selanjutnya menekan udara yang berfungsi
sebagai fluida udara. Udara yang bertekanan tersebut akan menggerakan turbin
udara yang selanjutnya menggerakan generator listrik.
Proses pengubahan dari energi gerak gelombang kepada energi potensial tekanan
udara berlangsung secara isothermis. Pendekatan ini dipilih karena dalam proses
kompresi ini dianggap tidak terjadi peningkatan temperature yang berarti. Besarnya
kompresi tergantung kepada panjang langkah piston, sedangakan panjang langkah
piston dipengaruhi oleh tinggi gelombang ( H ) dan efisiensi absorsi gelombang
pada kolom osilasi.
9
dikeluarkan sebesar 7.89 Watt. Sedangkan pada saat uji coba daya yang didapatkan
sebesar 0.4 mWatt. Pada penelitian ini ditemukan bahwa besarnya panjang
gelombang dan tinggi gelombang mempengaruhi sistem kerja dari salter duck serta
hasil keluaran daya[3]. Penelitian berikutnya adalah penelitian tentang Kajian
Potensi Tenaga Gelombang Laut Sebagai Pembangkit Tenaga Listrik di Perairan
Malang Selatan dengan menggunakan sistem Oscillating Water Column. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui potensi daya yang dihasilkan oleh gelombang laut,
dengan menganalisa data dari Badan Meteorologi Klimantologi dan Geofisika
(BMKG) yang berupa data ketinggian gelombang dan kecepatan angin. Hasil akhir
diketahui bahwa dengan ketinggian gelombang antara 0,70 – 3,25 m mampu
menghasilkan daya sebesar 94.115 – 5.261.198,29 Watt. Dari penelitian tersebut
dapat dinyatakan bahwa ketinggian gelombang sebanding dengan besaran daya
yang dihasilkan. Semakin besar ketinggian gelombang maka daya yang dihasilkan
semakin besar pula dan dengan ketinggian. Dengan demikian semakin besar
ketinggian gelombang maka semakin bertambah daya listrik yang dihasilkan[4].
Penelitian berikutnya adalah tentang Analisa Kinerja Pneumatic Wave Energy
(WEC) Dengan Menggunakan Converter (WEC) Dengan Menggunakan
Oscillating Water Column (OWC). Percobaan ini dilakukan dengan cara
memvariasikan panjang dan tinggi gelombang pada flow water channel dengan
mengatur bukaan pada pneumatic speed control. Dari hasil percobaan diperoleh
bahwa kinerja paling efektif diperoleh pada panjang gelombang 0.9 m dan tinggi
gelombang 0.23m. Pada karakteristik gelombang tersebut diperoleh tekanan,
kecepatan dan volume pada silinder Oscillating Water Column (OWC) sebesar 1.11
bar, 39.39 m/s dan 0.0057 m3. Dari hasil percobaan juga diperoleh waktu pengisian
Pressure Vessel selama 100 menit dengan tekanan 3 Psi[5]. Pada percobaan tersebut
menunjukkan pengaruh tinggi gelombang terhadap kinerja Oscillating Water
Column baik dalam tekanan, volume serta kecepatan udara yang dihasilkan dari
variasi tinggi gelombang selama percobaan, dimana kinerja Oscillating Water
Column berbanding lurus dengan kenaikan tinggi gelombang. Pada percobaan
tersebut menunjukkan pengaruh tinggi gelombang terhadap kinerja Oscillating
Water Column baik dalam tekanan, volume serta kecepatan udara yang dihasilkan
dari variasi tinggi gelombang selama percobaan, dimana kinerja Oscillating Water
Column berbanding lurus dengan kenaikan tinggi gelombang[5]. Terdapat pressure
loss ressure loss pada jalur pipa udara Oscillating Water Column yang disebabkan
baik oleh gesekan pada pipa maupun pada fitting. Dari percobaan Pembangkit
Listril Tenaga Gelombang Laut Menggunakan Teknologi Oscillating Water
Column di Perairan Bali dapat diketahui bahwa pressure loss berbanding lurus
dengan kecepatan aliran udara pada oscillating water column. Hal ini sesuai dengan
perumusan pressure loss, dimana nilai pressure loss sebanding dengan kecepatan
aliran udara pada pipa[6].
10
4. Peta Perjalanan Penelitian Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang
Laut
Berdasarakan tinjauan referensi jurnal maka berikut ini adalah peta perjalanan
penelitian Pembangkit Tenaga Gelombang Laut yang disusun berdasarakan
penelitian yang diakukan selama 10 tahun terakhir.
11
Gambar 3 Road Map penelitian Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut
12
Bab 3. METODE PENELITIAN
13
Gambar 4 Flowchart Penelitian
2. Pendataan
Pendataan dikelompokkan dalam dua jenis:
a) Data bersifat kualitatif
Berupa data citra satelit, peta dan foto udara
b) Data bersifat kuantitatif
- Data kecepatan angin
- Data tinggi gelombang
- Data Ion terlarut air
3. Pengolahan Data
Data hasil penelitian diolah secara kualitatif dan kuantitatif, sesuai bentuk data yang
diperoleh dari hasil penelitian. Hasil tahap penelitian diperbandingkan untuk
mengetahui berapa besar daya yang dapat dibangkitkan oleh pembangkit listrik
tenaga gelombang laut dengan sistem Oscillating Water Column.
14
DAFTAR PUSTAKA
15