Anda di halaman 1dari 32

Perancangan Air Cooler Turbin gas

Aeroderivative Lm6000 Jenis Compact Heat


Exchanger

Prepared by: Preceptor:


Dimas Rianto Utomo • Belyamin
• Sonki Prasetya
AGENDA
DASAR TEORI HASIL
Bab ini berisi kajian Bab ini berisi proses
dasar teoritis dan pengolahan data yang
sekaligus kajian sistem diperoleh dari bab
dalam studi dibidang sebelumnya serta
penukar panas di hasilnya.
pembangkit tenaga gas.

BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5

PENDAHULUAN METODE KESIMPULAN


Bab ini membahas Bab ini membahas Bab ini berisi
mengenai latar mengenai tahapan kesimpulan yang
belakang, yang akan dilakukan menjawab
permasalahan, tujuan pada penelitian untuk permasalahan dan
dan batasan masalah mendapatkan hasil dari tujuan yang telah
dari karya ilmiah yang tujuan penelitian ini. ditetapkan dalam
dibuat. skripsi.
PENDAHULUAN
Background
Turbin gas yang terpasang di daerah dengan
temperatur udara ambient tinggi seperti di kota
Karawang, Indonesia, mengalami penurunan
daya output dan efisiensi dibandingkan dengan
kemampuannya pabrikan.

Teknologi Turbine Inlet Air Cooling (TIAC)


merupakan teknologi yang sering digunakan
untuk mendinginkan temperatur udara masuk
kompresor pada turbin gas industrial.

Air cooler turbin gas aeroderivative Lm6000


milik PT.X membuat drop pressure pada sistem
Air Intake menjadi lebih cepat bertambah.
ROAD MAP
El-Shazili et al tahun 2016 Bakeem et al tahun 2017
Menganalisis performa turbin gas dengan menggunakan dua tipe Menganalisis peningkatan performa turbin gas berkapasitas 100
TIAC yaitu evaporative cooler dan absorption chiller. Menghasilkan MW dengan TIAC di Riyadh, Arab Saudi. Menghasilkan
4,85% peningkatan efisiensi siklus. peningkatan daya output sebesar 9 – 14,8%.

TURBINE INLET AIR COOLING

M.B Shams et al. tahun 2016 Budiharjo et.al. 2015.


Menganalisis penghematan bahan bakar propana dengan Merancang FTHE untuk TIAC pada PLTG di Bali menggunakan
mengaplikasikan TIAC pada turbin gas berkapasitas 30,4 MW. paerangkat lunak ZCS Fin Coil Heat Exchanger menghasilkan
Mengaplikasikan sistem TIAC jenis Compact Heat Exchanger. FTHE dengan 520 tube dengan material carbon steel dan
Pemasangan TIAC pada turbin gas dapat menghemat bahan bakar menurunkan temperatur udara hingga 9,4°C.
propana sebanyak 2%.
GOALS

01 Perancangan TIAC
Merancang Turbine Inlet Air Cooling dari jenis Compact Heat
Exchanger agar dapat menurunkan Inlet Air Temperature.

02 Simulasi TIAC
Uji kinerja compact heat exchanger finned-tube pada air Inlet
turbin gas dengan cara Simulasi perangkat lunak HTRI.
Limitations
1. Tipe turbin yang digunakan adalah Turbin Gas Dual Shaft Aerodrivative Lm6000
dengan kapasitas 32 MW.
2. Menggunakan casing filter house standar yang sudah ada.
3. Pipa yang digunakan adalah pipa 7/8” dengan ketebalan BWG 18.
4. Air Cooler yang dirancang berupa fin and tube compact heat exchanger
5. Sistem pendinginan menggunakan air dari cooling tower yang tersedia di plant
PT.X.
TINJAUAN PUSTAKA
HEAT EXCHANGER

Sumber : M. Awais and A. A. Bhuiyan, "Heat and mass transfer for compact heat exchanger (CHXs) design: A state-of-the-art review," International Journal of Heat and Mass
Transfer, vol. 127, p. 22, 2018.
FTHE vs STHE
Fin and Tube Heat Exchanger Shell and Tube Heat Exchanger
 Luas permukaan perpindahan panas tinggi per  Sering digunakan dan dimengerti karena merupakan
unit volume inti. jenis yang paling umum.
 Diameter hidrolik kecil sehingga rentan fouling.  Batas temperatur dan tekanan desain luas karena
 Biasanya setidaknya salah satu fluidanya adalah bentuk yang kokoh.
gas.  Kurang efisien jika dibandingkan dengan jnis
 Cairan harus bersih dan relatif tidak bersifat penukar panas yang lain.
fouling karena diameter hidrolik kecil (Dh).  Penurunan tekanan disisi luar tube sangat tinggi
 Sulit dibersihkan, gunakan plain fin apabila karena terhalang oleh baffle.
fouling diharapkan terjadi.  Mudah dibersihka menggunakan chemical cleaning.
 Penurunan tekanan di sisi tube perlu  Luas permukaan perpindahan panas rendah per unit
diperhatikan untukmenentukan daya pompa. volume inti sehingga membutuhkan dimensi yang
 Tekanan dan suhu pengoperasian terbatas besar.
sampai batas tertentu dibandingkan dengan shell
 
and tube.
Komponen FTHE
Fin (Secondary Surface) Header
Fin atau sirip berfungsi untuk Header berfungsi untuk dapat
menambah luas perpindahan panas menyalurkan air yang berasal dari
secara signifikan sehingga Nozzle secara merata ke seluruh
mempercepat pelepasan panas. tube.

Nozzle
Nozzle merupakan saluran air
memasuki dan meninggalkan header
Tube (Primary Surface) air cooler.
Tube berungsi untuk menyalurkan
fluida pendingin agar tidak tercampur
dengan fluida panas dan sebagai
permukaan pindah panas utama.
Tube
Design
Consideration

Chart Title
Size Arrangement Material staggered inline
Drop Pressure

Thickness Staggered Carbon Steel


Heat Transfer Ease of Cleaning

OD Inline Stainless Steel

Compactness Erosion

Copper

Tube Shape
Nickel Alloy Round Eliptical Flat
Drop Pressure

Heat Transfer Ease of Design

Allow Pressure

Sumber : K. Thulukkanam, Heat Exchanger Design Handbook (Second Edition). Florida: Taylor & Francis Group, 2013. p.
Design
Consideration
Fin
Type Density Material Patern Thickness

Fin Type
Bare Tube Circular Continuous
Bare Aluminium Plain
Drop Pressure

Circular Copper Star

Heat Transfer Ease of Cleaning

Continuous Stainless Steel Wavy

Carbon Steel Louvered Disassembly

Fin Patern
Plain Star Wavy Louvered

Fin Density 250 – 800 fpm Heat Transfer

Fin Thickness 0,9 – 0,25 mm


R. K. Shah and D. a. P. Sekulic,
Fundamentals Of Heat Exchanger
Design. New Jersey: JOHN WILEY &
SONS, INC., 2003. p.42

Sumber : K. Thulukkanam, Heat Exchanger Design Handbook (Second Edition). Florida: Taylor & Francis Group, 2013. p.153
Drop Pressure Ease of Cleaning
Heat Transfer Research, Inc.
HTRI (Heat Transfer Research, Inc.) adalah perangkat
lunak yang secara luas diakui sebagai standar industri
untuk desain, penilaian, dan simulasi peralatan
perpindahan panas. Alat analisis dan desain termal ini
didukung oleh program penelitian. HTRI Xchanger Suite
menyediakan alat untuk berbagai macam peralatan
transfer panas termasuk penukar shell-and-tube dan non-
tubular, pendingin udara dan economizers, bundel
pemulihan panas, pemanas berbahan bakar.
METODE
Diagram Alir Penelitian
METHOD
Mendesain Air Cooler tipe Compact
Heat Exchanger Finned Tube dengan
menggunakan metode perhitungan
manual.

Pengambilan Perancangan Simulasi HTRI


Data Air Cooler

Melalui wawancara, pengamatan dan


pengukuran langsung, data operasional dari Simulasi desain air cooler menggunakan
unit control room, serta data penunjang perangkat lunak lunak HTRI Xchanger Suite
lainnya dari manual book dan literatur lain v6.00 (xace) untuk menentukan karakteristik
yang relevan. penyebaran koefisien perpindahan panas,
Data yang diperlukan drop pressure tube side dan drop pressure
• Temperatur ambient udara outside.
• Temperatur air cooling tower plant PT.X
• Data dimensi filter house
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Data Input Air Cooler
Parameter Nilai Satuan Parameter Nilai Satuan
Temperatur masuk air (T iair) 22 ℃ Temperatur masuk udara (Ti ud) 32 ℃
Temperatur keluar air (Toair) 30 ℃ Temperatur Keluar udara To ud) 28 ℃
Kapasitas kalor air (Cp air) 4179 J/kg°C Laju aliran udara (ṁud) 150,36 kg/s
Massa jenis air (ρ air) 1,1774 kg/m³ Kapasitas kalor udara (Cpud) 1005 J/kg°C
Konduktivitas air (K air) 0,02624 W/m°C Massa jenis udara (ρud) 1,1774 kg/m³
Konduktivitas udara (k ud) 0,0264 W/m°C
Kecepatan linier udara (vud) 6,6 m/s

Parameter Nilai Satuan


Panjang Bangunan (L1) 4,5 m m
Lebar Bangunan (L2) 3,5 m m
Tinggi Bangunan (L3) 3m m
Diameter luar tube (do) 0,022 m
Ketebalan tube (ttube) 0,00124 m
Panjang tube (Lt) 4,5 m
Kerapatan fin (Nf) 500 fin/m
Ketebalan fin (Tfin) 0,001 m
Konduktivitas copper (k) 385 W/m°C
LMTD method
𝑄
  𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎= 𝑚
˙ 𝑢𝑑 × 𝐶𝑝 𝑢𝑑 × ( 𝑇 𝑖 𝑢𝑑 −𝑇 𝑜 𝑢𝑑 )

𝑄
  𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎=𝑄 𝑎𝑖𝑟


  𝑇 𝑚𝑖𝑛 =𝑇 𝑜 𝑢𝑑 −𝑇 𝑖 𝑎𝑖𝑟


  𝑇 𝑚𝑎𝑥 =𝑇 𝑖 𝑢𝑑 −𝑇 𝑜 𝑎𝑖𝑟

  𝑇 𝑙𝑚𝑡𝑑 = ∆ 𝑇 𝑚𝑎𝑥 − ∆ 𝑇 𝑚𝑖𝑛



∆ 𝑇 𝑚𝑎𝑥
ln
( ∆ 𝑇 𝑚𝑖𝑛 )
  𝑇 𝑜 𝑢𝑑 −𝑇 𝑖𝑢𝑑   𝑇 𝑖 𝑎𝑖𝑟 −𝑇 𝑜 𝑎𝑖𝑟
𝑃= 𝑅=
𝑇 𝑖 𝑎𝑖𝑟 − 𝑇 𝑖 𝑢𝑑 𝑇 𝑜 𝑢𝑑 −𝑇 𝑖 𝑢𝑑

Sumber ; J. P. Holman, Heat Transfer, 10 ed. New York: McGraw-Hill, 2002.


Tubeside Coeficient
 𝑚
˙ 𝑎𝑖𝑟 Jenis Aliran Nilai Reynold
= 𝜈 × 𝐴 𝑓𝑓 Laminar Flow Re ≤ 2300
𝜌𝑎𝑖𝑟 2300 ≤ Re ≤
Transitional Flow
  𝜋 × 𝑑 𝑖2 10.000
𝐴 𝑓𝑓 =𝑛 𝑡𝑢𝑏𝑒 × Turbulent Flow Re ≥ 10.000
4
R. Kinsky, Heat Engineering: An Introduction
to Thermodynamics, 3 ed. Rosevile: McGraw-
  𝜌 𝑎𝑖𝑟 × 𝜈 𝑎𝑖𝑟 × 𝑑 𝑖 Hill, 1989.
𝑅𝑒𝑎𝑖𝑟 =
𝜇𝑎𝑖𝑟
  𝐶𝑝𝑎𝑖𝑟 × 𝜇 𝑎𝑖𝑟
𝑃𝑟 𝑎𝑖𝑟 = 𝑓
𝑘 𝑎𝑖𝑟  
𝑁𝑢 𝑎𝑖𝑟 =
( )
2
× 𝑅𝑒𝑎𝑖𝑟 × 𝑃𝑟 𝑎𝑖𝑟

  𝑅𝑒 𝑎𝑖𝑟 × 𝑃𝑟 𝑎𝑖𝑟 ×𝑑 𝑖 1 2
𝑁𝑢 𝑎𝑖𝑟 =1,86 ×
(
𝑙 𝑡𝑢𝑏𝑒 ) (
1,07 + 12,7 ×
𝑓
(( ) )
2
2 ( 3
× 𝑃𝑟 𝑎𝑖𝑟 − 1 ))
  𝑁𝑢𝑎𝑖𝑟 × 𝑘 𝑎𝑖𝑟 −2
h𝑎𝑖𝑟 = 𝑓  =( 1,58 × ln 𝑅𝑒𝑎𝑖𝑟 − 3,28 )
𝑑𝑖
Sumber : K. Thulukkanam, Heat Exchanger Design Handbook (Second Edition). Florida: Taylor & Francis Group, 2013..
Outside Coeficient
 

𝑧=2
  𝑥   𝑖𝑓  2 𝑥 <2 𝑦 𝑧=2
  𝑦   𝑖𝑓  2 𝑦 <2 𝑥

2𝑥=  left ({𝑃} rsub {𝑡} − {𝑑} rsub {𝑜} right ) − left ({𝑃} rsub {𝑙} − {𝑑} rsub {𝑜} right ) {𝑡} rsub {𝑓} {𝑁} rsub {𝑓

𝑦={left[{left({ 𝑃}rsub{𝑡} over{2}right)}^{2}+{ 𝑃}rsub{𝑖} ^{2}right]}^{0,5}− {𝑑}rsub{𝑜}−left({𝑃}rsub{𝑙}−{𝑑}rsub{𝑜}right){𝑡}rsub{𝑓}{𝑁}rsub{𝑓


 

  4 × 𝐴 𝑜 × 𝐿2   𝜌𝑢𝑑 × 𝜈𝑢𝑑 × 𝑑 h   𝐶𝑝 𝑢𝑑 × 𝜇𝑢𝑑


𝑑h= 𝑅𝑒𝑢𝑑 = 𝑃𝑟 𝑢𝑑 =
𝐴 𝜇𝑢𝑑 𝑘 𝑢𝑑

  0,36 × 𝑘 𝑢𝑑
h𝑢𝑑 =
( 𝑑h
× 𝑅𝑒𝑢𝑑
0,55
× 𝑃𝑟𝑢𝑑
0,33
)
Sumber : K. Thulukkanam, Heat Exchanger Design Handbook (Second Edition). Florida: Taylor & Francis Group, 2013.
Actual U
  𝑟𝑜
1 1 1 𝑑𝑜
𝑟 𝑜 × ln
( )
𝑟𝑖
𝑈
=
h𝑢𝑑
+
h𝑎𝑖𝑟
×
𝑑𝑖(× ) 𝑘

 1 1
= + 𝑅 𝑓𝑡 Process Fluids
Fouling Resistance
𝑈𝑓 𝑈𝑐 Gases and Vapors
(ft2-°F-hr/BTU)

Acid gas 0.002 - 0.003


Water Fouling Resistance Fouling Resistance Ammonia vapor 0.001
(ft2-°F-hr/BTU) (ft2-°F-hr/BTU) Chlorinated hydrocarbons vapors 0.001 - 0.0015
water temperature 125°F or less over 125°F Chlorine Vapor 0.002
water velocity 3 ft/s or less over 3 ft/s 3 ft/s or less over 3 ft/s CO2 vapor 0.001
Compressed Air 0.001
Boiler Blowdown Water 0.002 0.002 0.002 0.002 Hydrogen 0.0005
Brackish Water 0.002 0.001 0.003 0.002 Hydrogen (saturated with water) 0.002
Light Hydrocarbon vapors (clean) 0.001
Condensate 0.0005 0.0005 0.0005 0.0005
Natural Gas 0.001 - 0.002
Cooling Tower Water (treated) 0.001 0.001 0.002 0.002
Natural Gas Flue Gas 0.005
Cooling Tower Water (untreated) 0.003 0.003 0.005 0.004
Nitrogen 0.0005
City or Well Water 0.001 0.001 0.002 0.002
Polymerizable vapors (with inhibitor) 0.003 - 0.03
River Water (minimum) 0.002 0.001 0.003 0.002
Refrigerant Vapors (oil bearing) 0.002
River Water (average) 0.003 0.002 0.004 0.003
Solvent Vapor 0.001
River Water (muddy or silty) 0.003 0.002 0.004 0.003
Stable Overhead Products 0.001
Sea Water 0.0005 0.0005 0.001 0.001
Steam (non-oil bearing) 0.0005
Treated Boiler Feed Water 0.001 0.0005 0.001 0.001
Steam (exhaust, oil bearing) 0.0015 - 0.002

Sumber ; J. P. Holman, Heat Transfer, 10 ed. New York: McGraw-Hill, 2002.


Mechanical Design
  𝑄
𝐴=
𝑈 × ∆ 𝑇 𝑙𝑚𝑡𝑑 × 𝑓

 𝑃𝑡 =n × 𝑑 𝑜

𝑃
  𝑙=0,86 × 𝑃𝑡

2
  𝜋 ×𝑑 𝑜
(
𝐴 𝑓 =2× 𝑁 𝑓 × 𝑙 𝑡𝑢𝑏𝑒 × ( 𝑃𝑡 × 𝑃𝑙 ) −
4 )
 𝐴 =𝜋 ×𝑑 𝑜 × ( 𝑙 𝑡𝑢𝑏𝑒 − ( 𝑙 𝑡𝑢𝑏𝑒 × 𝑁 𝑓 ×𝑡 𝑓 ) )
𝑡

 𝐴𝑇 = 𝐴 𝑡 + 𝐴 𝑓

  𝐴
𝑛 𝑡𝑢𝑏𝑒 =
𝐴𝑇
Sumber ; J. P. Holman, Heat Transfer, 10 ed. New York: McGraw-Hill, 2002.
Input Simulasi
HTRI
Hasil Rancangan Air Cooler
Parameter Nilai Satuan Parameter Nilai Satuan
Temperatur air masuk 22 °C Diameter luar tube 0,022 m
Temperatur air keluar 30 °C Ketebalan tube 0,00124 m
Temperatur udara masuk 32 °C Panjang tube 4,5 m
Temperatur udara keluar 28 °C Jumlah fin 2250 -
Temperatur rata-rata 3,64 °C Kerapatan fin 500 fin/m
Laju aliran air 18,07 kg/s Ketebalan fin 0,001 m
Laju aliran udara 150,36 kg/s Jenis fin Continuous -
Cooling Duty 0,604 MW Susunan tube Staggered -
Koefisien konveksi air 4177,5 W/m²K Transfersal pitch 0,1037 m
Koefisien konveksi udara 35,30 W/m²K Longitudinal pitch 0,0866 m
Koefisien total 34,99 W/m²K Luas keseluruhan 6949,44 m²
Jumlah tube 187 - Material tube Copper -
Material fin Copper -
Hasil Rancangan Air Cooler
Drop Pressure Air Cooler
Perbandingan Air Cooler Desain Manual dengan Simulasi
HTRI

Parameter Perhitungan Simulasi Error

A (m2) 7027,01 6619,66 5,80%

U (W/m2K) 35,4 33,753 4,65%

Q (kW) 0,6047 0,6046 0,02%

ΔTM (oC) 3,64 3,56 2,20%

Ntube 180 180 0,00%


KESIMPULAN
Conclusion

Perancangan menghasilkan air Simulasi Air Cooler dengan HTRI


cooler tipe staggered tube menghasilkan air cooler dengan
continuous plain fin compact heat heat transfer duty sebesar 0,6048
exchanger dengan cooling duty MW, luas permukaan pindah panas
sebesar 0,604 MW, luas total sebesar 6913,87 m², fin-tube
permukaan pindah panas total sebanyak 180 tube dan nilai
sebesar 7027,01 m², fin-tube koefisien perpindahan panas
sebanyak 180 tube, nilai koefisien keseluruhan aktual adalah 33,819
perpindahan panas keseluruhan W/m²K. selain itu hasil simulasi
aktual adalah 34,99 W/m²K dan juga menunjukan terjadinya
berhasil menurunkan temperatur ketidakmerataan koefisien
udara inlet kompresor sebanyak perpindahan panas total dan drop
dari 32°C menjadi 28°C. pressure pada Air cooler.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai