BOILER
MUNARTO
PLC PT. INDONESIA POWER
SURABAYA, 14 MEI 2014
DATA PRIBADI
NAMA : MUNARTO
NIP : 7093125 JA
JABATAN : AMA KINERJA DAN EFISIENSI KANTOR PUSAT
ALAMAT : TAMAN KRAKATAU E 20 NO 2 SERANG-BANTEN
STATUS : KL 1 / 2
KARIER :
1. TAHUN 1993 1995 : PLTU PERAK
2. TAHUN 1995 - 1996 : PLTGU GRESIK
3. TAHUN 1996 - 2013 ; PLTU SURALAYA
4. TAHUN 2013 - SEKARANG : KANTOR PUSAT IP
5. RENCANA BALIK LAGI SURALAYA
Uap sbg Fluida Kerja
Uap sbg Fluida Kerja telah digunakan
sejak 130 BS untuk menggerakan Heros
Engine dr Yunani. Turbine Reaksi Pertama
Di dunia.
Mesin Uap pertama yg berhasil di
komersialkan oleh Thomas Savery pada
1698 --> pada awal revolusi industri
Percobaan #2
Dg tabung silender berisi Air dipanaskan ke
temperatur didih pada volume konstan . [ ]
Penambahan panas secara kontinu untuk
mengubah kondisi air menjadi uap. [ ]
Menghasilkan Uap dengan : Temperature Tv,
Pressure Pv, Volume Vv and Enthalpy Hv.
where Pv > Pp, Tv >Tp, and Hv > Hp
KESIMPULAN
Dengan naiknya tekanan, temperatur pendidihan juga akan naik.
Tekanan dan temperatur yg tinggi pada uap, akan meningkatkan energi
yang tersimpan di dalam Uap (enthalpy)
Mengap uap ?
Kandungan energi thermal (enthalpy) ada
hubungannya terhadap pressure dan
temperaturenya
Relatif mudah untuk mengkonversikan dr energi
thermal ke energi mekanik atau maksud-maksud
kemanusiaan / industri yang lain.
Mudah ditangani atau dipindahkannya.
Easy to produce it, a lot of water resources
Proses recycle: Air - Uap - Air - Uap .
KETEL UAP (STEAM GENERATOR) ADALAH
DI BUTUHKAN !!
KETEL UAP ( BOILER )
Di difinisikan : Uap yang dihasilkan pada tekakan diatas
tekanan atmosfer
Sistim bagian yang bertekanan: mengkonversikan Air pengisi
ketel ( Feedwater) menjadi uap.
Dapur (Furnace ): Ruang proses pembakaran.
Sistim Bahan bakar (Fuel handling system ): mengirim bahan
bakar dan membuang sisa atau abu bahan bakar
Instrument and kontrol: operasi dan monitoring ketel uap (
boiler)
E O-A: ICE WARMING A-O : ICE COOLING
T A-B: ICE MELTING B-A : ICE FREEZING
B-C: WATER HEATING C-B : WATER COOLING
K
C-D: WATER BOILING D-C: STEAM CONDENSING
P3 D-E: STEAM SUPERHEATING E-D : STEAM EXPANDING
THE HIGHER PRESSURE PROVIDED TO THE PROCESS
P1 WILL RESULT IN HIGHER BOILING TEMPERATURE
C
P2
D
B-E : PROSES DI DALAM KETEL UAP
E-D : PROSES DI TURBINE UAP
D-C: PROSES DI KONDENSOR
C D C-B : AIR DR KONDENSOR KEMBALI KE KETEL UAP
K : TITIK KRITIS = 3208 Psia, SIFAT-SIFAT UAP DAN
A AIR SAMA
B
0
0C O
S
DAERAH UAP JENUH (CAMPURAN AIR DAN UAP) SECARA NORMAL DIGUNAKAN UNTUK PROSES PEMANASAN/
PROSES INDUSTRI.
DAERAH PANAS LANJUT SECARA NORMAL DIGUNAKAN UNTUK TURBINE UAP.
KEUNTUNGAN UAP PANAS LANJUT ( SUPERHEATED STEAM ) :
MENINGKATKAN EFISIENSI TURBINE
MENCEGAH KERUSAKAN SUDU TURBINE UAP TINGKAT AKHIR SEBAGAI AKIBAT PENGKONDENSASIAN.
PENGKONDENSASIAN LEBIH SEDIKIT KETIKA UAP MENGALIR PADA PIPA UTAMA YANG PANJANG.
GENERATIVE (PREHEATED) PROCESS PD AIR PENGISI KETEL MENINGKATKAN EFISIENSI BOILER
1. PROSES PRODUKSI UAP PANAS
LANJUT
Seperti diketahui bahwa fluida kerja yang dipakai
untuk siklus PLTU adalah air. Secara alamiah, air
dapat eksis dalam 3 wujud yaitu : dalam wujud padat
(es), dalam wujud cair (air) dan dalam wujud gas
(uap). Adapun parameter yang mempengaruhi wujud
fluida kerja adalah tekanan dan temperatur. Sebagai
contoh, pada tekanan atmosfir standard, air dibawah
temperatur 0 0C akan berwujud padat (es) sedang
antara 00C sampai 100 0C akan berwujud cair, dan
diatas 100 0C akan berwujud gas (uap).
Dalam konteks termodinamika, kita seringkali
dituntut untuk mengetahui berapa besar panas
yang terkandung dalam air atau uap pada kondisi
tertentu. Dari uraian dalam gambar , terlihat jelas
bahwa besarnya panas yang dikandung oleh air
yang mulai mendidih (titik B) adalah sebesar X1.
Entalpi h KJ/kg
Entropi s KJ/kg
KJ/kg v v
h4 = 3374,6
S4 = S5 = 6,6994.
h6 = 3445
S6 = S7 = 7,0909
Setiap proses pembakaran tentunya akan menghasilkan gas buang (Flue gas) begitu juga untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
yang berbahan bakar batubara yang salah salu komponen gas buangnya (flue gas) adalah fly ash.
Proses pembakaran di boiler untuk menghasilkan uap berawal pada furnace kemuadian gas buang yang mengandung Fly ash akan
bergerak melalui heating surface pipa boiler sebagai berikut ; furnace, reheater, economizer, superheater dan air heater. Dalam kurun
waktu tertentu fly ash / abu tersebut akan menempel di pipa-pipa tersebut.
Gambar 16 . Jenis-jenis Sootblower
1.3. BURNER
1.3.1. Fungsi
1. Fungsi Vent
Fungsi vent adalah untuk membuang gas- gas saat
start boiler dan akan ditutup bila tekanan boiler telah
mencapai antara 2 sampai dengan 5 kg/cm2.
Disamping di boiler drum vent dipasang juga pada
heater superheater, reaheater dan juga mainsteam
lain.
2. Jenis Vent
Pada umumnya jenis vent adalah globe valve dan
1. Fungsi Katup
2. Jenis Katup
Jika aliran bahan bakar tidak dihentikan dengan segera, akan menimbulkan
ledakan pembakaran. Sistem proteksinya khusus pada pembakaran dengan
temperatur tinggi. Jika tekanan pembakaran melebihi batas tingginya dari yang
ditetapkan, boiler akan trip. Pada kondisi vakum di dalam pembakaran akan
menimbulkan unit trip dan peralatan tidak berfungsi. Kontrol sistemnya di disain
untuk mengetahui adanya bahan bakar trip dan mengambil langkah untuk
mengurangi tekanan negatip yang terjadi ketika pembakaran terhenti.
Sistem kontrolnya harus mengendalikan Damper IDF atau inlet Vanes kearah
posisi menutup. Jika tekanan pembakaran Drop di bawah batas. Aksi
kontrolnya harus menolak dan Damper dari IDF atau inlet vanes rnenuju posisi
menutup.
Gambar 35 . Kontrol Furnace Draft
8.3. KONTROL PEMBAKARAN MINYAK DAN GAS
e = B . I . v . 10-8 Volt
dimana : e = tegangan induksi (Volt)
B = fluk density (Gauss)
I = panjang konduktor (Cm)
v = kecepatan dan aliran
(Cm/dt)
Tetapi bila sistem penyala menggunakan oil torch, dan burner HSD,
maka setelah menyulut burner HSD, oil torch mati dan akan mundur
(retract). Jika nyala api yang ditangkap oleh flame detector
memuaskan, maka penyalaan berlangsung terus. Jika nyala api yang
ditangkap tidak memuaskan, maka ignitor trip (katup bahan bakar dan
atomisasi tertutup, busi mati).
3. Pengisian Pipa Uap Panas
- Bila air telah keluar semua dari pipa tutup katup drain.
Jika sebuah fan harus dioperasikan untuk periode yang lebih lama pada
beban tak penuh, maka pengaturan dengan vane dan motor dengan
dua macam kecepatan akan lebih ekonomis dan menarik. Oleh karena
itu kita sering menemukan pengaturan dengan vane pada fan hisap
paksa yang jarang beroperasi dengan keluaran maksimumnya.
dengan vane.
Gambar 45 . Sistem Pengaturan Dengan Sudu Atur Pada Sisi Masuk Fan
6. Putaran Variabel
- Turbo Coupling
D. SHUTDOWN BOILER
1. Shutdown Normal
- Level drum
- Tekanan ruang bakar
- Penurunan temperatur pipa dinding ruang bakar tidak
boleh maksimumnya (sesuai SOP).
- Stop boiler setelah turbin generator stop (Pembakaran
stop, fan-fan stop, drain-drain valve stop, level drum
maksimum, air heater tetap beroperasi sesuai dengan
SOP)
2. Shutdown Emergency
Catatan :
BAHAN
BAKAR
Efisiensi siklus dapat di hitung apabila data data tersebut di bawah ini
di ketahui :
Contoh
3 4
Output = h4 - h5
Sebagai contoh misalnya tekanan boiler untuk siklus
seperti gambar 5.1.b, adalah 100 bar absolut. Temperatur
uap keluar Superheater = 500 0C dan tekanan kondensor
= 0,07 bar absolut. Berapakah efisiensi Rankine untuk
siklus tersebut.
h4 = 3374,6
S4 = S5 = 6,6994.
Sedangkan dari Tabel Uap jenuh untuk
tekanan 0,07 bar diperoleh :
hf = h1 = 163,4
Sf = S1 = 0,5591.
Siklus Rankine Superheat Reheat
h6 = 3445
S6 = S7 = 7,0909
bakar (furnance).
Pembakaran tidak sempurna juga dapat
menghasilkan gas CO yaitu gas yang masih
dapat terbakar. Gas CO ini akan terbuang
ke cerobong. Baik adanya bahan bakar
yang belum terbakar maupun gas CO akan
mengurangi jumlah panas yang dihasilkan
oleh proses pembakaran.
Kerugian Karena Masih ada Unsur-unsur
Bahan Bakar Belum Terbakar dalam
Abu/Debu.